Agam menyusup ke dalam organisasi rahasia bernama Oscuro. Sebuah organisasi yang banyak menyimpan rahasia negara-negara dan juga memiliki bisnis perdagangan senjata.
Pria itu harus berpacu dengan waktu untuk menemukan senjata pemusnah masal yang membahayakan dunia. Apalagi salah satu target penyerangan adalah negaranya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Oscuro
“Selamat datang di Oscuro!” seru Fellipe.
Sambil melihat sekeliling, Agam melangkahkan kakinya keluar dari lift. Markas Oscuro yang berada di bawah tanah berbanding terbalik dengan keadaan di atasnya. Markas Oscuro bisa dikatakan besar dan luas. Bahkan mungkin sebagian besar wilayah bawah tanah Bir Tawil sudah dijadikan markas organisasi rahasia ini.
Markas Oscuro ini terbagi atas beberapa bagian. Bagian Barat digunakan untuk barak atau tempat tinggal tentara Oscuro. Selain ahli dalam mendapatkan berbagai informasi rahasia negara-negara, Oscuro juga memiliki tentara bayaran. Jasa tentara bayaran merupakan pendapatan terbesar kedua bagi Oscuro.
Di bagian Timur, terdapat fasilitas seperti ruang makan, ruang santai, ruang olahraga, ruang meeting dan juga dapur. Oscuro mempekerjakan beberapa koki hebat dari berbagai negara demi memenuhi kebutuhan gizi dan pangan semua anggota organisasinya.
Di bagian Utara, adalah wilayah utama. Kantor Ortega berada di sana, lalu ada kamar tidur petinggi Oscuro, termasuk Fellipe. Di sana juga terdapat ruang control, di mana ahli IT Oscuro memantau semua pergerakan di dalam markas. Di sana tersimpan berbagai rahasia negara yang bisa menghasilkan uang. Tidak semua anggota Oscuro bisa masuk ke sana.
Di bagian Selatan, terdapat tempat latihan para tentara. Di sana ada tempat latihan beladiri dan juga arena menembak. Selain tempat latihan tentara, ada juga klinik di sana. Klinik di sini sangat lengkap, dan juga terdapat ruang operasi. Dokter dan perawat yang dipekerjakan adalah yang terbaik. Tentunya mereka digaji sangat besar untuk bekerja dengan Oscuro.
Fellipe mengajak Agam menuju wilayah Barat. Seorang pria langsung menyambut kedua orang itu. Tanpa banyak bicara, dia langsung memindai tubuh Agam, termasuk tas yang dibawanya. Setelah yakin kalau tidak ada penyadap di tubuh pria itu, dia mengakhiri pemeriksaannya.
“Kamu tunggu saja di sini. Aku mau bertemu Ortega dulu.”
Agam melemparkan tas ranselnya ke sofa lalu mendaratkan bokongnya di sana. Beberapa tentara Oscuro yang berada di sana langsung melayangkan pandangan pada Agam. Tatapan mereka penuh dengan kecurigaan. Namun Agam tetap bersikap santai.
“Siapa kamu?” tanya salah satu tentara.
“Mario.”
“Apa hubungan mu dengan Fellipe?”
“Tidak ada. Aku baru mengenalnya.”
“Kenapa dia membawa mu kemari?”
“Entahlah. Mungkin untuk membalas jasa ku karena sudah menyelamatkan pant*tnya,” sarkas Agam.
Tak suka mendengar jawaban Agam, salah pria dengan perawakan tinggi mendekati Agam. Tak mau kalah, Agam pun langsung berdiri. Pandangannya pun cukup mengintimidasi lawannya. Kesal dengan sikap Agam yang terlhat arogan, dia bermaksud memberikan pelajaran. Pria itu melayangkan tinjunya pada pria di depannya. Dengan cepat Agam mengelak. Dia menangkap tangan sang lawan, menariknya ke depan, lalu dengan kekuatan bahu membanting tubuh pria itu ke lantai.
Ketegangan langsung terasa di ruang santai tersebut. Sang koki yang mendengar keributan dari ruang santai, segera keluar dari dapur. Dengan pisau daging di tangannya, dia mendekat lalu melempar pisau ke meja hingga ujungnya menancap pada meja kayu tersebut. Hal tersebut membuat dua pria yang tengah berkelahi terkejut. Agam merapihkan kaosnya lalu kembali mendudukkan tubuhnya di sofa.
“Sorry Felix,” ujar pria yang baru saja berkelahi dengan Agam.
“jaga sikap mu, Hugo.”
“Oke, Felix.”
Pria bernama Felix itu mengambil pisaunya, lalu berjalan kembali ke dapur. Dia menghentikan langkahnya sejenak ketika mendengar suara Agam.
“Aku lapar. Apa ada yang bisa kumakan?”
“Datanglah ke dapur.”
Tanpa menunggu lama, Agam segera mengikuti Felix ke dapur. Hugo terus memandangi Agam hingga menghilang dibalik dinding dapur. Dia mengusap bahunya yang masih terasa sakit setelah terbentur lantai cukup keras.
