NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Sang Anak Haram

Istri Kontrak Sang Anak Haram

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: NABABY

Kiara terpaksa menikahi Orion karena satu tujuan yaitu untuk balas dendam. Dirinya merasa dipermainkan oleh Leonard Arven Hadinata, anak sulung sebuah keluarga konglomerat Hadinata. Kiara dan Leo sudah menjalin hubungan cukup lama dan dijanjikan akan dinikahi suatu hari nanti. Namun sang pria justru menghilang tanpa satu alasan. Kiara hingga merasa sedih dan kecewa.

Kiara melakukan sebuah pernikahan kontrak dengan Orion Alaric Hadinata, sang putra tidak sah alias anak haram Hadinata. Dari Aditya Pramana Hadinata, sang kepala keluarga dengan seorang wanita yang tak diketahui siapapun. Sekaligus adik tiri dari sang putra sah yaitu Leonard.

Orion menyetujui pernikahan itu karena ia juga ingin menghancurkan keluarga yang selama ini merawatnya dari kecil. Juga untuk mencari tau dimana keberadaan ibu kandungnya sekarang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NABABY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arleta Anjani Wijaya

Bandara Soekarno Hatta pagi ini tampak ramai seperti biasanya. Di terminal tiga bandara, sudah terlihat beberapa pria dengan jas rapi seperti menunggu seseorang. Penerbangan dari Jerman telah tiba beberapa waktu yang lalu, yang artinya orang yang mereka tunggu telah tiba.

Seorang wanita dengan gaya elegan khas wanita karir yang kaya raya kini sudah keluar dari bea cukai dan menuju arah penjemputan. Beberapa pria berjas rapi itu langsung menghampiri sang wanita dengan hormat.

"Nona, silahkan ikuti saya. Ayah anda sedang menunggu di mobil." Ucap salah satu diantara mereka.

Wanita itu terlihat kesal lalu memberikan barang bawaannya pada pria-pria tersebut. Semua barang yang dia bawa mulai dari koper, bantal leher, dan tas dior dia berikan semua. Bahkan kaca mata hitam yang sudah melekat di rambutnya sejak tadi. Pria-pria itu langsung membawa barang bawaan wanita itu dan mengikuti dari belakang.

"Arleta, putriku." Seorang pria yang berusia sekitar lima puluh tahunan merentangkan tangan menyambut putri kesayangannya pulang.

"Ayaaah..." Arleta berlari dan langsung memeluk ayahnya.

Pria itu bernama Doni Wijaya. Pemilik perusahan Jaya Nusantara yang bergerak dalam bidang pertambangan. Dan merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di negri ini.

Sedangkan sang putri yang bernama Arleta Anjani Wijaya merupakan anak kedua dari keluarga Wijaya dan merupakan putri satu-satunya dalam keluarga tersebut. Arleta memiliki seorang kakak laki-laki yang sudah menikah dan kelak akan mewarisi sebagian besar perusahaan milik Wijaya.

"Kenapa ayah tidak menjemputku dari terminal tiga?" Arleta cemberut.

"Hahaha... Maaf, tadi ayah terlambat karena harus bertemu dengan teman lama. Maafkan ayah ya." Doni mengelus rambut putrinya lembut.

Arleta seketika luluh. Dia tidak bisa marah terlalu lama pada ayahnya jika diperlakukan bak seorang putri seperti ini. Sejak kecil Arleta sudah dimanja oleh sang ayah. Karena dia adalah putri yang amat berharga bagi Doni.

Mereka langsung masuk kedalam mobil karena cuaca sangat panas. Arleta masih menggelayuti lengan ayahnya karena sudah lama tidak bertemu. Karena dia kuliah di Jerman untuk menamatkan pendidikan mengenai ilmu management dan ekonomi.

......................

Leo duduk di ruangannya dengan hati yang gelisah. Perkataan Aditya yang tak lain adalah ayahnya masih dia ingat dengan jelas. Leo masih ingat siapa itu Arleta. Tentang kepribadiannya, bagaimana dia memperlakukan Leo saat masih kecil. Leo mengingat jelas jika Arleta adalah anak yang menyebalkan. Bagaimana tidak, saat Leo masih kecil, mereka berdua sering bertengkar. Bahkan gadis kecil yang akan dijodohkan dengannya pernah memukul kepalanya hingga memar.

"Dasar nakal! Kamu itu nggak lebih kuat dari aku!" Ucapan Arleta kecil masih memenuhi isi memori Leo kala mereka bertengkar saat istirahat waktu SD.

Dia tidak menyangka dia harus menikah dengan wanita yang galak dan menyebalkan seperti itu.

Leo terus melamun hingga Sarah yang sudah masuk ke ruangan tidak disadari keberadaannya.

"Pak Leo... Pak!" Sarah meninggikan nadanya.

Leo tersentak. Lalu melihat Sarah yang sudah berdiri tak jauh darinya.

"Pak Leo kenapa? Kok kelihatan gelisah? Apa ada masalah?" Tangan Sarah mulai meraba bahu Leo lurus menuju leher kemudian turun menuju dada Leo.

Leo tak menjawab, dia terlihat menikmati sentuhan-sentuhan sensual Sarah. Bahkan mata Leo terpejam saat merasakan tangan Sarah terua turun hingga perutnya dan menuju celananya. Namun Leo langsung menghentikan tangan Sarah dan menjauhkannya.

