NovelToon NovelToon
Langit Wonosobo

Langit Wonosobo

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Diam-Diam Cinta / Dark Romance / Romansa / Cintapertama
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Restu Langit 2

Langit yang berwarna biru cerah tiba-tiba berubah menjadi mendung, seperti janji yang pernah terucap dengan penuh keyakinan, namun pada akhirnya berubah menjadi janji kosong yang tak pernah ditepati.

Awan hitam pekat seolah menyelimuti hati Arumni, membawa bayang-bayang kekecewaan dan kesedihan, ketika suaminya , Galih, ingkar pada janjinya sendiri. Namun perjalanan hidupnya yang tidak selalu terfokus pada masa lalu, dapat membawanya ke dalam hidup yang lebih baik.

Akankah Arumni menemukan sosok yang tepat sebagai pengganti Galih?

ikuti terus kisahnya! 😉😉


Mohon kesediaannya memberi dukungan dengan cara LIKE, KOMEN, VOTE, dan RATING ⭐⭐⭐⭐⭐ 🤗🤗 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Restu Langit 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal kehancuran bagi Galih

  Setelah mendapat informasi ke mana arah taxi yang membawa Arumni pergi, Adit segera menyusul.

  Tampak Arumni sedang duduk melamun di depan pengadilan agama. Ia sedang menunggu yang kebetulan waktu itu adalah jam istirahat.

  Duduk sendiri dengan pikiran kosong, membuat Arumni tak sadar, jika Adit sudah duduk di sampingnya beberapa saat yang lalu.

  Adit menyodorkan secarik kertas. "Surat tilang mu tertinggal!" katanya.

  Deg! manik hitamnya membulat saat ia menoleh ke arah suara. "Mas Adit!" ucapnya seraya terlonjak dari duduknya. Ia berdiri tepat dihadapan Adit.

  "Duduklah!" ucapnya santai.

  Dengan perlahan, Arumni kembali duduk sambil terus menatap Adit. Wajahnya tampak penuh tekanan.

   "Apa yang kamu lakukan, di sini?" tanya Adit, ingin memastikan.

  Hening! Arumni hanya menahan sesak di dadanya. ia hanya menunduk sambil memainkan jari-jarinya yang lentik.

  Adit pun diam menunggu Arumni bicara.

  Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Arumni dapat membuka suara, ia menampilkan senyum yang dipaksakan. "Memangnya, kalau orang ke sini mau ngapain, mas?"

  Sesaat Adit memejamkan matanya, seolah dapat merasakan perih di hati Arumni, andai Adit seorang wanita, mungkin sudah menangis saat itu juga. Ingin rasanya dapat memeluk Arumni, demi mengurangi sedikit rasa perihnya, tapi apalah daya? Adit bukan siapa-siapa.

  "Apa kamu sudah pikir matang-matang saat mendatangi tempat ini?" tanya Adit tanpa menoleh, karena tidak sanggup melihat Arumni dengan tekanan batinnya.

  Arumni menganguk. "Iya!" Lirihnya menahan sesak di dada. "Memangnya apa lagi yang harus aku pertahankan? Kalau cuma kenangan, mungkin butuh waktu untuk menghapusnya, pelan tapi pasti, aku ngak khawatir, aku pasti akan segera lupa!"

  Adit mengangguk. "Waktu istirahatnya sudah selesai." kata Adit memberi tahu.

  Arumni menoleh ke pintu masuk. ia menghela napas panjang, sebelum berdiri.

  "Jika butuh bantuan, aku masih di sini!" ucap Adit.

  Sedikit dukungan dari Adit membuat Arumni melangkah tanpa ragu, ia mantap mengajukan gugatan cerai dengan Galih.

  **

   Sementara di rumah, ibunya Arumni sedang mengkhawatirkan sang anak. Bu Sari sangat menyesal sempat kasar pada Arumni. Ia terus berjalan mondar-mandir, mengkhawatirkan Arumni yang pergi tanpa pamit. Terlebih saat mendengar cerita Niken, sepertinya Arumni sedang marah besar saat pergi.

