NovelToon NovelToon
Berjaya Setelah Terluka

Berjaya Setelah Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kebangkitan pecundang / Persahabatan / Romansa / Menjadi Pengusaha
Popularitas:48.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Demi menikahi wanita yang dicintainya, Arhan Sanjaya mengorbankan segalanya, bahkan rela berhutang banyak dan memenuhi semua keinginan calon mertuanya. Terbelenggu hutang, Arhan nekat bekerja di negeri seberang. Namun, setelah dua tahun pengorbanan, ia justru dikhianati oleh istri dengan pria yang tak pernah dia sangka.

Kenyataan pahit itu membuat Arhan gelap mata. Amarah yang meledak justru membuatnya mendekam di balik jeruji besi, merenggut kebebasannya dan semua yang ia miliki.

Terperangkap dalam kegelapan, akankah Arhan menjadi pecundang yang hanya bisa menangisi nasib? Atau ia akan bangkit dari keterpurukan, membalaskan rasa sakitnya, dan menunjukkan kepada dunia bahwa orang yang terbuang pun bisa menjadi pemenang?

Karya ini berkolaborasi spesial dengan author Moms TZ.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Kecemburuan Budi

.

Di kantor tempat Budi bekerja, waktu istirahat sudah hampir habis, pria itu baru saja kembali ke ruangannya. Ponselnya berdenting tanda adanya pesan masuk ketika dia baru saja duduk di atas kursinya.

“Laras? Ada apa dia menghubungiku jam segini?" Budi membuka room chat dengan Larasati dan melihat adanya sebuah pesan video.

“Bukankah ini warungnya Mas arhan?” pesan dari Laras yang terdapat di bawah video tersebut.

Seiring berjalannya waktu dan seringnya Laras datang ke warung Arhan bersama dengan Budi, hubungan di antara mereka juga menjadi lebih akrab. Baik Laras maupun Arhan tak lagi memanggil dengan sebutan Pak dan Bu.

Segera saja Budi mendownload video tersebut dan matanya terbelalak melihat apa yang ada dalam video tersebut.

“Dari mana kamu dapatkan video ini?” pesan balasan dari budi untuk Laras.

“Rame di medsos." Jawaban singkat dari Laras. Kemudian disusul dengan beberapa video lainnya. Dan segera dibuka oleh Budi.

“Daebak si Arhan.” Senyum Budi perlahan semakin lebar melihat video yang dikirimkan oleh Laras. “Rasain tuh penghianat!” umpatnya.

Ada banyak video, bukan hanya video ketika Arhan sedang mengintrogasi orang itu. Tapi juga banyak video lainnya yang saat ini tiba-tiba viral.

Tampaknya Arhan tak hanya meminta para pembeli yang tadi merekam untuk mengunggah. Namun, ia juga menggunakan kesempatan untuk melakukan promosi secara gratis. Keuntungan yang didapatkan dari kecurangan Fadil. Ia bisa melakukan promosi besar-besaran tanpa mengundang dan membayar influencer.

Arhan mengajak semua pembeli untuk melihat situasi dapur. “Agar kami bisa membuktikan bahwa tempat kami benar-benar higienis." Begitu katanya.

Tentu saja mereka semua tidak akan melewatkan kesempatan. Bahkan beberapa dari mereka melakukan siaran secara live.

Kondisi dapur Arhan yang bersih dan rapi, stok bahan makanan segar, bumbu-bumbu serta rempah-rempah dengan kualitas terbaik, bahkan isi kulkas hingga rak piring tak luput dari sorotan kamera milik para pembeli yang kemudian disiarkan dan langsung, mendapatkan komentar positif dari para follower mereka. Bahkan ada juga yang share ulang.

*

*

*

“Hraaaa….”

Di restoran Nurmala, Fadil berteriak marah. Hampir saja ia membanting semua yang ada di meja jika tidak dicegah oleh Nurmala. Pria itu benar-benar kesal. Niatnya ingin menjatuhkan Arhan, tapi kenapa justru malah menguntungkan rivalnya itu.

"Ini yang kamu sebut dengan rencana bagus, Mas?” Nurmala berdiri di hadapannya dengan sorot mata tajam, raut kesal dan dua tangan berada di pinggang. Dadanya turun naik menahan amarah yang meluap.

“Kamu bukan sedang menghancurkan arhan tapi menghancurkan usahaku. Lihat akibat dari orang suruhan mu yang bodoh itu, sekarang nama restoran ini jadi buruk, karena ketahuan berbuat curang dengan mengirimkan orang untuk mencemarkan nama baik.”

Nurmala benar-benar marah, saat melihat video yang sedang viral. Sudah beberapa lama restorannya sepi, Fadil mengatakan akan mencari cara agar restoran itu kembali ramai, tapi ternyata hanya omong kosong.

Orang suruhan Fadil yang menyebut kata “restoran tak jauh dari sini”, langsung menimbulkan praduga terhadap restorannya. Apalagi kata-kata Arhan saat mengusir orang suruhan Fadil dengan menyebut nama Fadil dan triknya yang murahan, membuat semuanya semakin jelas.