Sementara itu, Fellipe sedang berbicara dengan Daniel Ortega atau yang biasa dipanggil dengan nama Ortega. Dia tengah membujuk pimpinan Oscuro itu untuk menerima Agam. Pria itu mengatakan apa yang telah dilakukan Agam untuk membantunya lepas dari anggota Diabo.
“Ayolah Ortega, kamu tidak akan menyesal kalau menerimanya,” bujuk Fellipe.
“Kamu baru saja mengenalnya. Apa yang kamu ketahuinya tentangnya?”
“Kamu bisa meminta Immanuel untuk memeriksanya. Come on, Ortega. Aku yakin dia bisa berguna untuk kita.”
Ortega terdiam sejenak. Pria itu kemudian memanggil Immanuel, ahli IT di organisasinya melalui telepon ekstensi di ruang kerjanya. Tak lama kemudian pria bernama Immanuel itu masuk ke dalam ruangan.
“Ada apa?”
“Aku mau kamu menyelidiki seseorang.”
“Siapa?”
“Mario. Sekarang orangnya berada di ruang santai.”
Immanuel mengambil ponselnya lalu mengecek cctv yang berada di ruang santai melalui benda pipih persegi miliknya.
“Tidak ada.”
“Cari di ruang makan atau dapur.”
Immanuel melakukan apa yang dikatakan Fellipe. Akhirnya pria itu bisa menemukan Agam di dapur. Pria itu tengah menikmati makanan sambil berbincang dengan crew kitchen. Immanuel segera menangkap wajah Agam yang terlihat melalui kamera cctv. Kemudian jarinya bergerak cepat, mencari informasi tentang pria itu. Dalam waktu singkat dia sudah mendapatkan riwayat hidup Agam.
“Namanya Mario Danesh. Dulunya dia seorang anggota TNI Angkatan Darat. Dia dikeluarkan dari kesatuannya karena sering membangkang dan juga pernah membunuh warga sipil dalam operasinya. Dia menjadi buron dan keluar dari Indonesia. Sudah setahun ini dia berpindah tempat dari satu negara ke negara lain. Dia sempat menjadi pengawal beberapa pengusaha sambil mencari orang yang sudah membunuh rekannya.”
“Siapa orang yang dicarinya?”
“Javier Romano. Dia yang sudah membunuh rekan Mario. Sampai sekarang dia belum menemukan jejaknya.”
Armin memang sudah membuat identitas baru bagi Agam untuk tugas barunya. Soal Javier Romano bukan hanya karangan. Pria itu memang sedang diburu oleh agen rahasia Indonesia, termasuk Agam. Dia sudah membunuh rekan kerja Agam dua tahun lalu ketika Agam sedang menjalankan misi ke Guatemala.
“Javier Romano,” gumam Ortega.
Mendengar nama itu, seketika pandangan Ortega pada Agam berubah. Pasalnya beberapa kali aksi Javier Romano cukup merugikan Oscuro. Dia sudah beberapa kali mengirimkan tentaranya untuk menangkap dan membunuh Javier, tapi selalu gagal. Selain licin, Javier juga memilki keterampilan bela diri dan menggunakan senjata dengan baik.
“Di mana lokasi Javier sekarang?”
“Bahama.”
“Kalau Mario bisa membunuh Javier, aku akan menerimanya.”
“Oke!”
Dengan semangat Fellipe menerima syarat dari Ortega. Pria itu yakin kalau Agam mampu melaksanakan tugas tersebut. Dia sudah melihat dengan mata kepala sendiri kemampuan Agam saat berhadapan dengan musuh. Fellipe yakin kalau masih ada kemampuan lain yang dimiliki Agam. Dengan penuh semangat, pria itu meninggalkan ruangan Ortega dan bergegas menuju dapur.
Tak butuh waktu lama, Fellipe sudah sampai di dapur. Dia menarik kursi ke dekat Agam yang baru saja menghabiskan makananya.
“Bagaimana makanannya? Kamu suka?”
“Lumayan.”
Fellipe memberikan isyarat dengan kepalanya. Semua crew kitchen segera keluar dari sana begitu melihat isyarat Fellipe. Pria itu mengambil air dulu untuk membasahi kerongkongannya.
“Aku sudah membantu mu, sudah mengantar mu dengan selamat ke sini. Sekarang aku menagih bayaran ku.”
“Aku tahu apa yang kamu inginkan.”
“Oh ya?”
“Kamu sedang mencari seseorang, kan? Javier Romano.”
***
Ini aku kasih visual Mario alias Agam. Tapi karena aku ngga terlalu suka pake visual lokal, jadi mohon maaf ya🙏🏻 Ini kan hanya versi ku aja😉
tepat apa yg di katakan dr Liam..... emangnya ajang pencarian bakat .....disini gk ada senior atw junior.....yg penting sigap , siaga dlm nanganin korban dgn cekatan.....menolong nyawanya biar selamat itu aja .....percuma kalo tingkatannya udah tinggi tp hanya di panjang untuk di banggakan buat apa ...gkda guna /Proud/