NovelToon NovelToon
My Secret Agent

My Secret Agent

Status: sedang berlangsung
Genre:SPYxFAMILY / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Feylindita adalah seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang agen rahasia yang bekerja di bawah pusat keamanan negara. Keahlian menembak dan bela diri yang luar biasa, membuatnya menjadi salah satu agen rahasia yang sangat di andalkan. Tak ada yang mengetahui tentang pekerjaannya, termasuk keluarga bahkan suaminya sendiri.

Ia menikah dengan Giantara Aditama seorang CEO sebuah Mall ternama melalui perjodohan. Tepatnya Feylin 'Dijual' pada keluarga Aditama oleh sang paman yang merawatnya sejak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan.

Namun ia beruntung karena memiliki mertua dan ipar yang baik. Cobaannya hanyalah suami yang selalu bersikap dingin dan cuek padanya.

Apakah hubungan pernikahan mereka akan membaik?
Apakah keluarganya akan mengetahui pekerjaannya yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Demam

Hujan deras yang mengguyur, tak serta merta membuat Fey meninggalkan tugas. Di bawah guyuran hujan, Fey masih berdiri tegap dalam kondisi siaga dengan senapan yang mengarah ke pintu gedung pertemuan.

Berbeda dengan Anggota Khusus yang berjaga di dalam gedung. Anggota Agen Rahasia tak bisa 'terlihat' oleh sembarang orang. Mereka bekerja tanpa terlihat, namun dengan pasti melumpuhkan setiap target.

"Kak Fey, lo mau tuker posisi sama gue? Gue gak kena hujan, masih ada atap yang ngelindungin." Suara Yuan terdengar melalui earpice.

"Gak usah. Aman, Yu." Jawab Fey.

"Lo kan lagi gak enak body, Kak. Tuker aja sama Yuan." Imbuh Doni yang berada di sebelah Fey.

"Gak apa - apa. Gue masih kuat, fokus aja sama misi." Titah Fey.

"O.K. Kak." Jawab Doni dan Yuan hampir bersamaan.

Empat jam lamanya mereka semua berdiri di posisi masing - masing dengan kondisi siaga. Pakaian yang tadinya basah, sudah hampir kering di badan saat perintah untuk menyudahi misi sampai. Mereka segera kembali ke Markas dengan mobil yang sudah menunggu mereka di tempat rahasia.

Fey segera masuk ke ruangannya dan berganti pakaian. Seragamnya, ia letakan di dalam keranjang loundry. Ada beberapa pekerja yang khusus mengurusi pakaian mereka, dan tentunya mereka tak hanya memiliki satu seragam walaupun seragam mereka semuanya berwarna hitam.

"Lo gak mau berobat ke RS dulu, Fey?" Tanya Elno.

"Enggak, gue mau pulang aja." Jawab Fey.

"Mending berobat dulu deh. Lagian berobat geratis juga, susah bet lo di suruh berobat. Gue anter deh kalo lo takut sendirian." Imbuh Elno yang di jawab tatapan sinis Fey.

Mereka memiliki fasilitas Rumah Sakit khusus untuk para Agen Rahasia dan Anggota Khusus. Karna pekerjaan mereka yang berbahaya juga selalu berhubungan dengan senapan dan senjata tajam lain, maka dari itu Pemerintah membuat Rumah Sakit khusus dengan peralatan canggih dan Dokter ahli di bidangnya.

"Udah ah, bawel banget sih lo, El. Gue lagi gak punya tenaga buat ngeladenin tingkah lo. Gue pulang duluan, bye!" Ujar Fey sambil melambaikan tangannya ke arah Elno.

"Hati - hati. Kalo ada apa - apa, chat gue." Pesan Elno yang di jawab acungan jempol oleh Fey.

Walaupun suka meledek dan menjahili Fey, tetap saja Elno lah yang paling bisa Fey andalkan selama ini. Sahabat satu angkatannya itu adalah orang yang paling mengerti kondisinya.

Fey mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rendah. Kepalanya yang terasa berat membuatnya harus lebih berhati - hati.

Setelah membersihkan diri, Fey duduk di ruang keluarga sembari menyetel tv. Ia baru saja menikmati cake yang tadi di belinya di Mall saat berbelanja kebutuhan dapur. Karna kondisinya yang sedang tak baik, tanpa sadar ia pun tertidur di sofa tempatnya menonton tv.

...****************...

"Tumben tidur di sini." Batin Gian saat melihat Fey tertidur di sofa.

Pukul delapan malam, Gian barulah sampai di rumah. Pria tampan itu lalu mendekati Fey dan berjongkok untuk memandangi wajah damai Istrinya.

"Sayang..." Gian mengernyit saat memegang tangan Fey yang terasa panas.

"Sayang, kamu sakit? Demam gini badanmu." Panik Gian.

"Demam, ya? Mungkin karna kecapean aja." Jawab Fey dengan lirih, namun netranya masih saja terpejam.

"Kita ke Rumah Sakit, ya?" Ajak Gian.

"Gak usah. Aku udah minum obat, cuma butuh istirahat aja. Besok juga udah baikan." Jawab Fey.

"Kenapa kamu merem aja? Mata kamu sakit?" Tanya Gian.

"Hm. Mataku panas, Kak." Jawab Fey.

"Kamu udah makan?" Tanya Gian yang di jawab anggukan oleh Fey.

"Kak Gian istirahat aja. Aku gak masak, tapi tadi aku minta Bibik masak sup agak banyak, kalau - kalau Kak Gian belum makan malam." Lirih Fey.