Fadil menoleh ke arah Nurmala dengan tatapan penuh amarah. Tangannya terkepal erat dengan rahang yang mengeras. Kenapa sekarang sikap Nurmala jadi berubah, tak lagi mendukungnya sepenuh hati.

“Aku melakukan semua ini untukmu, Nur. Kenapa kamu sama sekali tak bisa mengerti malah menyalahkanku?”

“Lalu aku harus menyalahkan siapa? Aku membeli restoran ini setelah menguras semua uang Mas Arhan. Tapi, lihat apa yang telah kamu lakukan! Bukan membuat restoran ini semakin maju, justru membuat restoran ini semakin dijauhi pembeli.”

Perdebatan yang tak berujung kembali terjadi hingga akhirnya Fadil pergi dalam keadaan marah.

Nurmala menghela nafas kesal. “Kalau saja nggak hamil sudah aku buang kamu Mas," gumamnya sambil meraba perutnya yang semakin membesar.

Berjalan dengan langkah berat ke arah sofa yang ada di ruang kerjanya, lalu menghempaskan bobot tubuhnya di sana. Kala dirinya duduk bersandar tatapan matanya kosong dengan pikiran yang berkelana entah ke mana.

“Kalau saja aku tidak menghianati Mas Arhan," gumamnya ketika mengingat segala kemudahan yang ia dapat dari Arhan.

*

*

*

Sore hari di jam pulang kerja, Budi kembali datang ke warung Arhan bersama dengan Larasati.

“Kena batunya juga itu kecoa!" Sambil menikmati ikan bakar yang baru saja dihidangkan oleh Joni, Budi tertawa tergelak mengingat video yang saat ini sedang tersebar.

“Untung saja waktu itu Mas Arhan hari inisiatif untuk memasang kamera CCTV,” sahut Larasati menimpali ucapan Budi.

"Itu juga karena Mbak Larasati sudah mengingatkan saya sebelumnya agar saya berjaga-jaga,” jawab Arhan. "Terima kasih ya Mbak. Kalau bukan karena peringatan yang Mbak berikan waktu itu, mungkin hari ini saya akan terkena sial.”

Larasati hanya menjawab dengan anggukan kepala dan senyum tipis di bibir. Baginya yang telah berulang kali memiliki klien dengan kasus seperti Arhan, tentu saja hafal manusia-manusia seperti apa yang pernah dihadapi oleh para kliennya.

"Oh, iya, Mas. Bagaimana kalau Mas Arhan menggunakan bantuan hukum,” tawar Larasati.

Arhan terdiam sejenak. Ia sebenarnya tidak ingin melibatkan hukum dalam masalah ini. "Terima kasih Mbak atas tawarannya. Tapi saya rasa, saya masih bisa mengatasi ini sendiri."

"Saya mengerti, Mas. Tapi perlu diingat, orang-orang seperti Fadil pasti tidak akan berhenti sampai di sini. Ia pasti akan melakukan apa saja untuk menghancurkan warung Mas Arhan. Jika Mas Arhan menolak bantuan saya, saya khawatir masalah ini akan semakin rumit dan mengganggu usaha Mas Arhan," Larasati mencoba meyakinkan.

Arhan menimbang-nimbang. Ia memang tidak ingin masalah ini berlarut-larut. Akhirnya, ia mengangguk setuju. "Baiklah Mbak. Saya terima tawaran Mbak Larasati. Terima kasih banyak."

"Sama-sama, Mas Arhan. Saya akan melakukan yang terbaik untuk membantu Mas Arhan," jawab Larasati dengan lega.

Budi yang memperhatikan interaksi Arhan dan Larasati. Ia tiba-tiba merasa tidak suka melihat kedekatan mereka. Entah kenapa ia merasa khawatir jika Arhan akan merebut Larasati darinya.

Senyum ramah Larasati, tatapan tulus Arhan, semuanya membuatnya merasa takut. Ia tahu, sebagai seorang pengacara, Larasati memang bersikap profesional. Tapi tetap saja, ada sesuatu dalam interaksi mereka yang membuatnya tidak nyaman.

"Tidak mungkin," gumam Budi pelan, nyaris tak terdengar. Jantungnya berdegup kencang karena rasa cemburu yang tiba-tiba muncul.

Ia sudah lama menyimpan perasaan pada Larasati. Sejak Budi mendampingi atasannya yang adalah klien Larasati, Budi selalu mengagumi kecerdasan dan idealismenya. Namun, ia tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya. Ia takut Larasati akan menjauh.

Sekarang, melihat Arhan dan Larasati semakin dekat, Budi merasa seperti kehilangan kesempatan untuk menjadikan Larasati miliknya.

Ia menggelengkan kepala berkali-kali berusaha menenangkan diri, menarik napas dalam-dalam. Tapi rasa cemburu itu terlalu kuat, membakar hatinya seperti bara api.

"Kenapa harus Arhan? Kenapa bukan aku?" batin Budi sendu.

