NovelToon NovelToon
Aurora

Aurora

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Apa yang kita lihat, belum tentu itulah yang sebenarnya terjadi. Semua keceriaan Aurora hanya untuk menutupi lukanya. Dia dipaksa tumbuh menjadi gadis kuat. Bahkan ketika ayahnya menjual dirinya pada seorang pria untuk melunasi hutang-hutang keluarga pun, Aurora hanya bisa tersenyum.

Dia tersenyum untuk menutupi luka yang semakin menganga. Memangnya, apa yang bisa Aurora lakukan selain menerima semuanya?

"Jika kamu terluka, maka akulah yang akan menjadi obat untuk lukamu." —Skala Bramasta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Bosan di rumah, Aurora mengajak Charlie ke cafe donat. Sudah lama dia tidak makan makanan bulat itu. Archie, Thomas dan Skala mereka sibuk. Entah apa yang mereka lakukan, Aurora merasa semenjak kedatangan mereka kemari, mereka sangat sibuk. Hanya Charlie yang mau diajak kesana-kemari oleh Aurora.

"Cafe nya unik," celetuk Charlie sambil menatap sekelilingnya. Mereka sedang menunggu pesanan diantar.

"Bagus, kan?" Aurora menatap Charlie dengan mata berbinar.

Sebenarnya cafe yang ngejreng begini sangat tidak cocok dengan kepribadian Charlie yang terlalu gelap. Namun, demi menyenangkan hati Aurora, Charlie pun mengangguk saja.

"Ya, bagus," jawabnya.

Aurora melebarkan senyumnya ketika pesanan mereka tiba. Karena ini adalah cafe donat, tentu saja pemeran utama di sini adalah donat. Makanan serba manis, sangat tidak baik. Kalau Thomas tau, pria itu pasti akan mengurung Aurora.

"Mari makan!" Aurora berseru kecil. Dia meminum milkshake coklatnya sebelum mulai menggigit donat kentang dengan toping tiramisu.

Charlie meringis melihat bibir Aurora yang belepotan karena terkena cream. "Pelan-pelan, Baby," ucapnya sambil mengelap bibir Aurora dengan tisu.

"Ayo coba,Kak! Ini sangat enak!" ujar Aurora setelah selesai mengunyah.

Charlie pun mencoba donat warna-warni itu. Apakah rasanya sama seperti donat yang dibuat mommy nya?

"Bagaimana?" tanya Aurora.

Charlie hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil terus mengunyah.

"Enak? Aku akan belikan untuk yang lain juga nanti!" ujar Aurora antusias. Bahkan dia langsung memanggil pelayan cafe untuk menyiapkan pesanannya.

Apakah semua perempuan menyukai makanan manis seperti ini? Jujur saja, Charlie tidak terlalu suka dengan makanan manis seperti ini, dia lebih suka vodka, wine— oke cukup.

Setelah menghabiskan satu jam lamanya untuk jalan-jalan ke tempat lainnya, kini mereka berdua sudah berada di rumah. Terlihat Lythia sedang duduk di teras sembari meminum teh nya. Wanita itu tersenyum melihat Aurora yang berlari kecil ke arahnya dengan menenteng sebuah plastik putih. Sedangkan Charlie nampak berjalan santai sambil membawa beberapa plastik. Pasti isinya jajanan.

"Sudah puas?" tanya Lythia.

Aurora menyengir. Dia menarik tangan mommy nya agar ikut ke dalam. Tak sabar mengenalkan semua jajanan yang dia beli pada sang mommy.

"Aku beli banyak makanan hari ini, Mommy harus mencicipi semuanya, karena aku yakin, Mommy tidak pernah makan ini." Aurora membongkar semua plastik yang dibawa Charlie tadi. Semuanya dia letakkan ke atas meja.

Ada batagor, siomay, bakso, mie ayam, dan lainnya. Charlie menghela nafas melihat betapa antusiasnya Aurora. Dia sempat tidak setuju untuk membeli makanan itu. Tentu saja tidak setuju, tempat dan cara pengolahannya terlihat aneh di matanya. Di gerobak pinggir jalan dan dibungkus dengan kotak berwarna putih. Tapi, kata Aurora ini termasuk makanan yang higienis. Mungkin Charlie terbiasa makan makanan restoran bintang lima. Aurora merasa reaksi Charlie wajar-wajar saja.

"Mie ayam?" Mata Lythia berbinar. Sudah lama dia tidak memakan makanan ini.

