Dunia dimana yang kuat berkuasa dan yang lemah di tindas, tempat dimana banyak harta karun tersembunyi dan hewan moster berkeliaran. Seni bela diri adalah kehidupan dan kehidupan adalah seni bela diri itu lah kehidupan para kultivator
Zhou Yun yang merupakan keturunan dari Klan Zhou yang agung, serta mempunyai bakat yang luar biasa ingin menyatukan seluruh upper realm dibawah namanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pengangguran Sukses, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Balas Dendam
Langit di atas markas Dragon Sword bergemuruh ketika dua aura dahsyat saling bertubrukan.
Pang Tong melangkah maju, tubuhnya dikelilingi kilatan petir biru. Suara gemuruh mengiringi setiap langkahnya, dan pedang hitam berukir naga muncul di tangannya.
“Zhou Yun!” teriaknya. “Hari ini aku akan mengiris tubuhmu menjadi ribuan bagian!”
Di sisi lain, Zhou Yun berdiri tegak, jubah putihnya berkibar liar diterpa badai aura. Ia menghunus pedangnya, dan cahaya pedang memancar menembus langit malam, membelah kegelapan.
“Cobalah,” jawab Zhou Yun dengan dingin. “Lihat apakah pedangmu cukup tajam untuk menyentuhku.”
Pang Tong melesat lebih dulu, pedangnya memunculkan kilatan naga petir yang meraung menuju Zhou Yun.
“Dragon Lightning Slash!”
Seketika naga raksasa dari petir meluncur deras, menghantam tanah dan membuat ledakan keras. Murid-murid yang menonton berteriak, beberapa terhempas mundur karena tekanan energi.
Namun saat debu mereda, terlihat sosok Zhou Yun berdiri tegak, pedangnya bersinar. Dengan sekali tebas, ia membelah naga petir itu menjadi dua.
“Apakah itu saja kekuatan tangan kanan Lin Feng?” suara Zhou Yun terdengar dingin, namun menusuk hati Pang Tong.
Wajah Pang Tong berubah muram. Ia menggertakkan gigi, auranya melonjak lebih tinggi.
“Jangan sombong! Aku masih belum serius!”
Ia menekan kedua tangannya ke pedang, tubuhnya menyembur aura True God. Gelombang energi berdesir liar, memecahkan lantai batu di bawah kakinya.
“Rasakan kekuatan True God sejati!”
Ia mengayunkan pedang, memunculkan hujan petir yang menyelimuti seluruh area. Murid-murid Dao Surgawi di belakang Zhou Yun segera mengangkat senjata mereka untuk bertahan, sementara serangan itu bagai lautan petir yang hendak menelan semuanya.
Namun tepat saat itu, Zhou Yun melangkah maju.
Aura pedangnya melonjak—tajam, murni, dan tak terbatas. Bukan hanya False God, bukan juga ambang True God… melainkan Ranah True God sesungguhnya.
Ledakan aura dari Zhou Yun membuat bumi bergetar. Bahkan murid-murid Dragon Sword yang jauh di belakang langsung berlutut tanpa sadar, dada mereka sesak seolah ditindih gunung.
Pang Tong yang sedang menyerang tiba-tiba terhenti. Matanya melebar tak percaya, tangannya bergetar saat melihat cahaya pedang Zhou Yun yang menembus badai petirnya dengan mudah.
“Tidak… t-tidak mungkin…” gumamnya dengan wajah pucat.
“Ranah… True God…? Dalam tiga bulan… bagaimana mungkin kau—!”
Zhou Yun menatapnya dengan dingin.
“Apakah kau pikir aku hanya duduk diam di puncak Tetua Agung? Saat kau sibuk merobohkan fraksiku… aku ditempa untuk menundukkan langit.”
Dengan satu tebasan, pedangnya menyapu badai petir, memecahkannya menjadi serpihan cahaya.
Aura membunuh Zhou Yun melonjak, matanya merah menyala bagai kilatan pedang yang haus darah.
“Pang Tong… malam ini, kau yang akan merasakan arti sebenarnya dari pedang Dao Surgawi!”
