NovelToon NovelToon
THE LAZY SOVEREIGN: I JUST WANT TO SLEEP, BUT THE SYSTEM MAKES ME OMNIPOTENT

THE LAZY SOVEREIGN: I JUST WANT TO SLEEP, BUT THE SYSTEM MAKES ME OMNIPOTENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:120
Nilai: 5
Nama Author: Yenbi Author

Kematiannya sia-sia. Hidup barunya menyebalkan. Tapi semuanya berubah saat dia mendapatkan Sistem yang aneh.

Kang Ji-Ho, seorang karyawan lelah yang mati secara mengenaskan, bangkit di tubuh Ling Feng, seorang bangsawan muda pemalas dari klan yang terhina. Dunia Murim yang kejam menertawakannya. Namun, Ji-Ho datang dibekali sebuah sistem unik yang memberinya kekuatan dengan satu syarat: Jangan kerja keras!

[Tugas: Tidur Siang 4 jam. Reward: +10 Qi Murni] [Tugas: Nikmati Semangkuk Sup. Reward: Seni Beladiri 'Telapak Tidur Berdarah']

Dengan kekuatan barunya dan sifat aslinya yang kejam dan tak kenal ampun, Ji-Ho memutuskan untuk mengubah segalanya. Aturannya sederhana:

1. Klan ini tidak tunduk pada siapa pun.
2. Langgar perintahku, mati.
3. Bersekongkol dengan musuh, mati bersamaan mereka.

Dia merekrut orang-orang terbuang yang ditakuti dunia—seorang pembunuh gila, seorang gadis racun, seorang pandai besi penghancur—dan membangun kekuatan yang membuat seluruh dunia Murim gemetar ket

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenbi Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 6 : Perang Atas Nama Camilan yang Terganggu

Pesan itu sampai ke markas Aliansi Murim Sungai Azur seperti batu yang dilempar ke sarang lebah. Kekacauan.

Ketua Aliansi, seorang master cultivation Tingkat Perak 2 yang dihormati bernama Lord Bai, memerah wajahnya saat membaca surat balasan itu. Tangannya gemetar memegang kertas, merobeknya tanpa sengaja di bagian sudut.

"Tidak tahu diri! Lancang! Biadab!" hardiknya, suaranya menggema di aula pertemuan yang megah. Para tetua dan perwakilan dari berbagai klan dan sekte yang hadir bergumam dengan suara khawatir. "Seorang anak muda, pemimpin dari klan yang hampir punah, berani mengancam Aliansi? Dan karena camilannya?!"

Seorang tetua yang lebih bijaksana, Master Shen, menghela napas. "Lord Bai, meskipun kata-katanya tidak sopan, kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa dia sendirian memusnahkan seluruh Klan Chen. Kekuatannya... tidak biasa. Mungkin lebih baik kita mengirim utusan untuk berunding, memahami tuntutannya—"

"BERUNDING?!" sela Lord Bai, meninju meja kayu jati hingga retak. "Dia sudah membunuh utusan terakhir kita! Dia menantang kita secara terang-terangan! Jika kita mundur sekarang, di mana wibawa Aliansi? Setiap klan kecil akan merasa bisa memberontak!"

Suasana tegang. Kebanggaan dan kemarahan mengalahkan kehati-hatian. Keputusan dibuat.

"Kumpulkan pasukan!" perintah Lord Bai, matanya berapi-api. "Kerahkan Pengawal Macan Aliansi! Aku sendiri yang akan memimpin! Kita akan mengepung Klan Ling dan menghancurkan mereka sampai tidak tersisa satu pun batu! Aku ingin kepala anak itu dipajang di gerbang kota!"

Berita tentang mobilisasi Aliansi menyebar seperti wildfire. Seluruh wilayah gempar. Klan Ling yang baru saja bangkit akan menghadapi kekuatan terbesar di wilayah tersebut.

Xiao Mei, yang sedang duduk di taman, mengerutkan kening. "Tuan Muda," katanya saat Ji-Ho sedang mencoba tugas baru: [Berjemur di bawah sinar matahari selama 1 jam. Reward: Kulit sempurna dan +50 Qi Murni].

