NovelToon NovelToon
Baby Twins Milik Ceo

Baby Twins Milik Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Angkasa Lu merupakan seorang ceo yang kaya raya, dan juga Arogan. Karena traumanya dia membenci wanita. Namun, karena permintaan sang kakek terpaksa dia melakukan kawin kontrak dengan seorang perempuan yang bernama Hana. Dan begitu warisan sudah ia dapatkan, maka pernikahan dia dengan Hana pun selesai. Akan tetapi belum sempat Angkasa mendapatkan warisan itu, Hana sudah pergi meninggalkan pria itu.

Lima tahun kemudian, secara tidak sengaja Angkasa di pertemukan dengan Hana, dan juga kedua anak kembarnya. Pria itu tidak tahu kalau selama ini sang istri telah melahirkan anak kembar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

"Mommy, boleh ganti daddy nda? uncle Angkaca wajahnya menyelamkan. Kalau natap olang celalu begini" ucap Ciara sambil memperagakan tatapan Angkasa jika melihat seseorang.

Demam gadis itu sudah mulai turun, tidak setinggi tadi malam, kehadiran Hana benar-benar menjadi obat untuk gadis kecil itu.

"Tidak bisa ganti sayang. Walaupun menyeramkan, tetapi dia sangat baik" ucap Hana. "Cia senang tidak bisa ketemu daddy?" tanya Hana. Sesekali membenarkan tangan putrinya yang terinfus.

"Cia cangat cenang mommy, Cia akhilnya punya daddy cepelti teman Cia. Tapi Cia cedih kalau jauh dali mommy, pala Cia pucing jadinya." ucap Ciara sambil memegangi kepalanya.

Hana tersenyum, dia selalu terhibur dengan celotehan putrinya. "Kenapa pusing, memangnya Cia memikirkan apa?" tanya Hana ingin tahu.

"Mikilin mommy, Mommy pasti lindu banyak-banyak cama Cia. Mommy bica nda tinggal cama daddy aja, bial kepala Cia nda pucing-pucing" tanya Ciara polos.

Mereka berdua bisik-bisik membicarakan Angkasa, tidak sedikitpun Hana menjelekkan pria itu di hadapan putrinya.

"Tidak bisa sayang, Cia sama abang Xander tinggal saja di rumah daddy. Nanti sesekali mommy akan menjenguk kalian. Tidak apa kan?" tanya Hana.

Wanita itu telah berpikir keras selama tiga hari ini, mungkin dia harus merelakan kedua buah hatinya, Dengan bersama Angkasa masa depan mereka akan terjamin, mereka bisa mendapatkan apa yang mereka mau, bisa mewujudkan cita-cita yang mereka inginkan nanti. Sangat berbeda saat tinggal bersamanya, banyak kesusahan yang mereka dapatkan.

"Cia nda mau, Cia mau tinggal cama mommy aja. Di lumah uncle Angkaca nda ada yang ucap-ucap punggung Cia, nda ada yang peluk-peluk Cia, nda ada yang puk-puk Cia kalau mau tidul" tolak gadis kecil itu.

"Tapi di sana kalian bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan sayang, Cia bisa membeli semua mainan yang Cia suka" ucap Hana dengan suara bergetar menahan tangis.

Ciara menggelengkan kepalanya ribut, dia tidak mau tinggal bersama daddy tanpa sang mommy. Kalau bisa tinggal bersama keduanya kenapa harus pilih salah satu pikir gadis kecil itu, seperti teman-temannya yang tinggal bersama kedua orang tuanya.

"Nda mau hikss...pokoknya nda mau picah sama mommy, Cia mau tinggal cama mommy aja" ucap Ciara sambil memeluk erat leher ibunya.

Hana mengusap usap punggung putrinya untuk menenangkan, ia merasa bersalah sudah membuat putrinya. Mungkin nanti dia akan berbicara pelan-pelan, tidak memaksanya.