"Pak Leo kenapa? Biasanya bapak suka saya mainin tubuh bapak?" Sarah terlihat kebingungan dengan sikap Leo sekarang.

Leo memang memanfaatkan tubuh Sarah yang begitu molek dan sexy untuk kesenangannya. Tapi Leo tak pernah meniduri wanita itu. Karena dia tak ingin tidur dengan wanita bekas banyak pria. Namun Leo memanfaatkan Sarah karena servicenya yang begitu membuat Leo bisa jadi merem melek saat menerima sentuhan Sarah.

"Aku sedang tidak mood sekarang." Tukas Leo cepat.

"Baiklah. Bapak, ini saya bawakan dokumen yang bapak minta." Sarah meletakan dokumen di meja.

"Baik, kau boleh keluar sekarang. Kerjaanku banyak. Jangan menggangguku hari ini." Leo langsung membuka dokumen itu melihatnya cermat.

"Baiklah, kalau begitu saya keluar sekarang. Jika bapak butuh saya, saya siap membuat bapak enak." Sarah keluar ruangan dengan berjalan sensual agar Leo memberhentikannya.

Leo mendengus kesal. "Dasar wanita murahan." Gumamnya. Lalu melemparkan kembali dokumen itu ke meja. Pikirannya kini beralih menuju Kiara. Semakin lama, jarak antara mereka makin jelas terasa. Jarak yang semula sangat dekat kini perlahan menjauh hingga membuatnya harus berfikir untuk menemui Kiara.

"Aku rindu kita yang dulu." Suara Leo lirih, sambil bersandar di kursi dan memejamkan mata.

......................

Kiara kini sudah kembali bekerja di kedai. Meski orang-orang menyuruhnya istirahat, tapi Kiara memaksa untuk tetap bekerja.

"Bos masih kuat kan?" Kieran lagi-lagi mendatangi Kiara yang tengah duduk di kasir.

Kiara mengangguk, namun mata Kieran terlihat begitu khawatir. Setelah mendengar Kiara jatuh di gunung, Kieran langsung shock apalagi saudara kembarnya Kenan. Kieran masih ingat Kenan langsung memarahi Orion saat mendengar orang yang Kenan sukai terluka saat tengah bersama Orion.

"Baiklah, kalau begitu." Kieran langsung kembali bekerja.

Malam itu suasana kedai cukup ramai, saat jam pulang kantor seperti biasa, Orion datang untuk membantu operasional kedai tersebut. Meski mereka kekurangan orang, mereka tak pernah ada niatan untuk mencari pegawai lagi.

"Kiara, ini minum untukmu." Orion memberi minum Kiara disela-sela dia membersihkan meja yang baru saja dipakai oleh konsumen.

Orion memang sering membantu. Meski jobdesk dia hanya mengelap meja. Karena Kiara tidak mau membuat Orion kelelahan karena sudah seharian dia bekerja di kantor.

"Ok, semuanya terima kasih atas kerja samanya." Paman Koki keluar dengan Kenan membawa beberapa makanan yang akan mereka santap setelah kedai tutup.

Menu kali ini adalah rawon daging ayam. Mereka makan dengan lahap karena lelah setelah bekerja.

"Besok menunya bakso ya paman." Pinta Kieran.

"Sip." Paman koki menjawab.

Mereka makan dengan lahap. Namun disela-sela keharmonisan itu Kenan terus menatap Orion dengan sinis. Orion yang merasa ditatap seperti itu hanya bisa menatap balik hingga keduanya saling bertatapan beberapa saat.

"Orion, enak kan menu makan malam kali ini?" Kiara bertanya.

Orion cepat-cepat mengalihkan pandangannya kearah Kiara lalu mengangguk sambil tersenyum. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan lebih. Orion dan Kiara langsung pulang dengan menaiki mobil sepeeti biasa. Dalam perjalanan Orion masih terganggu dengan sosok Kenan.

"Sepeetinya Kenan tidak menyukaiku deh." Orion tanpa basa basi langsung bicara menuju inti.

"Benarkah? Aku rasa tidak." Jawab Kiara santai.

"Dia terus menatapku tajam tau. Memangnya aku salah apa sama dia?"

"Mungkin dia cemburu?"

Orion langsung melihat arah Kiara. Tatapannya seakan tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar barusan.

"Cemburu? Maksudmu dia suka sama kamu?!"

"Dia kan memang suka sama aku. Aku pernah ditembak sama dia."

Lagi-lagi jawaban Kiara membuat Orion tercengang. Seketika hatinya panas dan merasa kesal.

"Oh, jadi dia adalah pacarmu." Nada bicara Orion berubah jutek.

"Enggak. Dia memang suka sama aku dan pernah menyatakan cinta. Tapi aku hanya menganggapnya sebagai adik."

Kali ini jawaban Kiara membuat Orion menjadi senyum-senyum sendiri. Dia langsung membenarkan posisi duduknya dan mengeratkan pegangannya pada stir mobil. Dengan bangga dia berdehem.

"Hahaha... Adik kecil ya."

1
Eka Rahma
nungguin aku thorr
NABABY: iya...
total 1 replies
Eka Rahma
semangat
Eka Rahma
lanjut thor
Eka Rahma
lanjut thor💪
NABABY: siap kakak
total 1 replies
Hoa thiên lý
Nggak sabar lanjutinya.
Celty Sturluson
Aku sangat penasaran! Kapan Thor akan update lagi?
NABABY: Bentar kak ya, hari ini aku usahain.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!