NovelToon NovelToon
DENDAM LAURA, Istri Yang Tersakiti

DENDAM LAURA, Istri Yang Tersakiti

Status: tamat
Genre:Poligami / Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Tamat
Popularitas:558.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Yeni Erlinawati

Wanita mandul, beban, miskin, tidak tau diri dan kata-kata cemoohan lain sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Laura Sabrina Puti. Tak hanya itu saja tetapi kekerasan dalam rumah tangga pun sering dia dapatkan tentunya dari sang suami juga dari ibu mertuanya. Laura, tentu saja dia hanya diam atas perlakuan kedua orang yang sialnya sangat ia sayangi itu.

Dia lalui semua kepahitan dan kesedihan menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak sehat ini sendirian. Hingga suatu ketika, rasa sayangnya kepada suami serta ibu mertuanya mengup begitu saja saat dengan tegasnya sang suami memperkenalkan wanita lain yang akan dijadikan istri kedua. Tentu saja tanpa persetujuan dari Laura. Laura hanya bisa menangis sejadi-jadinya setelah pertengkaran besar yang terjadi. Sungguh Laura benci perselingkuhan. Ia bertekad akan membalas dendam.

Mampukah Laura membalas perbuatan mereka? Dan apakah balas dendamnya akan berhasil? BACA SEGERA!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Erlinawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aksi Beti

Kebahagiaan Beti karena merasa dirinya sudah berhasil menggoda Maikel lenyap seketika kala suaminya itu mendorongnya cukup kasar hingga pelukannya di lengan Maikel harus ia lepaskan.

"Mas." Beti berniat untuk protes kepada Maikel. Tapi laki-laki itu sudah lebih dulu menyela.

"Katakan apa yang ingin kamu bicarakan. Saya tidak memiliki banyak waktu luang hanya untuk meladeni hal yang tidak penting sama sekali. Jadi gunakan waktu yang singkat ini sebaik mungkin," ujar Maikel dengan wajah tak merasa bersalah atas sikapnya tadi.

Beti berdecak sebal. Namun tak urung beberapa saat setelahnya ia kembali mendekati Maikel dengan senyum yang mengembang.

"Mas, aku memanggilmu hanya untuk bertanya, apa aku masih memiliki hak di rumah ini?" Maikel menaikan salah satu alisnya.

"Jadi begini, Laura tadi pagi tiba-tiba saja memecat seluruh art tanpa alasan yang pasti dan dia dengan seenaknya mengatakan jika pekerjaan art akan di limpahkan semuanya kepadaku dan Almira. Mas, aku pikir tindakan Laura ini sangat keterlaluan. Aku disini berstatus sebagai istri kamu dan Almira berstatus sebagai menantu di rumah ini. Apakah dengan status kita berdua pantas di perlakuan seperti itu oleh Laura, yang bisa di katakan sebagai pendatang baru di rumah ini. Aku tau dia juga istri kamu, Mas. Tapi aku juga istri kamu bahkan aku istri pertama kamu. Sebelum dia datang, akulah yang selama ini bertanggungjawab penuh atas rumah ini. Aku lah yang memiliki hak untuk mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan rumah ini termasuk para art bukan dia, Mas. Tapi kenapa sikap dia seolah-olah dialah yang berkuasa penuh atas segala sesuatu yang ada di rumah ini? Padahal dia tidak memiliki hak sama sekali di rumah ini," ungkap Beti dengan menggebu-gebu.

"Kata siapa Laura tidak memiliki hak atas rumah ini? Dia istri saya, Beti. Jadi saya memberikan hak atas rumah ini ke dia. Saya juga tidak masalah jika dia memang ingin melakukan perubahan di rumah ini dengan salah satu contohnya seperti yang kamu katakan tadi jika kamu dan Almira akan menggantikan pekerjaan para art. Saya rasa tidak ada salahnya hal itu terjadi, malah saya sangat setuju karena saya merasa ide Laura ini memiliki banyak sisi positifnya dan tentunya banyak manfaatnya. Contohnya, saya tidak perlu banyak mengeluarkan uang untuk membayar art. Dan kamu juga bisa banyak gerak, ingat umur kamu sudah tidak muda lagi, Beti, jadi sebaiknya mulai sekarang kamu menghilangkan sifat pemalasmu itu dengan melakukan pekerjaan rumah tangga. Anggap saja jika pekerjaan art ini sebagai tempat kamu untuk berolahraga sekaligus untuk latihan hidup mandiri. Siapa tau kan suatu saat nanti saya mengalami kebangkrutan yang mengharuskan kita hidup sederhana. Ingat Beti, roda kehidupan itu terus berputar dan tidak ada yang bisa menjamin kehidupan seseorang terus berada di atas ataupun selalu berada di bawah. Jadi manfaatkan kesempatan ini untuk proses belajar kamu sebagai bekal jika suatu saat nanti apa yang saya katakan itu menjadi kenyataan," balas Maikel yang membuat Beti diam-diam mengepalkan kedua tangannya. Nafasnya pun mulai naik turun, tanda jika dirinya mulai emosi.

