Cassandra adalah seorang wanita yang tak punya keluarga kecuali adik kandungnya. Ia sangat menyayangi adiknya.
Suatu hari ia mengandung anak dari seorang CEO yang kaya raya. Namun ia memilih bungkam agar tak ada yang mengetahuinya. Padahal anak itu sangatlah penting bagi CEO.
Suatu hari keduanya tak sengaja bertemu dengan CEO. Anak itu menatap lekat kearah CEO namun dengan cepat Cassandra meraih putri semata wayangnya.
"Cassandra"...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
capther 31
Ting...
Sebuah pesan masuk diterima oleh Mattew. Ia membuka ponselnya, "Grace tumben dia kirim pesan", batin Mattew.
"tolong aku, Deril ingin tes DNA anak ini. Sedangkan Robert juga menyetujuinya. Aku harus apa", begitulah bunyi pesan dari Grace.
"Robert? Apa Grace sudah tau kalau Robert ada di Bali juga? Wah.. Wah... Pertunjukan seru nih. Maafkan aku Deril ini bukan tentang bisnis. Tapi tentang kepuasan", gumam Mattew sambil menyeringai.
Ia mengatur sebuah strategi agar bagaimanapun caranya, Deril tidak jadi membawa Grace untuk tes DNA.
Bibirnya kini menyungging setelah mendapat ide. Lalu Mattew membalas pesan dari Grace, agar dia bisa tersenyum lega.
"Jo..!!" suara baritonnya menggelegar di seluruh ruangan.
Seorang lelaki bertubuh tinggi kekar menghampiri Mattew dengan cepat.
"ada yang perlu saya kerjakan tuan Mattew?"
"ya... Ini sangat penting. Mendekatlah..!" pinta Mattew.
Bibirnya terlihat komat kamit di telinga Jonathan. Anak buah Mattew yang biasa dipanggil Jo.
Jo juga sangat setia terhadap Mattew sama seperti Justin. Tugasnya pun sama saja seperti Justin. Hanya saja mereka berbeda tuan.
"paham..!!"
"paham tuan Mattew.. Kalau begitu saya permisi dulu", ucap Jonathan.
"pergilah Jo..!"
Mattew terdiam sambil memukul mukulkan pulpennya pada meja kerjanya, "hah... Nona Gracia... Tenang saja nona, anda akan selamat. Tapi, tentunya masuk kandang harimau. Harimau yang tengah kelaparan! Hahaha...."
Perlahan Mattew menyandarkan tubuhnya pada meja kerjanya, "jadi aku tak perlu membayar wanita untuk kepuasanku. Buat apa? Ada wanita jal*ng yang menyerahkan sendiri tubuhnya untukku",
"kebetulan sekali, satu minggu kedepan aku sibuk ke luar kota. Jadi aku bisa membawa Grace, lebih jauh. Dasar wanita bod*h",
Mattew berbicara sendiri. Karena merasa bahwa Grace terlalu bod*h sudah berani masuk dalam kehidupannya.
"mulai sekarang kau adalah wanitaku Grace", batin Mattew.
......................
Mobil Deril mendadak berhenti karena telah menabrak seorang pria yang sekarang terkapar kesakitan.
Justin dan Deril turun dari mobil namun Grace tetap didalam mobil.
Bugh.. Bugh...
Sebuah benda mengenai kepala Deril dan Justin. Alhasil mereka berdua pun terkapar.
Deril sudah tak sadarkan diri, namun Justin masih sedikit tersadar saat seseorang memaksa Grace keluar dari mobil dan membawanya.
Pria yang terbaring lemah tadi seketika bangun dan memaksa Grace untuk keluar dari mobil.
"Grace... Jangan bawa dia, aw... Sshh..." rintih Justin baru kemudian ikut tak sadarkan diri bersama Deril.
"lepaskan..!! Kalian siapa..!" pekik Grace sesekali memberontak.
"diamlah nona..! Kau ingin selamat atau tidak. Kalau ingin selamat jangan memberontak..!" gertak seorang lelaki bertubuh kekar tersebut.
Sementara itu Deril dan Justin masih tak sadarkan diri didepan mobilnya.
Untung saja Cassandra dan Naina melewati jalan itu.
"Naina... Sepertinya ada yang baru kecelakaan. Tapi kenapa tak ada yang menolong. Ayo kita turun", ajak Cassandra.
Mereka berdua turun dari mobil. Saat melihat kedua orang itu ternyata adalah Justin dan Deril, Cassandra terkejut.
"astaga... Deril..! Dan Justin..!"
"ngapain mereka tidur disini? Kurang kerjaan banget.." celetuk Naina.
"huss... Ya gak mungkinlah mereka asal tidur aja. Ayo kita bawa mereka ke rumah sakit", ucap Cassandra.
Naina dan Cassandra membopong mereka satu persatu, karena tubuh Deril dan Justin memang jauh lebih tinggi dari mereka berdua.
"aduh... Berat banget sih nih orang! Belum lagi tuannya itu. Kayaknya makin berat deh Cassandra",
Aleta yang melihat pemandangan itupun penasaran, "bunda... Ciapa?"
"sayang... Aleta sini nak, kamu pindah depan ya sama bunda, yuk..", Cassandra meraih putrinya dan dipindahkan ke kursi depan.
Aleta sangatlah pintar, dia menuruti ucapan Cassandra dan duduk tenang disana.