Suara pedang beradu dan raungan petir memenuhi langit puncak gunung. Aura dua True God mengguncang seisi sekte.
Pang Tong meraung, pedangnya bergetar, memanggil naga petir hitam yang melesat menghantam Zhou Yun.
“Black Dragon Annihilation!”
Seekor naga hitam raksasa terbentuk dari petir murni, melesat sambil membuka rahangnya, seolah ingin menelan Zhou Yun beserta seluruh fraksinya.
Namun Zhou Yun tidak mundur. Ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, lalu menebas ke bawah dengan aura Dao Surgawi.
“Heavenly Dao Sword Slash!”
Cahaya pedang raksasa turun dari langit, membelah naga hitam itu menjadi dua. Ledakan besar membuat tanah retak, bangunan Dragon Sword berguncang, dan puluhan murid terhempas mundur.
Di sisi lain, Bai Yufan, Feng Yuhao, Huo Zhan, Chen Rong, dan Lu Tianhe sudah terjun menghadapi murid-murid Dragon Sword.
Feng Yuhao melesat cepat dengan pedangnya, setiap tebasan penuh ketepatan memaksa lawan-lawannya mundur.
Huo Zhan meledak dengan pedangya yang menyala api, menghantam tiga murid sekaligus hingga terpental berdarah.
Bai Yufan dengan senyum tipisnya menebas ringan, tapi setiap tebasan justru menorehkan luka dalam pada lawannya.
Chen Rong mengunci pergerakan musuh dengan formasi pedangnya, menjaga rekan-rekannya dari serangan balik.
Lu Tianhe maju seperti gunung, pedangnya menghantam keras, membuat murid Dragon Sword yang mencoba melawannya terhempas seperti daun kering.
Sorak sorai dari murid-murid sekte yang menonton terdengar:
“Gila! Murid Dao Surgawi mendominasi! Bahkan murid inti Dragon Sword tidak bisa menahan mereka!”
Pang Tong meraung, darah mengalir di sudut bibirnya.
“Tidak mungkin! Aku tangan kanan Lin Feng! Bagaimana mungkin aku kalah darimu?!”
Zhou Yun melangkah maju, setiap langkahnya mengeluarkan suara pedang yang menggema di udara.
“Karena aku bukan hanya murid. Aku… pedang itu sendiri.”
Pedang kuno di tangan Zhou Yun bergetar, menyatu dengan auranya. Saat ia menghunus ke depan, ribuan bayangan pedang muncul, membentuk lautan cahaya.
“Dao Surgawi – One Sword to Break Heaven!”
Cahaya pedang turun bagai hujan meteor, menghancurkan semua teknik petir Pang Tong. Dalam sekejap, tubuh Pang Tong terhempas ke tanah, darah muncrat dari mulutnya.
BOOM!
Retakan besar muncul di lantai markas Dragon Sword, dan Pang Tong tersungkur, pedangnya patah.
Ia terengah, menatap Zhou Yun dengan ketakutan.
“Tidak… tidak… aku, Pang Tong… bisa kalah dari bocah sepertimu?!”
Zhou Yun menurunkan pedangnya, matanya dingin penuh amarah.
“Kau menyakiti keluargaku… fraksiku. Pang Tong, kau tidak layak hidup.”
Pedangnya terangkat, cahaya membunuh memancar.
Namun sebelum tebasan jatuh, suara dingin menggema di seluruh area.
“Berhenti.”
Aura tajam bagai naga yang terbangun tiba-tiba menekan seluruh markas. Semua murid Dao Surgawi dan Dragon Sword langsung terdiam, tubuh mereka gemetar.
Dari udara, muncul sosok Lin Feng, jubah elitnya berkibar. Matanya menatap Zhou Yun tajam, bagai pisau menusuk jiwa.
“Berani sekali… menghancurkan markas Dragon Sword-ku, Zhou Yun.”
Semua murid yang menonton langsung berbisik panik.
“Itu Lin Feng!”
“Pewaris ketua sekte… dia sendiri yang datang!”
Pang Tong yang sekarat tersenyum getir, suaranya parau.
“Senior Lin Feng… kau… akhirnya datang…”
Zhou Yun menoleh perlahan, menatap Lin Feng tanpa gentar.