"Kenapa Mas malah mendukung keputusan Laura?" protes Beti.

"Untuk kebaikan bersama, apa salahnya?"

"Oke kalau begitu, Laura juga harus turut adil. Dia juga harus melakukan pekerjaan sebagai art," ucap Beti yang langsung mendapat tatapan tajam dari Maikel.

"Saya tidak akan pernah setuju Laura melakukan pekerjaan sebagai art," kata Maikel penuh penekanan.

"Tidak bisa begitu. Mas harus bersikap adil. Jika Mas setuju aku menjadi art maka Laura juga." Maikel menggelengkan kepalanya.

"Segala keputusan saya tidak ada yang bisa merubahnya!"

"Mas!"

"Hanya itu saja kan yang ingin kamu bicarakan. Kalau begitu saya keluar," ujar Maikel. Ia sudah tidak tahan lagi untuk berada di dalam satu ruangan yang sama dengan Beti. Sehingga tanpa mendengar persetujuan dari istri pertamanya itu, dirinya langsung melangkah kakinya menuju pintu kamar. Tapi ketika dirinya menarik kenop pintu, pintu itu tak bisa ia buka sama sekali. Ia tak bodoh sehingga tanpa bertanya pun ia tau jika pintu tersebut sengaja di kunci oleh Beti.

Terlihat Maikel kini mengepalkan kedua tangannya. Matanya pun ia pejamkan sesaat guna meredakan emosi yang hampir meledak. Hingga suara Beti terdengar membuat matanya kembali terbuka.

"Kamu kira malam ini kamu bisa keluar dari sini, Mas?" ucap Beti sembari berjalan mendekati Maikel. Dan saat dirinya sudah berada tepat di belakang Maikel, ia memeluk tubuh suaminya itu dari belakang.

"Mas, aku merindukanmu. Maaf jika tadi aku sempat menentang keputusanmu. Aku melakukan itu karena aku merasa tidak di perlakukan adil olehmu. Aku dan Laura sama-sama berstatus sebagai istri sah kamu, tapi kamu justru lebih memihak kepada Laura. Tapi tidak apa-apa. Aku sudah bisa menerimanya. Jika Mas memang setuju aku melakukan pekerjaan sebagai art, maka akan aku lakukan, seperti yang kamu katakan tadi hitung-hitung sebagai proses belajarku jika apa yang tidak kita inginkan terjadi karena pada saat itulah hanya aku yang bisa menemani kamu disaat kamu tengah berada di bawah. Aku sangat mencintaimu, Mas sungguh. Jadi kita kesampingkan masalah tadi dan lebih baik kita habiskan malam ini berdua ya Mas dengan bersenang-senang," tutur Beti lalu kemudian ia memutar tubuh Maikel agar menghadap kearahnya. Dan saat ia berhasil melakukannya, tanpa Maikel duga Beti melakukan tindakan yang tak pernah terbayang di benaknya.

Beti, wanita itu kini melucuti lingerie serta pakaian dalamnya yang menutupi keindahan tubuhnya. Dan tanpa rasa malu sedikitpun, ia bergaya erotis di depan Maikel.

Sedangkan Maikel, ia hanya diam dengan tatapan menuju kearah Beti. Tak hanya itu saja tubuhnya ia sandarkan di pintu kamar tersebut sembari kedua tangannya ia lipat di depan dada. Ia berlagak seolah-olah menikmati kegiatan yang di lakukan oleh Beti. Hingga tiba-tiba Beti menarik kursi riasnya menuju hadapan Maikel. Kemudian ia mendudukkan tubuhnya di kursi tersebut dengan kedua kaki yang ia angkat dan ia buka lebar-lebar hingga menampakkan miliknya. Dengan sikap menggodanya, Beti menyentuh titik sensitif di tubuhnya. Suara desahan pun ia keluarkan apalagi saat tangannya menyentuh miliknya sendiri. Suara itu semakin menjadi bahkan tak urung ia menyebut nama Maikel di sela-sela desahannya.

