18+ 🔥
"Pa, ini tidak seperti yang papa bayangkan, please percaya pada Ando pa."
"Nikahi gadis itu, atau papa tarik semua fasilitas yang papa berikan padamu selama ini."
.............
"Ma Pa, sungguh ini salah paham Nada dan Anak itu tidak melakukan apapun".
"Cukup, diam dan turuti perintah Papa, sebelum nama baik keluarga kita tercoreng."
Cerita ini mengisahkan seorang mahasiswi dan pelajar sma yang terjebak pernikahan karena sebuah kesalah pahaman yang tidak disengaja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mawarjingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yang menjadi Saksi bisu
Nada menggulung tubuh polosnya dengan selimut, lalu beringsut dari duduknya. Namun baru saja ia akan bangkit, ia meringis merasakan sakit dan linu yang luar biasa dibagian inti dirinya.
"Masih sakit?" tanya Ando khawatir, Tahu diri akibat ulahnya, sebagai pelaku tersangka tunggal yang menyebabkan istrinya seperti itu.
"He'em." Nada mengangguk malu.
Lalu tanpa peringatan Apapun, Ando segera mengangkat tubuh istrinya menuju kamar mandi.
"Mau dimandiin sekalian nggak, apa mau mandi bareng?" tanyanya dengan senyum menggoda.
"Ihs, Sana keluar!" ucapnya sembari memukul pelan lengan suaminya.
"Pengen nemenin aja, boleh nggak?" ucapnya dengan memasang wajah polos.
"Andoooo!" Teriak Nada, membuat Ando tergelak sembari bergegas keluar kamar mandi.
Ando kembali mendudukan dirinya diatas kasur, tanpa sengaja kilasan matanya menangkap setitik bercak merah muda diatas seprei, Ia menyentuhnya lalu tersenyum, mengingat kejadian panasnya tadi malam bersama Nada.
"Kalian adalah saksi bisu, kebahagiaanku." Ucapnya tergelak sendiri.
"Terimakasih sayang." lanjutnya dengan senyuman yang tak kunjung pudar.
Sementara Nada yang baru selesai mandi, kebingungan karena tidak membawa baju ganti, selain selimut yang membungkus tubuhnya tadi.
Ia mencoba mengintip dari bilik pintu kamar mandi, dilihatnya Ando sedang duduk disana. sembari senyum-senyum sendiri.
Ia mulai kedinginan, lalu memutuskan untuk memanggil Ando suaminya.
"Ando,!"
"Eh iya, kenapa yang!" kakinya bergerak menghampiri pintu kamar mandi.
dia bilang apa barusan. yang! apalagi ini? Batin Nada.
"B-boleh pinjam bajunya lagi nggak?" Tanyanya, sembari memejamkan mata malu, padahal tidak terlihat suaminya, karena terhalang pembatas pintu kamar mandi.
"Oh baju, tunggu bentar aku ambil dulu!"
"Iya!" ucapnya pelan.
Tidak berapa lama kemudian Ando datang dengan membawa kemeja Abu-abu miliknya.
"Yang, buka dong pintunya. nih bajunya udah Ada."
"Iya, siniin!" Nada hanya membuka sedikit pintunya, hanya muat untuk ukuran tangannya yang terulur meminta baju.
"Elaaah, pake ngumpet segala, Aku udah lihat semuanya kali yang!" ucapnya dengan senyum jahilnya.
"Ando ihs, buruaaann..aku kedinginan!"
"Iya sorry-sorry,"menyerahkan baju ditangannya.
Setelah selesai mengenakan pakaiannya Nada keluar dari kamar mandi, dengan rambutnya yang masih setengah basah.
Ando terpana, menatap penampilan istrinya, yang memakai kemeja Abu-abu miliknya yang tampak kebesaran ditubuhnya.
Wajah cantik Natural, tanpa polesan make up dan rambutnya yang setengah basah membuatnya kembali menelan salivanya susah payah.
"Yang sarapan dulu gih!" Ando menunjuk satu piring Roti bakar diatas Nakas, dengan segelas susu dan secangkir kopi hitam disampingnya, yang masih mengepulkan Asap.
Nada mengangguk. sembari berjalan pelan.
"Aku mandi dulu, abis ini kita mampir dulu kerumah teman kecil aku ya." Ucapnya sembari menyambar handuk dan berjalan memasuki kamar mandi.
Nada yang hendak mengucapkan sesuatu menutup kembali rapat-rapat mulutnya, karena Ando sudah terlebih dulu menghilang dibalik pintu kamar mandi.
Tangannya terulur mengambil satu potong roti bakar, menggigit lalu mengunyahnya dengan malas.
Wajahnya bersemu merah kembali, mengingat Adegan panasnya tadi malam dengan Ando, ia berharap apa yang terjadi tadi malam hanyalah sebuah mimpi semata.
Ia menampar pipinya sendiri, kemudian meringis merasakan sakit. Jelas ini bukan sedang bermimpi batinnya berteriak.
Ia sungguh malu, sangat malu. karena belum terbiasa dengan keadaan seperti ini. ia berjanji pada dirinya sendiri akan bertingkah biasa aja, seolah tidak pernah terjadi apa-apa antara dirinya dan Ando.
"Kok nggak dihabisin?" tanyanya dengan mata mengerling kearah Nada, saat dirinya baru saja keluar dari dalam kamar mandi.
"Belom laper!" ucapnya malas. membuat Ando menatapnya dengan kening berkerut. lalu kemudian berjalan menghampirinya.
"Kalau gitu, mau aku bikin laper?" ucapnya dengan senyuman menggoda, sembari menaik turunkan sebelah Alisnya.
"Ish, apaan sih?"
"Emang apa coba?"ucapnya seraya terkekeh.
"Nggak tahu!" ketusnya.
"Eh cantik-cantik ngambekan, istrinya siapa sih?" Ucap Ando sembari menarik pelan ujung hidung Nada, membuat si pemiliknya mendelik, dan balas mencubit pelan pinggangnya.
"Tunggu bentar ya, aku kedepan dulu!" dan sebelum hendak pergi ia sempatkan mencuri ciuman di pipi kiri istrinya, lalu berjalan secepat kilat sembari tergelak senang. tak mempedulikan ocehan dan protesan dari istrinya.
Sekitar 10 menit Ando kembali dengan sebuah papperbag ditangannya.
"Yang, ganti bajunya. bentar lagi kita berangkat,!" Ando tak rela, jika harus bepergian membawa istrinya dengan memakai baju seperti itu. yang Notabenenya dapat mengundang tatapan liar dari para buaya di luaran sana.
"Kemana?" Nada mendongak menatapnya.
"Kerumah teman aku, sayang."
Blush! setiap kali Ando menekankan kata sayang, Ada begitu arti yang berbeda bagi Nada.
"Itu dapat baju dari mana, punya siapa, terus kamu bolos lagi sekolahnya?" Nada memberondongnya dengan berbagai macam pertanyaan.
"Bajunya aku beli di depan sebrang villa yang, hari ini aku emang libur, karena hari ini guru lagi mengadakan rapat khusus!"
Nada mengangguk-anggukan kepala tanda mengerti.
Alby Orlando Arsenio, Suami gantengnya Denada Sena Gantari.
Denada Sena Gantari. istri cantik dan imut Alby Orlando Arsenio.
*****
Semoga kalian suka sama visualnya ya!😊😊😊