NovelToon NovelToon
Aku Seorang Ibu Antagonis

Aku Seorang Ibu Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Keluarga / Romansa / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Barat
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rere Lumiere

Vivienne terbangun, dan melihat tempat itu berbeda dari rumahnya. Dia mengingat bahwa merayakan festival tahun baru untuk pertama kalinya. Di tengah keramaian yang penuh sesak itu, dia mengalami serangan panik dan penyakit nya asma yang mungkin membuat nya meninggal.

Vivienne melihat sekeliling, "Dimana aku?"

"Tentu saja di kamar anda, ya mulia," ucap seseorang membuyarkan lamunannya.

"Ya mulia? siapa aku?"

"Anda Ya mulia permaisuri Vivienne Greyhaven."

Vivienne seketika teringat sebuah novel yang berjudul I'm a villain mom. Dimana tokoh sang ibu mati dengan mengenaskan di tangan ketiga pangeran, anak-anak nya. Lalu bagimana nasib Vivienne sekarang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere Lumiere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[12] Terungkap

"Dead, apa? Died," bisik beberapa dewan istana merasa ada yang aneh dari perkataan permaisuri.

"Mungkinkah Maksudnya mati?" bisik Sir John membalas mentri dalam negeri.

"Ya, mungkin aku salah dengar, tidak mungkin permaisuri mengutuk kita untuk mati, tapi anehnya Ya Mulia menyerahkan urusan rumah tangga pada permaisuri," jawab mentri urusan dalam negeri.

"Benar, bukannya kemarin selalu wanita itu yang mengurus urusan rumah tangga istana, siapa namanya Rosalind," tutur Arsiparis Kerajaan.

"Iya, istri ku mengeluhkan perempuan itu, dia sering kali mengikuti perjamuan para bangsawan dan gayanya itu sangat sombong. Seperti dia lah yang permaisuri." ungkap mentri dalam negeri.

"Aku tidak menyukainya," bisik Sir John.

Magnus memandang semua dewan kerajaannya yang mulai bergosip tentang wanita yang juga dia tidak sukai itu, namun ruangan menjadi tidak kondusif, Magnus tidak suka.

"Diam!" teriak Magnus dengan suara tenornya, membuat semua orang di ruangan itu diam seketika.

"Vivienne, biar aku melihat apa yang kamu bawah," ajak Magnus untuk mendekatinya.

Vivienne kemudian menganggukkan kepalanya kemudian mendekati Magnus, terlihat mata para dewan lain mengikuti langkah permaisuri mereka, hingga sampai lah berkas itu di tangan Magnus.

Magnus melihat dengan seksama berkas yang di bawah Vivienne, ternyata Vivienne sangat terampil, semua di kerjakan dengan rapih dan presisi.

"Aku mengerjakan itu semalaman loh, Ya Mulia," ungkap Vivienne tersenyum simpul.

Magnus kembali menutup berkas itu kemudian melihat ke wajah Vivienne yang terlihat berdiri di sebelah kirinya, tatapan Magnus dingin seperti akan menusuk Vivienne, Wanita itu lalu memalingkan wajahnya karena malu.

"Baik lah, kamu coba jelaskan isinya, agar semua dewan istana mendengar, " titah Magnus.

"Baiklah, isi buku kas besar istana memang di lakukan dengan rapi dan persisi. Namun, banyak keliruan di dalamnya, seperti lubang besar yang sengaja di buat," tutur Vivienne.

"Seperti lubang besar, Ya Mulia, apakah ada yang mengalinya?" tanya Sir John.

"Yap, Exactly, beberapa lubang besar itu seperti, gaji staff yang timbang di antara beberapa orang, kebutuhan makanan dan minuman yang di kurangi, dan selebihnya anggaran pengeran serta permaisuri yang terus melonjak namun bukti fisik tidak ada," papar Vivienne.

"Ish, pantas saja gaji pengawal terus berkurang, wanita itu sungguh tidak tau malu," ucap Sir John.

"Semoga saja setelah permaisuri turun tangan, keadaan istana semakin membaik," kata Mentri dalam negeri pada Sir John yang merupakan pimpinan para pengawal istana.

"Dari mana kamu tau, bahwa anggaran mu dan pengeran melonjak?" tanya Magnus kembali membuka kembali berkas yang di bawa Vivienne.

"Ya tentu saja, setelah melihat barang kamar ku dan Pangeran, pada hari pertama aku di serahkan tugas ini, aku langsung meminta Anna mengirim surat ke butik Gabrielle milik Madam Bella, untuk memastikan," lontar Vivienne.

Kemudian memberikan buku di atas meja Magnus, kaisar itu tidak ketahui maksudnya, dia lalu melirik Vivienne dengan datar seolah mempertanyakan yang di hadapan nya.

