"Aku rela buta kedua mata ini, demi mendapatkan cintamu. Gadis terunik yang telah membawa hatiku pergi!" kata Giordan Adhitama.
Giordan Adhitama adalah sosok pria yang tampan, pengusaha muda yang sukses, berwibawa, bijaksana, ramah pada siapapun. Namun, sejak kepergian gadis cantik dan unik dari kehidupannya. Ia berubah menjadi pria arogan dengan tatapan yang sangat dingin dan keras hati. Tidak ada lagi kehangatan dan senyuman seperti dulu.
Akankah Giordan Adhitama menemukan Gadis Unik nya kembali. Dan ia akan mendapatkan maaf serta tempat di hati Sang Gadis Unik yang telah ia lukai hati dan menghancurkan masa depannya.
Ikuti yuk kisah Pesona Sang Devil Giordan Adhitama dan Gadis Unik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Camelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketakutan
Happy reading..
☘️
☘️
☘️
Giordan mendekatkan wajahnya ke wajah Lili yang masih terpejam rapat, dan perlahan dia menempelkan bibirnya ke bibir merah merona milik Lili dengan sedikit mengigit bibir bawahnya yang telah basah karenanya.
"Aww.. Sakit!"
PLAAAK
Pipi kanan Giordan terkena tamparan tangan Lili dengan kerasnya. Namun, kedua mata Lili masih tertutup rapat dan bibirnya berteriak kembali memanggil Papa dan Mamanya. Dengan kedua tangan yang terus bergerak seolah-olah memukul seseorang yang berada di depannya.
Suara Lili terdengar kencang dan jelas di saat suasana malam yang sepi dan hening seperti itu.
"Toloooong, kami!!" teriak Lili, hingga tak terasa tenggorokannya yang sakit akibat berteriak keras. Serta badannya yang digoyang-goyangkan seseorang.
"Sayang, bangun! Bangun, My Angel!" Giordan berusaha membangunkan Lili dari mimpi buruknya.
Lamat-lamat suara Giordan terdengar di telinga Lili, memanggilnya.
Dengan tubuh yang banjir dengan keringat dan detak jantung yang masih belum stabil. Nafas yang tersengal-sengal, Lili terbangun dari posisi tidurnya dengan raut wajah yang kebingungan menatap sekeliling.
"Sayang,"
"Bae.." jawab Lili memeluk erat tubuh Giordan dengan ekspresi ketakutan yang masih menyelimuti pikirannya.
"Mimpi buruk, ya. Sayang?" tanya Giordan lembut sembari mengusap ujung kepala Lili.
"Aku takut, Bae." ucap Lili dengan bibir yang bergetar.
"Jangan takut, Sayang. Ada aku yang selalu menjagamu." ujar Giordan seraya meraih gelas berisi air putih di atas nakas di sisi ranjangnya.
Lili yang masih terbayang-bayang dengan kejadian mimpi buruknya dan terus mengingat wajah wanita yang ingin membunuhnya.
"Mengapa mimpi itu datang lagi dengan sosok wanita yang begitu kejam membunuh Papa dan Mama? Ataukah ini ada hubungan dengan kematian kedua orang tuaku yang tiba-tiba terkesan ditutup-tutupi? Siapa dalang dari semua kejadian itu? Aku harus bisa mendapatkan info tentang kematian Papa dan Mama."
Setelahnya menenangkan Lili, Giordan mengajaknya tidur kembali. Jarum jam masih menunjukkan pada angka 02.00 pagi.
"Ayuk tidur lagi, sini peluk." ucap lembut Giordan sambil merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Lili dalam dekapannya.
"Jangan tinggalin Lili, Bae." kata Lili dengan memeluk tubuh Giordan dan menempatkan kepalanya di dada bidang Giordan.
"Ya Tuhan, begitu terasa bahagia duniaku. Bisa memeluk makhluk ciptaan-Mu. Yang begitu indah dan sempurna pahatan mahakarya-Mu. Tiada kata yang mampu terucap untuk satu kenikmatan yang Engkau berikan dalam jalinan asmara yang telah halal ini." gumam Giordan dalam hati dengan sudut bibirnya terangkat membuat senyuman manis.
"Aku akan memelukmu sampai pagi, Angel." ucap Giordan lagi sambil mengecup dalam kening Lili.
"Terimakasih, Bae."
"Cium dulu, no thanks." senyum smirk Giordan.
"Selalu tak mau merugi." ledek Lili, kemudian memberikan kecupan singkat di bibir seksi Giordan.
"Tidurlah, Angel. Aku akan menjagamu." ujar Giordan setulus hatinya.
Tangan kirinya memeluk tubuh ramping Lili, sedangkan tangan kanannya mengusap rambut Lili yang tergerai indah.
Lili tersenyum dan memejamkan matanya perlahan. Beberapa menit kemudian mulai terdengar suara nafas yang teratur dari wanita cantik yang tertidur pulas di pelukannya.
