NovelToon NovelToon
OBSESI SANG “CALON CEO”

OBSESI SANG “CALON CEO”

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Gyantara Abhiseva Wijaya, kini berusia 25 tahun. Yang artinya, 21 tahun telah berlalu sejak pertama kali ia berkumpul dengan keluarga sang papa. Saat ia berusia 5 tahun, sang ibu melahirkan dua adik kembar laki - laki, yang di beri nama Ganendra Abhinaya Wijaya, dan Gisendra Abhimanyu Wijaya. Selain dua adik kembarnya, Gyan juga mendapatkan sepupu laki-laki dari keluarga Richard. Yang di beri nama Raymond Orlando Wijaya. Gracia Aurora Wijaya menjadi satu-satunya gadis dalam keluarga mereka. Semua orang sangat menyayanginya, tak terkecuali Gyan. Kebersamaan yang mereka jalin sejak usia empat tahun, perlahan menumbuhkan rasa yang tak biasa di hati Gyan, yang ia sadari saat berusia 15 tahun. Gyan mencoba menepis rasa itu. Bagaimana pun juga, mereka masih berstatus sepupu ( keturunan ketiga ) keluarga Wijaya. Ia pun menyibukkan diri, mengalihkan pikiran dengan belajar. Mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin Wijaya Group. Namun, seiring berjalannya waktu. Gyan tidak bisa menghapus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Menghindari Gyan.

Siang dan malam berlalu begitu saja, terasa sangat cepat, dan tak terjeda.

Hingga akhir pekan datang menyapa, hubungan Gyan dan Cia masih merenggang. Selama lima hari, mereka benar - benar tidak bertemu.

Cia lebih memilih pergi dan pulang kantor bersama sang papi. Jika pria paruh baya itu ada urusan lain, maka Cia meminta sopir untuk mengantar dan menyuruh Raymond menjemputnya.

Saat berada di kantor, sebisa mungkin Cia menghindari temu tatap dengan saudara sepupunya itu. Ia lebih memilih makan siang bersama rekan satu devisi, sebelum kedatangan Gyan untuk mengajaknya makan berdua.

Cia belum mau berbicara dengan Gyan. Hatinya masih sangat kesal. Memang pemuda itu sudah mengirim pesan permintaan maaf berulang kali.

Namun, tak sekalipun Gyan mengatakan akan membebaskan Cia berteman dengan siapapun.

Jika ia mengatakan hal itu sekali saja, Cia berjanji akan langsung menghubungi dan mengajaknya bertemu.

Namun Gyan seolah tidak peka. Maka Cia pun melakukan hal yang sama.

“Kakak kok belum siap?” Tanya Raymond pada Cia yang sedang asyik bermain ponsel, sembari rebahan di atas sofa ruang keluarga.

Ini adalah akhir pekan. Sudah menjadi agenda mingguan, keluarga Wijaya berkumpul di rumah opa Jordan.

“Kamu pergi duluan saja. Kakak ada acara dengan teman kerja.” Jawab Cia tanpa mengalihkan fokusnya dari layar ponsel.

Raymond mengerutkan dahi. “Kakak punya teman baru?” Sebab selama ini, meski Cia mudah bergaul dengan orang baru, namun jumlah temannya bisa di hitung dengan jari.

“Kamu pikir kakak tidak bisa berinteraksi dengan orang baru? Kakak bukan Gyan, ya.” Jawab Cia dengan kesal.

Raymond mengedikan bahu. Ia memutar sedikit tubuhnya. Ketika mendengar suara langkah kaki mendekat.

“Loh, kamu kenapa masih santai - santai begitu, Cia?” Tanya mami Renatta dengan dahi berkerut.

Raymond dengan sigap mengambil alih barang bawaan sang mami. Wanita paruh baya itu membawa satu nampan besar, yang berisi beraneka jajanan pasar, yang di buatkan oleh para asisten rumah mereka.

“Aku boleh absen ‘kan, mi? Aku ada acara sama rekan - rekan kerja aku.” Cia bangkit dari posisi tidurnya. Kemudian menyandarkan tubuh pada sandaran sofa, sembari menatap penuh harap pada sang mami.

“Acara apa?” Mami Renatta penasaran.

