Aku Yang Kau Pandang Sebelah Mata

"Bagaimana bisa Adam menjadi kacang yang lupa dengan kulitnya." Ucap Tuan Angkasa mengepalkan kedua tangannya.

Sejak awal bekerja sebagai freelance, Hana sudah mencuri hati dua orang pasangan paruh baya itu. Ketekunan, kecerdasan dan semangat Hana dalam segala hal membuat mereka menganggap Hana seperti anak sendiri.

"Tolong bantu saya menuntut mereka."

"Dan saya tidak keberatan jika Adam dikembalikan pada posisi semula." Ucap Hana dengan air mata.

"Lantas, ceritakan kenapa dengan badanmu. Maaf, jika ini terdengar pedas. Tapi penampilanmu yang seperti ini, akan menjadi salah satu alasan bagi Adam mencari wanita lain. Sebenarnya apa yang terjadi dalam hidupmu dua tahun terakhir ini?"

Nyonya Senja sengaja mencerca Hana, bukan karena benci tapi karena dia ingin tahu akar permasalahannya. Tidak mungkin Hana yang dulunya imut-imut menjadi amit-amit.

"Ini karena obat penyubur kandungan. Setelah setahun menikah saya tidak kunjung hamil, akhirnya kami memeriksakan diri ke Dokter Spesialis Kandungan. Dan ternyata saya yang bermasalah."

"Tidak mandul, tapi salah satu indung telur saya sedikit bermasalah. Yang menyebabkan prosentasi saya bisa hamil secara alami hanya 35%. Sedangkan Ibu Mertua terus mendesak. Jadi saya memutuskan ikut program hamil, tapi hingga sekarang juga belum diberi kesempatan untuk mengandung. Padahal sudah setahun program hamil itu saya lakukan." Ucap Hana.

"Tapi bagaimana bisa hamil, jika sejak tubuh saya mulai membengkak. Suami saya justru enggan menyentuh, apalagi selama lebih dari 3 bulan belakangan ini Adam tidak pernah mau berdekatan dengan saya. Ternyata karena di kantor dia sudah memiliki hubungan dengan Veronika. Yang entah sejak kapan mereka berdua menjalin hubungan." Lanjutnya lagi.

"Saya sudah mengusir Ibu Mertua dari rumah pribadi milik saya. Dan mungkin setelah pulang kerja, Adam akan pulang ke rumah. Tuan Angkasa dan Nyonya Senja jika Anda berdua tidak keberatan saya butuh tempat untuk bersembunyi. Bukan karena takut, tapi saya butuh waktu untuk menenangkan diri sampai bukti kuat saya dapatkan."

"Setelah itu saya ingin melaporkan Adam dan Veronika atas perselingkuhan dan zina yang mereka lakukan. Lalu saya akan mengajukan perceraian. Tapi saya juga ingin semua yang menjadi hak saya dikembalikan. Seperti mobil yang Adam pakai, dan uang nafkah selama 2 tahun menikah yang tidak terpenuhi. Kemudian rumah akan saya jual."

"Wah... Wah... Ternyata kamu masih Hana yang punya otak cemerlang. Baik aku akan bantu kamu, tapi untuk tempat tinggal apa kamu bersedia tingga di sini? Rumah selalu sepi saat siang hari, kasihan Istriku selalu mengeluh kesepian saat aku tinggal kerja. Kamu bisa tinggal dan temani Istriku." Ucap Tuang Angkasa memutuskan.

"Bagaimana dengan Tuan Langit? Saya tidak ingin dia salah paham." Ucap Hana sambil menundukkan kepala.

"Langit? Kamu sudah bertemu anak gemblung itu? Katakan kapan dan di mana kamu bertemu dia? Karena sudah sejak satu bulan lalu, Langit keluar dari rumah. Dia memilih tinggal di Apartemen. Tapi tidak pernah datang berkunjung."

Nyonya Senja berapi-api saat membicarakan putra satu-satunya itu. Ada kilatan marah tapi juga rindu di waktu yang bersamaan.

"Memangnya kalian sedang marahan ya?" Ucap Hana memberanikan diri bertanya.

"Lebih tepatnya Langit yang marah, karena menolak ingin kami jodohkan." Ucap Nyonya Senja berwajah sendu.

