Gharial El Barrack, seorang pria yang dijodohkan dengan selebriti papan atas. Namun, hasratnya justru hanya bangkit ketika bersama sang adik, Liliyana.
Hingga suatu kejadian membawa Liliyana terjebak dengan kegilaan Gharial.
Akankah mereka bersatu? Sementara di mata umum, cinta mereka adalah cinta terlarang?
Noted : Banyak umpatan kasar, dan kata-kata nyeleneh. Kalau tidak suka harap skip!
Salam anu 👑
Follow Ig @nitamelia05
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Kuncinya
"Anjinggg, berita apalagi sih ini?" teriak Ghara merasa frutasi. Karena dia benar-benar muak dengan media yang selalu menyebarkan gosip tidak benar antara dia dan Kesyha.
Jangankan membuat Keysha hamil, menyentuh saja dia tidak pernah!
"Sabar dulu, Ghar. Berita ini update pasti ada sebabnya, lagian lu gak ngerasa ngehamilin si Keysha 'kan?" ujar Edo, agar sang sahabat tenang terlebih dahulu.
"Ya enggak lah, Anjiirr! Megang aja gue jijik apalagi bikin dia bunting. Ngadi-ngadi nih berita," timpal Ghara dengan nafas memburu. Lalu menyerahkan ponsel Edo dengan kasar.
Otaknya langsung berpikir bagaimana jika Lily tahu tentang berita ini, dia takut sang gadis menelan mentah-mentah dan akhirnya kembali salah paham dengannya.
"Nah ya udah, tugas kita sekarang cari tahu kenapa bisa ada berita kayak gini? Kalo si Keysha bunting beneran kan bagus."
"Bagus biji mata lu!"
"Dengerin gue dulu, Nyet. Jangan marah-marah mulu. Kalo Keysha bunting otomatis ada bapaknya si bayik dong, nah itu artinya elu gak perlu tanggung jawab, dan itu semua bisa lu jadiin alesan buat mutusin pertunangan! Sekarang ayo, buktiin bukan elu yang buat si Lampir itu bunting," jelas Edo dengan gamblang.
Ghara terdiam sambil menjernihkan pikirannya. Apa yang dikatakan Edo adalah benar, dia tidak boleh terus-menerus marah-marah, karena semua itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
Hingga tiba-tiba Ghara teringat kembali kejadian malam itu. Di mana Keysha terjebak dengan permainannya sendiri, sementara dia pulang bersama Lily.
Ghara mencoba menghubungkannya dengan berita yang sedang beredar, hingga tak berapa lama kemudian pria tampan itu menyeringai. "Do, lu liat siapa yang nolongin si Lampir pas di kolam renang? Atau yang nganterin dia pulang?"
Edo mengernyitkan keningnya. Lalu menggelengkan kepala. "Gue sama yang lain langsung pulang, Ghar. Emangnya kenapa?"
Ghara mencondongkan wajahnya ke arah Edo, lalu menepuk bahu pria itu. "Gue yakin kuncinya ada di sana."
***
Di rumah sakit.
Keysha langsung berteriak histeris saat mendengar dirinya tengah berbadan dua. Dia menggeleng tak percaya, karena tak merasa melakukan hubungan sexs dengan seorang pria.
"Aku gak mungkin hamil!" teriak Kesyha sambil menangis. Dan Marcell langsung mendekati wanita itu, memeluknya erat.
"Dokter, bisa tinggalkan kami berdua?" ujar Marcell seraya menahan tubuh Keysha yang terus meronta-ronta.
Wanita itu meraung keras, memukul-mukul dada Marcell, tidak terima dengan takdir yang Tuhan berikan padanya.
"Baik, Tuan. Saya permisi …."
Sepeninggal dokter itu, Marcell meregangkan pelukannya. Menatap Kesyha dengan mimik wajah sendu, "Key, dengerin aku dulu."
"Dengerin apa, Cel?! Dengerin apa? Aku gak mau hamil, ini pasti salah, aku gak mungkin hamil!" balas Keysha dengan menjerit. Lalu berusaha untuk melepaskan diri dari Marcell.
"Maafin aku, Key. Tapi ini semua di luar kehendak kita, aku janji aku bakal tanggung jawab."
Mendengar itu, dada Keysha semakin bergemuruh hebat, dia menatap manik mata Marcell dengan kebencian yang semakin mendalam, jadi dia dan Marcell benar-benar pernah menyatu?
Sementara di dalam hatinya hanya ada Ghara. Dia mencintai pria itu, dan hanya pria itu yang boleh menanam benih di rahimnya.
Keysha memukul keras dada Marcell, tidak ingin mengakui bahwa anak yang ada di dalam kandungannya adalah anak pria itu. "Aku gak sudi hamil anak kamu, Cel! Aku gak mau!"
"Tapi semuanya sudah terjadi, Keysha!" sentak Marcell tanpa sadar, karena dia tidak tahu harus berbuat apa, agar wanita itu percaya bahwa dialah ayah dari bayi yang dikandungnya.
Dia yang pertama menyentuh Kesyha.
Keysha semakin tergugu. Namun, sumpah demi apapun, dia tidak ingin menerima kenyataan ini, dia tidak ingin gara-gara ini semua pertunangannya dengan Ghara kembali terancam gagal.
"Ayolah, Key. Turunin ego kamu sedikit aja. Terima aku, aku bakal tanggung jawab penuh sama kalian," ujar Marcell dengan tatapan yang begitu tulus, dia mencoba untuk meraih tangan Keysha tetapi wanita itu segera menepisnya.
Keysha menggeleng tak terima.
"Aku gak mau, Cel. Aku gak cinta sama kamu!"
"Cinta ada karena terbiasa, Keysha. Kita bisa bangun sama-sama rasa cinta itu, apalagi ada dia di antara kita," tegas Marcell, berharap sang wanita bisa mengerti dengan apa yang disampaikannya.
Keysha mengusap air matanya dengan kasar. Sementara otaknya terus bekerja, memikirkan cara agar bisa terlepas dari Marcell.
"Aku gak mau! Kalo bener aku hamil, aku bakal gugurin bayi ini, karena aku gak mau dia jadi beban aku."
Mendengar itu, mata Marcell langsung terbuka dengan sempurna. Tak habis pikir kenapa Keysha bisa setega itu pada bayi mereka. "Keysha, jangan gila!"
"Aku gak gila, aku cuma gak mau hidup sama orang yang gak aku cinta!"
"Astaga, Key!!!"
***
Ruqyah aja, Bang, nih lampir atu 🙄🙄🙄
"maen apa dad?? "😆😅