NovelToon NovelToon
The Gold Mountain Of Rae

The Gold Mountain Of Rae

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: atika rizkiyana

Putri cantik kerajaan yang bernama Khanina itu memiliki kemampuan mengubah batu menjadi emas pada saat ia dalam keadaan bahagia. Kemampuan Putri Khanina tersebut membuat sang ayah ketakutan akan sesuatu yang menimpanya.
Kemudian Khanina menikah dan menjadi Ratu di kerajaan suaminya. Banyak permasalahan yang menimpanya selama berada di Kerajaan itu, sehingga ia harus menolong suaminya dengan kekuatan yang ia miliki. Namun malang menimpanya. Saat ia mengubah bebatuan menjadi emas, ada seorang yang melihatnya. Masalahpun semakin berat, ia dan suaminya dituduh berkhianat dan harus dipenjara, dan ia harus melarikan anaknya Mahiya yang juga memiliki kemampuan yang sama ke hutan gunung dan terus berada disana hingga akhirnya Mahiya menikah dan memiliki anak bernama Rae. Bebatuan di gunung itupun banyak yang berubah menjadi emas. Rae dan gunung emas menjadi incaran para pengkhianat kerajaan. Apa yang terjadi pada mereka selanjutnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon atika rizkiyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Juna Menemui Farami

Rae begitu gelisah dengan masalah yang menimpanya saat ini terutama terkait dengan Suli dan Chasi.

Dilain tempat..

Indrana begitu gelisah menanti apa yang akan terjadi berikutnya. Tentu dia selalu menginginkan keadaan yang berantakan dan tak bisa terselesaikan yang akan menimpa Rae dan keluarganya.

Terdengar suara pintu kamar diketuk, ternyata Juna datang..

Masih dengan wajah yang menahan sakit karena jiwa dan pikirannya juga sakit, Tuan Indrana menyapa Juna dengan nada yang datar.

“Berita apa yang kau bawa hari ini Juna ?”

“Tuan, hari ini aku bersama prajurit yang aku utus untuk mengikuti Rae saat ia, Suli dan Mukaz ke hutan gunung. Ada kabar yang luar biasa, Tuan. Kau pasti sangat menyukainya.” Ucap Juna.

“Benarkah, apa itu ?, cepat panggil dia kesini.”

“Segera Tuan”..

Tak lama, masuklah Juna bersama prajurit tersebut.

“Berita baik apa yang kau bawa untukku ?” ucap Indrana kepada prajurit yang mengintai Rae dan temannya kala itu.

“Aku mendengar jika mereka ke hutan gunung saat itu untuk mencari ibunya Rae.”

“mencari ibunya Rae ????...” ucap Indrana terkejut mendengarnya.

“Ya Tuan, aku mendengar jika mereka mencari ibunya Rae yang kala itu jatuh ke jurang di hutan gunung. Ibunya Rae masih hidup.”

“lalu ?..” tanya Indrana penasaran dengan kabar berikutnya..

“Maaf Tuan, saat itu.... Karena saya ingin mendengar lebih dekat, saya tak sengaja menginjak ranting kayu kering sehingga berbunyi. Lalu.. mereka mengetahui jika ada yang mendengar percakapan mereka. Beruntung saya sembunyi di bawah akar pohon yang lebat sehingga mereka tak mendapati saya.

“Dasar Tolol !! Kenapa kau tidak bersabar saja, kau disitu sampai apa yang mereka katakan semua kau dengar. Dimana ibunya ?.. kau tau... Ibunya itu bisa mengubah bebatuan menjadi emas. Jadi mana dia berada, disitu banyak emas... Dasar Tolol !!!!” Tuan Indrana mengamuk dengan nada setengah teriak.

“Ma.. maa.. maafkan saya Tuan, saya tidak berguna” ucap prajurit.

“Ya benar, kau memang tak berguna. Pergi kau dari sini.” Ucap Indrana marah.

Dengan ketakutan, prajurit istana segera pergi meninggalkan kamar Tuan Indrana.

“Sekarang, kau langsung yang harus pergi. Pergi temui Farami dan suruh mereka mencari dimana ibunya Rae. Dan suruh mereka mencari emas-emas yang masih tersisa di gunung itu. Ku rasa, Rae juga memiliki kemampuan yang sama dengan ibunya. Namun dia menyembunyikannya. Pasti ia berbohong jika ia tidak bisa mengubah batu menjadi emas. Agar dia bisa selamat. Aku yakin, gunung emas itu merupakan simpanan milik Rae, karena itulah ia sering ke gunung itu...

Cepat Juna !!! Pergi temui Farami, ambil emas-emas itu semuaaa !! Dan.. katakan pada mereka, jika ibunya Rae masih hidup. Pasti.. emas di gunung itu semakin banyak..

Cepat pergilah !!!!” teriak Indrana..

“Baik Tuan..” ucap Juna yang langsung bergegas pergi menuju hutan gunung tempat Farami dan kawan-kawannya bersembunyi.