  Berkali-kali Niken dan ibunya menghubungi, namun tak ada jawaban dari Arumni. Bahkan kini ponselnya tidak aktif.

  "Gimana ya, Niken? bibik jadi khawatir sama Arumni, apa dia benar-benar pergi ke pengadilan agama?" ucap bu Sari sambil mencoba menghubungi Arumni.

  "Bibik tenang dulu, ya? aku yakin kok, kalau Arumni pasti baik-baik saja." Niken mencoba menenangkan.

  Hingga sore pun tiba, pak Yadi yang bekerja sebagai kuli bangunan baru saja sampai di rumah. Derasnya air hujan membuat tubuh pak Yadi basah kuyup, tubuhnya sampai gemetar saat dinginnya air hujan menembus kulit pak Yadi yang kini mulai menipis.

  "Niken, jangan kamu ceritakan pada paman mengenai Arumni, ya? soalnya paman baru saja pulang!" bisik bu Sari saat melihat sang suami sedang memasuki pintu belakang.

  "Iya, bik! Aku akan pulang saja, mumpung paman belum tahu, bibik bisa beralasan kalau Arumni di rumah ku."

  "ide bagus, Niken!" kata bu Sari.

  Niken pun pulang ke rumahnya sebelum pak Yadi tahu. Agar tidak membuat pak Yadi merasa khawatir, bu Sari mengatakan bahwa Arumni bersama Niken sore itu.

  **

   Galih pulang bersama kedua orang tuanya. Tadinya Mita ingin ikut, namun Galih tidak mengijinkan, karena ia akan fokus pada Arumni tanpa ganguan dari Mita. Mita merasa kecewa karena kehadirannya tidak terlalu penting bagi Galih, sedangkan Galih terus menahannya dengan alasan tak ingin jauh dari Rama, dan juga atas permintaan Arumni.

  "Galiiihhh!!!" Teriak bu Susi saat Galih membanting setir ke arah kiri, karena hampir menabrak pengendara lain di jalan.

   Jantung pak Arif dan bu Susi berdenyut kencang, mereka mencoba mengatur napas secara berulang-ulang. Bu Susi yang duduk di belakang terlihat sangat syok. Bu Susi terus memegangi dadanya.

  "Kamu mau bunuh bapak sama ibu mu, Galih?" bentak pak Arif. "Kamu ini kenapa? bukannya tadi sudah dikasih tahu, kamu harus tenang!"

  "Maaf, pak, bu!" ucapnya sambil menatap nanar layar ponsel.

  "Kalau lagi nyetir jangan sama main HP kenapa sih, Galih?" ucap bu Susi saat napasnya mulai teratur. "Bagaimana kalau kita celaka?"

  Pak Arif merebut ponsel dari tangan Galih. Manik hitamnya membulat, pak Arif jadi mengedarkan pandangan ke arah Galih dan bu Susi secara bergantian, setelah melihat layar ponsel Galih.

  "Ada apa sih, pak?"

  Pak Arif memberikan ponsel Galih pada bu Susi. Bu Susi pun diam melongo.

  "Sebenarnya Adit itu siapa sih, pak, bu? kenapa selalu saja bersama Arumni? sepertinya dia yang membuat Arumni berani minta pisah sama aku!" kata Galih.

  Rupanya Yudi, salah satu teman Galih menangkap foto, saat Arumni keluar dari pengadilan agama bersama Adit, lalu mengirimkanya pada Galih, hingga membuat Galih hilang kendali saat menyetir.

   "Adit itu dulu murid bapak, tapi bapak ngak percaya dia yang jadi penyebab Arumni berbuat nekat." kata pak Arif. "Adit kan polisi, Galih! mungkin saja dia yang bertugas memberi informasi, atau hanya kebetulan saja dia di sana."

  "Memberi informasi apa, pak? memangnya perlu? Sepertinya dia memang sengaja mendekati Arumni. Waktu itu juga, apa bapak sama ibu tidak tahu, kalau Arumni pergi malam-malam, berteduh di depan toko?"

  Bu Susi terkejut bagaimana Galih bisa tahu. "Kamu tahu dari mana Galih?"

