Jodoh Dadakan Narendra

Setelah membeli tiket mereka pun akhirnya masuk ke dalam kebun binatang, begitu sudah sampai di dalam Ayuna mengajak Naren untuk melihat peta terlebih dahulu agar tau tujuan yang mereka mau agar tidak muter-muter, namun Naren menolak dan memilih untuk langsung jalan saja, kata Naren namanya juga jalan-jalan ya seketemu nya aja.

" ih orang Una mau lihat jerapah ke arah mana juga by !" Protes Ayuna begitu Naren menarik lengan nya untuk di gandeng.

" Ya udah nanti seketemu nya aja, kalo ga ketemu ya berarti ga jodoh !" Ucap Naren dan mereka pun berhenti untuk melihat burung pelikan.

" lucu banget !" Gumam Ayuna sambil menatap penuh binar ke arah hewan tersebut.

" Lebih lucu kamu sih kata aku mah !" sahut Naren membuat Ayuna langsung tersenyum malu-malu.

" Minta tolong fotoin dong by !" Ucap Ayuna sembari menyerahkan ponsel milik nya, namun langsung di tolak oleh Naren sebab lelaki itu akan memfotokan Ayuna menggunakan ponsel milik nya.

" foto bareng sini ay !" ujar Naren sambil menarik pinggang ramping Ayuna, mereka pun langsung berfoto dengan background burung pelikan.

setelah itu mereka pun lanjut jalan lagi untuk melihat berbagai macam jenis binatang, Ayuna terlihat sangat excited sekali membuat Naren ikut tersenyum senang melihat nya.

" By lihat harimau nya gemoy banget !" Ujar ayuna dengan penuh semangat begitu melihat ada satu ekor harimau yang berada di dalam kandang kaca, entah kenapa harimau tersebut di pisahkan dari teman-teman nya.

" Tapi dia galak !" Sahut Naren sambil mengambil foto candid Ayuna tanpa di sadari oleh wanita itu.

" by nanti liat kingkong yuk, Una pengen banget deh liat kingkong !" ajak Ayuna sambil menggandeng lengan Naren, tadi saat Ayuna berjalan lebih dulu langsung di protes oleh lelaki itu, katanya mereka kaya orang musuhan jika jalan sendiri-sendiri seperti itu.

" Liat nanti aja ya, kayanya ga bakal ketemu deh sama kingkong nya, kita bisa muterin satu kebun binatang ini kalo semua mau kamu liat, yang ada nanti sore baru balik !" Ucap Naren membuat Ayuna cemberut namun tidak berani protes.

mereka melihat banyak sekali hewan mulai dari gajah, kancil, jerapah dan masih banyak lagi, kini waktu sudah menunjukan pukul 1 siang, tadi mereka juga sudah sempat untuk melaksanakan solat Zuhur terlebih dahulu di mushola yang ada di sana.

" Makan dulu ya ay, udah jam 1 ini !" Ujar Naren dan langsung di angguki oleh Ayuna.

Naren pun langsung mencari tempat untuk makan dan pilihan mereka pun jatuh kepada pecel sayur bumbu kacang plus gorengan, Naren dan ayuna juga membeli pop mie, namun mereka hanya membeli satu sebab takut tidak habis karna kekenyangan.

" Balik sekarang yuk, udah capek banget aku !" Ucap Naren yang memang sudah lelah berkeliling.

" Yah baru juga jam 1 by !" Keluh Ayuna yang masih ingin jalan-jalan, sebab kapan lagi kan dirinya bisa ke sini karna sebentar lagi mereka akan balik ke kampung.

" Kita ke kota tua aja ay, abis itu ke monas, apa mau ke Monas dulu baru ke kota tua, kalo malem biasnya rame di kota tua, apa mau ke Ancol aja ?" ucap Naren mengajak Ayuna ke tempat wisata yang lain, sebab Naren sudah sangat bosan di sini.

" Ke Ancol boleh by, terus habis itu ke kota tua ?" Tanya ayuna dan langsung di angguki oleh Naren.

