NovelToon NovelToon
Love Only For You

Love Only For You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Obsesi / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Setelah enam tahun menjalani hubungan jarak jauh, Raka dan Viola kembali dipertemukan. Namun cinta tak selalu berjalan mulus, mereka harus menghadapi tantangan dan rintangan yang menguji kekuatan cinta mereka.

Apakah cinta mereka akan tetap kuat dan bertahan, ataukah jarak akan kembali memisahkan mereka selamanya?

"Nggak ada yang berubah. Love only for you, Viola. Hanya kamu..." ~Raka.


🍁🍁🍁

Novel ini merupakan Sequel dari novel yang berjudul 'Sumpah, I Love You'. Selamat menyimak dan jangan lupa tinggalkan jejak. 😇😇😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 : LOFY

"Heuh..."

Kedua matanya sedikit melebar, kalimat itu seperti candaan garing namun cukup menusuk sampai kehati. Viola menoleh ke arah Raka saat merasakan genggaman tangan pria itu semakin mengerat.

"Ah, Tiara, kamu itu terlalu kreatif dalam membuat singkatan nama. Tapi, sepertinya kamu lebih cocok menjadi ahli bahasa daripada ahli ramal jodoh,"

Bibir Tiara langsung terkatup rapat saat mendengar jawaban dari mulut Raka. Kata-kata itu terdengar seperti sindiran halus untuknya.

‎‎"Lagipula aku sudah menemukan pasangan yang tepat, yaitu Viola... dia pemilik hatiku seutuhnya," lanjut Raka, menoleh ke arah Viola dan tersenyum padanya.

"Ah," Tiara berpura-pura tertawa. "Aku hanya bercanda. Viola, jangan dimasukkan ke hati ya?" ujarnya mengusap lembut lengan Viola.

"Iya, nggak apa-apa kok," angguk Viola.

"Ya sudah ayo, aku antar kamu pulang. Tapi sebelum pulang aku mau ajak kamu jalan-jalan dulu," Raka mencubit gemas hidung Viola, sementara satu tangannya masih menggenggam tangan gadis itu.

"Ya udah, Dian, Tiara, kami duluan ya?" pamit Raka pada kedua gadis itu.

Dian mengangguk, "Ya, hati-hati kalian."

Langkah keduanya menuju ke arah mobil tak luput dari tatapan kesal Tiara. Apalagi saat melihat Raka membukakan pintu mobil untuk Viola dan memperlakukan gadis itu layaknya sang putri raja, hatinya benar-benar semakin terbakar. Sepertinya Raka memang sengaja ingin menunjukkan keromantisan mereka didepannya.

*

*

*

Suasana jalanan kota sore itu masih cukup padat hingga Raka tidak bisa melajukan mobilnya dengan cepat. Disampingnya, Viola duduk termenung dan masih memikirkan ucapan Tiara tadi saat dihalaman kantor.

"Tadi Tiara cuma bercanda, tapi kok aku ngerasanya seperti beneran ya?" gumam Viola, merasakan hatinya seperti resah. "Ah, apa mungkin aku yang terlalu terbawa perasaan sama ucapannya itu."

Raka menoleh, mengusap sekilas kepala Viola. "Jangan terlalu dianggap serius ucapan-ucapan nggak penting seperti itu. Kamu mau aku ajak nonton film di bioskop atau mau ke kedai ice cream?" tanyanya mengalihkan topik.

"Heh..." Viola mengangkat sedikit tubuhnya, menatap Raka dengan tatapan berbinar. "Kamu ngajak aku kencan? Kok nggak bilang sih! Tau gitu kan tadi aku ke toilet dulu buat benerin makeup aku,"

Raka tertawa pelan, "Ngapain? Gini aja udah cantik kok. Aku lebih suka Viola yang apa adanya,"

Semburat merah langsung memenuhi wajahnya, Viola tersipu. "Nggak usah ngegombal deh, kalau aku kayak nenek-nenek peyot juga kamu pasti nggak bakal mau."

Raka tertawa puas, "Ya kali kamu yang kayak nenek-nenek mau juga sama aku yang muda. Tapi kalau kamu kayak nenek-nenek ya nggak apa-apa juga sih, biar nggak ada cowok lain yang ngelirik kamu, ha-ha-ha."

"Raka!" Viola memukul pelan lengan Raka, lalu menyenderkan tubuhnya kembali pada punggung jok dengan memasang wajah cemberut. "Udah ah, males ngomong sama kamu."

"Hemm, males tapi ngangenin kan?" Raka kembali menggodanya, "Buktinya kamu sampai bela-belain nyusulin aku ke London loh gara-gara aku nggak pulang-pulang,"

"Udah diem...!" Viola menutupi wajahnya dengan kedua tangan, wajahnya pasti sudah seperti kepiting rebus sekarang. "Kalau nggak lagi nyetir udah aku jadiin kentang goreng kamu, Raka!"