“Bagus. Aku memang menunggumu muncul.”
Aura dua puncak murid elit terbesar Sekte Pedang Surgawi kini berhadapan.
Udara terasa mencekam. Puing-puing bangunan Dragon Sword bertebaran, tanah retak oleh pertempuran sebelumnya.
Di tengah reruntuhan itu, Zhou Yun berdiri dengan pedang di tangan, auranya tajam bak pedang surgawi yang siap menebas siapa saja.
Di seberangnya, Lin Feng melayang di udara. Jubah elitnya berkibar, auranya seperti naga kuno yang bangkit dari tidur. Begitu ia muncul, tekanan dahsyat menyapu seluruh area.
“Ranah Celestial God…”
Bisik para murid yang menonton.
“Hanya Lin Feng murid yang sampai level itu…”
Tidak jauh dari sana, murid-murid Fraksi Pedang Hati dan Fraksi Golden Sword berdiri menonton.
Gan Ning, pemimpin Golden Sword, menatap tajam dengan senyum dingin. “Anak itu… Zhou Yun, dia benar-benar berani menantang Dragon Sword. Tapi… berani menantang Lin Feng? Itu sama saja mencari mati.”
Huang Yueying, pemimpin Pedang Hati, justru terdiam lama. Matanya berbinar, seolah melihat cahaya baru. “Bukan soal menang atau kalah… tapi keberanian berdiri tegak di hadapan Lin Feng. Itu… mengagumkan.”
Lin Feng menatap reruntuhan markasnya, lalu tatapannya beralih ke Zhou Yun. Suaranya tenang, namun setiap kata terasa seperti petir yang menyambar hati.
“Zhou Yun… kau sudah melampaui batas. Menghancurkan markas Dragon Sword, melukai anak buahku, bahkan membuat Pang Tong tersungkur. Kau pikir… kau siapa?”
Zhou Yun tidak bergeming. Matanya dingin, suaranya datar namun menggema.
“Aku adalah pemimpin Fraksi Pedang Dao Surgawi. Dan siapa pun yang menyentuh keluargaku… akan aku bunuh, meski itu Pang Tong, meski itu juga kau, Lin Feng.”
Bisik-bisik heboh langsung terdengar dari para penonton.
“Dia berani menantang Lin Feng secara langsung!”
“Zhou Yun gila! Tapi… mengapa aku merinding mendengar kata-katanya?”
Lin Feng tertawa kecil, namun tawanya dingin bagai es.
“Pedang Dao Surgawi? Hmph. Hanya fraksi kecil yang lahir karena keberuntungan di dunia percobaan. Kau pikir bisa sejajar dengan Dragon Sword-ku?”
Zhou Yun maju selangkah, auranya meledak lagi.
“Fraksi Dao Surgawi lahir bukan karena keberuntungan… tapi karena darah, perjuangan, dan pedang yang tidak tunduk pada siapapun. Bahkan naga sekalipun… akan ku tebas bila menghalangi jalanku.”
Lin Feng menatapnya dengan sinis.
“Kalau begitu, tunjukkan padaku… apakah pedangmu cukup tajam untuk menebas naga surgawi.”
Aura Celestial God miliknya menyembur, membuat murid-murid di sekitarnya terdorong beberapa langkah, wajah mereka pucat.
Zhou Yun hanya tersenyum tipis, pedangnya bersinar terang bagai menantang langit.
“Dan kau, Lin Feng… tunjukkan padaku… apakah naga surgawi bisa tetap terbang… setelah sayapnya ku patahkan.”
Udara bergemuruh, dua aura besar bertabrakan. Murid-murid berlari menjauh, hanya yang kuat yang bisa tetap berdiri.
Gan Ning menggeram, matanya tajam. “Ini… pertempuran antara naga dan pedang.”
Huang Yueying menggenggam pedangnya, jantungnya berdebar. “Zhou Yun… apakah kau benar-benar akan menantang Celestial God dengan tubuh True God?”
Di puncak gunung itu, semua orang tahu—pertarungan besar yang akan mengubah peta kekuatan Sekte Pedang Surgawi… sebentar lagi akan pecah.