NovelToon NovelToon
Ipar Dan Mertua Rasa Madu

Ipar Dan Mertua Rasa Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Keluarga / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Konflik etika
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Rossa memeiliki suami yang selalu berpihak kepada keluarganya karena dia satu-satunya lelaki dalam keluarganya

Dirinya selalu merasa tersisihkan manakala ipar dan mertuanya selalu berusaha memonopoli suaminya dari segala sisi baik keuangan maupun perhatian,

Dia beruntung dibalik sikap mertua dan ipar bak Seorang madu untuknya, suaminya akhirnya sadar dengan semua perbuatannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Mendengar ucapan sang istri Pras menghela nafasnya, sebenarnya dia tidak tega melihat keadaan istri nya itu tapi dia harus memberikan pelajaran padanya karena dia selalu berbuat seenaknya dan sangat egois, dia pikir sikap istrinya itu akan berubah tapi nyatanya malah semakin menjadi.

Kini Farah beralih kepada sang anak yang sejak tadi diam menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan dirinya.

"Nak, jangan tinggalin mama yah, tetap disini sama mama, mau yah". Bujuk Farah pada anaknya itu.

Selama ini dia memang terlihat acuh kepada kedua anaknya karena selalu bersama geng sosialitanya, dia selalu ingin dipuji oleh mereka sampai melupakan anaknya dan menghalalkan segala cara agar dia juga memiliki hal yang sama dengan teman-temannya tanpa tahu kelakuannya menyakiti semua orang.

"Kami ikut papa saja, mama terlalu sibuk bahkan tidak pernah memperhatikan kami, kami hanya selalu bermain dengan baby sister padahal mama ada dirumah, mama sangat sibuk dengan dunia sendiri". Sang anak sulung menggelengkan kepalanya dengan kecewa.

"Maafin mama nak, mama janji setelah ini akan lebih memperhatikan kalian". Ucapnya dengan menangis.

Dia tidak menyangka jika selama ini anaknya menaruh kekecewaan yang sangat besar kepadanya, kehidupan sosialita yang selalu dia banggakan dan selalu dia ikuti menjadikannya lupa pada kehidupan pribadinya dan mengurus keluarga kecilnya dan sekarang semuanya sudah terlambat.

"Aku harap setelah ini, kamu bisa berubah, aku tidak tahu bagaimana cara mengajari dan mendidik kamu menjadi lebih baik, aku akan kembali jika kamu sudah berubah".

Dia terus berjalan membawa kopernya berjalan bersama sang anak masuk kedalam mobil dan menjalankannya pergi dari rumahnya begitu juga kedua anaknya yang dia bawah, dia ingin memberikan pelajaran pada istrinya.

Farah hanya menatap nanar kepergian suami dan juga anaknya, sekarang dia kehilangan semuanya karena keegoisannya,

"Semua ini gara-gara Fatan, aku harus buat perhitungan dengan mereka nanti, jika anak dan suamiku meninggalkanku".

Fatan dan keluarga kecilnya kini sedang bersenda gurau disela pekerjaannya, dia baru menyadari jika kebahagiaan seperti ini sudah jarang dia rasakan semenjak usahanya berjalan, dan dia lebih mementingkan ibunya dan juga keluarganya

Bahkan waktu sangat tidak terasa, Rossa sang istri lebih dulu pulang kerumahnya karena anak-anak nya perlu mandi dan juga istirahat yang benar.

Sedangkan Fatan masih berada ditoko untuk tetap bekerja karena dia harus membangun kembali usahanya.

Keesokan harinya Kasih datang kerumah sang anak, dia akan tetap akan berusaha mengendalikan sang anak, dia tidak terima jika anaknya lebih mengutamakan orang lain dari pada keluarganya sendiri.

Tanpa mengucapkan salam, dia masuk begitu saja karena tahu sang anak masih berada didalam rumah karena hari masih terlalu pagi, dia yakin anaknya masih sarapan.

"Kalian sedang sarapan apa?? " Tanyanya basa-basi.

Mereka yang tengah sarapan langsung menoleh mendengar suara Kasih, Rossa hanya menghela nafasnya dalam tanpa berucap sedangkan Datang langsung berdiri menghampiri sang ibu.

Walau dia sangat marah setelah kejadian kemaren tapi dia tidak bisa menampik jika dia harus tetap hormat kepada ibunya.

"Ibu kok datang pagi sekali, ada perlu apa?? ". Tanyanya pelan.

Dia mendudukkan ibunya di kursi untuk mengajaknya sarapan, apalagi istrinya memasak agak banyak pagi ini.

"Memang kenapa jika ibu datang, kau tidak suka?? ". Tanya kasih dengan ketus melirik tajam sang anak.

Fatan hanya tersenyum sendu, ibunya ini selalu mencari masalah dengannya padahal ini masih sangat pagi.

"Aku hanya bertanya bu, tidak biasanya ibu datang kesini sangat pagi".

Kasih mendengus kesal, kemudian beralih menatap menantunya yang sejak tadi diam saja bahkan tak mengeluarkan suaranya sama sekali.

