NovelToon NovelToon
Detektif Dunia Arwah

Detektif Dunia Arwah

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Hantu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Seorang detektif muda tiba-tiba bisa melihat arwah dan diminta mereka untuk menyelesaikan misteri kematian yang janggal.

Darrenka Wijaya, detektif muda yang cerdas namun ceroboh, hampir kehilangan nyawanya saat menangani kasus pembunuh berantai. Saat sadar dari koma, ia mendapati dirinya memiliki kemampuan melihat arwah—arwah yang memohon bantuannya untuk mengungkap kebenaran kematian mereka. Kini, bersama dua rekannya di tim detektif, Darrenka harus memecahkan kasus pembunuhan yang menghubungkan dua dunia: dunia manusia dan dunia arwah.

Namun, bagaimana jika musuh yang mereka hadapi adalah manusia keji yang sanggup menyeret mereka ke dalam bahaya mematikan? Akankah mereka tetap membantu para arwah, atau memilih mundur demi keselamatan mereka sendiri?

Update setiap hari,jangan lupa like dan komen

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 29 HANTU GASABARAN

"Yauda daripada tu hantu ribut terus,mending sekarang kita jalan intai rumah keluarga Addison" ajak Darren.

"Yauda ayo,tapi sebelum itu kita saraoan dulu" ajak Gavin segera berlari keluar masuk ke dapur panti itu.

"Apakah dia suka makan?"tanya hantu Lara yang sedari tadi ngikutin Darren.

"Gue sama yang lain Sarapan dulu,ga usa ribet. Ntar kalau kita mati kelaparan ga lucu"kata Darren datar.

"Yasudah kalian makan dulu aku mau jalan jalan disini"Hantu Lara pun pergi meninggalkan Darren.

"Ayo Ren,cepetan" ajak Selina menarik tangan Darren.

Darren,Selina dan Jena segera menuju ke arah dapur. Disana Gavin sudah makan satu piring penuh di sebelah tante Atala.

"Tante ini enak banget loh ayamnya"kata Gavin mulutnya sudah penuh dengan makanan.

"Iya nak gavin,ni tante kasih lagi ayam gorengnya. Mau sambel ga?"tanya tante Atala.

"Mau tante yang banyak ya" kata Gavin tersenyum.

Darren, Selina, dan Jena melangkah masuk ke dapur, aroma ayam goreng yang masih hangat langsung menyambut mereka. Suasana dapur itu terasa hangat, berbanding terbalik dengan kengerian yang mereka alami semalam.

"Vin sumpah lo masih sempet sempetnya makan" Darren menggeleng pelan setengah kesal karena dari pagi sudah diganggu hantu Lara.

Mulut Gavin masih penuh, ia mengangkat tangan sambil menunjuk piringnya.

"Ren hidup tuh butuh energi. Lo kira lawan hantu sama penjahat bisa pake tenaga kosong? Ntar kalau gue pingsan gimana?"

Jena menahan tawa kecil, sementara Selina menaruh tangan di pinggang berdecak kesal melihat tingkah Gavin.

"Gue ga ngerti lagi sama lo, Vin. Kita lagi ditungguin hantu aja masi sempetnya mikirin sambel"

Tante Atala, ibunda Darren tertawa

"Namanya juga anak muda, perutnya duluan yang dipikirin. Ayo sini, kalian juga makan. Tante udah goreng banyak sama nih sambelnya mantap"

Selina dan Jena saling berpandangan sebentar, lalu akhirnya duduk di meja kayu panjang itu. Darren ikut duduk, meski wajahnya masih menyisakan keruwetan pikiran tentang Lara dan Jason.

Tante Atala kembali ke kompor, mengambil beberapa potong ayam goreng dari wajan besar lalu meletakkannya di piring.

"Makan dulu, Sayang. Pucat sekali wajahmu dari tadi"

Darren tersenyum tipis, mencoba sopan.

"Iya, maa makasihh"

Gavin sudah menyambar sambal yang ditawarkan.

"Wuihh mantap! Nambah pedes dikit biar makin semangat bantai penjahat"

Selina mengus "Bukan penjahat doang, Vin lo lupa kita lagi ada kasus hantu juga?"

"Eh iya anjir,mana tu hantu masi disini"tanya Gavin celingak celinguk.

Tiba tiba Lara datang dan duduk di sebelah Gavin dan memperlihatkan dirinya ke Gavin dengan wajah menyeringai dan darah yang bercucuran dari lehernya.

"Haii...ganteng"

"Anjir,tiba tiba disini"Gavin terkejut sampai mau terjatuh.

Lara masi tersenyum menyeringai ke arah Gavin.

"Ga usa takut dong ganteng,aku kan mau lihatin kamu makan"

Gavin masih memegangi dadanya sambil megap-megap, hampir tersedak tulang ayam.

