Di balik senyum manis dan mata indah Narynra, terdapat kesedihan mendalam yang disebabkan oleh pernikahan ayahnya dengan ibu tirinya. Sebelum pernikahan itu, Narynra membuat perjanjian rahasia dengan ibu tirinya yang hanya diketahui mereka berdua. Apakah isi perjanjian itu? Sementara itu hubungan Narynra dengan Kaka tirinya tidak pernah akur, dan situasi semakin buruk setelah ayahnya terkesan selalu membela kakak tirinya, membuat Narynra merasa tidak betah di rumahnya. Akankah Narynra dan kakak tirinya bisa berdamai?
Narynra kemudian bertemu Kayvan, seorang pria yang tampan dan perhatian. Setelah pertemuan pertama, Kayvan terus berusaha mendekati Narynra, dan mereka akhirnya menjalin hubungan asmara.
Sementara itu, seorang pria misterius selalu memperhatikan Narynra dari kejauhan dan terus mengirimkan pesan peringatan kepada Narynra bahwa Kayvan tidak baik untuknya. Siapa pria misterius ini? Apa tujuannya? Akankah Narynra bahagia bersama Kayvan atau atau bersama yang lain?,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Midnight Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadian
Seminggu berlalu hampir setiap hari Lukas dan Audrey pergi bersama, namun kenyataannya mereka hanya pergi bersama ke kafe lalu masing-masing sibuk mengerjakan pekerjaannya di laptop.
Yang tidak mereka sadari bahwa ternyata hari itu Elisya juga berada di kafe itu dan mengamati mereka. Cukup lama Elisya mengamati tapi tidak ada pergerakan atau pembicaraan mereka hanya fokus melihat laptop masing-masing. Elisya akhirnya menghampiri mereka.
"Lukas"
Lukas melihat ke sumber suara itu dan melihat Elisya.
"Ibu"
"Bagus ya Lukas kamu bohongin ibu, katanya kencan, tapi yang ibu liat kalian cuma fokus liat laptop masing-masing, jangan-jangan selama satu minggu ini kalian cuma pura-pura kencan"
"Engga Bu, ibu jangan salah paham, kita satu minggu ini beneran kencan"
"Tapi hari ini yang ibu liat kalian cuma fokus sama laptop masing-masing ga ada interaksi apapun dari tadi" kata Elisya
Audrey sedikit bingung harus berkata apa, sementara Lukas mengedipkan kedua matanya memberi kode pada Audrey, melihat itu Audrey melebarkan matanya.
"Tante jangan salah paham dulu ya, sebenarnya kita memang sedang kencan tapi tadi aku dapat kabar kalau ada pekerjaan mendesak di kantor dan harus segera di selesaikan jadi aku minta Lukas untuk membuka laptopnya dan menyuruh dia bekerja juga agar tidak kesepian menungguku menyelesaikan pekerjaan, jadi begitu yang sebenarnya Tante" kata Audrey
"Oh begitu rupanya, maaf ya Tante udah salah paham, kalau gitu Tante pamit ya, kalian lanjut aja"
"Iya Tante hati-hati di jalan" kata Audrey
"Hati-hati di jalan Bu" kata Lukas
Elisya meninggal kafe itu. Lukas dan Audrey merasa lebih tenang setelah Elisya pergi, mereka duduk kembali, dan meminum minuman mereka dengan cepat seperti orang yang sangat kehausan.
"Akhirnya Ibu pergi juga"
"Aku ga nyangka tiba-tiba Tante Elisya nyamperin kita"
"Sepertinya kedepannya kita harus lebih hati-hati, bila perlu pesan tempat VIP"
"Bener kata kamu"
"Walaupun tadi ibu terlihat percaya dengan perkataan kamu, tapi aku tau dia masih sedikit curiga dengan kita"
"Trus gimana?"
Lukas memikirkan ide untuk masalah ini dan terlintas sebuah ide yang cukup konyol tapi mungkin bisa menyelesaikan permasalah mereka.
"Hm.... Apa aku harus sewa perempuan buat pura-pura jadi pacarku, trus kamu tau dan kamu bilang kalau aku play boy jadi kamu ga mau sama aku"
"Serius mau pake cara ini?"
"Iya"
"Tapi nanti kamu kelihatan jeleknya dong"
"Gapapa aku ga masalah"
"Ga aku ga setuju dengan ide kamu, itu ga adil buat kamu, jadi kita cari ide yang lain aja"
"Emang kamu punya ide yang lain?"
