IG : Srt_tika92
Giska, gadis yatim piatu yang tinggal dengan keluarga mantan majikan kedua orang tuanya.
Aurel adalah salah satu anak dari keluarga dimana Giska tinggal.
Aurel dan Giska selalu bersekolah di tempat yang sama, karena memang usia mereka sebaya.
Mereka pun terjebak mencintai pria yang sama. Hingga Giska merelakan pria itu untuk menikah dengan Aurel.
Hingga suatu saat, Aurel datang tiba tiba menemui Giska untuk menikah dengan suaminya.
Ikuti kisah cinta mere hanya disini..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya Giska
Mereka memutuskan untuk segera pulang, karena hari sudah semakin sore. Pengunjung lainnya pun sudah semakin mengurang.
" Tom, tolong anterin Laura yah, dia gak bawa mobil tadi. " ujar Giska pada Tomi.
" Siap bu boss.. " dengan senang hati Tomi melaksanakan tugas dari istri kedua atasannya itu.
" Gak usah Tom, gue bisa pulang sendiri naik taxi, nanti malah ngrepotin. " ujar Laura yang tak enak hati pada Tomi. Matanya melirik ke arah Giska yang sedang menahan senyumannya ' si Giska pasti sengaja nih.. '
Tomi tersenyum, " Gak ngrepotin kok, lagian kita searah kan? "
" Iya Ra, dari pada naik taxi mending di anterin ama Tomi. Sekalian --- "
Laura menyikut lengan Giska agar tak melanjutkan kalimatnya yang membuat dirinya malu di depan Tomi.
" Iya.. iya.. " akhirnya Laura setuju untuk di antar oleh Tomi.
Davon yang tadi menemani Aurel ke toilet kembali setelah kepergian Tomi dan Laura.
" Loh.. Tomi sama Laura mana Gis? " tanya Aurel.
" Udah pulang duluan. " Giska.
" Oh.. yaudah kita langsung pulang yuk. " ajak Aurel yang diangguki oleh Giska.
Aurel mengalungkan lengannya ke lengan kekar Davon, membuat Davon kikuk tidak enak di lihat oleh Giska.
Giska yang melihat kecanggungan di wajah Davon tersenyum dan mengangguk mengerti seakan berkata ' gak papa '
" Von, kita anterin Giska dulu yak.. " ucap Aurel di perjalanan mereka menuju mobilnya.
Davon menghela nafas pasrah, karena malam ini memang giliran dirinya bersama dengan Aurel, namun hatinya menginginkan selalu bersama Giska.
" Iya.. tapi aku lembur. " Davon.
" Von ini kan hari libur, masa lembur tiap hari. " gerutu Aurel.
Giska yang mendengar kebohongan Davon hanya bisa menggelengkan kepalanya tanpa ingin ikut mencampuri percakapan mereka berdua.
" Tapi kerjaan aku banyak Rel.. " sanggah Davon.
Aurel mendengus kesal. " Kamu tuh selalu aja begitu! "
Sedangkan Davon melirik ke belakang dimana Giska berjalan di belakangnya, Giska hanya tersenyum saat pandangan mereka bertemu.
Giska di antar sampai depan gedung apartemen, Davon dan Aurel melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah yang mereka tinggali bersama kedua orang tua Davon. Rasanya Davon tak rela melewati malam tanpa Giska.
Setelah sampai, Davon segera membersihkan diri bergantian dengan Aurel.
" Von, bagaimana keadaan istri kedua mu? " tanya nyonya Jenny yang mendengar janin di kandungan Giska telah gugur.
" Keadaan Giska sudah membaik mah. " jawab Davon sembari duduk menemani nyonya Jenny bersantai menunggu waktu makan malam tiba.
" Sampaikan maaf mama pada Giska yang gak bisa nemenin dia kemarin. " ucap nyonya Jenny yang memang kebetulan sedang berada di luar negeri menemani suaminya saat kejadian keguguran nya janin Giska.
Davon mengangguk. " Iya mah, nanti Davon sampein. "
" Lalu bagaimana hubungan kalian bertiga? baik-baik aja kan? gak ada masalah? " tanya Nyonya Jenny mengenai hubungan keluarga kecil Davon.
" Mama gak usah khawatir, kami baik-baik aja. " ujar Davon.
" Baguslah.. mama harap kamu adil dengan kedua istri mu. Jangan sakit mereka dengan sikap egois mu yang hanya mencintai salah satunya. " ujar nyonya Jenny yang tau jelas cinta putranya hanya untuk Giska. Dan selama ini nyonya Jenny mengetahui jika Davon selalu mengutamakan Giska di banding Aurel.
" Berat mah.. " keluh Davon. " Davon hanya menginginkan dia yang menjadi istri ku. " jawab Davon.
Nyonya Jenny mengelus pundak putranya. " Ikuti kata hatimu, mama mendukung keputusan mu jika itu yang terbaik untuk mu. Tapi kau tau resikonya kan, kau akan menyakiti hati salah satu istri mu. "
Davon termenung mendengar ucapan mamanya. Dia harus memikirkan cara agar bisa dengan mudah melepaskan Aurel tanpa menyakiti perasaan wanita itu.
" Jangan terlalu di pikiran, jalanin aja dulu. yang penting misi ngasih cucu ke mama berhasil dulu. " nyonya Jenny.
Obrolan mereka berakhir saat salah satu pelayan memberitahu jika makan malam sudah siap, bersama kedatangan Aurel yang terlihat baru sudah rapi menyelesaikan ritual mandinya.
Melihat makanan yang berjejer di meja makan membuat Davon teringat pada wanita nya. " Apa Giska sudah makan? "
Tidak peduli jika nanti Aurel merengek meminta untuk di temaninya, Davon berniat untuk mendatangi Giska setelah makan malam selesai dengan alibi apapun untuk mengelabui Aurel.
*
Guys.. Author mau ganti cover lagi nih.. soalnya banyak yang pake.. mohon di maklumi🙏🙏
*
*
*
...Jangan lupa berikan dukungan kalian...
...Like. komen. vote. ...
...Bye.. bye.. ...
👍👍👍💪💪💪🙏🏻🙏🏻🙏🏻