TAMAT
❗BOCIL MINGGIR DULU, YANG SHOLEHAH JUGA MINGGIR DULU.
HANYA HALUAN OUTHOR JANGAN MASUKKAN KE HATI, KE USUS AJA BIAR KELUAR BESOKNYA🤣❗
``Jika kau datang hanya menitipkan benihmu lagi, lebih baik tidak datang. Mencintai mu sangat menyakitkan, tapi sakit itu tak pernah mau aku lepas. Ayahku, jiwaku, hatiku, harapanku, hidupku telah kau renggas habis bersama kepergianmu`` Exie Flyta Draniela.
``Maafkan aku Ex, kamu harus kuat dan menjaga anak-anak kita, sayang. Aku akan menunggu mu di keabadian.`` Edward graha Robinson.
Bahagia seolah tak ingin mendekati Exie dan Edward yang terpaksa menikah karena kejadian naas yang harus merenggut nyawa papa Exie. Lika-liku dan luka memenuhi kehidupan rumah tangga mereka hingga akhirnya mereka memutuskan memperjuangkan kembali pernikahan yang berantakan itu.
Namun, takdir tetap tidak memberikan sedikit kebahagiaan untuk mereka, karena kecelakaan merenggas mimpi Exie.
Dunia Exie kembali hancur.
bagaimana cerita mereka?
🎋mak-Roh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mak_rohalus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Aku rindu baby!
"Aku hanya ingin mencium punggung tangan mu, untuk berpamitan. aku pergi suami ku! " kata Exie dengan senyum lebar dan berbalik untuk pergi.
"Hah! " tarikan nafas berat Edward sambil melongo melihat kelakuan istri nya itu.
Edward geleng-geleng kepala dan juga senang, ada rasa haru saat istri nya berpamitan, dan letupan- letupan kecil di dada saat istrinya mencium punggung tangan nya.
Istri yang dikira nya akan marah, mengomel dan menangis panjang kali lebar nyatanya malah menyambutnya dengan senyum tanpa ada pertanyaan, dan melayaninya dengan baik di dapur maupun pakaian. Dan lagi dia berpamitan dan tetap menghormati suami nya yang kurang ajar sepertinya.
Edward duduk kembali dengan perasaan yang aneh, kemudian beranjak dan mengambil kunci kemudian berlari keluar.
Edward melihat Exie baru saja masuk lift dan lift akan menutup kemudian dengan segenap kekuatan berlari dan menahan lift itu. Edward memasukkan tangan nya di lift yang hampir menutup dan lift terbuka lagi. Edward masuk dengan santai sambil mengatur nafas nya.
Exie hanya melongo melihat Edward berdiri di sambung nya dan turun. Exie sudah menekan tombol lobby, dan kemudian Edward menekan tombol basement.
Exie menahan pertanyaan nya walau sangat ingin bertanya mau kemana. Exie terus diam hanya melirik suami nya.
ting
pintu terbuka saat mereka sampai di lobby apartemen, Exie akan melangkah dan Edward menahan tangan Exie dan menggandeng erat. Exie pun menoleh dan mengerutkan dahi nya seolah bertanya kenapa?.
"Aku antar. Kamu tidak tau kota ini! " kata Edward dengan dingin dan pandangan ke depan, tidak melihat atau melirik Exie.
Mendengar jawaban Edward Exie tersenyum senang dalam hati, ternyata suami nya masih ada sedikit hati nurani tidak membiarkan istri nya sendirian di negeri orang walau Exie tentu saja bisa sendiri. Ah Exie begitu senang rasanya.
Lift terbuka dan Edward tetap menggandeng tangan Exie erat menuju mobil yang sudah disiapkan untuk nya. Edward membuka kan pintu untuk Exie dan kemudian menuju balik kemudi nya.
"Kemana? " tanya Edward sambil mengemudikan mobil nya dengan sedikit canggung.
"ESMOD. Aku ada janji dengan dosen di ESMOD! " jawab Exie singkat. Dan Edward tanpa banyak tanya lagi langsung menuju ESMOD.
École supérieure des arts et technique de la mode, atau ESMOD, adalah sekolah mode swasta Perancis. Didirikan di Paris pada tahun 1841 oleh Alexis Lavigne. Ini memiliki cabang di Bordeaux, Lyon, Paris, Rennes dan Roubaix di Prancis, dan di sejumlah kota di negara lain, termasuk Seoul, Moskow, Dubai, Beirut, dan Tokyo
ESMOD sering mengadakan fashion show juga di berbagai cabang dan negara termasuk jakarta, Indonesia.
Mrs. Schiller sendiri selain dosen di ESMOD dia juga salah satu consultan design terbaik di Paris. Maka dari itu Exie rela mendatangi ESMOD untuk menemui mrs. Schiller.
Setelah beberapa waktu mobil Edward telah masuk ke dalam gerbang ESMOD, Exie keluar dari mobil dan menuju ke sebuah gazebo bawah pohon besar di atas rerumputan, seperti permintaan dari mrs. Schiller tadi.