Kina Cassandra dan Naina berusaha membopong Deril, yang bertubuh lebih kekar dari Justin.
"astaga... Benar kan apa yang aku bilang. Tubuhnya berat seperti monster! Kebanyakan dosa pasti orang ini. Menyusahkan!" gerutu Naina.
Mereka pun akhirnya berhasil memasukkan keduanya kedalam mobil dan membawanya ke klinik terdekat.
"Naina itu ada klinik.." ucap Cassandra.
Naina membelokkan mobilnya dan berhenti tepat didepan IGD.
"mas... Mas..! Tolong kami, teman kami tak sadarkan diri! Tapi badannya berat kayak monster! Kebanyakan dosa kayaknya mas, hati hati ya", ucap Naina asal.
Perawat pun membawa Deril dan Justin kedalam untuk diperiksa.
Tak berapa lama, Deril dan Justin mulai membuka matanya.
Cassandra berdiri didekat Deril, "anda sudah sadar tuan Deril?"
"kau yang menolongku dan membawanya kemari?" tanya Deril.
Cassandra mengangguk, namun Naina menimpalinya, "bukan! Aleta yang menggendongmu kemari!"
Seakan tak memperdulikan ucapan Naina, Deril langsung memeluk tubuh Cassandra, "makasih", bisiknya.
Justin pun ikut mengulurkan kedua tangannya, namun Aleta melihatnya.
"apa! Mau peluk juga!" gertak Naina.
"enggak kok... Tanganku sakit, makanya aku renggangkan keduanya", alasan Justin.
Deril hanya tersenyum melihat perdebatan mereka berdua.
Cassandra memberikan sebuah kunci pada Deril, "ini kunci mobilmu tuan Deril. Tadi aku melihat kalian tergeletak ditepi jalan setelah sebuah mobil melaju kencang. Apa kalian korban tabrak lari?"
"bukan... Tapi kami tiba tiba dipukul. Coba cek barang barangmu Justin! Sebab ponsel dan dompetku masih aman",
"semua barang saya aman tuan. Sepertinya mereka bukan rampok, karena tadi sebelum saya pingsan saya melihat Grace dibawa paksa oleh mereka", jelas Justin.
"badannya doang kayak monster. Tapi bisa kalah juga sama penculik!" sindir Naina.
Deril baru tersadar jika tadi dia juga bersama Grace.
"Jika yang dikatakan Justin benar adanya,berarti semua ada hubungannya sama tes DNA ini. Tapi siapa dalangnya?" pikir Deril.
"maksud kalian nona Gracia?", sahut Cassandra.
"iya.. Grace dan Gracia itu sama saja. Dua nama itu satu orang yang sama", jawab Deril.
Naina mengangguk anggukkan kepalanya, "hhmm, sepertinya memang ada yang tidak beres sama Gracia itu. Benarkan?"
"kau benar Naina. tapi belum saatnya aku buka sekarang. Karena aku masih belum punya bukti apa apa", ucap Deril.
"Cassandra.. Bagaimana dengan pertanyaanku kemarin? Apa kau sudah punya jawabannya?" imbuh Deril bertanya pada Cassandra.
Cassandra gelagapan, "emm.. Nanti aku pikirkan lagi tuan Deril. Apa kau butuh tumpangan untuk mengambil mobilmu".
Deril hanya mengangguk pasrah. Ia tak bisa memaksakan Cassandra untuk menjawab pertanyaannya secepat mungkin.
Sementara itu Grace dibawa ke sebuah villa yang sangat mewah namun terletak didalam hutan.
"kalian siapa? Kenapa membawaku kemari?" pekik Grace.
"aku yang menyuruhnya nona Gracia", ucap seseorang dari balik pintu yang masih membelakangi mereka.
Pria tersebut membalikkan badannya, dan tersenyum licik kepada Grace.
"tuan Mattew..." ucap Grace lirih.
Mattew berjalan perlahan kearah Grace, "bagaimana nona? Sekarang kau sudah terbebas dari Deril kan? Hahaha..."
"aku pikir anda mengabaikanku tuan Mattew.." ucap Grace ragu.
"hahaha... Aku mengabaikanmu? Sungguh sangat rugi nona. Kita sama sama untung, benar kan? Kau terhindar dari Deril. Dan aku juga untung mendapatkanmu",
"tinggalkan kami berdua!" perintah mattew dengan suara tingginya.
Grace sudah tahu, pasti Mattew akan meminta imbalan saat ini juga. Namun dia masih belum siap.
Sekujur tubuhnya masih terasa sakit karena ulah Mattew yang menyiksanya.
"aku mohon tuan Mattew, biarkan aku istirahat sebentar. Tubuhku sangat lelah. Aku... Aku, bisa melayanimu nanti malam. Iya nanti malam tuan Mattew. Sekarang ku mohon biarkan aku istirahat", pinta Grace.
Mattew tersenyum licik, "baiklah nona, istirahatlah. Lagi pula sekarang aku masih sibuk. Aku juga akan menyuruh anak buahku untuk menyiapkan makanan yang lezat untukmu. Agar tubuhmu kuat sampai nanti malam", ucap Mattew sambil menepuk pipi Grace.
"setidaknya aku terbebas dari Deril. Karena jika tes DNA itu berhasil, aku akan dijebloskan kedalam penjara oleh Deril", batin Grace.
Ia lalu merebahkan tubuhnya diatas ranjang sambil menahan rasa perih akibat ulah Mattew.
...****************...