NovelToon NovelToon
Cursed Cancer

Cursed Cancer

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Baron sudah muak dan mual menjadi asisten ayah kandungnya sendiri yang seorang psikopat. Baron berhasil menjatuhkan ayahnya di sebuah tebing dan berhasil melarikan diri. Di tengah jalan Baron tertabrak mobil dan bangun di rumah baru yang bersih dan wangi. Baron mendapatkan nama keluarga baru. Dari Baron Lewis menjadi Baron Smith. Sepuluh tahun kemudian, Baron yang sudah menjadi mahasiswa hukum kembali dihadapkan dengan kasus pembunuhan berantai yg dulu sering dilakukan oleh ayah kandungnya. Membunuh gadis-gadis berzodiak Cancer. Benarkah pelaku pembunuhan berantai itu adalah ayah kandungnya Baron? Sementara itu Jenar Ayu tengah kalang kabut mencari pembunuh putrinya yang bernama Kalia dan putri Jenar Ayu yang satunya lagi yang bernama Kama, nekat bertindak sendiri mencari siapa pembunuh saudari kembarnya. Lalu apa yang terjadi kala Baron dipertemukan dengan si kembar cantik itu, Kama dan Kalia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apek dan Anyir

Saat wanita cantik yang mengaku bernama Kama itu hendak memagut bibirnya kembali, Baron menyentak kedua bahu wanita itu sambil berteriak, "Hentikan Nona Kama!"

Maafkan aku, aku memakai nama kamu lagi, Kama. Batin wanita cantik yang masih duduk di atas pangkuan cowok tampan.

Mata wanita itu tampak berkilat marah. Baron juga melihat wanita itu mendengus terhina lalu wanita cantik itu membuka pintu dan melompat turun dari mobilnya Baron kemudian berlari pergi.

Baron mengangkat kedua alisnya dan bergegas turun dari mobilnya sambil berteriak, "Hei tunggu!"

Namun, punggung wanita cantik itu menghilang di persimpangan jalan.

"Sial! Semoga kita bertemu lagi dan di saat itu aku akan memintamu menjadi pacarku" Baron bergumam sambil mengancingkan satu persatu kancing kemejanya.

Baron bergegas masuk kembali ke mobilnya saat rintik hujan menusuk-nusuk pucuk kepalanya.

Napas Kalia tercekat. Bau apek bercampur anyir menusuk hidungnya. Matanya mengerjap, mencoba membiasakan diri dengan kegelapan yang menyelimutinya. Tangannya terikat kuat, begitu pula kakinya. Dingin lantai beton merambati punggungnya, menandakan bahwa ia bukan lagi berada di apartemennya yang hangat.

Terakhir yang ia ingat adalah senyum ramah seorang pria seumuran ayahnya yang pernah dia lihat di kafe, menawarkan tumpangan karena hujan deras. Kalia yang terburu-buru ingin menghilang dari kejaran pacarnya, mengiyakan tanpa banyak berpikir panjang. Kini, ia menyesali keputusannya itu. Dia aka menyesalinya seumur hidup.

Sebuah suara berat memecah keheningan. "Nama kamu bukan Kama, bukan? Tapi, Kalia"

Kalia merinding. Suara itu… begitu dekat. Ia mencoba bergerak, namun ikatan di pergelangan tangannya terasa perih mengikis kulit.

Apakah ini karmaku karena aku sering memakai nama Kama di saat aku melakukan perbuatan-perbuatan buruk. Batin Kalia di sela isak tangisnya.

"Kau pasti bingung kenapa kau bisa ada di sini dan kau pasti bingung kenapa aku bisa tahu nama kamu, Kalia" Lanjut suara itu, kali ini disertai derap langkah pelan yang semakin mendekat. "Jangan khawatir! Karena kau sangat cantik dan karena kau suka berbohong sama seperti diriku, aku akan membuatmu mati tanpa siksaan yang berat"

Ma......mati tanpa siksaan yang berat? Hati Kalia diremas rasa takut dibarengi dengan kedua alisnya yang tertarik ke atas secara bersamaan dan isak tangisnya semakin kencang terdengar, menggema di ruangan gelap itu.