" Boleh, yuk !" Sahut Naren langsung beranjak dari duduk nya dan langsung menggandeng lengan Ayuna.

setelah keluar dari kebun binatang mereka pun langsung menuju ke Ancol, perjalanan menuju Ancol cukup memakan waktu lumayan lama karena macet, hingga pukul setengah 3 sore mereka baru sampai di sana.

" Kamu ga cape ay ?" Tanya Naren begitu mereka sudah tiba di Ancol.

" cape, tapi Una seneng karna ini pertama kalinya Una ke jakarta terus jalan-jalan !" Sahut Ayuna membuat Naren mengulas senyum tipis.

" Duduk di Sana aja ya ?" Ujar Naren sambil menunjuk ke arah pinggiran pantai, suasana pantai masih cukup ramai karna hari masih sore.

Ayuna menyetujui usulan sang suami dan mereka pun akhirnya memilih duduk di sana sambil menikmati pemandangan sore, langit pun nampak cantik dengan warna jingga nya, walaupun masih agak terasa panas namun angin di sana mampu membuat hijab Ayuna berkibaran.

" Aku beli beli minum dulu ya, kamu tunggu di sini !" Ucap Naren sambil beranjak dari duduk nya.

sambil menunggu sang suami ayuna pun memilih untuk foto-foto sendiri dan tidak lupa Ayuna juga mengabadikan pemandangan laut di depan nya dan akan ia tunjukan ada kedua adiknya nanti saat mereka balik ke kampung, pasti kedua adiknya akan cemberut sebab tidak di ajak, ah ayuna jadi merindukan kedua adiknya itu.

Tidak lama kemudian Naren pun telah kembali dengan satu kantong plastik berisi minuman dan juga cemilan.

" Una masih kenyang loh by, kenapa malah beli makanan lagi !" Ujar ayuna saat Naren menyerahkan plastik tersebut.

" Cuma cemilan ay, bukan makanan berat !" Sahut Naren sambil mendudukkan kembali dirinya di sebelah Ayuna.

Mereka pun nampak mengobrol sambil menikmati suasana sore di pantai, banyak hal yang mereka obrolin di sore hari ini, seperti persiapan kuliah Ayuna, rencana rumah tangga mereka ke depan nya, dan juga rencana untuk memiliki anak, beruntung Naren tadi memilih spot tempat yang agak sepi sehingga obrolan mereka tidak di dengar oleh banyak orang.

" udah ngomongin anak aja by !" Ujar ayuna dengan malu-malu begitu Naren menanyakan dirinya ingin memiliki berapa anak.

" Ya harus, karna semua butuh persiapan, walaupun pernikahan kita mendadak tapi aku mau usahain untuk siapin semua nya !" Sahut Naren dengan nada lembut namun tegas membuat Ayuna mengulum senyum nya lantaran salah tingkah.

" Katanya pengen Una lanjutin kuliah, kalo Una hamil gimana kuliah nya nanti ?" Tanya Ayuna membuat Naren ikut bingung, pasti akan sangat sulit jika kuliah sembari mengandung.

" ya misal memang kita di kasih rezeki nya cepet kamu keberatan ga kalau harus cuti dulu nanti, kalo dedek nya udah lahir baru lanjutin lagi kuliah nya !" Ujar Naren membuat Ayuna menganggukan kepala nya.

" Sebenarnya ga lanjut kuliah juga gapapa by, tapi sayang juga kan kalau ada kesempatan ga di gunain ?" Sahut Ayuna.

" Bahas nanti aja deh, masih jauh juga kayanya, unboxing aja belum !" Ucap Naren yang prustasi sendiri jadinya, tapi memang kayanya mereka terlalu berfikir kejauhan, tapi kalau tidak di pikirin dari sekarang mereka takut tidak ada persiapan Baik mental maupun materi.

" Kita pikirin kuliah kamu dulu aja ya, satu-satu, untuk urusan anak biar di omongin nanti lagi gimana baiknya !" Sambung Naren dan langsung di angguki oleh Ayuna, akhirnya mereka pun menyudahi obrolan mereka itu dan membahas hal lain sambil menikmati sunset yang sebentar lagi akan muncul.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️