Arhan adalah sahabatnya, dan Arhan tahu persis jika dirinya menyukai Larasati. Tidak mungkin kan, Arhan akan menikung dirinya? Tapi perasaan itu terlalu sulit untuk dikendalikan. Ia merasa dikhianati, meskipun Arhan tidak melakukan kesalahan apapun.

Budi memalingkan wajahnya, tidak sanggup lagi melihat kedekatan Arhan dan Larasati. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

Ia memutuskan untuk pergi ke belakang. Ia butuh waktu untuk menenangkan diri dan menjernihkan pikirannya. Pria itu berdiri lalu mengangkat piringnya yang kebetulan memang sudah kosong.

Arhan menoleh. "Udah, Bud. Biarin di sini aja. Nanti biar Rina yang beresin,” cegah Arhan.

"Udh gak papa," jawab Budi singkat.

Arhan mengamati punggung Budi yang menjauh. Ada sesuatu yang aneh terdengar dari nada suara Budi.

"Astaghfirullah..." Arhan mengucap istighfar dalam hati ketika otaknya menyimpulkan satu kemungkinan.

Selama ini, Arhan terlalu fokus pada masalah yang menimpa warungnya hingga tidak menyadari bahwa mungkin interaksi antara dirinya dengan Larasati terlalu dekat.

Arhan tidak memiliki perasaan khusus terhadap Larasati. Ia hanya menganggapnya sebagai seorang pengacara yang baik hati dan profesional yang bersedia membantunya. Tidak lebih dari itu.

Tapi tetap saja, ia merasa tidak enak hati pada Budi. Walaupun akrab seharusnya tidak sedekat Itu.

"Sialan, kenapa aku bisa sebodoh ini?" gerutu Arhan dalam hati.

Ia melirik Larasati yang masih duduk di mejanya sambil membaca beberapa dokumen. Mungkin pekerjaan wanita itu yang belum selesai dan terpaksa dibawa pulang.

Arhan menarik nafas dalam-dalam sebelum berkata, "Mbak Larasati, maaf ya, saya tinggal juga," ucap Arhan sopan.

Larasati mendongak. "Ada apa, Mas Arhan? Apa ada masalah?" tanyanya khawatir.

"Tidak apa-apa, Mbak. Hanya saja kalau dibiarkan Budi akan mencuci semua piring yang ada, padahal dia sendiri sudah capek karena baru pulang kerja," jawab Arhan sambil bergegas pergi.

Larasati menatap kepergian Arhan dengan kening berkerut, tapi sejenak kemudian mengangkat kedua bahunya lalu kembali fokus pada berkas di tangannya.

1
Nar Sih
sdh nurmala terima sja nasib mu jgn berharap bnyk lgi pada arhan yg udh gk mau sma kmu
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: betul. bukankah lebih baik mulai perbaiki diri
total 1 replies
Warijah Warijah
Akhirnya Nurmala kecewa kn..
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: kasian kasian kasiaaannn
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
bersikap sekarang mungkin ki opo to mak mak👻😪
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: aduh, opo iku mau
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
ngarep aja terus bu? emang anak dia sampai terketuk hatinya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: lha iyo
total 1 replies
kaylla salsabella
semoga saja nurmala gak pendek pikiran nya habis di tolak arhan
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: Aamiin 🤲
total 1 replies
ora
Dih, ngatur /Smug/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: lha iyo
total 1 replies
Warijah Warijah
PD sekali Nurmala.. smg cintanya Arhan diterima oleh Ersha dn keluarganya.
kaylla salsabella
heleh ngarep ya Nur.... 🤣🤣🤣
Nar Sih
jgn mimpi nur,mending kmu jalani sja hudup mu ngk usah kepikiran mau balik lgi dgn arhan ngk akan mungkin terjadi arhan mau sama kmu lgi
Was pray
Nurmala mulai bermain api lagi, belum cukup luka akibat kamu bermain kemarin nur??
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
yg tanya rista kenapa jawabnya jd rani?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
serung? 👻👻👻 kirain tadi sarung loh/Joyful/
ora
Tapi kamu nggak layak dikasih kesempatan. Apalagi dengan Ibu mu yang karena mau hidupnya terjamin ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo
total 1 replies
Patrick Khan
nur q bisikin ya.. km pasti di tolak arhan😁😂.. sakit lo di tolak
Warijah Warijah
Semoga Arhan target untuk kebaikan, bukan target balas dendam..
ora
Dan saat keadaan sudah kembali, jangan lagi mau berteman sama teman yang sudah meninggalkan Sa ....
ora
Oalah ....
Hasanah Purwokerto: neng ati Podo kak....oalaaaaahhhh...jebulnya.....😂😂😂😂😂😂
total 3 replies
Nar Sih
lanjutt kak👍
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
warungnya enak banget? terasa ambigu
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: mungkin
total 4 replies
Patrick Khan
. ternyata pak broto diam2 punya rencana .. tp ide nya bagus juga pura2 begitu jd tau mana teman yg tulus dan modus.. km hebat ersa bisa melewati nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!