Sorot mata tajam Giordan, kini berubah menjadi sorot mata yang penuh cinta yang tulus teruntuk Gadis Unik nya.
Malam yang mencekam bagi Lili, saat ini telah berubah menjadi malam yang syahdu penuh keromantisan. Giordan menurunkan kepalanya, melihat ke kedua mata Lili yang telah tertutup rapat. Lalu diciumnya bergantian dan kemudian berpindah menempelkan bibirnya ke daun telinga Lili. Perlahan ia membisikkan sesuatu yang begitu lembut didengarnya.
"You're the most beautiful" bisik lembut dan mesra Giordan.
Alunan lagu yang indah penuh keromantisan mengalun merdu dari bibir seksi Shania Twain. You're still the one.
You're still the one I run to
The one that I belong to
You're still the one I want for life
(You're still the one)
You're still the one that I love
The only one I dream of
You're still the one I kiss good night
Ain't nothin' better
We beat the odds together
I'm glad we didn't listen
Look at what we would bee missin'
They said, "I bet they'll never maket it"
But just look at us holding on
We're still together, still going strong
******
Di tempat yang berbeda dengan suasana hati yang berbeda pula.
Seorang laki-laki sedang berdiri di balkon hotel mewah yang disewanya. Dia sedang menikmati pemandangan malam yang sunyi tanpa ada seseorang yang menemaninya.
Drrtt.. Drrtt..
Getar benda persegi panjang itu terdengar ditelinga nya. Dengan rasa malas dia membuka ponselnya dan membaca pesan singkat yang diterimanya. Namun, seketika itu raut wajahnya berubah sumeringah. Bisa dipastikan ada sebuah kabar baik yang diinfokan oleh assiten pribadinya.
"Ternyata benar dugaanku, gadis itu adalah gadis yang telah menolongku. Disaat aku mendapat kecelakaan motor beberapa tahun yang lalu. Apakah dia masih mengingatku? Entahlah! Bagaimana jika dia telah memiliki suami dan anak? Apakah aku harus merebutnya untuk menjadi milikku? Egoiskah Aku? Jika aku ingin membuka sebuah ruang yang telah tertutup rapat?"
Pria itu, kini duduk di tepi ranjang dengan terus memandangi foto-foto yang telah dikirim assiten pribadinya, barusan. Walaupun hampir sepuluh menit pria itu menatap foto gadis cantik dengan berbagai pose, dia tak merasakan bosan.
Ingatannya ke masa lalu itu membuatnya seperti orang gila yang mencintai seseorang dalam diam.
Pertemuan di kala senja itu.
Seorang gadis cantik yang begitu mahir sedang menata bunga dalam vas yang cantik, pesanan pelanggannya.
Dari kejauhan sosok pria tampan sedang memandang gadis cantik itu, tanpa pernah bosan netra coklatnya menyaksikan lincah gerak-gerik nya. Merangkai satu bunga menjadi satu buket bunga yang indah.
"Aku hanya bisa memandang dan menghirup bau harum yang keluar dari sekuntum mawar merah, tanpa bisa memetiknya. Setiap pencinta bunga mawar merah, pasti tau makna dari sebuah mawar merah dan dititik mana kita bisa menikmati keindahan mawar itu."
"Tuan." tegur Gadis itu.
Namun, tidak ada sahutan dari dalam mobil. Pria itu menenggelamkan kepalanya setir bundar di hadapannya.
"Tuan." Gadis itu menegurnya untuk yang kedua kalinya, seketika membuyarkan lamunan-lamunan yang menghipnotis pria dalam mobil itu.
"Eh, iya. Maaf." jawab pria itu gelagapan.
"Ganteng-ganteng kok ngelamun." ejek Lili.
"Iya, ngelamunin kamu." tanpa pikir panjang, ia malah menjawab seperti itu.
"Kenapa ngelamunin aku?" celetuknya.
"Cantik." jawabnya singkat.
"Aneh?"
"Keanehan kamu itu yang menghipnotis akal sehatku."
Gadis itu bergegas menyerahkan buket bunga pesanan pria ganteng tersebut, tanpa mengeluarkan sepatah kata lagi dan berlalu meninggalkan pria itu dalam kekalutan.
🌟🌟🌟🌟🌟
Bersambung...
asem manis kecut pedas yg bikin candu 🤣
antara hukuman dan hadiah specialnya bau²nya mirip nih yg pasti anu ya gio, yg penting enk ya gio 🤭🤣
banyak nyaNyii nya 🤭🤭🤭🤭
soP Lidah asaM pedAs maNis kataaanyaaaa😂😂😂😂😂😂
Bukti nyata cinta Gio ke Lili bukan hanya omongan belaka tapi penuhin isi brankas Lili dr kartu yg berbagai warna hingga dompet tebal untuk beli skincare dkk biar makin glowing makin keset di derit ranjang 🤣🤣 biar halaman gak kering , enak dibasahin terus eiii