"Ya ampun sampai segitunya," kembali dia mengusap lembut kepala Viola, membuat gadis itu menurunkan tangannya dari wajahnya. "Becanda Cantik, aku juga kangen banget kok sama kamu. Cuma pas itu masih banyak kerjaan yang harus aku selesaikan dulu jadi nggak bisa buru-buru pulang."

Viola mengernyitkan keningnya dalam, ada jeda sejenak sebelum dia bertanya. "Oya, ngomong-ngomong soal kerjaan, gimana tentang kerjaan kamu yang di London? Kamu nggak berniat mau ninggalin aku lagi kan?" suara Viola pelan, ada ketakutan dan keraguan.

"Nggak kok, aku akan tetap disini sama kamu dan jagain kamu." jawab Raka meyakinkan. "Soal kerjaan aku yang di London tetap bisa aku handle dari sini. Jadi kamu nggak usah khawatir kalau aku bakal ninggalin kamu lagi. Nggak akan Viola."

Viola diam, kembali mengerutkan keningnya seperti sedang berfikir keras, "Waktu itu aku lihat papan nama di depan gedung kantor kerja kamu, kok namanya seperti singkatan dari nama kita berdua ya? VIORA Corp, itu cuma kebetulan atau memang..."

"Uhukkk..." Raka menutup mulutnya dengan punggung tangan, merasakan tenggorokannya seperti kering. "Ah, masa sih? Kamu ngerasa gitu ya?"

Viola mengangguk, "Ya aku sempat mikir aja, kamu kerja disana karena nama perusahaannya sama seperti singkatan nama kita atau memang karena kamu memiliki akses khusus disana. Habisnya aneh aja, kamu dan teman-teman kamu bisa dengan bebas keluar masuk perusahaan tanpa alasan yang jelas dan tanpa pengawasan. Malam-malam lagi!"

Raka tersenyum, "Kalau kamu penasaran nanti kapan-kapan aku ceritain... Sekarang kita udah mau sampai nih."

Mobilnya mulai memasuki jalur parkir di sebuah Mall dan naik ke lantai dua. Setelah menemukan tempat parkir yang kosong, Raka memarkir mobilnya dengan rapi dan mematikan mesin.

‎‎Raka kemudian mengambil kunci mobil, "Nah ini mau langsung nonton apa mau makan dulu aja?" tanyanya menatap ke arah Viola.

"Langsung nonton aja, nanti pas keluar dari bioskop baru kita makan," jawab Viola dengan antusias. "Aku udah lama banget nggak nonton soalnya, terakhir kayaknya empat bulan yang lalu deh pas sama Amel dan Dian."

Raka tersenyum dan mengangguk, "Yaudah ayo kita nonton," ajaknya.

"Tapi aku yang pilih film'nya ya?" tanya Viola dengan mata yang berbinar.

"Iya, Cantik." jawab Raka dengan lembut.

Mereka keluar dari mobil. Setelah mengunci pintu mobilnya, Raka kembali menggenggam tangan Viola dan merekapun melangkah ke arah lift untuk menuju ke dalam Mall.

-

-

-

"Mas kamu apa-apaan sih! Kamu sewa pengacara pakai uang tabungan kita untuk membantu kasus papa kamu? Kamu sadar nggak sih, Mas? Itu uang kita, tabungan untuk masa depan kita!" napasnya terasa berat, emosi tengah menguasai dirinya. Alya menatap tajam pada suaminya yang kini sedang berdiri dengan wajah lesu dan mata yang nampak lelah karena baru saja pulang dari kantor.

"Al. Aku tuh capek baru pulang kerja langsung ditodong sama pertanyaan seperti ini!" Leo mengusap wajahnya kasar, sementara satu tangannya dia letakkan di pinggang. "Beliau adalah papaku! Sudah seharusnya aku membantunya. Kalaupun tidak bisa mengeluarkannya dari penjara dalam waktu dekat, setidaknya bisa meringankan hukuman papa, Al!"

"Keluar? Ringan?" Alya tersenyum kecut, "Kamu sadar nggak sih, Mas, kalau apa yang dilakukan papa kamu itu adalah kesalahan yang sangat fatal! Menggelapkan uang perusahaan! Ini bukan kasus biasa. Berapa banyak uang yang akan kita habiskan untuk kasus ini, Mas? Coba kamu pikir!"

"Cukup, Alya!!!" bentak Leo, matanya menatap tajam penuh amarah.