Seberkas cahaya senter menyorot wajah Kalia, membuatnya memejamkan mata.

Ketika ia membukanya, sesosok pria tinggi besar dengan senyum tipis berdiri di depannya. Mata pria itu, entah mengapa, memancarkan kedinginan yang beku, seolah tak ada emosi yang hidup di sana. Dia pria seumuran ayahnya yang menyapanya ramah dan menawarinya tumpangan.

"Akhirnya aku bisa menambah koleksiku setelah beberapa tahun ini aku berpuasa tidak berburu," katanya dengan suaranya sangat dalam dan tenang, tetapi mengandung nada yang membuat bulu kuduk Kalia berdiri. "Dan kau untuk sementara akan menjadi tamu istimewa di sini."

Dengan jantung berdentum tak karuan dan hati diremas rasa takut yang sangat luar biasa, Kalia memberanikan diri bertanya dan suara wanita cantik itu terdengar serak karena dia masih terisak menangis, "Kenapa kau melakukan ini?" Setelah menyemburkan tanya, Kalia baru menyadari bahwa tubuhnya bergetar hebat.

Pria tinggi besar itu tertawa pelan, tawa yang tak sampai ke matanya. "Kenapa? Karena aku sudah bosan berpuasa. Dan kau, Kalia.......kau memenuhi kriteria untuk aku jadikan koleksiku. Kau cantik, berzodiak Cancer, dan wanita dari klub malam" Ia mendekat, jari jemarinya menyentuh pipi Kalia yang dingin. Kalia sontak memalingkan wajahnya jijik.

Hari-hari berikutnya terasa seperti mimpi buruk. Selama tiga hari diikat atau entahlah dia sudah berapa lama terikat karena dia tidak menghitung waktu saat dia pingsan. Bisa jadi dia sudah pingsan selama berhari-hari dan astaga! Keluarganya? Teman-temannya? Ya, dia berharap keluarga dan teman-temannya menyadari apartemennya kosong, menyadari bahwa dia sudah berhari-hari tidak hadir di perkuliahan, dia berharap semuanya mencari dirinya saat ini karena Kalia sudah muak dengan siksaan mental yang jauh lebih mengerikan dari siksaan fisik ini.

Pria tinggi besar yang menculiknya, menceritakan obsesinya pada "kesempurnaan", pada "ketaatan", dan pada koleksinya—sebuah koleksi yang Kalia tak berani bayangkan. Pria tinggi besar yang belum Kalia ketahui siapa namanya itu akan selalu duduk berjam-jam di depan Kalia mengamati setiap gerak-gerik, setiap napas, seolah Kalia adalah seekor kucing liar yang tidak berharga.

Makanan diberikan hanya secukupnya. Toilet adalah ember di sudut ruangan. Setiap kali Kalia mencoba berontak, pria tinggi besar itu hanya tersenyum, lalu meninggalkan Kalia dalam kegelapan dan keheningan yang menyesakkan, membuat Kalia merasa semakin putus asa.

Hingga pada suatu malam, Kalia melihat pria tinggi besar itu tergesa-gesa menerima panggilan telepon di ponselnya dan meletakan kunci di meja begitu saja. Pria tinggi besar itu sibuk berbicara di telepon lalu melangkah pergi meninggalkan Kalia sendirian di kegelapan.

Kalia melihat pria tinggi besar itu kembali ceroboh. Ia meninggalkan pintu sedikit terbuka. Ini kesempatan. Dengan napas tertahan, Kalia menggeser cepat pantatnya dan berhenti di dekat ranjang besi. Perempuan cantik itu mulai menggesekkan tangannya yang terikat pada sudut tajam ranjang besi yang usang. Kulitnya melepuh, darah merembes, perih mulai terasa menyayat hatinya tapi Kalia tidak peduli. Keinginan untuk hidup jauh lebih kuat dari rasa sakit itu.

Akhirnya, ikatan itu longgar. Dengan gemetar, ia membuka ikatan di kakinya. Ia merangkak menuju meja kecil, jantungnya berdegup kencang. Tangannya meraih kunci itu. Kunci untuk pintu… atau mungkin untuk kebebasan yang sudah berhari-hari ini dia impikan?