  "Bu, semua teman ku di Wonosobo kan? aku pasti tahu ke manapun Arumni pergi."

  "Kalau waktu itu, bapak yang nyuruh." ucap pak Arif.

  Galih lebih terkejut lagi. "Bapak? gimana ceritanya pak? kenapa bisa-bisanya bapak menyuruh mereka pergi? Arumni menantu bapak lo?" Galih jadi menyalahkan bapaknya.

  "Maaf, Galih! sebenarnya ibu juga ikut nyuruh." saut bu Susi.

  "Ibu? apa yang terjadi pada kalian?" Galih merasa heran.

  "Adit itu cuma minta tolong mau beli sesuatu buat pacarnya, tapi dia ngak tahu apa yang harus dipilih, makanya minta tolong sama Arumni. Dia juga ijin sama bapak kok!"

  Galih seolah tak percaya, pernyataan mengejutkan dari kedua orang tuanya sendiri. "Adit hanya modus, pak, bu! buktinya dia terus mendekati Arumni."

Pak Arif dan bu Susi jadi merasa bersalah. Galih mulai melanjutkan perjalanannya.

...****************...

1
Fatra Ay-yusuf
walau mita orang ketiga, tapi kasian juga dengan perlakuan Galih terhadapnya ya thor.
Restu Langit 2: iya 😢
total 1 replies
Lusy Purnaningtyas
hallo, belum update kak....
Restu Langit 2: di tunggu, ya 🙏
total 1 replies
Lusy Purnaningtyas
berarti total anak-anak nya semua 4 ya bun...? waa, menyenangkan sekali...
Restu Langit 2: iya, betul sekali ☺
total 1 replies
kalea rizuky
yg banyak q kasih hadiah
Restu Langit 2: masih belum bisa, kakak. Maaf ya 🙏
total 1 replies
kalea rizuky
karma laki serakaahh. merennn
Restu Langit 2: ah tidak meren
total 1 replies
Lusy Purnaningtyas
galih menyedihkan
Restu Langit 2: iya, aku sampe nangis sendiri pas nulis bab ini 🤭
total 1 replies
Lusy Purnaningtyas
makasih hari ini 2 bab.. 😊
Restu Langit 2: kembali kasih 😘😘
total 2 replies
Mey mey
sampai tak baca 2x, meleleh hati ku 😭
Restu Langit 2: terimakasih 🤭
total 1 replies
Hanipah Fitri
lanjut ya Thor
Restu Langit 2: Terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
Hanipah Fitri
Galih dan Mita sama sama hidupnya tertekan atas perbuatan nya
Lusy Purnaningtyas
manis sekali.... ❤❤❤
Restu Langit 2: Terimakasih banyak atas apresiasi anda terhadap karya saya ☺🙏
total 1 replies
kalea rizuky
hahahah karma mu wahai wanita perebut
Hanipah Fitri
Terima sajak nasib mu Galih !! itu balasan atas tindakanmu yg telah mengkhianati Arumi.
masalahnya kamu sdh poligami tanpa ijin dari istri sah mu
Hanipah Fitri
akhirnya penceraian mu terlaksana antara Arumi dan galih.
semoga Arumi mendapatkan pengganti yg lebih baik lagi
Hanipah Fitri
nah begitu dong galih harus sadar, Arumi telah kau sakiti mana mau balik lagi dgn mu
Hanipah Fitri
seandainya Arumi balik ke Galih dan katanya menalak Mita, pasti iya akan kembali lagi dgn Mita secara diam diam dgn alasan ada anak
Hanipah Fitri
Galih, Arumi nya gak usah kau kejar lagi,
kan sudah ada Mita yg setiap saat ada di susi mu
kalea rizuky
bner wanita baik gk akan jd pelakor wes titik g usa debat yo mita sok. poloss sok tersakiti pdhl lu tukang rebut
Restu Langit 2
nggak menang kok, dia cuma dapetin orangnya, tapi tidak akan nyaman dengan segala resikonya 🤭
Arga Putri Kediri
😍pelakor kok menang ya didunia nyata ato fiksi🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!