Harap bijak memilih bacaan.
Jika cerita ini bertentangan dengan prinsip anda, saya harap jangan membuat keributan! Karena cerita ini hanyalah karangan fiktif semata!
Nesya, anak yang tidak diinginkan oleh sang Daddy, akibat kematian ibunya karena melahirkannya. Hingga membuat Ansell membenci gadis itu. Ansell selalu memberikan penderitaan pada Nesya, tidak pernah sekalipun memberikan kasih sayang pada anak yang sebenarnya bukan anak kandungnya itu.
Namun, ketika Nesya sudah di ambang kematian, Ansell menyadari semua kesalahannya dan berniat menebus perbuatannya.
Bagaimanakah selanjutnya, stay tuned di karya aku... DADDY'S LOVE
FOLLOW MY IG ACCOUNT: Novia_GULTOM
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabetgultom191100, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya Bertemu
Sepulang sekolah, Nesya mengantar Sisi pulang ke rumahnya. Tapi karena malas pulang, Nesya malah tinggal di sana. Telepon dari rumah, sudah dari tadi membuat keributan di ponselnya, tapi Nesya enggan mengangkatnya. Dia yakin, pasti guru les privatenya sudah menunggu di rumah.
Kira-kira jam empat sore, Nesya baru sampai di rumah. Untung saja, tadi menghubungi kalau Ansell sedang tidak ada di rumah. Kakek dan Neneknya seperti biasa, selalu keluar rumah.
Nesya yang baru sampai, heran melihat kamarnya terbuka. Siapa yang masuk ke dalam? Karena seingatnya tadi pagi dia mengunci kamarnya.
Tidak mungkin bibi, karena bibi tidak akan berani masuk, kalau dia sudah mengunci kamarnya. Dirasuki rasa penasarannya, Nesya masuk ke dalam kamar. Dan betapa terkejutnya dia melihat pemandangannya saat ini.
Baju-bajunya di dalam lemari, terlihat dikeluarkan oleh pelayan. Tidak hanya itu, semua barang-barangnya juga dimasukkan ke dalam beberapa box besar.
"Ada apa ini? Kenapa barang-barangku dikeluarkan?" Nesya marah, marah sekali.
Para pelayan yang sedang bekerja, terlonjak kaget, lalu menundukkan kepalanya ketika melihat Nesya.
"Siapa yang menyuruh kalian melakukan ini. Beraninya kalian."
"Aku yang menyuruhnya Kakak..." Tiba-tiba sebuah suara wanita terdengar seraya dengan seseorang yang keluar dari kamar mandinya.
Gadis asing itu memakai gaun milik Nesya yang merupakan hadiah dari Neneknya. Nesya melihat gadis itu dengan penuh amarah, berani sekali mengacak-acak kamarnya.
"Kamu siapa? Beraninya kamu mengacaukan kamarku!" Bentak Nesya.
Gadis itu dengan percaya dirinya, mengulurkan tangannya pada Nesya. "Kenalkan Kak. Aku Rara. Cucu Kakek Barry. Mulai hari ini aku akan tinggal di rumah ini, termasuk di kamar ini." Jelas gadis bernama Rara itu, tanpa tau malu.
Rara tersenyum lebar kala melihat wajah emosi Nesya.
Nesya ingat Kakek Barry, Kakak laki-laki dari Kakek Hutama yang tinggal di Jerman. Tapi dia baru tau, kalau Kakek Barry memiliki cucu perempuan yang satu ini.
"Aku tidak peduli kamu siapa. Tapi satu hal yang pasti, kamu terlalu telah lancang mengacaukan kamarku!" Nesya marah.
Gadis itu tersenyum puas, "Aku tidak lancang Kakak Nesya. Paman Ansell sendiri yang mengizinkan Rara buat nempatin kamar ini. Karena kamar ini yang paling luas, jadi kamar ini buat Rara aja ya kak. Rara nggak biasa tidur di kamar sempit." Hah, gadis ini keterlaluan.
Deg
Nesya tertegun ketika mendengar nama Ansell. Pria itu yang mengizinkannya? Dimana hati pria itu?
"Aku tidak peduli. Pokoknya aku tidak sudi kamu mengambil kamarku. Mbak Ira, beresin barang-barang Nesya seperti semula. Kamar ini tetap Nesya." Nesya memanggil salah satu pelayan yang ada di sana.
Tapi mereka semua bergeming, tetap menundukkan kepalanya.
"Paman Ansell..." Rara berlari melewati Nesya menuju pintu kamar. Lalu memeluk seorang pria dengan manja.
"Paman... Liat deh, Kak Nesya nggak mau kasih kamar ini buat Rara." Rengek gadis itu, menggelayut manja di pelukan Ansell.
Nesya bergeming. Deg-degan. Jantungnya hampir lepas, saat tau Ansell ada di belakangnya. Nesya menggeleng samar, untuk tidak berbalik. Tapi tubuhnya yang seolah berkhianat, malah berbalik perlahan.
Dan pria yang sudah delapan tahun lebih tidak dilihatnya, berdiri dengan gagahnya.
Pandangan Nesya terpaku pada sosok itu. Sesosok pria dingin yang teramat sangat dibencinya. Tapi hatinya yang tidak bisa berbohong, justru merasakan hak sebaliknya pada pria itu. Nesya berusaha sekuat mungkin untuk menahan tubuhnya, agar tidak berlari ke pelukan pria yang tidak lain tidak bukan adalah Daddy-nya.
"Daddy... Nesya rindu..."
TBC ☘️☘️☘️
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTENYA YAAA 😀
buat apA nawarin tadi bapaknyaaa
kan dia daddy kamu