"Cukup!" ulangnya lagi. "Kalau kamu tidak suka aku membantu papa, maka aku akan keluar dari rumah ini sekarang juga! Terserah kamu mau apa dan melakukan apa, aku tidak akan peduli lagi." suaranya terdengar berat dan rendah, penuh ketegasan dan ancaman.

Leo membalikkan tubuhnya dengan gerakan keras dan cepat, kakinya melangkah berat keluar rumah. Wajahnya merah penuh amarah, mata yang biasanya cerah sekarang membara dengan emosi yang tak terkendali. Teriakan Alya yang memintanya untuk berhenti tidak lebih dari sekedar suara latar belakang yang tidak berarti bagi Leo, dia abaikan dengan mudah.

‎‎Dengan langkah yang panjang dan cepat, Leo menuju ke mobilnya, membanting pintu dengan keras setelah dia masuk ke dalamnya. Mesin mobil meraung, melesat dengan kecepatan penuh, meninggalkan rumah dan Alya yang masih berdiri di depan pintu dengan wajah penuh kekhawatiran.

...🍁🍁🍁...

1
Felycia R. Fernandez
suami baru pulang kerja,capek di tambah ada masalah kamu malah marah2.gak bisa buat suami nyaman,merasa pulang kerumah.
bisa ngomong baik baik jangan langsung nge gass yang ada Leo juga pergi.
sekarang takut kan klo ditinggal..
istri kok sering bentak suami😒
Felycia R. Fernandez
nah gtu donk...
buat apa punya istri disaat keluarga suami terpuruk dia gak mau bantu.
padahal selama ini hidupnya juga disokong papa mertua nya...
giliran papa mertua nya ada masalah dia gak perduli...
buang kelaut istri mu Leo
Felycia R. Fernandez
kenapa gak jujur aja klo Tiara yang dijodohkan dengan mu Raka...
saling terbuka ya...
〈⎳ FT. Zira
di mana letak miripnya oiii/Curse//Curse/.. jagan ngadi ngadi lu/Smug/
〈⎳ FT. Zira: caranya gitu amat yak/Sweat//Sweat//Sweat/
Zhu Yun💫: Dia mau sksd sama Raka /Joyful//Joyful//Joyful/
total 4 replies
〈⎳ FT. Zira
biar aja terbakar .. sampe gosong kalo perlu
〈⎳ FT. Zira: si Jim mode pasrah/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: aduhh.. absurd/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 9 replies
〈⎳ FT. Zira
naik kadal rawa.. mau ikut/Smug/
〈⎳ FT. Zira: tidak/Scare//Scare//Scare/
Zhu Yun💫: Bibitnya si Alec Noh /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 6 replies
〈⎳ FT. Zira
biji kedondong nyangkut beneran/Facepalm/
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
eselek biji kedondong/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
ehhh
.. padahal aku belum baca bagian ini.. tapi jawabanku sama persis kek Raka/Joyful/
Zhu Yun💫: Si Jim dong yang menggoda /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/ Aku aja baru kali ini nulis cerita yang cowoknya usianya lebih muda... biasanya aku suka yang tua-tua matang tapi banyak anunya jadinya /Joyful//Joyful/
〈⎳ FT. Zira: aku milih yg tua aja tapi menggoda. berondongnya khusus buat Vio
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
salah satunya.. meskipun Raka bilang gak..
tapi lebih ke Raka ingin mandiri dia Mak
Felycia R. Fernandez
ngarang deh...
berharap On
Zhu Yun💫: Agak-agak emang dia /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
Alhamdulillah
Zhu Yun💫: Astaga /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
Aamiin 🤲🤲
〈⎳ FT. Zira
vweehh
.covernya kelar juga akhirnya👏👏
〈⎳ FT. Zira: banyak gak pasnya daripada pas
Zhu Yun💫: Hu'um... tapi seenggaknya udah cocok sama yang ini dari awal... Suka kurang pas kalau NT yng buatin.. kadang pas kayak yang cover Arumi, tapi seringnya nggak.../Joyful/
total 6 replies
〈⎳ FT. Zira
bukan partner,,,, tapi rival😭
Zhu Yun💫: /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
namamu Viola...errrr/Drowsy//Drowsy/ ku atau mu?
〈⎳ FT. Zira: wajar itu mah.
Zhu Yun💫: Hu'um, juga udah bolak-balik revisi tapi masih aja ada yang kelewat
total 6 replies
〈⎳ FT. Zira
sekantor ma si ulet🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
sogok lagi aja pakai Pizza Vio.. trus bikin alesan aja laporannya gak bisa menyelesaikan dirinya sendirr/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: jadi enak buat guling guling.nanti menggelinding/Facepalm/
Zhu Yun💫: Biar perutnya semakin membola /Joyful/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
mulai membangun buat kalahin si aki aki
〈⎳ FT. Zira
bahaya lah viooo.. jangan duluu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!