"Nanti aku makan. Sekarang, aku bawa kamu pindah ke kamar dulu." Jawab Gian.

Gian kemudian membopong tubuh Fey yang terasa panas dan membawanya ke dalam kamarnya. Perlahan, Gian merebahkan Fey di atas kasurnya. Aroma parfum maskulin kamar Gian pun menusuk indra penciuman Fey.

"Kenapa ke kamar Kak Gian?" Lirih Fey.

"Biar gak susah naik - turun tangga." Jawab Gian sembari menutupi tubuh Fey dengan selimut.

"Tapi-"

"Ssst, gak usah banyak protes, Sayang. Aku mau bersih - bersih dulu. Kamu tidur lagi aja." Imbuh Gian yang di akhiri usapan lembut pada kepala Fey sebelum beranjak meninggalkan Istrinya.

...****************...

Drrrrttt... Dddrrttt...

Ponsel yang berada di saku celana Fey bergetar. Fey merogoh saku dan segera menjawab panggilan itu dengan suara lirih.

"Ya, Kapt?" Kata Fey.

"............."

"Baik, Kapt."

"............."

"Saya baik - baik saja, Kapt." Jawab Fey.

"............"

"Siap, Kapt!" Ujar Fey sebelum mengakhiri panggilan telfon dari Kapten Yudha pada dini hari itu.

Fey membuka matanya, tubuhnya terasa sedikit lebih baik meskipun kepalanya masih terasa berat. Ia menyapu pandangan dan mendapati Gian yang tidur di sebelahnya.

Fey memandangi wajah Suaminya yang nampak begitu tenang. Wajah tampan yang seolah memiliki magnet hingga tiap ia berjalan, orang - orang akan memandang kearahnya dengan tatapan kagum.

Tak berlama - lama, Fey perlahan beranjak dari tempatnya. Ia berusaha bangun dan berjalan sepelan mungkin agar tak membuat Gian terbangun. Fey meraih jaket Gian yang berada di gantungan dan segera memakainya untuk menutupi badannya yang hanya memakai kaos tanpa lengan. Untung saja ia memakai celana panjang tadi.

Tak ada waktu untuk berganti pakaian. Ia segera menyelinap keluar dari rumahnya pada dini hari itu. Ini bukanlah kali pertama Fey menyelinap. Ia cukup sering menyelinap di tengah malam jika ada misi yang harus di jalankan. Selama ini pun semuanya aman terkendali, ia tak pernah ketahuan oleh Satpam yang berjaga di depan rumah.

Dengan langkah gontai, Fey menghampiri mobil yang sudah menunggunya tak jauh dari rumah. Fey membuka pintu mobil, ternyata di sana sudah ada supir mereka, Elno dan Daniel yang menunggu. Mobil pun segera melaju setelah Fey duduk dengan nyaman di mobil.

"Gue kira orang - orangan sawah mana yang lepas." Ledek Elno yang membuat mereka tertawa

"Lo pake jaket Suami lo, Kak?" Tanya Daniel.

"Iya, yang ada di depan mata gue. Gak sempet mau ganti baju." Jawab Fey.

"Ciye... yang udah tidur sekamar." Ledek Elno.

"Siapa bilang? Ini juga terpaksa deh karna gue sakit dan ketauan Kak Gian. Makanya gue di bawa ke kamar dia biar gak ribet naik turun tangga." Jawab Fey.

"Sumpah! Ni suami - istri modelan begimana dah? Perasaan orang lain yang di jodohin juga gak gini - gini amat. Ini lo sama suami lo tuh kayak hidup segan, mati tak mau." Cicit Daniel.

"Yang penting semuanya aman." Sahut Fey dengan santai.

"Sebenernya Gian udah pelan - pelan berubah. Cuma Fey aja yang masih jual mahal. Iya kan, Beb?" Goda El sambil menowel dagu Fey.

"Apaan sih, El? Geli banget!" Ujar Fey sambil meninju lengan Elno.

"Lo masih sakit, Fey? kenapa gak izin dan bilang ke Kapten?" Tanya Elno sembari memegang dahi Fey.

"Gak apa - apa, gue kuat." Jawab Fey.

"Dih! Dasar perempuan aneh. Perempuan paling keras kepala yang pernah gue temuin." Gemas Elno sembari menyentil dahi sahabatnya.

1
Faqisa Sakila
Ayo thor up lg
jgn d gntung yaa
q pdamu thor 😃
bunda kk
wah rahasia apa nih jangan gantung dong thor
Leli Suryani
kurasa tau ni si Gian,cuma mau lihat kek mana reaksi si Fey aja
Leli Suryani
menegangkan
Faqisa Sakila
lnjut donk thor
lg seru2ny nic
Leli Suryani
baru sadar dia istri nya cantik,selama ini mungkin dia rabun🤭
Faqisa Sakila
Hhhaaa
Gian lucuuu 😃
Maryati
sakarepmu pak boss 😄😄
senjaku
keren banget kak
Leli Suryani
ceritanya menarik,
Leli Suryani
kesempatan dalam kesempitan😄😄
Maryati
gambarnya diganti
Ita Xiaomi
Senangnya dimanja ama suami😁.
Dewi kunti
ayo mas suami itu istrimu jangan dianggurin
Dewi kunti
lama2 ketahuan juga
Faqisa Sakila
Lnjut thor
mkin sru critanya
Dewi kunti
uhuuuuuuuyyy
Dewi kunti
nggak diobati dulu itu yg kena paku
bunda kk
ternyata diceramahin kakak to bisa berubah gitu🤣
Ita Xiaomi
Semangat berjuang Gian. Kamu bs.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!