“Ya biasalah, mi. Main di mall, shopping, makan, nonton film. Apalagi?” Sahut Cia dengan semangat.

Mami Renatta tak langsung menjawab. Ia nampak berpikir sejenak.

“Boleh. Tetapi jangan sampai larut malam.” Ucapnya kemudian.

Cia kemudian melompat dari sofa untuk memeluk sang mami.

“Thank you, mami. You’re the Best. Tolong katakan juga sama papi ya, mi. Aku sudah mengirim pesan, tetapi belum di baca.”

“Iya. Papi kamu sedang bermain golf dengan klien. Nanti mami beritahu dia.” Mami Renatta mengusap punggung sang putri dengan lembut.

Tak terasa waktu berlalu, kini putri kecilnya telah berusia dua puluh lima tahun. Ia sudah seharusnya membebaskan Cia untuk bergaul di luar sana. Asalkan masih dalam batas wajar.

“Ray, hati - hati di jalan.” Pesan Cia pada sang adik.

“Kakak juga hati - hati nanti.” Balas Raymond.

“Siap, adikku.”

Mami Renatta dan Raymond pun pergi meninggalkan rumah.

Cia menghela nafas pelan. Alasan utama ia mau ikut pergi dengan rekan - rekan kerja adalah untuk menghindari Gyan.

Ia masih kesal dengan pemuda itu.

\~\~\~\~

Gyan tiba di rumah opa Jordan, bersamaan dengan mobil Raymond.

Putra sulung Dirgantara Wijaya itupun bergegas keluar, dengan senyum terukir indah di wajah tampannya. Akhirnya, setelah beberapa waktu, hari ini ia akan bertemu dengan Cia.

Namun, wajah tampan itu kembali datar ketika menyadari Raymond hanya datang dengan sang mami, tanpa Cia bersama mereka.

“Dimana Cia?” Tanya Gyan tanpa berbasa - basi.

Raymond berdecak pelan. Ia kembali membantu sang mami mengeluarkan nampan berisi jajanan pasar, kemudian menyerahkan pada sang kakak sepupu.

“Berat, kak.” Ucap Raymond sembari membalik tubuhnya ke arah mobil. Masih ada beberapa barang bawaan yang harus ia keluarkan.

“Aku bertanya, dimana Cia?” Ulang Gyan.

“Cia hari ini absen. Dia pergi bersama teman - teman satu devisinya.” Mami Renatta yang baru keluar dari mobil pun menjawab pertanyaan Gyan.

“Salim dulu sama mami. Baru menanyakan kak Cia.” Sindir Raymond sembari berlalu menuju pintu utama rumah opa Jordan.

Gyan berdecak pelan. Bagaimana caranya salim, jika Raymond memberikan nampan besar dan berat itu padanya?

“Sudah. Kita masuk saja.” Ucap mami Renatta.

Sampai di dalam rumah, mereka langsung menuju ruang makan. Ibu Gista sudah berada di balik dapur, mempersiapkan segala sesuatu yang akan di olah untuk makan malam nanti.

Gyan meletakan nampan kue di atas meja makan, kemudian pergi entah kemana. Begitu pula dengan Raymond, ia menempatkan barang bawaannya disisi meja yg masih kosong.

“Bu.” Putra kedua Richard Wijaya itu kemudian memberi salam pada ibu Gista.

Setelah itu, ia pamit untuk menemui si kembar yang sedang menata halaman belakang seperti biasa.

“Cia mana?” Tanya ibu Gista sembari mencari keberadaan satu - satu anak di gadis keluarga Wijaya.

“Dia hari ini absen. Mau pergi main sama teman - teman satu devisinya.” Jawab mami Renatta yang baru masuk ke ruang makan kemudian meletakkan tas tangan mahalnya di atas meja makan.

Ibu Gista mengangguk paham. “Akhirnya putri kita memiliki teman bermain.” Gurau wanita itu.

“Ya. Kamu benar. Aku bahkan berharap dia segara menikah.” Celetuk mami Renatta.

Mengingat dirinya yang dulu menikah di usia muda, wanita paruh baya itu sekarang mulai khawatir terhadap putri semata wayangnya, yang masih betah sendiri hingga usia dua puluh lima tahun.

