Terlahir dari penjaja cinta satu malam membuat Eleanora Davidson menjadi sosok yang tidak mempercayai cinta.
Hidup karena pengasihan kakek Robert Birdie sesudah kematian misterius ibunya membuat Eleanora bertekad harus sukses demi misi menghukum ppembunuh ibunya dengan tangannya sendiri tapi dunianya seakan jungkir balik karena ONS yang menghasilkan benih-benih kehidupan dalam rahimnya sedangkan pria penanam benih ternyata anak penjahat yang selama ini dicarinya
Don't judge by the cover..
Jangan tertipu dengan sinopsis..
Let's check it out 😎
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LOST IN MISSION #33
"Ini semakin, menarik. " Kekehnya, ia menuangkan wine ke dalam gelas berkaki, dan menyesap cairan berwarna merah pekat itu kemudian.
"William, kau bersiaplah! setelah ini aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milikku." Ucap pria itu dengan tatapan nanar penuh kebencian, memandang luar dari jendela apartemennya.
"16 tahun yang lalu, aku sudah membuatmu kehilangan ibumu. Lalu, sekarang... " Pria itu menyeringai sambil membayangkan wajah gadis yang bersama rivalnya. Ia sangat mengenal sosok gadis itu.
Tidak lama kemudian, datang seorang pria, masuk begitu saja ke dalam unit apartemennya. "Tuan, " suara bariton dari pria itu membuatnya berbalik, dan melihat sosok pria yang sudah menjadi orang kepercayaannya selama 8 tahun lamanya.
"Duduklah Dariel! " perintahnya. Kembali, ia mendaratkan bokongnya di sofa, di ikuti Dariel.
"Bagaimana Dariel? apa wanita itu sudah menyerahkan diri? " tanyanya mengenai Veronica , istri dari Smith seraya memindahkan gelas dari genggamannya ke atas meja.
Dariel mengangguk cepat. "Sudah tuan, wanita itu sudah menyerahkan diri, dan melakukan pengakuan, sesuai dengan perintah anda" Jelasnya membuat pria itu menyeringai, nampak mengerikan.
Setelah menyaksikan Smith terbunuh di kediaman mereka, Veronica mendapatkan ancaman dari Dariel. Pria itu menyandera putra Veronica yang berusia 8 tahun. Veronica di minta untuk menyerahkan diri, dan membuat pengakuan jika dialah yang telah membunuh suaminya untuk menebus putra Satu-satunya
Pria pun tergelak, lalu ia menyesap kembali minumannya. "Lalu, bagaimana dengan tiga bedebah itu? Jack, Alex, dan Arthur? " tiga anak buah Smith, dia meminta Dariel untuk menahan ketiganya.
"Ke tiganya sudah diamankan, tuan. Lalu, gudang itu juga sudah di sterilkan." Dariel melakukan perintah sesuai kemauan atasanya itu. Ia bekerja sangat baik.
"Kerja yang bagus, Dariel. " Kembali gelak tawa pria itu mendominasi unit apartemennya. Lalu, ia mendesaah pelan. "Aku akan mentransfer bonus untukmu, sesuai jumlah uang yang kau minta. "
"Benarkah tuan? " Dariel bertanya tidak percaya.
Pria itu menjawab dengan mengangguk pasti. "Ya itu benar Dariel, aku menyukai cara kerjamu. "
"Terimakasih tuan, " Dariel menarik kedua sudut bibirnya, tersenyum haru seraya mengingat Evelyn, kekasihnya yang kini sedang berjuang melawan kanker. Ia telah berjanji kepada orang tua dari kekasihnya untuk membiayai operasi pengangkatan tumor ganas itu.
"Apakah, ada pekerjaan lagi yang harus saya kerjakan tuan? " Dariel bertanya penuh semangat, setelah selesai ia berencana ingin ke rumah kekasihnya untuk memberikan kabar bahagia ini.
"Bawalah mobilku ke showroom, malam ini aku ingin berkencan dengan kekasihku. " Pria itu mengambil kunci mobilnya, lalu memberikannya kepada Dariel. "Setelahnya kau boleh beristirahat. "
Dariel pun mengambil alih kunci tersebut. "Baik tuan, " balas Dariel dengan patuh, seraya menundukkan kepalanya memberi hormat. Setelahnya, ia beranjak dari sana.
Aku harus mengatur strategi lagi untuk menghancurkan dirimu William Dixon.
🍂🍂🍂
"Pegang tanganku, " ucap William, yang sudah menaiki speed boat, seraya mengulurkan tangannya ke arah Eleanora yang di sambut gadis itu.
"Berhati-hatilah, Elea." Pekik William reflek menangkap tubuh Eleanora yang tidak seimbang ketika gadis itu menaiki kapal tersebut. Hampir saja gadis itu terjatuh jika William tidak bergerak cepat.
Beberapa detik keduanya terdiam, saling menatap. Berikutnya Eleanora menggantungkan tawa di sudut bibirnya, melihat ekspresi panik dari pria itu.
"Apakah kau sedang menertawakan ku, Elea? " tanya William gemas, dengan kedua alis tebalnya sedikit naik, dan saling bertautan.
