Amora Jane,,,, adalah gadis berusia 19 tahun yang rela menikah kontrak dengan pria yang koma yang berusia 24 tahun.
Amora terpaksa meninggalkan bayinya karena itu salah satu syarat dari pernikahan kontrak mereka.
Beberapa tahun berlalu, akankah Amora bertemu kembali dengan bayinya,,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masalah baru II
Semua orang bingung saat Amora tiba-tiba tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya.
"Ada apa dengannya,,,?" bisik-bisik beberapa orang.
"Nona Jenni Am,,,,," panggil Marsya di mik terhenti karena Amora mengangkat telapak tangan kirinya ke arah tempat berdiri para petinggi yang ada di perusahaan.
"Ku harap tak ada satu orang pun yang berbicara saat kami sedang berbicara,,," pinta Amora.
"Untukmu, kenapa kau bisa bilang anak itu anak dari tuan Robert. Bisakah kau memberi tahu bukti bahwa dia anakmu bersama tuan Robert,,,,?" tanya Amora.
"Apa kau tak melihat anak ini memiliki wajah yang sama dengan Robert,,,?" tanya balik wanita itu.
"Tadi kau bilang anak yang kau kandung adalah anak dari tuan Alex. Lalu, mana buktinya,,,?" tanya Amora.
"Dia belum lahir, bagaimana bisa membuktikan,,," jawab wanita itu.
"Bagus, jawaban yang bagus. Sekarang, coba kalian membalikkan badan kalian ke arah mereka yang ikut bersama ku tadi,,," pinta Amora. Lalu, kedua wanita itu dan semua orang melihat ke arah empat wanita yang ikut bersama Amora tadi.
"Lihatlah dua jagoan ku itu, jika di lihat-lihat sekilas mereka mirip dengan tuan Alex, mereka juga mirip dengan tuan Wiliam dan juga tuan Robert. Lalu, aku juga bisa mengatakan bahwa ayah dari dua jagoan ku itu adalah ketiga tuan muda,,," ucap Amora sambil mendekati kedua wanita itu.
Tok,,,,,
Tok,,,,
Kedua wanita itu terduduk lemas saat Amora menotok keduanya. Mereka lumpuh seketika tanpa bisa bicara dan bergerak.
"Tidak sia-sia aku belajar terapi akupunktur dari guru China ku,,," ucap Amora sambil mengambil gunting yang ada di perusahaan.
Clebbb,,,,
"Ternyata hanya perut kehamilan palsu,,," ucap Amora saat dia menusuk dan menyobek perut wanita yang mengaku hamil yang ternyata hanya memakai perut palsu.
"Bibi, tolong selamatkan mommy ku.Tante memukulnya dan mengurungnya di gudang,,," ucap anak itu sambil memeluk leher Amora dari belakang.
"Ada apa dengan mommy mu,,,?" tanya Amora lembut sambil mengusap pipi anak laki-laki itu.
"Tante mengurung mommy ku di gudang tanpa di beri makan dan selalu di pukuli,,," jelas anak itu.
"Dimana ayah mu,,,?" tanya Amora lembut.
Anak itu tak menjawab, dia hanya menunjukkan sebuah liontin love yang berada di dalam bola mainannya yang bisa dia buka.
"Apa dia ibumu,,,?" tanya Amora.
"Benar,,," jawab anak itu.
"Jadi, ini ayahmu,,,?" tanya Amora.
"Sepertinya iya,,," anak itu menjawab dengan sedikit keraguan.
"Diana,,,,," panggil Amora.
"Iya kak,,," jawab Diana.
"Ambil salah satu mobil dari keluarga Lean atau Lemos, bawa anak ini menjemput ibunya. Kau ikut dengan bibi Diana ya, dia akan menyelamatkan ibumu,,," perintah tegas Amora ketika berbicara dengan Diana yang langsung berubah lembut saat berbicara dengan anak kecil itu.
"Baik bibi,,," jawabnya sambil berjalan mendekati Diana memberikan tangannya ke arah anak kecil itu agar dia genggam.