Kalia mencoba kunci itu pada gembok pintu yang ada di belakangnya. Klik. Pintu terbuka. Lorong gelap terhampar di depannya, bau apek semakin pekat. Ia mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Aku harus terus bergerak dan keluar dari sini. Harus bergerak!

Dengan sisa tenaga, Kalia menyeret kakinya untuk berlari. Ia tidak tahu ke mana tujuannya, ia hanya ingin keluar dari neraka ini. Ia melewati beberapa ruangan, melihat sekilas objek-objek aneh yang tersimpan rapi di dalam showcase. Karena penasaran, Kalia melangkah mendekati showcase itu.

Kalia menautkan kedua alisnya yang berkeringat hebat saat dia sampai di depan meja panjang yang mirip dengan meja operasi yang sering dia lihat di film-film thriller, "A.....apa i.....itu jari jemari orang? Atau jari jemari boneka?" Peluh menetes dari kedua alis Kalia yang berkerut. Wanita cantik itu kemudian menutup mulutnya yang ingin berteriak saat dia menyadari objek-objek yang ada di depan matanya adalah jari jemari orang yang kukunya sudah hilang dan jari jemari itu penuh darah kering. Kalia berputar badan dengan cepat saat mual mendesak perutnya. Lalu, ia melihatnya, ada pintu keluar.

"Aku harus keluar dari pintu itu. Aku rasa itu pintu keluarnya. Harus!" Kalia mencoba menggerakkan kakinya, tetapi sialnya kakinya mau diajak bekerja sama.

Tiba-tiba, suara pria tinggi besar itu terdengar dari arah belakang, "Mau ke mana, sayang?"

Kalia sontak menoleh. Pria tinggi besar itu berdiri di ambang pintu kamar mandi, senyum tipisnya masih terukir. Namun, kali ini, matanya tidak dingin. Ada kilatan amarah di sana.

"Kau membuatku kecewa, Kalia." Pria tinggi besar itu melangkah maju, setiap langkahnya terasa seperti palu yang menghantam dada Kalia. "Padahal aku mulai menyukai kamu dan aku ingin menjadikanmu teman ngobrolku lalu menemaniku mengoleksi karya seni yang sangat indah dan unik"

Kalia tahu, ia tidak mungkin bisa lari. Dengan gemetar, ia meraih sebuah kayu yang tergeletak di dekat meja. Ketika pria tinggi besar itu semakin mendekat, seringai puas di wajahnya, Kalia mengangkat kayu itu tinggi-tinggi.

Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi ia tahu, ia tidak akan menyerah begitu saja. Di dalam kegelapan ruangan yang lembab dan apek itu, secercah api perlawanan telah menyala.

1
Osmond Silalahi
aq nitip jejak ya
Blue Angel
hadir kak
Blue Angel
hadiiiir kak
Osmond Silalahi
kasihan sih sebenarnya, tapi anak itu yg merasakan semua saat umurnya segitu
SONIYA SIANIPAR
yahhh dadadaa kamaa
Agasya
top banget
Osmond Silalahi
setuju aku
R 💤
hmm gombal
R 💤
wkwkwk kicep dia sama Kama
Osmond Silalahi
aq mampir
anggita
bunga iklan... 🌹👆
Osmond Silalahi
keren kawan.
Osmond Silalahi
aq mampir
anggita
iklan like👆👍
Osmond Silalahi
wuih ... sedap romansanya
Osmond Silalahi
setuju aq
Osmond Silalahi
mama pasti percaya anaknya
Elisabeth Ratna Susanti: iya bener banget 😍
total 1 replies
R 💤
like komen iklan Thor.. smngttt
R 💤
weeehhh siapa nihhhh
SONIYA SIANIPAR
kalau sempat ceritanya ada di dunia nyata, gila. Betapa malangnya yg lahir cancer
Elisabeth Ratna Susanti: terima kasih untuk supportnya 🥰
Elisabeth Ratna Susanti: iya bener banget, kak dan kebetulan aku cancer 😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!