Alexander "Lion" Kennedy, mantan komandan pasukan elite terhebat Amerika, sedang menikmati masa pensiunnya yang damai di pedalaman hutan. Namun sebuah kunjungan tak terduga dari Gedung Putih memaksanya kembali ke dunia yang ditinggalkannya - dunia operasi rahasia, konspirasi, dan bahaya yang tak terlihat.
Dengan masa lalu yang penuh luka dan dendam yang belum terselesaikan, Lion harus memimpin misi penyusupan paling berbahaya dalam kariernya. Didampingi oleh Tanikawa, sahabat lamanya yang jenius teknologi, perjalanan mereka segera berubah menjadi permainan kucing dan tikus yang mematikan di jalanan Moskow.
Ketika misi resmi berubah menjadi urusan pribadi, Lion menemukan dirinya terjebak dalam jaringan konspirasi dimana tidak ada yang bisa dipercaya. Setiap langkah membawanya lebih dalam ke dalam labirin pengkhianatan, sementara masa kelamnya terus membayangi setiap keputusan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MR. IRA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26: Keadaan Lion Membaik
Tiga hari setelah operasi Lion.
Lion sudah mulai berlatih berjalan, dibantu oleh Tanikawa, dan juga dokter yang terus mengawasi perkembangannya, "Bagus, Pak. Anda memberikan peningkatan yang signifikan dalam proses penyembuhan kaki kiri anda, hanya dalam waktu tiga hari. Anda sudah bisa berjalan sejuah satu meter tanpa dibantu, sepertinya. Kaki anda akan sembuh lebih cepat!!" ucap dokter sambil membaca grafik yang ada di kertas yang ia bawa.
Lion bernapas lega, "Syukurlah," ucap Lion. Tanikawa yang ada di samping Lion, dan dia sudah mengganti seragam polisinya dengan baju sipil, "Semoga dalam 3-4 minggu, kaki komandan bisa sembuh!!" ujar Tanikawa yang memberikan motivasi ke Lion.
"Baiklah, Pak. Latihan akan dilakukan lagi besok, jadi bapak bisa beristirahat sejenis!!" ucap dokter, dokter itu lalu keluar dari ruangan Lion. Lion kemudian mencoba untuk duduk, meluruskan kakinya yang masih diperban, "Tanikawa, sepertinya aku tidak akan bisa menjadi pemimpin yang sempurna lagi. Sekarang, pergerakanku akan menjadi lebih sulit!!" ujar Lion sambil memegangi kakinya.
Tanikawa melihat ke mata Lion, "Tidak, itu tidak benar komandan. Komandan adalah komandan paling hebat yang pernah kutemui," bantah Tanikawa dengan lembut, seperti ingin memberikan motivasi ke Lion yang murung. Lion tersenyum tipis ke Tanikawa, sorot matanya langsung menyorot ke mata Tanikawa, "Tanikawa, apa kamu masih mengingat misi-misi kita waktu itu?!" tanya Lion.
"Pasti, komandan. Menjalani misi denganmu, bagaikan bermain catur dengan seorang raja yang berani keluar dari tempatnya!!" ujar Tanikawa yang memberikan pujian halus ke Lion. Lion yang mengerti pujian itu langsung tertawa, "Sungguh, itu artinya aku seorang raja? Hahahhahah!!!" Lion tertawa.
Di tempat lain, di sebuah ruangan yang cukup terang. Dua orang pria duduk berhadapan, "Bagaimana, apa dia mati?!" tanya salah seorang pria yang memakai kaos. Pria lainnya tersenyum sinis, "Entahlah, tapi ketahuilah. Dia seperti robot, tubuhnya sangat kuat. Mungkin dia hanya mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya!!" jawab pria yang memakai jas.
"Tapi, beruntung kamu tau saat mereka menuju ke tempat kita. Dengan hanya memberikan beberapa anak buah di sana, kita berhasil memancingnya!!" ucap pria yang memakai kaos sambil tertawa kecil, pria berjas itu tidak menjawab. Dia hanya ikut tertawa kecil dengannya.
"Bagaimana dengan tawanan kita? Dia sedang apa?!" tanya pria berjas, pria yang memakai kaos itu berhenti tertawa seketika. Dan wajahnya berubah jengkel, "Sedang apa? Dia sedang bersantai, sambil makan-makanan yang enak. Aku bingung, dia tawanan, tapi serasa yang paling berkuasa!!" jawab pria berkaos.
Tujuh hari setelah operasi Lion.
"Ughhh!!!" suara Lion yang terjatuh. Dia terjatuh ke lantai saat belajar, beruntung ada Tanikawa dan dokter yang ada di dekatnya. Lion langsung kembali ke kamarnya, "Pak, jika memang sulit. Tidak usah dipaksakan, karena setiap luka akan sembuh pada masanya!!" ucap dokter sebelum pergi meninggalkan Lion dan Tanikawa.
