Di tindas dan di hujat dengan tuduhan yang tidak nyata, membuat Errina Devina, sosok istri yang penurut berubah menjadi istri yang pemberontak.
Pernikahan yang mereka bina selama enam tahun harus kandas karena pihak ketiga. Azka Rayanza awalnya sosok suami yang bertanggung jawab, tetapi semua kandas setelah kematian sang papa.
Tidak terima dengan tuduhan keluarga suami yang mengatakan jika dia telah berselingkuh, maka Erinna memutuskan untuk menjadikan tuduhan keluarga suaminya menjadi nyata.
"Ibu tuduh aku selingkuh di balik penghianatan putra ibu. Maka! jangan salahkan aku menjadikan tuduhan itu menjadi nyata."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TKS 31
Erinna menatap Yoga yang sedang menyetir dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Dia merasa jika pria itu sedang menjebaknya dengan alasan kesehatan Denis. Bisa-bisanya pria itu menggunakan uang perusahaan keluarganya untuk biaya pengobatan Denis. Mau di taruh di mana wajahnya nanti, karena sudah di pastikan Diandre akan menganggap jika dia adalah wanita matre yang memanfaatkan putranya untuk kesembuhan Denis. Padahal, Yoga membiayai pengobatan Denis ke luar negeri juga ada imbalannya.
"Tuan! Kenapa seperti ini? Bukankah tuan mengatakan jika kita hanya pura-pura pacaran?" tanya Erinna dengan nada kesal.
"Jangankan kamu, aku juga bingung. Aku hanya menyuruh Cheesy untuk ikut karena dia adalah dokter dan memiliki koneksi di rumah sakit. Tapi kenapa dia malah mengajak papa dan Yoon-gi?" bukannya mendapat jawaban, pria itu malah bertanya balik kepadanya.
Erinna hanya bisa membuang napasnya kasar mendengar pertanyaan Yoga yang dia juga tidak tahu apa jawabannya. Namun, sekarang bukan lagi masalah di bandara tadi, tetapi tujuan mereka. Yoga mengatakan jika dia bisa tinggal di mess kantor untuk sementara sebelum dia mendapatkan kontrakan yang layak. Namun, jalan yang kini mereka lalui bukan jalan menuju kantor.
"Tuan! Kemana kita?" tanya Erinna mengerutkan keningnya bingung.
"Ke rumah," ucap Yoga santai.
"Apa!" Erinna membulatkan matanya terkejut, ke rumah. Apa mungkin Yoga membawanya untuk tinggal di rumahnya?
"Papa punya riwayat jantung. Jadi aku ngak bisa membantah perintahnya."
''Tapi, Tuan. Aku!"
"Papa sudah tahu jika kamu sudah menikah. Walaupun aku enggak yakin, tapi pasti Cheesy sudah menceritakannya."
Erinna menatap Yoga bingung, tentu dia tidak percaya jika Diandre akan menerimanya. Jika tentang status ekonomi mungkin dia bisa percaya, karena tidak semua orang kaya hanya menerima orang yang memiliki kekayaan yang stara dengan mereka untuk di jadikan keluarga. Namun, ini soal statusnya yang masih menjadi istri orang, bagaimana mungkin jika keluarga itu bisa menerimanya dengan mudah.
Sangat berbeda jauh dengan Yoga, dia adalah pengusaha sukses kaya raya dan masih bujang. Sedangkan dia, hanya calon janda yang memiliki anak satu, dan seorang yatim piatu yang tidak memiliki harta apapun. Soal pendidikan, dia hanya tamatan SMA, sangat berbeda jauh dengan Yoga jika di bandingkan dari manapun. Sungguh, dia sangat merasa tidak pantas masuk ke keluarga itu, walaupun keluaga itu menerimanya, bagaimana dengan tangapan orang lain? Bisa-bisa dia di kira mengunakan ilmu hitam untuk menggunangunai keluarga itu.
"Aku bukan putra asli keluarga Diandre."
Erinna terdiam mendengar ucapan Yoga, dia menatap pria itu dengan tatapan penuh tanda tanya. Melihat tatapan Erinna, Yoga mencoba menghentikan mobilnya. Dia menarik napas dalam-dalam sambil berusaha menahan air matanya agar tidak menetes. Sebenarnya dia tidak ingin mengingat kenangan buruk itu lagi, tetapi dia juga harus menceritakan semuanya kepada Erinna, agar wanita itu tidak merasa minder kepada keluarganya.
