Perjodohan berkedok menyambung silaturahmi dengan sahabat Daddy nya membuat Atlas Ferdinand yang sudah berusia matang harus menikahi gadis belia atas permintaan keluarga nya .
" Lala nggak suka sama Om " kata Azila yang baru melihat wajah pria itu saja sudah kelihatan pemarah nya .
" Kau pikir aku menyukaimu?" pertanyaan Atlas yang kalau tidak terpaksa juga tidak mau menikahi bocah ingusan itu.
" Masa Om nggak suka , Lala cantik loh" kata gadis kecil itu dengan centil tersenyum.
" Cantik? bocah ingusan seperti kamu cantik ?" tanya Atlas ulang merasa geli melihat gadis kepedean itu .
" Sembarang bilang Lala bocah ingusan sebulan lagi Lala lulus SMA" katanya tidak terima dikatai bocah ingusan .
" Terserah aku tidak peduli " ketus Atlas memangku kedua tangannya.
" Bagaimana nak apa kalian cocok ?" pertanyaan orang tua mereka begitu datang dan ikut duduk bersama mereka .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
" By mau bilang apa sama Lala?" tanya Lala memegang sebelah tangan Atlas yang berbaring telentang disebelahnya.
" Mau bilang," Atlas menatap Lala dengan tatapan dalam sampai perlahan Atlas tersenyum menatap mata bulat Lala yang sangat cantik .
" Bilang apa?" tanya Lala tidak sabaran mendengar apa yang akan dikatakan Atlas padanya .
" Lala cantik " ucap Atlas berbaring menghadap Lala dan mengelus kepala Lala dengan penuh cinta .
" Mmmmh" Lala yang salah tingkah menutup wajahnya dengan selimut karena malu .
" Lala aku sangat mencintai mu " peryataan Atlas mengecup kening Lala .
" Lala juga suka By " pengakuan Lala mengelus pipi Atlas dengan senyum manis nya .
" Katakan padaku bahwa kamu tidak akan meninggalkan aku apapun yang terjadi " ucap Atlas meminta Lala berjanji .
" Mmmm, Lala nggak bisa janji " ucap Lala yang tidak mau menjanjikan suatu hal yang bahkan dia ragu untuk bisa menepati nya.
" Ohhh, jadi kamu akan pergi meninggalkan aku juga seperti wanita sebelumnya" ucap Atlas terbawa emosi .
" Apa kamu juga akan meninggalkan aku disaat menemui seorang yang lebih dariku " sambung Atlas dengan suara bergetar .
" Hubby jangan marah, Lala minta maaf " Lala memeluk Atlas dari belakang karena berbaring memunggungi nya .
" Lala ,"
" Aku tidak akan memaafkan kamu sebelum kamu berjanji tidak akan meninggalkan aku " ucap Atlas dengan tegas rada mengancam istri kecilnya.
" Iya Lala janji " ucap Lala akhirnya menyetujui tidak ingin Atlas ngambek .
" Hubby hadap Lala lagi " ucap Lala terus mencoba meraih Atlas yang berbaring memunggungi agar kembali menghadap nya .
" By " bujuk Lala mengetuk-ngetuk punggung Atlas dengan telunjuk nya .
" Sudah , sekarang tidur " ucap Atlas menatap tangan Lala yang melingkar diperut nya .
" Baiklah" Lala menyandarkan kepalanya ke punggung Atlas yang masih dipeluk nya dan memejamkan mata .
20 menit kemudian.
" Hubby mata Lala nggak mau bobok " ucap Lala duduk mencondongkan badannya dan ternyata sama Atlas juga belum tidur .
Lala naik keatas tubuh Atlas yang tidur miring " Lala nanti kamu jatuh " ucap Atlas berusaha tenang agar posisinya terus seimbang menahan Lala yang berbaring diatas tubuhnya.
" Hubby , jangan marah sama Lala dong" manja Lala meletakkan dagunya di pipi kanan Atlas yang masih ditindihnya.
" By nggak marah " jawab Atlas mencoba bersikap tenang .
" Terus kenapa nggak mau hadap Lala?" tanya Lala sekarang menempelkan pipinya pada pipi Atlas.
" Yaudah sini " ucap Atlas ketika merasa percuma diam pada Lala karena dia akan terus berusaha .
Atlas memegang pinggang Lala hingga secara otomatis Lala langsung berada dalam pelukan nya begitu Atlas berbaring miring .
" Sekarang tidurlah" ucap Atlas menarik selimut dan mengelus kepala Lala .
Sejujurnya Atlas masih berperang melawan antara hati dan logika nya , entah harus jujur dulu atau menyentuh Lala sebelum mengatakan semuanya.
" By mikirin apa sih ?" tanya Lala membenamkan wajahnya di dada Atlas , perlahan menjadi candu dengan aroma tubuh pria dewasa itu .