Melihat reaksi sang mommy, Aurora semakin antusias, berbeda dengan Charlie yang kebingungan. "Ini mie ayam langgananku. Rasanya tidak pernah mengecewakan!" ujar Aurora.

Ketika Lythia hendak menyuapkan mie ayam nya, Charlie langsung menghentikan. "Mom, ini tidak higienis!"

Lythia mengerut tak suka. "Kamu tidak pernah makan ini, jadi kamu berucap seperti itu. Awas, Mommy lapar!" Dia menepis tangan Charlie dan langsung memakan suapan pertama nya.

Aurora membuka salah satu kotak mie ayam dan menyodorkan nya pada Charlie. "Kakak juga harus coba," ucapnya dengan mata berbinar.

Charlie langsung mengerut tak suka. "Tidak!" tegasnya. "Aku bisa memesan makanan restoran bintang lima—"

"Banyak mengoceh, diam dan rasakan rasanya biar kamu tau!" ujar Lythia setelah menyuapi Charlie mie ayam hingga mulut pria itu penuh.

Aurora tertawa melihat betapa tertekannya Charlie. "Tidak semua makanan murah itu rasanya tidak enak, Kak. Bagaimana? Enak, kan?"

Charlie mengangguk pelan. "Not bad." Dia hendak meraih kotak mie ayam miliknya, tapi Archie lebih dulu mengambilnya dan langsung duduk santai di sebelah Aurora.

"Apa ini namanya?" tanya Archie pada sang adik.

"Mie ayam!" jawab Aurora. Dia menunggu reaksi Archie ketika mencicipi makanan itu.

Sedangkan Charlie berdecak karena jatahnya diambil oleh kembarannya. Sialnya lagi, Aurora hanya membeli dua kotak, karena dia yang melarang membeli banyak.

"Sepertinya Mommy harus cari resepnya agar kamu tidak jajan sembarangan," celetuk Lythia yang masih asik menikmati mie ayam nya.

"Tapi, Mommy juga suka," balas Aurora sedikit cemberut.

Lythia mengangguk pelan. "Suka, lebih suka lagi jika Mommy yang buat sendiri."

Archie mengangguk pelan. Dia menyerahkan sisanya pada Charlie, untungnya pria itu tidak menolak.

"Mommy bisa membuat apapun. Kamu ingin makanan apa, Mommy bisa membuatkannya," ujar Archie.

Lythia tersenyum bangga mendengar ucapan putranya.

"Benarkah?! Mommy bisa memasak apapun?"

Tanpa ragu Lythia mengangguk.

"Mommy sama dengan suamiku, dia juga bisa memasak apapun. Sepertinya kalian harus collab?"

"Eh?"

****

Ucapan Aurora sepertinya tidak main-main. Dia benar-bena menyuruh Skala dan Lythia masak bersama. Sedangkan dia sebagai juri.

Awalnya Skala ragu, tapi Lythia berkata tidak apa-apa. Demi sang Princess.

Jadilah di sini Aurora sedang menonton Lythia dan Skala memasak. Sedangkan yang lainnya menunggu di ruang keluarga. Mereka tidak mau repot-repot menonton acara masak yang sepertinya membosankan. Hanya Aurora yang antusias.

"Wanginya~" Kaki Aurora tidak bisa diam karena tidak sabar mencicipi masakan Skala dan Lythia.

Lythia tersenyum mendengar gumaman putrinya. "Sebentar lagi, Sayang," ucapnya membuat Aurora mengangguk.

Hingga tak sampai lima belas menit, masakan mereka sudah matang. Lythia menyajikan makanannya ke meja makan, sedangkan Aurora membuntuti. Pelayan yang sedari tadi diam pun bergerak untuk mencuci peralatan kotor.

"Panggil Daddy dan Kakakmu," pinta Lythia.

Aurora mengangguk, dia segera berlari memanggil para pria itu. Masakan sebanyak ini hanya Skala dan Lythia yang membuatnya. Semuanya demi Aurora. Skala tidak masalah selagi bisa membuat istrinya senang, ya meskipun harus mengorbankan badannya yang akan bau keringat.

"Wow..."

Charlie menatap takjub ke arah meja makan yang dipenuhi makanan. Kalau seperti ini, dia tidak yakin akan makan sedikit saja.

"Mari makan!" seru Aurora mengangkat sendoknya. Mereka yang melihat tingkah gadis itu hanya tersenyum tipis.

"What is this, Mom?" Charlie menunjuk martabak telur dengan garpu nya.

