NovelToon NovelToon
Pengantin Bayangan Jadi Tawanan

Pengantin Bayangan Jadi Tawanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Angst / Roman-Angst Mafia
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kinamira

Ellena dijual ibu tirinya kepada seseorang sebagai pengantin yang diperkenalkan di muka umum, agar istri sah tetap aman.
Namun, di hari pengantin ia diculik sesuai dugaan pria itu, dan disanalah awal penderitaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinamira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Saat Ellena nyaris menyerah. Ia sadar lututnya berjarak dua puluh Senti dari pangkal paha Maxim. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengangkat lututnya dengan sisa tenaga yang dimiliki.

Tidak kuat, namun juga tidak lemah, dan cukup membuat Maxim menggeram kesakitan. Namun, tetap tidak berhasil membuat cekikan itu lepas.

"Sial, kau masih berani melawan!" bentak Maxim.

Sebelum cekikan itu kembali kuat, Ellena menyahut.

"Kalau kamu membunuhku, Felix akan menertawaimu!" suara Ellena sedikit sesak, namun Maxim masih cukup bisa mendengarnya.

"Oh, ya?" sahutnya tersenyum sinis.

Maxim tidak berpikir apapun. Amarah yang ada membuatnya tidak bisa memikirkan apapun dengan tenang.

Ia semakin menekan leher Ellena.Membuat tubuh Ellena semakin menegang. "Maxim, benar-benar tidak bisa diajak bicara," batinnya.

Perlahan Ellena merongoh saku dress tidur yang ada di depan dadanya. Namun, Maxim seolah tidak membiarkannya melakukan apapun, sehingga menarik tangannya, dan menghasilkan sakunya robek, dan sebuah benda kecil jatuh dari sakunya.

Maxim menyadari benda jatuh itu, ia melihatnya dan seketika matanya membulat mengenali benda tersebut. Ia pun segera melepaskan cekikannya, dan mengambil benda kecil itu.

"Chip," gumam Maxim memperhatikan Chip itu.

Tubuh Ellena terjatuh ke lantai. Ia mengeluarkan suara batuk kecil, dan sebisa mungkin menghirup oksigen yang ada.

Ellena mengangkat tangannya, perlahan menyentuh jemari Maxim, membuat pria itu meliriknya. Lirikan tajam dan penuh rasa penasaran.

Ellena berhasil menggenggam tangan Maxim, membuatnya menariknya dengan perlahan. Entah apa yang merasuki, Maxim menurutinya.

Ia berjongkok di depan Ellena, menatapnya tanpa belas kasih. "Dengarkan aku, bisa?" sahut Ellena dengan suara pelan, dan bergetar.

Maxim terdiam beberapa saat, tanpa menurunkan tatapan tajamnya. "Katakan," sahutnya dengan pelan.

Ellena menghela nafas lega. Dugaannya tidak meleset. Melihat Chip itu, pasti sudah membuat pikiran Maxim penuh pertanyaan.

"Pertama," gumam Ellena dengan mata yang mulai berkunang-kunang. Sebisa mungkin mempertahankan diri.

Ellena memejamkan matanya yang terasa berat, perlahan mengeluarkan suara. "Orang yang memberimu senapan itu, adalah anak buah Felix," sahutnya yang seketika membuat bola mata Maxim melebar.

"Apa?"

Ellena menghela nafas berat. Kembali membuka matanya yang kini sedikit membaik.

"Katakan dengan jelas!" bentak Maxim, membuat Ellena menatapnya lesu berharap pria itu tenang dan memberinya waktu.

"Aku bukan istrinya, Maxim."

Ucapan yang semakin jauh dari yang diinginkan yaitu Chip, membuat Maxim menggeram.

"Katakan dengan jelas, bodoh!" bentak Maxim kembali.

Ellena mengulurkan tangan, kembali menggenggam tangan Maxim, membawanya di atas lutut pria itu. Perlahan menyandarkan kepalanya di atas tangan dan lutut pria itu.

Maxim diam, tak melawan, tak melarang. Entah perasaan apa yang membuatnya tidak bisa melakukan itu.

Beberapa menit tak ada sahutan dari Ellena. Sedangkan Maxim diam, memperhatikan chip itu.

"Chip apa ini? Dan milik siapa?" batinnya penasaran.

Sayangnya ditempat itu tidak ada alat yang bisa mendukung untuk bisa melihat isi chip itu, membuatnya hanya bisa menahan diri.

Maxim menunduk menatap Ellena yang sudah bergerak kembali menyandarkan tubuhnya ke dinding, dengan tangan tetap menggenggam tangan Maxim, berharap pria itu tetap bisa tenang.

"Aku mohon, dengarkan aku. Aku akan memberitahumu apa yang aku tau tentang Felix," sahut Ellena dengan suara bergetar memohon.

Maxim terdiam beberapa saat, matanya menyipit tajam memandang penuh ragu pada Ellena. "Bagaimana aku percaya? Sedangkan kau adalah istri Felix?"

