NovelToon NovelToon
MY BODYGUARD

MY BODYGUARD

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Obsesi / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Fantasi Wanita
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ana_nanresje

Hidup di tengah-tengah para Pria yang super Possessive tidak membuat Soraya Aleysia Abigail Jonshon merasa Terkekang Ataupun diatur. Karena hanya dia satu-satunya perempuan yang hidup di keluarga itu, baik Ayah maupun kakak-kakaknya, mereka menjaganya dengan super ketat . Bagi mereka, Raya adalah anugrah Tuhan yang harus benar-benar dijaga, gadis itu peninggalan dari Bunda mereka yang telah lama meninggal setelah melahirkan sosok malaikat di tengah-tengah mereka saat ini.

Raya adalah sosok gadis jelmaan dari bundanya. Parasnya yang cantik dan mempesona persis seperti bundanya saat muda. Maka dari Itu baik Ayah maupun Kakak-kakaknya mereka selalu mengawasi Raya dimanapun Gadis itu berada. Secara tidak langsung mereka menjadi Bodyguard untuk adik mereka sendiri.


Penasaran sama kisahnya? kuylah langsung baca.....!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana_nanresje, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31_Pak Alden Dan Key

Raya sadar apa yang Raya lakukan kemarin itu salah. Tapi apa harus Key semarah itu padanya? Hanya melihat dan menyentuh-nya tidak lebih dari itu, bahkan Raya pun tak membaca satu katapun dari buku itu, tapi kenapa Key semarah itu?

Saat ini dia sedang berdiri tepat di belakang Key. Pria itu sedang duduk di bawah pohon rindang di temani buku-buku tebalnya. Bagaimanapun juga Raya sadar jika dia memang salah. Raya memberanikan diri ikut duduk di samping Pria itu yang masih fokus pada setiap kata yang mengalihkan dari dunianya.

Dapat Raya lihat sudut bibir Key masih membiru. Sakit? Tentu saja,  bahkan bibirnya sedikit robek karena pukulan Shaka kemarin. Sekuat apa tenaga pria itu hanya dengan sekali pukulan hidung dan sudut bibir Key sampai membiru seperti ini?

" Ngapain lo disini?"

Raya terkesiap. Key menegurnya dengan mata yang masih fokus pada setiap coretan dalam buku yang di pegangnya " G-gue,,"

Key membuka halaman buku selanjutnya. Mengabaikan kehadiran Raya yang masih gugup dan bingung untuk menjawab pertanyaan-nya " Lebih baik lo pergi dari sini!"

" Lo ngusir gue?" Raya menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Perkataan itu refleks keluar begitu saja dari mulutnya. Belum juga apa-apa tapi malah diusir duluan.

Key menutup bukunya, membenarkan posisi duduknya untuk menghadap kearah Raya. Perempuan itu mencondongkan tubuhnya kebelakang saat Key menyipitkan mata menatap Raya " Gue udah bilang pergi dari sini, tapi kenapa lo masih disini?"

Bukan jawaban yang Key terima tapi sentilan di keningnya membuat Pria itu mengaduh dan mengelus keningnya yang menjadi korban kejahilan tangan Raya " Dengerin dulu gue mau ngomong. Baru juga dateng udah di usir aja!"

" Barusan udah ngomong yaudah sana pergi!"

" KEY!" Raya geram. Matanya menatap tajam pada Key yang saat ini sedang kembali mengusirnya

" Apa?!"

" Maaf. Maaf kemaren gue udah lancang rebut buku lo. Tapi serius gue nggak baca satu katapun dalam buku itu. Ya Maafin ya. Maafin dong!" Raya mengayun ngayunkan tangan Key seperti anak kecil yang seakan tengah merajuk meminta di belikan Ice Cream.

" Key. Maafin ya!" Raya menampilkan muka melasnya. Mengerjapkan matanya pelan membuat siapapun pasti tidak akan tega melihatnya.

Key mengesah. Menggusar wajahnya kasar lalu kembali melihat Raya yang masih saja menunjukkan wajah menggemaskan- nya itu " Yaudah!"

" Yaudah Apa?"

" Gak usah so polos, gua tarik lagi nih ucapan gue barusan," Ucap Key ketus.

" Gue emang masih polos. Mangkanya kasih tau. Yaudah Apa heum?!" Raya kembali menggoda Key tangannya kembali mengayun ngayunkan tangan miliknya.

" Masih polos dimana kali. Orang udah ubanan kaya gini ngaku masih polos. Inget umur Non!" Mendengar perkataan Key sontak tangannya menyentuh rambutnya. Bercermin pada kamera yang terdapat di handphonenya untuk membuktikan perkataan key.

" Mana orang gak ada. Rambut gue item semua ya nggak kaya lo pirang ke jemur!"

" Enak aja. Ini asli turunan dari Bokap !" Ucap key menjawab ejekan Raya.

" Alah orang pirang ke jemur juga. Ngaku ngaku turunan!"

" Ck. Yaudah kalo nggak percaya mah nggak maksa ini!"