"Lho tuan, kok anda di sini tidak di dalam kamar mandi" kaget Hana ketika mendapati Angkasa yang sedang berdiri sambil menatap kearahnya. Pria itu sejak tadi mendengar obrolan Hana dengan putrinya, namun pria itu tidak ingin membahasnya sekarang.

"Xander tidak mau aku temani, katanya dia malu. Hana aku tidak tahu kenapa dia mesti malu, padahal kan dia masih kecil" cerocos Angkasa.

Hana menganga, ini kali pertama Hana mendengar Angkasa berbicara panjang seperti ini kepadanya tanpa nada marah sedikit pun.

"Hana kenapa kamu diam saja." seru Angkasa tidak mendapat respon dari wanita itu.

Hana menghela nafas sabar, "Karena dia merasa sudah dewasa, makanya dia malu. Biasanya dia mandi sendiri, mungkin karena di tempat asing makanya dia merasa takut" terang Hana.

Angkasa berdecak, apanya yang sudah dewasa, bahkan tingginya saja baru sebatas pinggangnya.

"Mommy, sudah. Mana bajunya" Ucap Xander seraya menyembulkan kepalanya dari dalam kamar mandi. Dia tidak berani keluar, malu karena hanya memakai handuk saja.

Angkasa menepuk keningnya, saking paniknya dengan keadaan Ciara, dia sampai lupa membawa keperluan untuk mereka berdua.

"Aku lupa tidak membawa baju untuk mereka. Tunggu sebentar, kau akan meminta Victor untuk membawakan baju mereka kesini" ucap Angkasa kemudian menghubungi asistennya.

"Kamu keluar dulu, sebentar lagi om Victor kesini bawa baju ganti untuk kalian" ucap Angkasa.

"Tapi Xander malu" rengek bocah kecil itu.

Angkasa mengurut keningnya, sungguh kepalanya pusing melihat tingkah laku kedua anaknya. Padahal dia sudah tinggal bersama mereka selama beberapa hari ini, tapi Angkasa tidak pernah memperhatikan sikap mereka.

"Kau tangani dia, biar Ciara aku yang menggendongnya" putus Angkasa, ia berpikir menangani putrinya jauh lebih mudah daripada putranya.

Hana mengangguk, dan memberikan putrinya kepada Angkasa, akan tetapi Ciara tidak mau, dia memeluk erat leher mommy nya.

"Tenanglah girl, aku tidak akan melemparmu" bukannya menurut Ciara malah semakin takut di buatnya.

"Tuan, anda menakutinya" tegur Hana.

"Iya iya maaf, aku tidak tahu" ucap Angkasa.

Hana memberikan pengertian kepada sang putri, sehingga Ciara itu mau berpindah ke gendongan daddy nya.

"Kamu makan dulu ya, biar daddy suapi" ucap Angkasa, karena ia perhatikan makanan yang dari rumah sakit masih utuh, sama sekali belum di sentuh putrinya.

"Eum" Ciara menganggukkan kepalanya, gadis kecil itu berubah pendiam, karena masih meras takut dengan Angkasa.

Angkasa menurunkan mendudukkan Ciara di atas brangkar, ia meraih makanan yang ada di atas nakas, lalu menyuapi putrinya.

"Ini telalu banak, mulutnya Cia nda muat" protes Ciara ketika melihat sendok yang di tangan daddy nya penuh dengan bubur.

Angkasa menguranginya, dan kembali menyuapi Ciara, tetap lagi-lagi gadis kecil itu menggelengkan kepalanya, dia menutup rapat mulutnya menolak suapan dari sang daddy

"Macih telalu banak" protes Ciara lagi.

Angkasa kembali menguranginya, tetapi hanya sedikit. Membuat gadis kecil itu kesal.

"CEBENALNYA BICA NDA CIH, MULUT CIA ITU KECIL, JANAN BANAK-BANAK BUBULNYA NDA BICA MACUK. CAPEK CEKALI CIA"" pekik Ciara.

Angkasa mengerjab, dia kaget dengan teriakan putrinya.