"Mas, sentuh aku!" ucap Beti dengan suara yang bergetar. Di sela-sela permainan solonya, salah satu tangannya yang masih menganggur, ia gunakan untuk meraih lengan Maikel. Dan berhasil, ia berhasil meraih lengan Maikel bahkan laki-laki itu tak menolak saat tangannya ia arahkan ke miliknya. Senyum bahagia pun menyambut uluran tangan Maikel. Hingga tangan yang sedikit lagi menyentuh kulit lembab tersebut, justru bergerak cepat menuju tepat kearah lemari kecil yang berada tepat disamping mereka.

Maikel terlihat mengambil tas milik Beti. Ia mengeledah tas tersebut hingga ia menemukan apa yang ia inginkan. Ia tersenyum penuh kemenangan kearah Beti yang menatapnya dengan mata yang melotot.

"Bermainlah dengan mainanmu itu karena saya tidak tertarik dengan tubuhmu," ujar Maikel sembari melempar sebuah mainan pemuas napsu yang tak sengaja ia dapatkan dari dalam tas Beti ketika ia mencari keberadaan kunci kamar tersebut. Lalu setelahnya, ia memutar tubuhnya dan membuka pintu dengan kunci yang sudah berada di tangannya. Dan sebelum ia menutup kembali pintu tersebut, ia tatap kembali tubuh Beti dari atas sampai bawah dengan senyum miringnya.

"Murahan!" ucap Maikel sebelum ia menutup pintu tersebut tanpa menghiraukan teriakkan dari Beti yang menginginkan dia untuk kembali.

1
Jamayah Tambi
Kalau aku dah ku lanyak Si Anggun tu.Suruh saja boduguard yg ada
Jamayah Tambi
Satpan kan ada.Mana sorang pun tak boleh menolong .Nampak sangat tak logik di sini.Selalunya rumah orangbkaya akan melslui pintu gerbang utama dulu sebelum masuk ke rumah.
Jamayah Tambi
Bodoh kerana cinta. Hanya wanita bayaran ygvterlalu tajsub dgn pelanggannya
Jamayah Tambi
Adakah akan berjaya.Ingatkan dah setel masalah mereka setelah Beti, Julio dan Almira.Rupanya ada lagi masalah Anggun wanita bayaran Maikel yg jatuh cinta padanya dan ingin kembali ke pelukannya./Sob//Sob//Sob//Sob/
Jamayah Tambi
Gasak jer
Jamayah Tambi
Jangan2 Mailel atau Julio
Jamayah Tambi
Sueuh saja Basuki beka anak itu.Bayi itu kan anaknya.
Jamayah Tambi
Kalau Beti tak mau memberi susunya kepada bayi itu,bagi saja susu formula
Jamayah Tambi
Sikit2 nak cemburu .Bini dalam pantang Bang
Jamayah Tambi
Tak kan kau nk jaga bayi tu Laura.Tambah beban
Jamayah Tambi
kenapa ya.
Drezzlle: Kak jika berkenan mampir di Karyaku

Bahagia Di Balik Pengkhianatan 🙏
total 1 replies
Jamayah Tambi
Mana boleh senyum lagi baru usia 2 hari
Jamayah Tambi
Malas nak pening kepala.Teruskan saja ceritanya
Jamayah Tambi
Kenapa orang kaya selalu mengancam pihak hospital kalau keluarganya terlibat dgn rumsh sakit.Sombong sekali.Tak pikir ke berapa banyak nyawa yg memerlukan hospital tersebut.Dasar sombong,bongkak.Mentang2 kaya.Kerjanya ancam segala/Sob//Sob//Sob//Sob/
Jamayah Tambi
Dah la tu Kucias.
Jamayah Tambi
Jesian juga kat Hulio
Jamayah Tambi
Kan dah mendapat kifarah kamu Beti,Julio dan Almira.
Jamayah Tambi
Beri je video tu pafa Julio.Baru padan muka Almura yg selau mengatakan Laura wanita murahan.
Jamayah Tambi
Menyewa saja.Cari rumah sewa yg mampu milik Klu ada uang beli saja
Jamayah Tambi
Wanita serakah.Sanggup membunuh suami sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!