" Yaelah pak baperan banget sih jadi orang. Baru juga di gituin udah manyun aja tuh bibir!"

" Siapa yang baperan? Jangan asal ngomong ya!"

" Lah itu bibir kenapa di manyun manyunin. Inget umur pak bukan anak SD lagi bukannya imut malah Amit amit!"

" Lo tuh ya,"

" Canda pak!" Ucap Raya cepat sebelum key menyentil keningnya. Perempuan itu tertawa melihat perubahan ekspresi wajah key.

" Dasar."

" Udah dong jangan marah lagi," Ucap Raya setelah berhenti dari tertawanya " jadi gimana? Bener udah di maafin?"

" Key,"

" KEY!" Teriak Raya tepat di telinga pria itu yang asik mengabaikannya.

" Apaan sih berisik tau."

" Lagian kamunya nggak mau jawab. Kan nyebelin!" Dengus Raya memutar bola mata jengah.

" Kan dari awal gue udah bilang. Yaudah. Berarti gue udah maafin. Tapi kalo lo nanya nanya terus kaya gini bisa bisa gue berubah pikiran. Mau?!" 

" Ehh. Enggak engak. Iya iya gue denger kok. Jangan berubah pikiran oke. Kalo gitu gue duluan ya. Makasih udah di maafin. Bye bye!" Secepat kilat dia bangkit dari duduknya, lalu berlari meninggalkan key yang sedang menatap punggung mungilnya yang semakin jauh dari matanya.

Key merapihkan buku lalu memasukkannya kedalam tas " Jangan senyum-senyum kaya gitu. Gue jijik liatnya!" Key mendongakkan kepala ke asal suara. Satu sudut bibirnya tertarik mengukir senyuman sinis membuat orang yang menyapanya terkekeh.

" Nggak gue sangka dari hari ke hari Akting Lo semakin bagus. Kalo ada waktu luang bolehlah ajarin gue biar jadi Aktor hebat di dunia nyata." Ucapnya lagi. Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku dengan punggung yang menyender di batang pohon.

" Dasar Bastrad. Lo lah Aktor yang sesungguhnya. Siapa yang nyangka dosen yang mereka idolakan dan kagumi adalah sesosok iblis bermuka dua!" Balas Key sarkasme.

" Jaga omongan Lo ya. Di sini lo itu hanya mahasiswa. Tunjukkan sopan santun Lo itu!"

" Tapi Lo yang ngajak gue komunikasi. Jangan salahkan gue kalo gue berkata seperti itu. Toh memang itu kenyataannya. Siapa sangka Dosen yang terkenal tegas dan berwibawa nan killer ini menjadikan mahasiswanya sebagai sekutunya? Dan untuk apa juga gue harus bersikap ramah sama lo? itu nggak penting!"

" Makin berani rupanya, oke gue nggak akan mempermasalahkan itu. Gue cuma mau nanya setelah ini apa rencana Lo selanjutnya?" Key menatap Pada sang Dosen yang sedang berdiri tepat di depannya. Pria yang tak pernah Key duga jika diapun memiliki maksud dan tujuan yang sama yaitu sama-sama ingin melihat kehancuran seorang pria yang bernama Shaka. Pak Alden. Apakah kalian ingat dia? Jika lupa baca ulang story ini bagian part Awal awal. Disana di ceritakan sedikit sikap dan hubungan mereka berdua dimana dua duanya terkenal keras dan dingin.

" Tentu saja mendapatkan Raya!" Jawaban yang selalu membuat Pak Alden memutar bola matanya malas. Key selalu menjawabnya seperti itu apa tidak ada jawaban yang lain?

" Itu bukan cinta tapi obsesi!" Ucap Pak Alden memberitahu.

" Nggak usah menceramahi gue. Lebih baik lo kerjakan saja tugas Lo dengan baik. Ingat jangan sampai melukai Raya. Dan satu lagi jangan pernah temuin gue atau menghampiri gue saat masih di kampus. Karena gue nggak  sudi untuk di datangi Dosen seperti Lo!"

" Dasar bastr...." Sebelum Pak Alden meneriaki dan memakinya Key terlebih dulu pergi meninggalkannya. Membuat Dosen killer itu mendengus dan mendumel karena perkataan key " Dasar Bocah. Lihat aja nanti berani sekali dia berkata seperti itu. Dasar Bastrad!"

" Akh!" Raya meringis saat seseorang menarik paksa lengannya. Iapun tak bisa berteriak atau pun berontak karena mulutnya di bekap oleh sebuah tangan dan satu tangannya tertarik kebelakang punggungnya.

" Emmmppp!" Hanya terdengar gumaman tak jelas yang keluar dari mulut Raya. Kakinya terus melangkah karena seseorang yang berdiri di belakangnya memaksanya untuk berjalan.

" Awwwss!" Raya segera melepaskan diri dari kungkungan orang itu setelah berhasil menggigit tangan yang membekap mulutnya.

" Shaka?!" Ucapnya tak percaya. Pria yang membekapnya adalah Shaka.