"Bukan kami, tapi hanya Mama."

"Sudah sering aku katakan, jangan paksa Langit apalagi tentang jodoh. Dia sejak kecil sudah berjiwa pemberontak jika tidak sesuai dengan apa yang ada di hatinya. Tapi meskipun begitu, Langit sebenarnya anak yang baik kan Ma? Hanya karena umurnya sudah 30 tahun dan belum pernah membawa seorang wanita, kamu paksa dia."

"Apalagi yang ingin kamu jodohkan adalah Marisa Adelia, perempuan yang suka keluar masuk club malam. Kamu ini sebagai seorang Ibu, mbok yang bener carikan jodoh. Jangan mentang-mentang Marisa anak dari temanmu saat kuliah dulu. Untung Langit cerdas, sudah langsung mencari info tentang kehidupan Marisa. Bagaimana kalau mereka terlanjur menikah."

"Kamu ingin memberikan anakmu barang bekas, ya kalau bekas satu orang yang jelas statusnya janda misalnya. Itu tidak masalah malah. Tapi ini bekas pakai puluhan pria tanpa status yang jelas. Ini yang dinamakan gadis tapi tidak perawan, kasihan dong anakku." Oceh Tuan Angkasa panjang lebar.

"Iya maaf, Mama mengaku salah."

Hening, Hana jadi bingung harus bereaksi seperti apa saat ini. Dia yang datang ingin mencari solusi atas masalahnya, malah harus mendengar masalah pelik orang lain. Dan pada akhirnya Tuan Angkasa menyadari kekeliruannya yang tidak seharusnya membicarakan permasalahan keluarga mereka pada orang yang memiliki segudang masalah.

"Hana... Maaf." Ucap Tuan Angkasa.

"Aahhh... Iya tidak apa-apa. Tapi memang seharusnya saya tidak ikut terlibat dengan masalah Anda dengan Tuan Langit." Ucap Hana.

"Tujuan saya murni ingin meminta bantuan mencarikan bukti perselingkuhan Adam. Supaya saya tahu, mereka berdua sudah mulai berhubungan sejak kapan. Masalah tempat tinggal, saya bisa cari kontrakan." Keputusan terakhir Hana.

"Tidak... Tidak... Maafkan kami karena membicarakan perihal masalah dengan Langit. Kamu bisa tinggal di sini. Kalau merasa kurang nyaman satu atap dengan kami, kamu bisa tinggal sementara di Paviliun belakang. Tapi semua terserah kamu, Hana. Mau di sini atau di belakang, senyaman kamu saja." Ucap Nyonya Senja menggenggam tangan Hana.

Tepat pukul 20:00 WIB usai mereka bertiga makan malam. Tuan Angkasa dan Nyonya Senja mengajak Hana menuju ke Perusahaannya.

Kedatangan tiba-tiba pemilik Perusahaan di malam hari bersama dengan wanita gemuk, membuat Security yang berjaga malam menatap bingung mereka.

"Antarkan kami semua ke ruang CCTV." Ucap Tuan Angkasa tegas.

"Cari rekaman kejadian tadi siang di Lobby dan di dalam ruangan Manager Keuangan serta HRD."

Tidak ingin terkesan banyak tanya, dua Security itu saling pandang. Tapi tetap menurut menjalankan perintah. Untuk yang rekaman di Lobby. Karena kejadiannya belum ada 24 jam, maka dengan mereka mendapatkan rekamannya plus suara meski samar.

Ya, karena CCTV yang dipilih Tuan Angkasa adalah CCTV canggih. Yang tidak hanya merekam gambar tapi juga suara meskipun samar.

Security itu mulai menjelajahi rekaman mundur dari setahun yang lalu. Tapi ternyata belum ada hal mencurigakan yang terjadi pada Adam. Namun semua berubah sejak 7 bulan lalu setelah ada Veronika.

Awalnya Veronika yang terus menggoda, lama-kelamaan mereka saling tergoda. Dan alasan Adam selalu datang pagi karena sebelum bekerja, dia sarapan berdua dengan masakan Veronika. Dan siang hari ketika jam istirahat, mereka bercumbu di ruangannya. Lalu pergi berdua saat pulang.

"Berarti mereka menyewa kamar hotel, lantas bagaimana caraku mendapatkan buktinya."