Mimik wajah Tanikawa menjadi cemas, "Komandan, apa itu tadi menyakitkan?!" tanya Tanikawa yang penasaran. Lion menghela napas, "Sudah pasti itu akan sakit, Tanikawa!!" ujar Lion sambil memegangi kaki kirinya.
Tanikawa lalu duduk di sofanya, Tanikawa lalu minum secangkir kopi yang nikmat, "Ehem... Tanikawa, apa komandanmu ini tidak dibelikan?!" tanya Lion dengan maksud meminta kopinya. Tanikawa meletakkan kopinya, "Aduh, tapi maaf. Orang sakit dilarang minum kopi!!" jawab Tanikawa sambil sedikit menahan tawa. Lion ikut tersenyum dengan jawaban nyeleneh Tanikawa.
Di Shanghai, Cina.
Pria tua itu sedang meneguk secangkir teh yang ia bawa, dia duduk sambil melihat sesuatu di laptopnya. Dia melihat berita Rusia, dimana. Isinya tentang kebakaran hutan diakibatkan oleh bom dari kabin, "Ternyata, ada orang lain yang mengincarmu. Alexander Lion Kennedy!!" ucap pria tua itu dengan samar.
Sepuluh hari setelah operasi Lion.
"Prok... Prok... Prok...." Tanikawa dan dokter bertepuk tangan kepada Lion, karena dia sudah mampu berjalan tanpa kruk. Walaupun dia sedikit tertatih-tatih saat berjalan, "Bagus, Pak. Ini sungguh mengejutkan, jika anda terus berlatih seperti ini. Kemungkinan, dalam 4-5 hari lagi anda bisa berjalan normal!!" ucap dokternya.
Lion, Tanikawa, dan juga dokter, mereka kembali ke ruangan Lion. Di sana, Lion sangat bahagia karena sudah bisa berjalan tanpa alat bantu, "Komandan hebat," puji Tanikawa sekali lagi. Dokter lalu keluar dari ruangan Lion, namun. Pikiran Lion sedang berjalan-jalan, "Tunggu, selama beberapa hari ini. Mengapa sungguh tenang? Biasanya, pasti ada satu atau dua kejadian yang mengejutkan. Apalagi, APM tidak bergerak saat kami di sini!!!" pikir keras Lion yang terus membaca situasi.
Tanikawa yang melihat Lion sedang melamun, "Ada apa, komandan?!" tanya Tanikawa. Lion menggelengkan kepalanya, "Komandan, aku akan keluar sebentar untuk mencari makanan!!" ucap Tanikawa sebelum pergi meninggalkan Lion sendirian.
Tanikawa pergi menggunakan mobilnya, dia pergi ke sebuah restoran untuk memesan beberapa makanan. Setelah selesai memesan, saat di perjalanan kembali ke rumah sakit. Mata Tanikawa menangkap van hitam dengan logo garuda hitam terparkir di tempat yang sama, dan dalam posisi yang sama, "Tunggu, kenapa van itu ada di sana? Apa jangan-jangan, selama ini kami diintai?!" gumam Tanikawa.
Tanikawa kembali ke rumah sakit, dia mengambil Magnum yang ia simpan di mobil. Dia meletakkannya di saku celananya untuk berjaga-jaga, "Komandan, makanan datang!!" ucap Tanikawa. Lion duduk, dia bersiap untuk makan-makanan yang dibeli Tanikawa. Saat makan, Lion curiga dengan gerak-gerik Tanikawa yang mencurigakan. Tanikawa terlihat sedikit cemas dan gugup, "Ada apa, Tanikawa?!" tanya Lion dengan pelan.
"Tidak ada apa-apa!!" jawab cepat Tanikawa. Lion melanjutkan makannya, namun. Kecurigaan terhadap gerak-gerik Tanikawa masih ada.
Di gedung yang sama, sang menejer sedang duduk di sofa. Bersama dengan dua orang wanita cantik di sampingnya, dia lalu mengambil ponselnya. Kemudian dia menelpon seseorang, "Bagaimana Pak? Semuanya sudah jelas kan? Mereka ada di sini, dan seperti janjinya. Uang 20 ribu dollar, dan ingat, biarkan mereka sembuh terlebih dahulu!!" ucap sang menejer.
"Ihhhhhhh..... Sayanggggg, ngobrol sama siapa sih? Kok cerius bangettt?!" tanya salah satu perempuan yang ada di sampingnya, "Iya nih, kita sampe di cuekin. Emangnya kamu nggak mau mainin kita?!" timpal perempuan satunya. Menejer itu tersenyum, lalu melepaskan jasnya, "Hehehe, ya pasti mau dong. Apalagi sama kalian berdua!!!" ucap menejer itu.
Bersambung...