"Astaga sumpah gue ga kuat kalau lo nongolnya tiba-tiba gitu, Mbak Hantuu"

Selina langsung menepuk jidatnya.

"Vin, lo jangan teriak-teriak gitu. Orang sini nanti kira ada apaan"

"Yakan reflek anjir"kata Gavin tak terima.

Hantu Lara menoleh ke Gavin, menyeringai lebih lebar, darah menetes dari ujung dagunya dan menodai taplak meja.

"Santai aja, ganteng. Aku udah mati, jadi aku gak bakal minta ayam gorengmu"

"Ya jangan duduk deket gue juga dong" Gavin langsung geser kursinya sampai hampir menabrak dinding.

Darren yang baru saja menggigit paha ayam malah terkekeh.

"Hahaha, salah lo sendiri, Vin. Siapa suruh lo selalu godain cewek, sekarang hantu aja nempelin lo"

"Ya ga gini juga lah,yang ada gue ketakutan setiap noleh kesamping"

Lara tiba-tiba berhenti menatap Gavin, lalu beralih menatap Darren dengan mata hitam legamnya. Tatapannya dalam, seolah menusuk sampai ke tulang.

"Darren jangan buang waktu. Kita harus segera pergi ke rumah keluarga Addison. Jason harus dibayar dengan darahnya"

Darren mendengus, meletakkan tulang ayam ke piring.

"Yaelah, bisa ga sih lo sabaran dikit? Baru juga gue makan"

Lara mendengus dengan wajah cemberut, meski terlihat menyeramkan karena darah masih mengalir dari lehernya.

"Kamu pikir aku punya waktu buat liat kamu makan? Nyawaku udah direnggut dengan kejam, Darren. Cepat selesaikan urusan ini aku tidak suka melihat dia bahagia"

Darren menyandarkan punggungnya di kursi, menatap Lara malas.

"Iya iya, gue ngerti. Tapi lo juga harus ngerti, kita manusia, butuh tenaga. Jangan dikira jadi hunter hantu sama penjahat bisa cuma pake semangat doang"

"Yaudah, abisin cepetann" Lara membentak, suaranya bergema aneh membuat gelas di meja bergetar. Lalu menampakkan dirinya kesemua orang disana

"Anjir gue jadi makin ga napsu makan" gumam Gavin, wajahnya pucat.

Selina menyilangkan tangan, menatap Lara tajam.

"Kalau lo bener-bener mau kita bantu, lo juga harus kasih informasi lebih jelas. Kita ga bisa asal serang keluarga Addison tanpa tau apa-apa"

"Aku..aku juga ga tau apa apa. Tapi kata Jordan semasa aku hidup dia bilang keluarganya selalu membela Jason..."

"Jordan bilang juga kalau keluarganya kurang suka sama dia"

"Habis itu aku tidak tahu apa apa lagi"Hantu Lara terduduk di sebelah Darren sorot matanya berubah sedih.

"Yasudah kita segera habisin trs kiuta intai pergerakan Jason" jelas Darren.

Selina,Darren,Gavin dan Jena segera melahap makanannya. Sehabis makan mereka segera bersiap menuju ke mobil dan melakukan tugas mereka untuk mengintai Jason. Jena tidak ikut karena harus kerumah sakit, Selina membawa tas laptopnya, Gavin membawa kunci mobil dan Darren hanya membawa pistol di sakunya. Hantu Lara masi mengikuti mereka memasuki mobil. Mereka semua akhirnya bergerak menuju kediaman Addison.

"Udah ketemu rumahnya Lin?"tanya Gavin.

"Udah,lokasinya uda gue sambungin ke layar navigasi mobil" kata Selina sambil mengutak atik laptopnya.

"Oke,jadi gue tinggal ngikutin maps"

Selina masi mencari tentang Keluarga Addison kali ini ia mencoba menghack data pribadi keluarga itu. Hantu Lara ikut duduk di sebelah Selina dan melihat semua pergerakan Selina.

"Nice,gue berhasil" Sera segera men scroll semua hal yang ada disana ia menemukan hal hal yang mengejutkan.

"Gila,ini kayak ga mungkin"kata Selina kaget.

"Maksut lo Lin?"tanya Darren.

"Jason bukan anak kandung keluarga ini"

"Kalau bukan anak kandung kenapa keluarga mereka menutupi semua kebusukan Jason?"

"Karena Jason ngelihat orang tuanya ngebunuh kakek neneknya saat Smp. Jason juga sering gunain ancaman itu buat nakutin keluarga Addison biar patuh pada dirinya"

"Lo tau darimana Lin?"tanya Darren yang duduk di sebelah Gavin.

1
Hariyanti Katu
gaanteng visualx cocok sih klo jd polisi😄
Nadinachomilk: iya soalnya kekar gitu😚❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!