"Mereka datang. Banyak. Sangat banyak. Seperti sungai besi dan kemarahan. Aku melihat... bendera Macan Aliansi."

Ji-Ho mendengus, tidak membuka matanya. "Berapa lama?"

"Esok, saat matahari tepat di atas kepala."

"Sempurna. Waktu tidur siangku." Dia menghela napas dramatis. "[Sistem, persiapkan misi untuk mengurus gangguan besar-besaran besok.]"

[Misi Utama: Pertahankan Kemalasan (Event Besar)] [Ancaman: Pasukan Aliansi Murim Sungai Azur.] [Tujuan: Halau atau musnahkan semua pasukan yang menyerang tanpa mengorbankan kenyamanan Host.] [Constraint: Host tidak boleh dipaksa bangun dari tidur siang.] [Reward: [Tingkat Kultivasi] Naik satu tingkat besar, [Seni Bela Diri Area] - 'Mimpi Buruk yang Berjalan', [Item] - 'Selimut Abadi yang Menyerap Segala Serangan'.]

Ji-Ho akhirnya tersenyum. Tidak boleh bangun dari tidur siang? Sekarang itu tantangan.

Keesokan harinya, tepat seperti yang dikatakan Xiao Mei, pasukan Aliansi muncul di cakrawala. Ratusan cultivator berseragam, dipimpin oleh Lord Bai yang menunggang kuda perang. Aura mereka menyatu, menciptakan tekanan yang menakutkan. Pengawal Macan, pasukan elit Aliansi, berbaris di depan dengan disiplin besi.

Mereka berhenti di depan gerbang Klan Ling yang—untuk mengejutkan mereka—terbuka lebar. Tidak ada penjaga. Tidak ada pertahanan. Hanya sepi.

"Pengecut! Dia bahkan tidak berani menghadapi kita!" hardik Lord Bai, tapi ada rasa tidak nyaman di hatinya.

Dia memerintahkan pasukannya untuk masuk.

Mereka memasuki halaman utama dengan hati-hati, mengharapkan jebakan. Tapi yang mereka temukan adalah pemandangan yang aneh.

Tie Dan si pandai besi sedang sibuk di forgnya, mengabaikan mereka sepenuhnya. Wu Ming terlihat sedang mengasah pisau di atap, sesekali melemparkan pandangan lapar pada pasukan. Beberapa anggota klan aneh lainnya terlihat sedang melakukan aktivitas sehari-hari mereka.

Dan di tengah halaman, di bawah pohon rindang, ada sebuah ranjang besar dengan tirai yang berkibar. Di sanalah Ji-Ho terbaring, tidur nyenyak, selimut baru berwarna abu-abu biasa disampirkan di badannya.

Lord Bai naik pitam. "LING FENG! BANGUN DAN HADAPI KEMATIANMU DENGAN SANGGUP!"

Teriakannya menggema, tetapi Ji-Ho hanya berguling ke sisi lain, mendengkur pelan.

Merasa dihina, Lord Bai mengangkat tangannya. "Serang! Bunuh semua orang di sini! Mulai dari dia!"

Pasukan Aliansi menerjang. Teriakan perang membahana.

Tapi kemudian, hal aneh terjadi.

Pasukan terdepan tiba-tiba tersandung, terjatuh, atau berbalik menyerang sesama mereka sendiri. Seolah-olah mereka melihat sesuatu yang tidak terlihat.

"[Seni Bela Diri Area: Mimpi Buruk yang Berjalan]," bisik Xiao Mei dari beranda, hanya bisa didengar oleh Tie Dan dan Wu Ming.

Ji-Ho, bahkan dalam tidurnya, telah mengaktifkan rewardnya. Area di sekitar klan dipenuhi dengan ilusi mimpi buruk yang mempengaruhi pikiran semua orang yang bermaksud jahat. Setiap tentara melihat musuh yang berbeda—monster, hantu, atau bahkan rekan mereka sendiri berubah menjadi iblis.

Kekacauan terjadi di barisan Aliansi.

Wu Ming, melihat ini, tidak bisa menahan diri lagi. Dia melompat ke kerumunan, seperti iblis yang menari. Setiap gerakannya membawa kematian yang cepat dan berdarah. Dia menyanyikan lagu kecil yang tidak jelas sambil bekerja.