"Engga"
"Hm ... Kirain ga setuju karna punya ide"
Mereka memikirkan beberapa ide lain tapi belum juga mendapat ide yang di setujui bersama. Banyak yang sudah mereka bahas namun tak menemukan kesepakatan bersama. Akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing.
Selama satu minggu Narynra memikirkan kabar Kayvan, dia bingung mau menghubungi Kayvan lewat apa karna dia memang tidak punya nomor Kayvan. Dia berfikir untuk pergi ke rumah Kayvan tapi sedikit ragu.
"Woy Ryn"
"Issss bikin gue kaget"
"Lagian lo ngapain melamun?"
"Gue lagi mikirin Kayvan, gimana keadaan dia sekarang ya?"
"Ya lo tanyain dong"
"Tanyain lewat apa? nomornya aja gue ga punya"
"Trus gimana?"
"Gue nanya lo, lo malah balik nanya"
"Emm lo tau kan tau rumah dia ya, kenapa lo ga ke rumahnya aja"
"Masa kerumahnya sih, gue malu lah"
"Lah trus gimana?"
"Hmm.... Ga tau"
Narynra meletakkan kepalanya di atas meja, sementara Tiffany menatap Narynra sambil menggelengkan kepalanya.
Salah satu mahasiswi memberikan bunga beserta amplop pada Nyarynra dan mengatakan seorang pria yang memberikan itu padanya.
Narynra membuka amplop mengeluarkan kertas yang ada di dalamnya lalu dia membaca tulisan di kertas itu.
Hai Naryn
Temuin aku di Restoran Blue Night di jln permata, jam 8 malam.
Dari Kayvan
"Dari siapa?"
"Dari Kayvan"
"Cie.... baru aja lo mikirin dia, eh di kirimin bunga, apa isi suratnya?"
"Rahasia dong"
"Ehhh gitu ya udah mulai rahasia-rahasiaan sama gue"
Narynra mengingat kembali ucapan Kayvan di rumah sakit kalau dia mau menyatakan perasaanya di tempat yang bagus dan suasana yang romantis. Dia berfikir apakah nanti malam Kayvan akan menyatakan perasaannya.
Cahaya lilin yang lembut menerangi meja-meja dengan suasana yang hangat. Suara musik lembut mengalun di latar belakang. Dekorasi elegan dengan bunga segar dan pencahayaan redup menciptakan suasana yang sempurna untuk kencan romantis.
Kayvan mempersilahkan Narynra untuk duduk, dia mengambil setangkai mawar merah dan mawar putih.
"Kamu ingatkan waktu di rumah sakit aku bilang apa, dan aku rasa ini waktu yang tepat untuk itu. Jadi sekarang kamu pilih mau mawar merah atau putih, kalau kamu ambil mawar merah berarti kamu trima perasaan aku tapi kalau kamu ambil mawar putih berarti kamu nolak aku"
Narynra mengambil mawar merah dan putih. Sementara Kayvan terlihat bingung kenapa Narynra mengambil semua bunga di tangannya.
"Naryn jadi maksudnya gimana?"
"Aku ga bisa"
"Oke aku ngerti" kata Kayvan menundukkan kepalanya seolah dia merasa sedih karna cintanya di tolak.
"Aku ga bisa nolak"
Narynra tersenyum lebar menatap Kayvan yang langsung mengangkat kepalanya dengan ekspresi senang. Saking senangnya sampai dia memegang kedua tangan Narynra dengan erat dan tidak ingin melepaskan pegangannya.
"Kamu kekecengan pegangnya, tanganku sakit"
"Maaf Naryn aku seneng banget denger jawaban kamu barusan"
"Iya aku ngerti"
"Kita harus abadiin moment ini"
Kayvan mengambil foto selfie mereka berdua, dan menjadikan foto itu walpaper di hp nya.
Narynra tersenyum melihat itu.
"Kirim ke aku fotonya"
"Kirim gimana aku aja ga punya nomor kamu"
Narynra mengeluarkan Hp-nya menunjukkan nomor pada kayvan."ini nomor aku"
Kayvan menulis nomor Narynra dan memberi nama SweetyGirl di hpnya lalu mengirimkan foto tadi pada Narynra.
"Kalau aku upload di IG boleh?"
"Boleh dong, aku malah seneng banget kalau kamu upload di IG kamu, itu tandanya kamu ngasih tau orang-orang kalau kamu sekarang udah jadi milik aku, Narynra Laurence milik Kayvan Pratama"
"Ternyata kamu narsis juga ya"
"Hahaha"
Narynra mengupload foto bersama Kayvan dengan caption Now I'm yours.