" Tidak ada Baby " ucap Atlas mengecup kening Lala tetap saja berperang melawan hati dan logika .
" Lala heran , tumben malam ini nggak bisa tidur " ucap Lala mengucek matanya.
" Apa yang Lala pikirkan hingga tidak bisa tidur ?" tanya Atlas yang juga heran biasanya begitu menajamkan mata Lala akan langsung tertidur dengan cepat .
" By yang dibilang wanita tadi emang salah kan ?" tanya Lala yang tiba-tiba teringat .
" Kalau bener Lala baka,"ucapan Lala langsung terhenti karena merasakan tangan Atlas masuk kedalam bajunya.
" By" Lala memegang tangan Atlas didalam bajunya.
" Aku pria dewasa Baby dan aku sangat sulit untuk menahan nya biarkan aku menikmati apa yang sudah menjadi hak aku sebagai suami " ucap Atlas yang membuat Lala langsung melepaskan tangan nya .
" Kamu siap?" tanya Atlas menatap wajah Lala yang perlahan mengangguk.
" Lala nggak bisa halangi karena itu hak By " ucap Lala yang perlahan sadar dan merasa berdosa juga sebagai istri jika tidak memberikan hak suaminya.
" Baby kamu paham apa yang menjadi hak aku?" tanya Atlas melihat keikhlasan dimata Lala .
" Paham, maafin Lala baru memberikan nya sekarang karena sebelum ini Lala masih sekolah " ucap Lala yang perlahan memang mulai mencintai suaminya.
" Dan dulu Lala pikir By nggak suka Lala makanya nggak ada ,"Atlas menutup bibir Lala dengan telunjuk .
" Aku menahan nya selama ini karena kamu masih sekolah Baby , jadi karena sudah selesai mari kita tuntaskan malam ini " ucap Atlas dengan tangan yang terus merambat keatas .
" Ohhh, tuhan bagaimana aku bisa melakukan ini " Atlas dengan tatapan sendu , menatap Lala yang berbaring pasrah dibawahnya.
" Mata polosnya membuat aku semakin merasa berdosa jika harus menjamahnya sebelum dia tau kebenaran " batin Atlas tidak bisa melakukan ini dan akhirnya turun dari atas tubuh Lala .
" Loh kok berhenti By nggak suka Lala ya " sedih Lala kembali duduk menatap Atlas yang berpindah ketepi ranjang bahkan duduk membelakangi Lala.
" Lala sebenarnya Rose memang pernah mengandung anakku " pengakuan Atlas setelah lama terdiam membelakangi Lala.
Lala langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya mendengar pengakuan Atlas dengan tangan gemetaran dan mata membeku .
" Lala aku bukan seorang perjaka lagi " pengakuan Atlas menghadap Lala yang duduk memeluk lututnya.
" Ja, jadi ," tubuh Lala sampai gemetaran tau akan hal itu .
" Rose adalah mantan pacar yang menjebak ku , Dia hamil karena merencanakan semua nya Lala .Dia menjebak ku " ucap Atlas mengaku dengan jujur .
" Jadi malam itu aku mengetahui sebuah kebenaran tentang dia yang tidak setia padaku bahkan berhubungan seks dengan pria lain" ucap Atlas menceritakan dengan jujur .
" Aku bertemu dengan nya untuk mengakhiri hubungan kami namun sebelum itu diluar sepengetahuan ku dia mencampur sesuatu kedalam minuman ku hingga aku tidak sadarkan diri " Atlas menceritakan setiap kejadian pada Lala tanpa melewatkan apapun .
" Dia mengambil kesempatan dimalam itu sampai 2 bulan kemudian dia hamil , namun aku tidak tau entah anak aku atau justru pria lain yang dikandungnya" suara Atlas mulai bergetar .
" Namun setelah beberapa bulan dan di tes DNA ternyata itu benar anakku " pengakuan Atlas .
" Dan saat dia datang kerumah ku untuk mengatakan pada Daddy dan Mommy soal kehamilan nya , Rose terjatuh di tangga hingga berakhir keguguran " ucap Atlas tanpa menutupi apapun lagi .
" Tapi walaupun dia pernah hamil anakku namun aku belum menikahi nya Lala , kamu adalah istri pertamaku " pernyataan Atlas memegang tangan Lala .
Lala tidak berkomentar atau merespon sedikitpun dari semua cerita Atlas .
" Lala katakan lah sesuatu " ucap Atlas malah jadi cemas melihat Lala yang tidak bereaksi apa-apa.
" Apa yang harus Lala katakan Om, Lala ingin tidur " jawaban singkat Lala berbaring lalu menutup tubuhnya dengan selimut .
" Lala tapi,"