"Ibuku dulu hanyalah pembantu di keluarga Diandre. Tapi! tanpa rasa malu dia masuk ke keluarga kecil itu dan menghancurkan kebahagiaan mereka. Hingga ibu Yoon-gi meninggal, lalu papa menikahi mama." Yoga membuang napasnya kasar lalu menatap Erinna yang duduk di sampingnya. "Jangan pernah merasa tidak pantas untuk menjalin hubungan denganku, aku sama sepertimu, tetapi dengan kisah berbeda. Aku juga pernah menikah, tetapi tidak lama, dan itu karena kesalahanku."
Erinna terdiam sambil menatap Yoga dengan tatapan datar, tentu dia tidak menyangka jika kehidupan pria itu tidak seindah yang dia bayangkan. Ternyata Yoga juga memiliki masa lalu yang begitu menyakitkan, tetapi dia telah berdamai dengan kehidupan dan memilih untuk mencari kehidupan yang baru.
Yoga menggenggam tangan Erinna dan menatap wanita itu dengan tatapan penuh cinta. Dia telah kehilangan wanita yang dia cintai di masa lalu, dan itu karena kesalahannya. Dia tidak ingin kesalahan itu terulang lagi, sekarang dia akan menggenggam tangan itu dan tidak akan pernah membiarkan terlepas dari genggamannya. Dia belajar dari Yoon-gi, jika ingin mendapatkan wanita yang kita cintai, maka kita harus mengorbankan segalanya untuk mendapatkannya. Karena, bagaimanapun dinding yang menghalangi, akan runtuh jika keduanya terus berjuang untuk menghancurkannya.
"Aku tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama lagi, aku tidak akan melepaskan gengaman ini. Erinna, aku mencintaimu, aku akan melakukan apapun agar bisa bersamamu. Aku tidak perduli, walaupun aku akan di cap sebagai pembinor, karena cintaku kepadamu lebih besar dari apapun."
*
*
*
Azka menatap kamar yang dulu terlihat hidup karena kehadiran putra dan juga istrinya. Selama ini mereka selalu menghabiskan malam di tempat ini, saling bertukar cerita dan canda tawa di antara mereka yang telah lama hilang dari kehidupannya. Namun, semuanya telah hilang, meninggalkan dia seorang diri. Bukan tanpa alasan, tetapi karena ambisi dan juga keegoisannya semata.
Azka duduk di tepi ranjang lalu menatap foto yang terpajang di atas meja, di sana terlihat senyuman lebar yang terpancar tanpa beban dari seorang gadis cantik. Senyumannya begitu lepas tanpa ada paksaan sedikitpun, di belakangnya terlihat seorang pemuda tampan yang memeluknya dengan penuh kehangatan, tidak lupa dengan tatapan teduh yang memancarkan cinta yang begitu dalam.
Azka mencoba mengambil foto itu dan menatapnya dengan penuh penyesalan, tanpa terasa air matanya menetes mengenai wajah wanita yang ada di foto itu. Sekarang dia sadar, jika wanita itu sangat berarti dalam hidupnya. Tanpa dia sadari, dia telah menghilangkan senyuman dari kehidupan wanita itu. Setelah menikah, dan memiliki anak, Azka baru sadar jika selama ini dia tidak pernah lagi melihat senyuman yang ada di foto itu terpancar lagi di wajah Erinna.
Dia hanya melihat wajah lelah dan juga senyuman tipis yang di penuhi beban yang begitu besar. Tidak hanya di uji dalam hal ekonomi, tetapi dia juga di uji oleh kejulitan mertua dan ipar, beserta sikap acuh suaminya itu. Memang sebelum ayahnya meninggal, dia selalu bertanggung jawab kepada keluarganya, dia selalu memberikan uang bulan untuk Erinna, walaupun tidak seberapa, tetapi dia merasa jika itu cukup besar di bandingkan kehidupan orang-orang yang berada di bawah mereka. Erinna juga tidak pernah mengeluh dan menerima pemberian sang suami dengan baik.
"Erinna! apa selama ini aku kurang perduli kepadamu? Aku telah memberikan semuanya, bahkan aku rela menikah dengan Bella, wanita yang tidak aku cintai. Semua itu aku lakukan untukmu, Sayang. Agar kamu bisa hidup tanpa kekurangan, tapi ini balasanmu. Kamu meninggalkanku demi pria yang lebih kaya dariku. Apa cintamu di nilai dari uang? Kenapa kamu begitu kejam, Erinna?"
"Apa! Jadi selama ini Mas Azka tidak mencintaiku?'
Bersambung.....
si Azka serakah kamu sakit hati merasa dikhianati terus gimana dengan Erina sendiri saat kamu bilang mau nikah lagi perasaanmu sekarang gak bedanya dengan apa yang Erina rasakan cowok begooooo ... gemes 😬😬
tapi ternyata semua di luar ekspektasi 😜😜