Ellena memejamkan mata, menghela nafas pelan. "Berpikirlah secara logika, Maxim ...." Ellena diam beberapa saat lalu melanjutkan. "Sehebat apapun Felix, jika dia mencintaiku, jika aku adalah istrinya, dia tetap tidak akan mempublikasikan aku, karena kamu pernah menangkapku, kamu pernah mengalahkannya," sahut Ellena dengan pelan dan hati-hati menjelaskan, sembari menatap mata tajam Maxim, berharap apa yang diucapkan sampai di hati pria itu.

Maxim terdiam, dengan tatapan yang semakin menatap lekat pada wajah Ellena. Dulu setiap menatap wajah itu, membuatnya langsung marah. Namun, kali ini, detik ini, ia merasa tenang.

Ellena kembali mengambil nafas panjang, dan menghembuskan perlahan. "Andaikan aku sepenting yang kamu kira bagi Felix. Dia pasti akan tetap mengejar, dan mungkin saat ini akan ada keributan besar, bukan?"

Maxim semakin diam, sedangkan dalam benaknya mulai berpikir, dan membenarkan semua apa yang diucapkan Ellena.

"Benar, seharusnya Felix ada di sini sekarang. Dia pasti mengamuk besar. Meski dia penuh strategi, dan berhati-hati, dia tetap ada emosi. Terlebih Ellena saat ini tengah hamil," batinnya.

Bibir Maxim terbuka, dan mulai bersuara kembali. "Jadi kau bukan istrinya? Lalu siapa istrinya?" tanyanya dengan penuh penekanan berharap jawaban yang pasti.

"Lovie Ellena Cherra. 25 tahun, seorang perempuan ballet, yang sudah masuk dunia internasional," jawab Ellena membuat Maxim membulatkan matanya.

"Ellena?" Sahutnya mendengar nama tengah sama dengan nama wanita di depannya itu.

"Aku, Ellena Laurentia Jill."

Maxim terdiam, menatap bola mata Ellena yang sama sekali tidak menunjukkan kebohongan.

Nafasnya mulai naik turun, bola matanya menunjukkan emosi. Namun, kali ini bukan untuk Ellena.

"Lalu apa benar kamu hamil saat ini?" tanya Maxim dengan penuh penekanan.

Ellena menghela nafas kasar. "Aku tidak tau pasti. Aku tidak tau Maxim. Yang pasti, Felix dan siapapun di sana. Tidak pernah menyentuhku, dan sini, kamu lebih tua siapa yang menyentuhku," jelasnya.

Tangan Maxim mengepal, ia memukul dinding di samping kepala Ellena dengan cukup kuat.

"Jadi kamu mau bilang itu anakku? Dan foto yang disebar Felix yang seolah tidur denganmu adalah editan?" tanyanya dengan suara serak, dan bola mata yang berkaca-kaca memerah.

Ellena menatap Maxim dengan tenang. "Foto? Aku tidak tau apapun. Tapi, sepertinya aku paham. Jika Felix menyebar foto, asli atau editan menggunakan wajahku, maka itu pasti hanya untuk memancingmu. Soal dia terlalu berani, seperti sebelumnya, kamu pernah mengalahkannya Maxim!" jelas Ellena setenang mungkin dengan menggunakan logika yang masuk akal.

Maxim memejamkan mata. Setiap apa yang diucapkan Ellena, selalu bisa diterima dalam benaknya. Ia lalu melanjutkan. "Aku tidak bisa memiliki anak!"

"Felix pernah bilang, kamu pernah melakukan pengobatan, dan berhenti saat istrimu meninggal," sahut Ellena, seketika membuat air mata Maxim menetes melewati pipinya.

Nafas pria itu semakin berat. Mengingat kembali bagaimana istrinya yang saat kembali di tangannya dan keadaan tubuh hancur.

Yang tadinya berjongkok, kini tubuhnya terduduk lemas di lantai. Pikiran dan emosinya campur aduk, membuatnya hanya bisa menunduk dalam diam dengan air mata yang menetes deras.

Ellena melanjutkan. "Jika aku benar hamil, maka ini anakmu Maxim. Aku akan mempertahankannya, dan aku akan memberitahumu, siapa saja mata-mata Felix di tempatmu, dengan syarat jemput adikku, Haven Jason Jill."

"Jemput tanpa menimbulkan keributan, yang membuat Felix curiga."

1
muznah jenong
lanjutkan
Mia Camelia
lanjut thor, cerita nya makin mendalam nih😄tumben si maxim mau dengeriin elena. nah gitu dong elena bisa ngomong yg jujur k maxim. aduh jd makin penasaran nih....
muznah jenong
lanjut
muznah jenong
suka
muznah jenong
suka suka suka.../Heart//Heart//Heart//Heart/
Mia Camelia
semangat thor..........
aku pembaca setia mu😁
Mia Camelia
lanjut thor...
nah ini baru elena nya ngelawan, jgan diem aja sm maxim atau felix klo lgi di ancam...
update lgi thor....
bikin penasaran nih😁
Mia Camelia
lanjuuut thor, ...
knapa maxim gk peka sih klo elena hamil anaknya ?? jangan felix terus dong yg menang , kasiah maxim😑
muznah jenong
💗💗💗👍👍👍
partini
aduh
Mia Camelia
Ayoo thor update lgi yg banyak. semoga nanti ellena bisa di tangkep lgi sm maxim. lebih cocok sm maxim. tolong chapter nya di panjangiiin thor, biar puas baca nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!