"Ciara tidak boleh seperti itu, bicara baik-baik sama daddy" tegur Hana.

Ciara menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan. "Cabal, cabal, olang cabal jodohnya banak" ucap Ciara sambil mengusap dadanya.

"Hei, mana bisa begitu" seru Angkasa melototkan matanya.

Sepertinya dia harus banyak sabar menghadapi tingkah kedua buah hatinya yang cukup membuatnya darah tinggi.

*******

Tak lama Zaka datang sambil membawa kantong kresek di tangannya, di ikuti Victor dan juga kakek Lu di belakangnya.

"Angkasa kamu ini bagaimana sih? Kenapa tidak bilang kalau cicitku masuk rumah sakit. Untung ada Victor yang memberitahuku" omel kakek Lu.

"Jangan marah-marah kek, ini di rumah sakit bukan di hutan" ucap Angkasa santai. Sejak semalam dia lupa memberitahu keluarganya kalau putrinya masuk rumah sakit.

Kakek Lu mendengus kesal, ia mengedarkan pandangannya ke segala sudut ruangan. Matanya tidak sengaja melihat Hana yang sedang membantu putranya memakai pakain yang dibawakan Victor.

"Hana" panggil Kakek Lu.

Perlahan Hana menoleh keasal suara. "Kakek Lu" ucap Hana, kemudian beranjak dari tempat duduknya, dia mendekati kakek Lu lalu mencium punggung tangannya sebagai tanda hormat.

"Senang bertemu anda kembali, kakek Lu" ucap Hana sambil tersenyum.

Meskipun kedudukan Hana tidak setara dengan keluarga Lu, akan tetapi pria tua utu dulu selalu memperlakukan dirinya dengan sangat baik, tidak pernah sekalipun kakek Lu menghina atau merendahkannya.

"Bagaimana kabarmu? Maaf aku tidak tahu kalau Angkasa memisahkan mu dengan anak-anak" ucap Kakek Lu sambil mengusap kepala Hana.

"Saya baik-baik saja kakek, tidak apa kek, aku memaklumi itu" ucap Hana yang bingung harus mengatakan apa kepada orang tua itu.

1
Nureliya Yajid
lanjut thor
vitrienoor99
puas banget bacanya KK,up datenya banyak, semangat KK up datenya
zh4insu
Udah tau jalannya rusak, malah nyanyi sambil goyang di atas sepeda,,, jatuh kan, kecebur di got mandi lumpur,,, 🤣🤣🤣
Ngakak aku dari tadi... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
zh4insu
Ngakakkkkk aku,,, aku tau siap dia... 🤣🤣🤣
zh4insu
Tepung terigu merk apa itu kak? Stenga kilo harganya 30rb.😄🤭
☘️💮Jasmine 🌸🍀
🤣🤣
Ma Em
Angkasa lupakan masa lalu yg membuatmu trauma , tdk semua wanita seperti ibumu yg melupakan anaknya karena Hana tdk seperti itu dia sangat menyayangi si kembar dan selalu berjuang untuk membahagiakan nya sadarlah Angkasa sebelum nanti kamu menyesalinya .
Nancy Nurwezia
🤣🤣🤣 emang random si cia nih
☘️💮Jasmine 🌸🍀
cek Kodam katanya 🤣🤣🤣 ngakak lgsg
Nureliya Yajid
lanjut thor
☘️💮Jasmine 🌸🍀
🤣🤣
Nureliya Yajid
lanjut thor
Nancy Nurwezia
pasti suka uncle angkasa cia..
anggun hakiki
haha
anggun hakiki
hahahahha.. z😂😂
☘️💮Jasmine 🌸🍀
next Thor 😍
Herdian Arya
lah lah kok cuma satu bab... mana yg lain.
Nureliya Yajid: lanjut thor
total 1 replies
anggun hakiki
lanjut
☘️💮Jasmine 🌸🍀
lanjut kak 😍
☘️💮Jasmine 🌸🍀
lnjt KK Thor 💪😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!