Vivienne mengerti kode dari Magnus, dan mengatakan, "Ini bukti catatan dari Madam Bella, selama lima tahun. Dia tidak pernah membuat baju untuk permaisuri maupun pengeran, Madam Bella memang selalu datang atas undangan ku,"

"Namun, harus kembali pulang karena di tolak oleh Rosalind dengan alasan 'saya tidak tertarik lagi dengan designnya', Madam Bella sedikit kecewa, namun menurut nya sebuah kehormatan dia bisa di panggil ke istana oleh saya, itu sebab nya masih datang selama lima tahun berturut-turut,"

"Kurang ajar sekali si Rosalind itu, bisa-bisanya dia seperti itu pada permaisuri dan pengeran, dia harus mendapatkan hukuman," jawab mentri luar negeri.

Bisik-bisik mulai terdengar lagi, sekarang lebih kencang dari sebelumnya. Magnus mulai memandang dengan sinis para dewan kerajaannya.

"Diam! Pengawal kesini!" teriak Magnus menggebrak meja nya.

Para dewan akhirnya terdiam, karena berfikiran mungkin saja Magnus memanggil pengawal untuk menghukum mereka. Sebab beberapa pengawal sudah berlarian masuk keruangan itu.

Pengawal itu membungkukkan tubuhnya, "Ya Mulia, kami siap menjalankan perintah Anda,"

"Bawa…" para dewan bergidik ngeri ketika mendengar kata itu.

"Bawa wanita itu kesini ke hadapan ku," jelas Magnus pada pengawal nya.

"Baik Ya Mulia, kami siap menjalankan perintah Anda," hormat para pengawal kemudian meninggalkan tempat itu.

Beberapa saat ruangan itu hening dan auranya terasa hitam pekat serta canggung, hingga para pengawal akhirnya melemparkan Rosalind ke dalam ruangan itu.

Kening Rosalind nampak berkerut tidak tau apa yang terjadi pada dirinya, tiba-tiba saja di seret oleh pengawal seperti bintang peliharaan ke dalam ruangan dewan Istana.

"Ampun, Ya Mulia, saya tidak tau apa-apa," ucap Rosalind menunduk dan masih terduduk di lantai ruangan itu.

Magnus melemparkan semua berkas yang di bawah Vivienne pada Rosalind, "Ini yang kau bilang tidak tau, apa yang kau lakukan pada semua staff, terlebih lagi keluarga ku," cecar Magnus.

Mendengar hal itu Vivienne tersenyum tipis, "Ternyata dia masih perduli dengan orang lain," gumamnya dalam hati.

"Tidak Ya Mulia, bukan begitu," jawab Rosalind menggelengkan kepalanya.

"Bukan?! lalu apa ini?" tunjuk Magnus pada berkas yang berserakan itu.

"Bohong Ya Mulia, ini hanya akal-akal permaisuri, Anda kan tau dia punya masalah jiwa," sanggah Rosalind, tangannya bergetar menujuk kearah Vivienne.

Vivienne tidak perduli, mukanya tebal, namun sebenarnya hatinya sangat kesal seperti detik berikutnya akan menjambak dan mencakar wanita yang tergolek di lantai itu.

"Tapi, tidak ada kebohongan dari catatan yang permaisuri selidiki Ya Mulia, semua kejadian benar adanya. Gaji kami banyak potong dengan tidak jelas, padahal gaji kami sudah kecil," ujar salah satu pengawal yang tadi menyeret Rosalind.

"Benar kata pengawal ini, saya pernah mengusulkan kenaikan gaji atau memotong pungutan liar yang di lakukan wanita ini namun dia tidak mengindahkan nya, Ya Mulia," timpal Sir John.

"Hamba juga sama, Ya Mulia," sahut Anna menambahkan rentetan kesalahan Rosalind.

"Saya rasa yang aman di sini hanya orang-orang di sekitar Ya Mulia, kemungkinan itu untuk mengelabui Anda, Ya Mulia," ucap mentri dalam negeri yang merasa tidak pernah kena imbas dari Rosalind.

"Yah itu bukan ranahnya, mungkin jika dia bisa mungkin wanita itu akan mencabik-cabik kita," jawab mentri luar ngeri terlihat melihat Rosalind dengan senyum sinisnya.

"Ada benarnya juga, aku mendengar dia ingin menjadi permaisuri di hadapan para bangsawan," ungkap mentri dalam negeri.

"Ah, kurang ajar sekali, ingi menjadi permaisuri padahal permaisuri kita masih hidup. kalau benar dia permaisuri bagaimana dengan nasib semua orang," timpal Arsiparis Kerajaan.

"Diam kalian!" pekik Rosalind tak suka mendengar suara sumbang orang-orang di ruangan itu.

Para dewan istan tersentak, kemudian menatap sinis pada Rosalind seperti akan membakar nya kala itu juga.

"Ya Mulia, wanita rendahan ini sangat tidak sopan, hukum dia dengan berat agar dia tau kesalahan nya," ujar Sir Jhon.

1
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Rere Lumiere: di tunggu ya 🙏
total 1 replies
swanaswana
lanjuttt thorrrrr, cumungud yaww🌷
Rere Lumiere: Makasih
total 1 replies
koko
author kok episode ngulang lagi
Rere Lumiere: oke siap
total 15 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!