" Sakit Ray, emang kamu pikir tangan aku daging apa pake acara di gigit segala!" Shaka mengibas ngibaskan tangannya ke udara saat Rasa nyeri itu masih terasa pada telapak tangannya.

" Sakit ya?" Kaki Raya melangkah mendekati Shaka dan meraih tangannya untuk melihat tangannya yang baru saja ia gigit.

" Pake nanya lagi Sakit lah Ray."

" Lagian kamu juga ngapain pake acara bekap mulut Aku? Kan jadi bikin Aku panik. Aku pikir kamu orang jahat yang mau culik aku!"

" Kok jadi nyalahin aku sih?"

" Orang kamu yang salah juga. Masa mau nyalahin tembok kan gak masuk akal!" Kesal Raya " Terus ngapain kamu bawa aku kesini?" Tanya Raya setelah menyadari jika saat ini mereka berada di atas Rooftop kampus.

" Aku marah sama kamu!"

" Loh kok gitu? Marah kok bilang bilang. Seharusnya aku yang marah sama kamu. Udah mah narik tangan aku, bekap mulut aku, melintir tangan aku kebelakang, maksa suruh jalan kesini lagi!"

" Kamu juga salah. kemaren Aku tolongin tapi nggak ngucapin terimakasih. Muka aku lebam juga kamu nggak tau tapi tadi aku lihat kamu malah asik sama si Key. Ketawa ketawa lagi!"

" Kamu ngikutin Aku?!" Tanya Raya.

" Enggak cuma lewat doang!"

" Boong. Kamu pasti liat semuanya kan? Ayo ngaku!" Desak Raya membuat Shaka mengusap tengkuknya.

" Serius aku cuma liat doang,"

" Iya liat dari awal sampe Akhir," Ucap Raya menimpali " Yaudah aku mau kebawah dulu."

" Ngapain?" Cegah Shaka mencekal tangan Raya.

"Mau ambil kotak P3K,"

" Gak perlu."

" Katanya pengen diobatin. Mau ambil P3K malah dilarang gimana sih!" Dengus Raya tak mengerti dengan kemauan Shaka.

" Gak perlu turun kebawah, aku udah siapin semuanya. Nih liat!" Shaka memutar tubuh Raya membalikkannya menghadap kearah belakang yang sedari tadi Raya punggungi.

Raya membulatkan matanya tak percaya dengan mulut sedikit terbuka. Di sana beberapa langkah dari tempatnya berdiri terdapat beberapa macam minuman dan makanan ringan di atas tikar. Camping dadakan. Pikir Raya.

" Ayo," Raya terbangun dari lamunannya saat tangan Shaka menyentuh tangannya lembut " Duduk." Titahnya pada Raya. Gadis itu hanya menurut dan mengikuti perkataanya.

Raya masih tak percaya dengan apa yang di lihatnya " Ini, kamu semua yang nyiapin?!" Shaka mengangguk lalu membaringkan tubuhnya dengan paha Raya sebagai bantalannya tanpa permisi.

Terkejut. Jujur Iya. Tapi mau marah pun Raya tidak bisa. Kenapa hatinya mengizinkan Shaka tidur di pahanya dan Raya pun tak tau alasannya.

Wajah Raya menunduk menelisik setiap lekuk wajah pria yang sedang memejamkan matanya itu. Sudut bibir dan sudut alisnya terdapat lebam yang membiru, Raya tau ini pukulan yang Shaka terima dari Key " Jangan menatapku seperti itu. Cepat obati lukanya!"

" Emm Mana Kotak P3K nya?" Tanya Raya setelah berhasil mengontrol kegugupannya karena Shaka memergokinya sedang menatap wajahnya.

" Tidak perlu obat. Cukup di usap tangan kamu aja udah sembuh Kok," Raya menautkan Alisnya bingung dengan perkataan Shaka.

Karena tidak ingin banyak bertanya, Raya pun hanya mengikuti perkataan Shaka. Perlahan tangannya menyentuh luka lebam yang terdapat di wajah Shaka, menyentuhnya dengan lembut sembari meniupinya dengan kepala yang sedikit menunduk.

Shaka tersenyum tipis dengan Mata yang perlahan terbuka. Tepat di hadapannya terdapat wajah Raya yang masih fokus meniupi lukanya. Dengan posisi sedekat itu Shaka dapat melihat dan menikmati wajah cantik Raya berkali kali lipat.

Huuff

Shaka meniup anak rambut Raya yang terjatuh dan menghalangi pandangannya. Rasa geli yang Raya rasakan membuat gadis itu memejamkan mata dan kesempatan itu tidak ingin Shaka lewatkan. Dengan mata terpejam Raya terlihat lebih cantik dengan bulu mata yang lentik.

...'Tuhan Aku tau manusia itu tidak ada yang sempurna. Tapi melihat ciptaan mu yang satu ini aku yakin jika saat kau menciptakannya kau sedang tersenyum padanya. Sehingga kau membuatnya begitu istimewa!'...

..._Shaka Mikail Smith_...

1
Juprianto
Karyanya bagus cm kurang seru dan panjang thooor/Smile/
Juna: makasih udah mau mampir, masih proses menuju konflik nya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!