"Kau tidak suka ibu datang sampai sejak tadi kau bahkan tidak menyapa ibu". Sungut Kasih menahan amarah

Baginya menantunya ini mulai bersikap kurang ajar padanya karena mulai dibela oleh anaknya.

"Saya sedang makan dan mengurus anak saya bu, lagian ibu memang tidak pernah menyapa saya dengan benar kan??, jadi lebih baik saya diam daripada membuat ibu marah-marah, apalagi ini masih pagi". Ucapnya pelan tanpa peduli jika jawabannya membuat Kasih meradang.

"Kau sudah berani kurang ajar sama ibu??, dasar menantu tidak tahu diri". Hardiknya dengan kasar.

" Mas aku berangkat duluan yah, aku kan kekamar mempersiapkan anak-anak lalu aku akan antar Rani dulu dan bawah Raka sekalian, nanti kita ketemu ditoko saja, tolong bereskan bekas makan ini yah, aku pamit dulu".

Rossa tidak memperdulikan caci makian mertuanya, baginya yang terpenting menyelamatkan mental dan hatinya beserta anaknya saat ini.

Dia juga malas menanggapi mertuanya yang semakin hari semakin seenaknya saja.

"Eh, orangtua masih bicara, kurang ajar". Teriak kasih semakin meradang.

Fatan hanya menghela nafas, dia sejak tadi mengepalkan tangannya dan berusaha mengontrol emosinya, dia takut meledak malah membentak ibunya nanti.

"Lebih baik ibu pulang, kami sedang banyak urusan". Ucapnya dengan dingin dan tatapan tajam.

Kasih melotot tidak terima mendengar perkataan sang anak yang mengusirnya walau cara bicaranya masih halus.

"Kau mengusir ibu?? ". Tanyanya dengan suara nyaris melebihi suara toa mesjid.

Fatan menutup matanya, dia berusaha menahan gemuruh dihatinya karena ibunya ini.

"Pulanglah bu, aku sedang tidak ingin berbicara apalagi bertemu dengan ibu dalam keadaan seperti ini karena aku sangat menyayangi dan menghormati ibu". cicitnya dengan suara rahang dan gigi bergemeletuk nyaring.

Jawaban Fatan semakin membuat Kasih semakin meradang, dia semakin marah dan emosi.

Plak.. Suara tamparan menggema diruangan yang sunyi itu.

Pertahanan Fatan runtuh juga, amarah dan emosi yang sejak tadi dia tahan kini akhirnya meledak.

Fatan menggebrak meja dengan mata menyala, dia menatap ibunya dengan kemarahan yang tidak pernah Kasih lihat selama ini, Kasih menelan ludahnya sukar.

Dia tidak menyangka tindakannya membangkitkan sisi lain anaknya yang tidak pernah dia lihat.

Fatan mengambil piring disebelah ibunya kemudian menghempaskan nya ke lantai hingga berbunyi nyaring membuat Surti ketakutan seketika.

"Sebelum aku bertindak kasar pada ibu, pergilah kumohon, pergi kubilang". Teriak Fatan menggema kemudian terdengar hempasan piring lagi.

Fatan betul-betul meluapkan emosinya, wajahnya memerah dan urat di lehernya menegang karena amarah

Kasih kini ketakutan setengah mati, Fatan tidak pernah berteriak dan mengusirnya serta bersikap seperti ini padanya, dia harus pergi sebelum Fatan betul-betul murka.

Sedangkan Rossa yang mendengar itu hanya bisa menghela nafasnya dan semakin membesarkan suara air dikamar mandi agar Rani sang anak tidak mendengar keributan diluar.

Kasih langsung keluar rumah tanpa bicara apapun, tubuhnya bergetar ketakutan melihat amarah Fatan barusan.

Setelah ibunya pergi, Fatan menghempaskan dirinya pada kursi makan, dia meraup kasar wajahnya dan mengacak rambutnya itu.

"Ya Allah ampuni aku".

1
Adi Sudiro
Ratih apa Ningsih thor
ChikoRamadani
bagaimana mau bicara kamu saja terlalu sibuk dengan keluargamu daripada istri & anakmu.... sampai kamu lupa memberikan mereka kepercayaan dan perhatian.
sekarang sudah tau kan tindak tanduk kakak & ibumu... kasih ketegasan dong fatan. jangan menyudutkan rossa apalagi rani sering sekali di bully oleh keponakanmu... jangan buat mereka makin tertindas harusnya kamu bisa melindunginya...
ChikoRamadani
baru beberapa bab udah nyesek x ... rani harus mengalami trauma karena perbuatan fattan sampai dia merasakan ketakutan ... keluarga macam apa yang dibangun fatan ini ya allah. kasian istri & anaknya hidup nya terganggu dengan keluarga fatan yg toxic termasuk ibu dan kakak fatan...
Ummu Umar
ok Terima kasih kritiknya😄
Soraya
dh mampir thor, untuk kata bawah sama bawa itu beda artinya thor baru awal perhatikan typo nya lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!