Juna mengambil kuda miliknya lalu pergi menjumpai Farami. Ia tau persis Farami berada dimana karena saat ia membebaskan Farami, ia mengatakan tempat dimana mereka akan bertemu meski kejadian itu beberapa minggu yang lalu.

Hiyaa... (Juna memacu kudanya dengan kencang).

Ada rasa takut pada Tuan Indrana namun ada juga rasa bahagia ketika ia mendengar ibunya Rae masih hidup. Bukan karena simpati tapi karena keserakahan yang menyelimuti jiwanya. Ia berharap, jika ia berhasil mengambil emas sebanyak-banyaknya, maka Tuan Indrana akan merasa puas dan senang serta pasti akan mengangkatnya jadi tangan kanannya yakni pejabat utama kerajaan Jatinra. Bercampur aduk perasaan Juna saat itu. Yang jelas, ia sangat bersemangat.

Setelah beberapa jam berkuda. Sampailah ia di depan pintu Gua di hutan gunung itu. Ia mengikat tali kidanyadi sebuah pohon besar.

Mendengar ada yang datang, Farami bergegas keluar.

“Tuan Juna.. akhirnya kau datang. Apa kau membawa makanan untuk kami ?.. kami sangat lapar. Sudah berhari hari kami tidak memiliki makanan apapun”.

Mendengar perkataan Farami. Tampak kesal di wajah Juna.

“Dasar tak berguna !!! Bukankah saat itu aku sudah memberimu beberapa keping koin emas ?”

“yaa.. benar Tuan. Tapi tidak cukup. Kami ada 6 orang.” Ucap Farami memelas.

“Bukan urusanku memberi kalian makan !! Jika kalian ingin makan, maka bekerjalah. Kau harus tau, jika ibunya Rae masih hidup. Dan Rae sering mengunjunginya di hutan gunung ini. Gunung ini banyak dipenuhi dengan bebatuan emas. Kalian carilah !!! Kumpulkan sebanyak-banyaknya. Beberapa hari lagi aku akan menemui kalian disini. Kumpulkan emas-emas itu di gua ini. Biarkan aku membawanya kehadapan Tuan Indrana. Nanti Tuan Indrana akan memerintahkan untuk memberi kalian makanan dan tempat tinggal yang enak dan lebih layak. Apa kau mengerti maksudku, Farami ?..” ucap Juna.

“yaa.. aku mengerti Tuan”

“Bagus.. kerjakanlah tugasmu. Aku akan kembali ke istana” ucap Juna.

 

____-------____

Di istana, Rae menjumpai ayahnya untuk mengatakan ia akan segera menemui Suli dan keluarganya.

“Ayah.. aku pergi dulu”

“ya nak.. berhati hatilah” ucap Davin..

Rae menunggangi kuda berwarna emas kesayangannya.

Hiyaa .... (Rae memacu kudanya dengan kencang ia akan pergi menemui Suli, perjalan ke desa Adya melewati hutan gunung. Sampai di satu titik, Rae melihat dari kejauhan, ada seseorang yang juga sedang menunggangi kuda dengan kencang.

“sepertinya aku mengenalinya.” Gumam Rae dalam hatinya.

Semakin lama, ia semakin mendekat, dan seperti orang itu mulai menyadari keberadaan ku yang semakin dekat dengannya.

Tiba-tiba kuda itu berhenti, lalu berbelok ke arah lain. Arah yang tak seharusnya menjadi jalan utama di hutan gunung itu. Melihat gelagat itu, Rae mengejarnya. Rae terus mengejarnya dengan kencang, hingga orang itu harus menghentikan kudanya. Rae terus mendekati orang itu dengan kuda yang berjalan pelan. “siapa dia, apa yang dilakukannya disini”. Rae terus bergumam didalam hatinya. Semakin dekat, orang itu memalingkan wajahnya dari Rae. Lalu Rae melihat di depan kuda orang itu ada jurang yang besar.

“Pantas saja dia menghentikan langkahnya” Rae kembali bergumam.

Rae terus memandang orang yang memalingkan wajahnya itu.

“aku sepertinya mengenali kuda ini. Ini kuda istana” Rae semakin berdebar dan bertanya dalam hatinya.

“siapa kau ? Apa yang kau lakukan disini ? Dan kenapa kau menghindari aku.” Tanya Rae pada orang itu.

Seperti pasrah tanpa bisa berbuat apapun, orang itu memalingkan wajahnya dan menatap Rae dengan Tajam.

“Tuan Juna !!!” ucap Rae terkejut.

 

1
Yuzuru03
Ada banyak emosi dalam cerita ini, aku suka sekali!
atika rizkiyana: Alhamdulillah.. terima kasih Yuzu..
total 1 replies
Sterling
Mantap banget ceritanya!
atika rizkiyana: Alhamdulillah.. terima kasih..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!