Waktu berlalu begitu saja.

Makan malam pun segera di mulai. Semua anggota keluarga telah bersiap, dan mulai berkumpul di halaman belakang rumah opa Jordan.

Berbeda dengan yang lainnya, Gyan terlihat tidak bersemangat. Cia benar - benar tidak datang. Ia juga sudah mengirim pesan pad gadis itu. Namun, sampai saat ini belum di baca sama sekali.

Sebelum semua makanan utama siap, mereka terlebih dulu mencicipi jajanan pasar yang di bawa oleh mami Renatta.

“Kakak main golf bersama siapa?” Tanya ayah Dirga pada papi Richard.

“Putra keluarga Dinata. Tadinya, aku ada temu janji dengan papanya. Yang datang justru putranya.” Ucap Richard sembari meraih lumpia goreng, namun tangannya di tepis oleh sang istri.

“Kolesterol, Hubby.” Wanita paruh baya itu mendelik tajam.

Papi Richard berdecak. “Sudah tau tidak baik, kenapa kamu menyiapkannya?” Pria matang itu kemudian meraih sepotong kue talam berwarna putih hijau.

“Memangnya, berapa usia putra keluarga Dinata itu?” Tanya ayah Dirga memutus perdebatan sepasang suami istri itu.

“Tiga puluh tahun. Dia juga sudah menggantikan sang papa memimpin perusahaan Dinata.” Jelas papi Richard.

Gyan merasa bosan mendengar obrolan itu. Ujung - ujungnya, ia akan terkena sindiran dari sang opa. Karena belum siap menggantikan papi Richard.

“Apa dia masih lajang?” Mami Renatta tiba - tiba kembali bersuara.

Sontak membuat papi Richard menatap sang istri dengan tajam.

“Bukan untukku, Hubby. Siapa tau cocok untuk Cia.”

Ucapan mami Renatta justru membuat jantung Gyan bergemuruh. Pemuda itu mengepalkan tangannya di bawah meja.

“Mami mau menjodohkan kak Cia?” Raymond tiba - tiba ikut bergabung, di ikuti oleh si kembar, setelah mereka selesai menyiapkan layar tancap.

“Bukan menjodohkan, hanya sedang mencarikan pasangan saja.” Tukas mami Renatta.

Ibu Gista tidak memberikan tanggapan, namun ia justru memperhatikan sang putra sulung. Terlihat sangat jelas perubahan raut wajah Gyan saat ini.

...****************...

1
Noviie 🍃🍃
❤️❤️❤️
Noviie 🍃🍃
❤️❤️❤️
Siti Vogel
bagus
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
memang dia cemburu bu gista
Jengendah Aja Dech
❤️
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sadarlah gyan. takutnya kamu stress nanti
Rafly Rafly
saya kira Gyan lelaki jantan..eh . ternyata hanya seorang pecundang /Facepalm/
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
waaa.. CIA mengajak bima ke cafe Gista ya?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
CIA kemana ya? senja juga belum datang?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gyan. sadarlah. kamu buat cia takut
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
CIA mulai mencari circle baru. Gyan, tak ada yang mendukung rasamu.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kamu tau sejak awal gyan. kamu & gua is impossible..
Naufal Affiq
gyan kamu sama cia itu gak bisa menikah,karena ayh dirga dan papi Richard saudara sepupu lak -laki,kecuali ayh dirga sama mami renata yang beradik kakak baru bisa,itu disebut pariban gyan
Author Amatir🍒: Kasih tau si Gyan itu kak.. 😅 jangan ngeyel…
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
maka kamu harus mencoba berpaling & harus bisa Gyan
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
senja tau gyan cinta CIA. apakah niat CIA menjodohkan mereka akan berhasil?
Amidah Anhar
Aku dukung CIA buat pergi dari Gyian 🤭🤭🤔🤔
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
fix, CIA tak punya cinta untuk gyan.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
andai kalian tau kekhawatiran istri2 kalian yang sebenarnya itu.
Netta
hati² Cia jgn smpe khilangan Gyan
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
posesifnya gyan mungkin bikin CIA kesal nanti trus langsung menghindar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!