"Tidak Will, " Elak Eleanora berbohong. "Tidak salah lagi maksudnya, " larat gadis itu lagi di antara tawanya yang tidak kunjung reda.
"Berhati-hatilah, Elea. " ulang Eleanora meniru ucapan, dan menirukan raut wajah William dengan kedua matanya membulat serta sepasang alis saling bertaut.
"Jadi, kau menertawakan ekspresi ku, hah?" William menahan rahangnya agar tidak tertawa. Sungguh menahan tawa, membuatnya tersiksa.
"Ahh, sebaiknya kita duduk Will, bukankah speedboat ini akan bergerak. " Alih-alih menjawab pertanyaan William, Eleanora membebaskan diri dari rangkulan pria itu, dengan segera ia mendaratkan bokongnya di sofa yang berada di kabin, dan duduk dengan manis.
William mengulum bibirnya, memperhatikan gerak gerik Eleanora sebelum ia memutuskan untuk duduk di sofa yang berada di depan gadis itu.
Speedboat pun melaju dengan kencang, menyusuri laut Malvarrosa yang terlihat tenang, dan damai. "Ini sangat menakjubkan, William ! " pekik Eleanora menatap laut kagum, ketika speedboat berada di tengah lautan. Gadis itu pun memiringkan tubuhnya, dengan kedua kakinya di tekuk diatas sofa.
William tersenyum samar, lalu pria itu memutuskan berpindah, menempati sofa yang berada disisi Eleanora. "Benarkah demikian? " William merapikan rambut Eleanora yang bergerak mengikuti arah angin.
"Humm, " gumam Eleanora tanpa menoleh ke arah William. Ia menikmati pemandangan laut yang membentang di sekitarnya.
William pun merogoh ponsel dari dalam sakunya. Pria itu menekan tombol akses kamera, mengambil beberapa foto Eleanora.
Eleanora menoleh ke arah William, memergoki pria itu yang memotretnya diam diam. "Kau mengambil fotoku, Will?"
"Iya-- Apakah kau ingin melihatnya?" jujurnya. Eleanora setuju lalu ia menggeser tubuhnya mendekati William.
William memberikan ponselnya kepada Eleanora. Gadis itu mulai menggulirkan jemari lentiknya, menggeser layar ponsel William untuk melihat- lihat hasil foto pria itu.
"Ini sangat bagus, Will." gumam Eleanora memuji hasil potret William, didukung ponsel canggih pria itu.
"Kau yang telah membuat pemandangan laut bertambah indah Elea."
"Dasar perayu ulung, " ucapnya seraya melayangkan pukulan pada tangan William berhasil mengundang tawa pria itu. Kemudian ia mengembalikan ponsel itu kepada pemiliknya. "Nanti tolong kirimkan foto tersebut ke ponsel ku. " pinta Eleanora yang di sanggupi William.
"Tentu. Btw, setelah ini kau ingin melakukan apa? " tanya William seraya memasukkan kembali ponsel ke dalam saku celananya.
Eleanora bergumam seraya berpikir "Berkuda sambil menikmati senja. Bagaimana menurutmu? " tanya bersemangat.
William kembali tersenyum, dan ia setuju dengan ide gadis itu. "Ide yang sangat bagus, aku akan mewujudkan kemauan, Elea. "
Beberapa saat kemudian, setelah menikmati laut menggunakan speedboat, kini Eleanora dan William berjalan di tepi pantai.
"Apa tempat penyewaannya masih jauh Will?" Eleanora berbalik, berjalan mundur dengan kaki telanjangnya menyentuh pasir halus berwarna keemasan yang basah.
William yang berada di depannya kini tersenyum. " Tinggal beberapa meter lagi. Apakah, kau sudah mulai lelah? hmm. "
"Tidak Will, kedua kakiku masih kuat untuk berjalan, " Eleanora merapikan helaian rambutnya yang melambai karena tiupan angin laut yang berhembus kencang. Lalu, ia berbalik.
"Benarkah??" tanya William pun ia mensejajarkan langkah pelan Eleanora.
"Iya William. " Balasnya tersenyum samar.
"Jika kau merasa lelah, aku bisa mengangkat mu. "
.
.
.
.
aih si om gombal lagi 🤣
Yuk lah all tekan like dan tinggalkan komentar kalian disini, biar aku tambah semangat halunya. 🥰 Terimakasih all. .
gw nunggu bomnya nih...
hebat tp Angela mau berbesar hati memaafkan dan menemui ibunya walau ibunya udh jahat
kmna pikiranmu saat lg asyik2 sama calon mertuamu sendiri
kok Fabio mau aja sama emak2..apa lebh pengalaman lbh aduhai kahh
Milih kok sama yg emak2..apa krn yg pengalaman lebih aduhai kah..wkwkw
pacar anaknya main embat kayak ga ada laki2 lain😱🤦♀️
Fabio mauu aja lagi..
anak angkatnya Robert yg sdh sangat dipercaya ternyata anak dr pmbunuh kekasihnya...
tp bukan salah William kann..semoga saja mereka mengerti walau Will pasti merasa bersalah