"Martabak, Skala yang membuatnya," jawab Lythia sembari mengambilkan nasi untuk suaminya.

Raut wajah Charlie seketika terlihat ragu.

"Martabak buatan Skala adalah yang paling enak dari lainnya!" Aurora lebih dulu menusuk sepotong martabak dan memakannya dengan nikmat.

"Enwak!" Gadis itu mengacungkan kedua jempolnya pada Skala, sedangkan mulutnya sibuk mengunyah. Hal itu membuat Skala terkekeh kecil.

Charlie berdecak. Apapun yang berhubungan dengan Skala, dia membencinya. Tapi, dia juga penasaran dengan makanan yang satu itu. Martabak? Ia baru mendengarnya.

Archie sendiri lebih memilih diam dan menikmati makanan yang ada tanpa ragu. Begitu pula dengan Thomas dan Benjamin. Hanya Charlie yang terlalu berprasangka buruk.

"Kakak, ayo makan! Kenapa diam saja?" Kening Aurora mengerut melihat Charlie yang hanya diam.

"Charlie," tegur Benjamin.

Charlie menghela nafas, pada akhirnya dia mencoba makanan itu. Semuanya tampak asing di matanya. Kecuali ayam goreng.

Di sisi lain, beberapa orang sedang sibuk di sebuah ruangan. Salah satu dari mereka sibuk mengawasi.

"Letakkan di sana. Jangan lupa dikunci."

"Baik."

Steven Gerrard, si bandar narkoba dan barang ilegal lainnya. Dia dan anak buahnya berada di sebuah ruangan bawah tanah yang ada di rumahnya. Mereka baru saja merapikan barang-barang yang baru datang, lalu nanti akan diimpor ke luar negeri. Proses yang sangat ribet. Tapi, ini satu-satunya cara yang aman.

Buronan polisi? Sudah jelas. Namun, hingga sekarang, mereka belum pernah tertangkap polisi. Nama yang dicatat oleh polisi dan juga foto-foto yang beredar, semuanya palsu alias samaran. Meski sudah tua, Steven benar-benar cerdik. Dia memiliki seribu akal untuk bersembunyi dan memanipulasi musuhnya.

Sibuk mengawasi orang-orang mengangkat barang, tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Dia pun mendekat untuk membukanya dan terlihat lah anaknya berdiri di sana.

"Ayah, ada yang ingin aku bicarakan."

bersambung...

Gak perlu mikir, aku rasa kalian udah paham sampai di sini🥰

1
vj'z tri
ku tertipu 🤣🤣🤣🤣keren author 🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
ada yang ngambek 🤭🤭🤭🤭
레이디핏
Happy happy yh kalian bedua sebelum ada rawr nyaaaa🤏🏻
Nabila
lanjut
minsugaa
luar biasa
neur
keren KK 😎👍❤☕👌
lanjuuuut
dyarryy: makasih kak❤‍🔥
total 1 replies
레이디핏
Aaaaaa Rora bahagia dehhh, ternyata kamu orang besar jugaaa🤏🏻
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣untung besar skala kalai ini 🤭🤭🤭🤭
레이디핏
Eaaaaa ang angggg yuk bisa yukkk keluarkan romance nyeeee😍😘
vj'z tri
yang lain antara ada dan tiada 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
itu dayung rora dayung 🤭🤭🤭🤭🤭
erma irsyad
astaga pertanyaan rora😂🤣
vj'z tri
ayo rora kamu pasti bisa .... cih keluarga di saat butuh uang dianggap keluarga tapi di saat senang mereka lupa kalau rora masih bagian dari mereka 😏😏😏😏🥹🥹🥹
vj'z tri
aku selalu sabarrrrr menunggu lanjutan Aurora dan skala 🤩🤩🤩🤩🤩🤩
vj'z tri
ayo rora tunjukan tarung mu 🔥🔥🔥🔥🔥
vj'z tri
gemes gemes gemes banget sama pasangan ini 🤗🤗🤗🤗🤗
vj'z tri
panggilan kesayangan neng kan lucuuuuu 🤭🤭🤭🤭🤭🤗🤗🤗kucing manis
vj'z tri
Evelyn 😤😤😤😤😤😤😤😤
vj'z tri
tidak boleh tidak boleh menangis 😭😭😭😭🤧 semangat rora kamu harus bangkit bangkit jangan mau di tindas 🤩🤩🤩🤩
vj'z tri
semoga rora bisa berenang 😱😱😱🫣🫣🫣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!