Bukan Simpanan

"Uuaaaa........." Zizi menguap lebar sambil merenggang kan otot tangan nya.

Di lirik nya jam sudah pukul setengah lima pagi,dia harus segera bersiap,pagi ini dia ingin menyiapkan sarapan untuk Pras.

Zizi segera keluar rumah setelah mengikat rambut nya asal membuat kecantikan Zizi berkali-kali lipat,dia terlihat sangat natural dengan dress putih tanpa lengan.

Zizi segera ke dapur untuk memasak omlet dan dua gelas susu hangat untuk dia dan Pras pagi ini.

Pras juga kut terbangun karena mendengar suara dari luar dia mengamati dari kejauhan betapa seksinya Zizi masak dengan mengenakan dress tanpa lengan.

"Mas" gumam Zizi pelan saat melihat Pras hanya mengenakan kaos singlet dan celana pendek, ketampanan Pras berkali-kali lipat.

"Gila!! suami siapa ini,kok aku baru nyadar ya kalau mas Pras jauh lebih tampan dan dewasa dari pada Bara" batin Zizi tak bisa menyembunyikan perasaan bahagia nya

"Masak" sapa Pras langsung duduk di meja makan

"Ya mas,mandi dulu gih baru sarapan, lanjut ke kantor mas,hari ini ada rapat tahunan sama staff yang lain,nggak boleh telat mas"ingat Zizi

"Hmmm" jawab Pras segera berjalan ke arah kamar nya, Otot tangan nya terlihat lebih macho menurut Zizi, tiba-tiba saja terlintas pikiran kotor Zizi tapi membuat nya tersenyum sendiri.

"Gila!!! siaal kok malah jadi ngaco gini" gumam Zizi menggigit bibir bawahnya lalu ikut masuk ke dalam kamar untuk siap-siap.

"Zi,,mas tunggu di bawah ya" ujar Pras sambil memainkan ponsel nya membuat Zizi sedikit cemberut karena dari sarapan tadi Pras tidak melepaskan ponsel nya sedetik pun.

"Chatt sama siapa sih mas" batin nya kesal

"Tolong cek Ac nya Zi,takut nya mas lupa matiin" pekik Pras,dia sengaja membiasakan menyebut panggilan mas agar Zizi selalu ingat.

Zizi segera mengecek semua lampu dan Ac lalu ikut turun ke bawah.

***

Perjalanan dari apartemen ke kantor Pras tidak begitu jauh cukup dengan 25 menit saja jika jalanan belum macet.

Sesampainya di parkiran Zizi hendak turun tapi segera di tahan oleh Pras, membuat Zizi tertegun menatap wajah suami siri nya ini,jangan di tanya lagi jantung Zizi saat ini. Jika bisa loncat sudah pasti akan meloncat, tatapan maut Pras tidak mampu menahan gejolak di dadanya,Zizi sedikit memejamkan mata nya berusaha menetralkan detak jantung nya saat ini.

"Seperti nya jalan sedikit licin, hati-hati jangan sampai terpeleset" bisik Pras sambil membuka seat belt yang masih di kenakan Zizi membuat Zizi malu setengah mati dia pikir tadi Pras akan memberikan ciuman selamat pagi seperti drakor-drakor yang pernah dia tonton,bukan pencinta drakor tapi Zizi cukup menikmati alur cerita nya.

"I-ya" jawab Zizi gugup langsung segera keluar dari mobil Pras dengan wajah memerah seperti kepiting rebus.

Zizi terus menggelengkan kepalanya ntah kenapa dari pagi tadi dia terus berpikiran kotor pada suaminya sendiri.

***

Zizi memperhatikan Pras saat memimpin rapat kali ini, fokus tidak bisa dia alihkan dari wajah Pras.

Ntah kenapa hari ini perasaan Zizi lebih sedikit aneh dari biasanya membuat Pras sendiri salah tingkah saat tau sang istri terus menatap nya.

"Zi...." bisik Pras pelan

"Zizi" panggil nya sedikit keras

"Iya ma-pak" jawab Zizi gugup

"Apa sudah kamu catat semua yang saya bicarakan?" tanya Pras dan di jawab anggukan oleh Zizi, Sama sekali perempuan cantik itu tidak mencatat sedikit pun jika nanti Pras minta catatan nya dia akan minta Pras mengulangi kembali di dalam ruangan nya nanti.