Edward hanya di mobil dan melihat Exie di ujung pandangan nya dengan tenang, dan setia menunggu sambil memainkan ponsel nya yang kebetulan berbunyi.
"Hallo Bell! " jawab Edward.
"Baby, coba tebak aku dimana? " kata Bella sangat bersemangat.
"Hmm? " jawab Edward bingung, kenapa tiba-tiba main tebak- tebak an, mana gak ada hadiah nya pula..
"Aku di apartemen sekarang, aku di lobby baby. Turunlah. Aku mau naik ini! " kata Bella setengah merengek.
"Katanya bulan depan? " tanya Edward sebenarnya terkejut sekaligus bingung, kemudian Edward melihat ke arah Exie yang tengah berbincang serius dengan seorang wanita tua berambut putih potong pendek.
"Aku gak bisa jauh dari kamu! " jawab Bella manja.
"Berikan ponsel mu ke resepsionis! "perintah Edward pada Bella karena Edward gak mungkin meninggal kan Exie sendirian di sini. Edward tidak tega meninggalkan Exie.
Kemudian Edward meminta resepsionis untuk mengantarkan Bella ke unit yang sudah Edward siapkan untuk Bella dan mematikan sambungan ponsel sepihak.
Setelah mematikan ponsel nya Edward menerawang jauh, sambil menatap Exie yang sudah mulai berdiri kemudian berjalan menuju ke arah nya.
"Kamu sangat cantik dan sexy istriku, tapi kenapa kamu memberiku sisa. Bahkan laki-laki pemain sepertiku ingin istri yang masih murni! " gumam Edward pelan seolah sedang berhadapan dengan Exie dan berbicara bersama.
Exie membuka pintu mobil dan masuk, duduk di sebelah Edward. Edward pun melajukan mobil kekuar dari ESMOD.
"Ada yang mau di beli? " tanya Edward dingin tanpa menoleh kepada Exie. Exie hanya tersenyum untuk perhatian kecil Edward.
"Bagaimana jika ke supermarket, aku rasa bahan di kulkas mau habis, kemarin hanya diisi sedikit saat kita sampai?" jawab Exie sambil meminta pendapat suami nya, agar Edward juga terbiasa meminta pendapat pada Exie saat mengambil keputusan. Agar rumah tangga ini bisa saling bahagia dan nyaman.
"Boleh! " jawab Edward kemudian menuju ke arah supermarket lumayan besar paris.
Exie memutuskan tidak mau menggunakan jasa asisten rumah tangga, karena Exie rasa apartemen nya lumayan besar tapi masih bisa dia tangani sendiri.
Exie berjalan sambil memilih sayur segar dan daging, beberapa susu, kentang, dan bahan pokok lain nya, sedangkan Edward mendorong troli belanja an dengan ekspresi dingin nya itu terlihat galak, dingin, tapi perhatian dan sayang dengan keluarga. Sesungguhnya Exie tidak menyangka jika Edward tidak malu mendorong troli belanjaan untuk istri nya.
Setelah semua bahan di rasa sudah terbeli, mereka membayar dan setelah itu akan langsung pulang.
Sampai di unit mereka, Exie ganti pakaian dan kemudian memasak untuk makan siang mereka, sedangkan Edward keluar dari unit apartemen nya setelah membantu membawakan belanja an Exie di meja. Exie ingin sekali bertanya, pergi kemana Edward? tapi dia tak punya keberanian itu.
Exie hanya menata seluruh belanjaan di almari pendingin nya dan kemudian memotong daging kotak kotak, karena rencananya Exie akan memasak nasi merah dengan tumis daging brokoli dan nugget kentang daging kesukaan nya. dan beberapa potong ayam krispi yang dia beli barusan akan dia panasi di microwave.
Disaat tengah-tengah memasak Exie mendengar suara pintu di buka, dan berapa terkejut nya Exie melihat Edward masuk dengan seorang perempuan berpakaian sexy yang menggamit lengan nya. Dan perempuan yang menggamit tangan suami nya itu adalah perempuan yang sangat dikenal nya.
"Bella! " gumam Exie yang tiba-tiba pisau di tangan nya lepas saking terkejut nya hingga mengenai punggung kaki sebelah kanan nya hingga berdarah.
"Hati-hati Ex! " seru Edward berjalan menuju sofa saat pisau itu jatuh. Exie diam mematung di tempat.
Bella hanya menatap Exie dengan seringai merendahkan. Kemudian duduk di pangkuan Edward menghadap tubuh nya dengan membuka paha hingga roh setengah paha nya itu naik sampai ujung, sambil bergelanyut manja di pundak Edward.
"Baby, aku rindu! "
.
.
.
.
.
Happy reading semuanya
kalian tau gak gimana rasanya?
gimana sakit nya Exie harus melihat suami nya bermesraan dengan wanita lain di depan matanya?
harga diri nya elah diinjak ijak bahkan oleh suami nya sendiri.
sedih kali.
Gandeng tangan Exie rame rame yok sayangku
kutunggu cerita sekuelnya tentang Exie dan triplets mak othor 😍😍