Tie Dan berhenti memalu. Dia mengambil sebuah gong besar dari forgnya—senjata barunya yang dia buat semalam. Dia memukulnya sekali.

BRAAAAAMMM!

Gelombang suara yang memekakkan telinga dan penuh dengan energi beracun membanjiri pasukan Aliansi, melumpuhkan mereka dengan migrain dan mual.

Lord Bai, cultivationnya lebih tinggi, berhasil menahan ilusi dan serangan suara. Marah, dia menerjang langsung ke arah ranjang Ji-Ho, pedangnya berkilat dengan energi Perak murni.

"AKU BUNUH KAU, BRENGSEK MALAS!" teriaknya, menusukkan pedangnya ke arah jantung Ji-Ho yang tidur.

KLING!

Suara metalik berbunyi. Pedangnya menyentuh selimut abu-abu biasa itu dan... berhenti. Tidak ada goresan, tidak ada benturan energi. Pedang itu hanya berhenti, seperti kehilangan semua tenaga.

Lord Bai terkesiap. "Apa?!"

Ji-Ho menggerakkan sebelah matanya. "[Selimut Abadi yang Menyerap Segala Serangan]. Lumayan berguna."

Dia masih tidak bangun. Tapi tangannya, dari bawah selimut, melambai pelan.

"[Dengkur Pemusnah Jiwa]."

Gelombang getaran mematikan yang lebih kuat dari sebelumnya menyebar,这一次 difokuskan hanya pada Lord Bai dan para perwira Aliansi di sekitarnya.

Lord Bai mencoba bertahan, memblokir dengan pedang dan kultivasinya. Tapi getaran itu menembus pertahanannya, mengguncang tulangnya, merobek meridiannya.

Dia muntah darah, matanya penuh ketidakpercayaan. "Tingkat... tingkat apa... ini...?"

Dia rubuh, tidak bernyawa.

Kematiannya adalah pukulan terakhir bagi moral pasukan Aliansi. Yang tidak terbunuh oleh ilusi, Wu Ming, atau Tie Dan, sekarang berhamburan melarikan diri dalam ketakutan buta.

Pertempuran—atau lebih tepatnya, pemusnahan sepihak—selesai dalam waktu kurang dari sepuluh menit.

Ji-Ho akhirnya menguap dan bangun, meregangkan badan. Dia melihat sekeliling halaman yang dipenuhi mayat dan tentara yang melarikan diri.

"Berisik," gumannya. Dia memandang Xiao Mei. "Sudah selesai?"

"Sudah, Tuan Muda. Pemimpin mereka mati. Yang lain lari."

"Bagus." Dia melihat ke sistem.

[Misi Utama Selesai: Pertahankan Kemalasan.] [Reward diberikan.]

Energi lagi-lagi membanjiri tubuhnya, mendorong kultivasinya ke ketinggian yang bahkan tidak bisa dipahami oleh sistem. Dia merasa... semakin malas.

"Lin," panggilnya.

Kepala Lin muncul, wajahnya penuh kekaguman dan ketakutan. "Tuan Muda?"

"Bersihkan ini. Dan kirim pesan ke semua klan dan sekte di wilayah ini. Mulai hari ini, Aliansi Murim Sungai Azur tidak ada lagi. Semua wilayah dan asetnya sekarang milik Klan Ling. Jika mereka ingin bergabung di bawah peraturanku, silakan. Jika tidak... mereka sudah tahu konsekuensinya."

Dia kembali berbaring. "Sekarang, jangan ganggu aku. Aku perlu tidur siang yang sesungguhnya."

Reputasi Klan Ling dan Tuan Mudanya yang malas dan kejam sekarang telah terukir tak terhapuskan. Mereka bukan lagi sekte kecil yang dihinakan. Mereka adalah kekuatan baru yang paling ditakuti, yang perang pertamanya dimenangkan tanpa pemimpinnya sekalipun bangun dari tidurnya.

Dan Ji-Ho tidur dengan nyenyak, dikelilingi oleh orang-orang aneh dan setianya, mimpi buruknya yang berjalan masih berkeliaran di perbatasan, menjaga kemalasannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!