"Sekarang giliran mu tuan Robert Lean yang sangat terhormat,,," ucap Amora dengan nada intimidasi yang sangat kuat sambil berjalan ke arah Robert.
"Ada apa,,,?" tanya Robert yang mulai Was-was.
"Kau kenal wanita ini,,,?" tanya Amora sambil memperlihatkan foto wanita yang ada di liontin anak kecil tersebut.
"Dia,,,,dia teman remaja kami semua,,," jawab Robert sambil menunjuk ke arah dirinya, Alex dan Marsya.
"Kau pernah menghabiskan malam bersamanya,,,?" tanya Amora dengan nada masih santai.
"Entahlah,,,,, sepertinya,,,,pernah,,," ragu Robert sambil melihat ke arah langit-langit perusahaan sebagai tanda dia benar-benar tak ingat.
Plak,,,,,,
Bugh,,,,
Tamparan kuat dan tendangan dari Amora berhasil dia layangkan ke tubuh Robert membuat semua orang sangat terkejut.
"Entahlah,,,, sepertinya ,,,pernah,,,," Amora mengulangi kata-kata Robert.
"Tuan Robert Lean yang terhormat, aku tahu bagimu mungkin tak penting kau menghabiskan malam panas bersama seorang wanita yang mana, karena kau memiliki banyak uang. Tapi, bagi kami,,,,,glek,,,,hah,,,," Amora yang ingin memarahi Robert tiba-tiba tersedak air liurnya karena dia berusaha menahan air matanya agar tak jatuh di depan semua orang . Terutama di depan anak-anaknya yang juga sedang melihatnya.
"Bagi kami para wanita, bayi itu sama sekali tak bersalah dan mereka juga tak meminta di hadirkan dalam situasi seperti itu. Kami para ibu lebih memilih pemikiran bahwa dia adalah anak ku, dia adalah darah dagingku. Jadi, bagaimana bisa aku menggugurkannya atau membunuhnya,,,,hah,,,," ucap Amora sambil menenangkan dirinya sendiri yang mulai terbawa emosi.
Kreak,,,,,,
Nyes,,,,
"Au,,,," lirih Robert saat Amora tiba-tiba memotong sedikit rambut Robert dan melukai jari Robert menggunakan gunting tajam yang di tangannya.
Amora meletakkan kedua benda itu ke tempat cangkir kopi kosong yang di sediakan perusahaan untuk karyawan minum.
"Kita akan menunggu anak kecil itu kembali,,,setelah itu kita akan melakukan tes DNA untuk kalian berdua. Aku akan mengambil salah satu milikmu ini, untuk ku berikan kepada kakak-kakak ku agar di lakukan tes. Sedangkan yang lainnya terserah dirimu mau melaku,,,,," ucapan Amora terhenti karena ponselnya yang berdering.
Dret,,,,,,dretttt
"Ada apa Diana,,,?" tanya Amora sambil menghidupkan loudspeaker dan meletakkan sedikit dekat dengan mik.
"Kak, tidak bagus, ibunya sedikit tidak waras dan memiliki banyak luka. Tapi, dia sadar tak mau menemui anaknya dengan penampilan seperti itu,,,hiks,,," ucap Diana sambil sedikit terisak.
"Entah bagaimana caranya, kau harus membawanya keluar dari sana. Kita tak membutuhkan kesaksian ibunya bila tak bisa. Kita bisa melakukan tes DNA. Otakku mengatakan wanita ini begitu berani mengaku anak tadi sebagai keturunan keluarga Lean. Maka itu berarti dia mungkin memang benar anak kandung dari tuan Robert Lean. Tapi, ibu dari anak itu bukalah wanita yang di sini, melainkan wanita yang berada bersama mu. Jika dia benar-benar atau bukan keturunan dari keluarga Lean, kita bisa membawa keduanya ke rumah kita. Lebih ramai orang lebih baik agar rumah tak terasa sepi,,,,," ucap Amora sambil menatap tajam ke arah wanita yang berada di depannya.
"Baiklah kak, aku mengerti. Aku akan melakukan semua cara yang aku bisa agar mengeluarkannya,,," ucap Diana dari seberang telepon.
Tut,,,,,,
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...