NovelToon NovelToon
Dermaga Jingga

Dermaga Jingga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Romansa / Fantasi Wanita / Kekasih misterius
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rumachi

"Untukmu, seluruh waktuku. Dariku untuk menantimu"

____________________________

Yumi tak pernah mengira dirinya akan menjalin kasih dengan lelaki yang bahkan tak dikenalnya. Lelaki aneh, yang seakan tau segalanya tentang dia.

Berulang kali Yumi berusaha kabur, menjauh, bertindak tak semestinya agar lelaki itu merasa ilfeel dan meminta putus, tapi justru lelaki itu semakin melabelinya sebagai miliknya!

Aneh. Hampir tak masuk logika.

Apa alasan dibalik hubungan yang terbentuk dengan cara ekstrim ini?

Dan akankah Yumi berhasil membuat lelaki itu pergi?

Atau akankah dirinya terjebak selamanya dihubungan yang tak nyaman bersama lelaki asing itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumachi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu (?)

...• Bab 28 •...

...»»——⍟——««...

..."Seperti, bisa melakukan segalanya hanya untukmu"...

...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...

Langkah kaki bergantian terdengar di sepanjang tangga. Yumi, Lidya dan Pasha bergerak beriringan untuk menuju surganya perut-perut mahasiswa yang kelaparan.

Baru saja keluar dari gedung, bahu Yumi terasa ditepuk pelan hingga membuatnya langsung menoleh.

"Oh Kak Math... "

Mathias tersenyum, lelaki itu menunduk begitu saja menatap lekat ke arah Yumi hingga membuat gadis itu memundurkan kepalanya.

"Gimana keadaan lo? Udah sehat?"

"Udah kok kak"

"Hah? Lo sakit emangnya, Mi?"

"Iya, yang gue sakit perut kemarin ternyata bukan mag, tapi keracunan makanan"

"Hah?!" Pasha dan Lidya tersentak bersamaan.

"Perut badak kaya lo ini?" ujar Pasha santai sembari menunjuk perur Yumi, gadis itu membalas dengan memelototi Pasha dengan ganas.

Lidya menoleh ke arah seniornya itu, berpakaian hodie hitam dengan tas ransel yang hanya di sampiran ke bahu kanannya, "Kok bisa lo bisa tau kak kalo Yumi sakit?"

"Dia pingsan didepan gue"

"HAH?!! " pekik Pasha dan Lidya bebarengan lagi.

Yumi menutup telinganya, ia menggeram, mengambil ancang-ancang, dan, "HAH HEH HAH HEH, MACAM BUDEK PULAK GUE DIBUATNYA!"

Mathias tertawa, tingkah lucu gadis ini selalu saja menyenangkan di matanya, "Syukurlah kalo lo udah balik lagi ke settingan awal lo. Gue siap menanti episode kelakukan aneh lu berikutnya"

"Ah~ lo udah makan cokelat nya belum?" lanjut Mathias.

Yumi tersentak, mulutnya membentuk huruf O bulat, "Oh, jadi itu dari lo kak? Lo yang gantungin didepan pintu?"

"Iya, gue mau ketuk tapi takut ganggu lo lagi istirahat, jadi gue tinggalin aja di gagang pintu"

Pasha dan Lidya saling berpandangan. Apa mereka memikirkan hal yang sama? Sepertinya begitu.

Yumi tersenyum hampir memperlihatkan semua deretan giginya, "Udah gue makan kok, makasi ya kak. Jadi gak sungkan ngerepotin lo berikutnya"

"Hahaha, gue sih seneng. Kalo cokelat nya kurang bilang aja, gue bakal beliin sebanyak apapun yang lo mau" ujar Mathias dengan nada ringan ia meletakkan tangannya dipucuk kepala Yumi sepertinya menepuk anak kecil yang menurut saat dinasehati.

"Yumi... "

Semua orang yang ada disitu serentak menoleh ke arah belakang mereka. Tempat dimana suara berat yang memanggil nama Yumi itu berasal.

"Maga..."

Dermaga melangkah mendekat. Yumi semakin mendongak saat lelaki itu berjalan mendekatinya, kedatangannya membawa hawa intimidasi. Bukan hanya tatapannya, tapi juga kehadiran tubuh nya sendiri. Tinggi gapura nya itu seakan menyusutkan semua orang yang sedang ada dihadapan nya seketika.

"Ayo ikut gue"

"Kemana? Gue mau ke kantin mau makan"

"Ikut aja"

"Oh, ini ya pacar lo kemarin yang lagi sibuk ngurusin temennya yang sakit pas lo pingsan ya"

Lidya dan Pasha ternganga. Bukankah pertanyaan itu semacam sarkasme? Fakta baru apa lagi ini yang dilewatkan mereka. Pasha sempat mendecih pelan saat tau fakta Maga yang lebih memilih temanya dibanding Yumi sendiri.

"Ya itu gue"

Mathias menarik sudut bibirnya, ia mengulurkan tangannya ke depan Dermaga, "Halo, gue Mathias. Senior pacar lo"

Mimik muka Yumi berkedut kebingungan, Maga pasti tidak akan mau menerima uluran tangan itu, mengingat mereka juga tidak dekat satu sama lain.

Dengan inisiatif otak kecil nya, Yumi meraih punggung tangan Maga, menautnya dari belakang. Dan mengarahkan dengan perlahan untuk menerima uluran tangan Mathias. Maga pun tak mengelak, karena jimatnya ada. Mereka bersalaman dengan bantuan tangan Yumi yang masih menaut di tangan kekasihnya.

"Dia agak pemalu dan lambat, harap maklum" cengir Yumi canggung. Mathias menaikan alisnya sebelah keanehan. Tapi kemudia dia mengangkat bahu nya santai.

"Udah kan, ayo ikut" ujar Maga, ia meraih tangan Yumi yang tadinya menyelimuti punggung tanganya menjadi merengkuh nya kedalam genggaman telapak besarnya.

"Tungg---titip seblak Teh Pipin yaah!!" pekik Yumi yang sudah terseret menjauh.

"Gak usah! Jangan dibawain!" timpal Maga dengan suara agak keras.

Yumi mendecak, ia mengikuti langkah lelaki itu dengan kesal. Bibirnya menggerutu komat-kamit.

Dermaga terus menarik tubuh gadis itu ke balai titik kumpul. Tempat dimana banyak mahasiswa organisasi berkumpul dan berdiskusi. Hanya saja kali ini, Maga membawanya ke bawah pohon beringin balas tersebut.

Bukan. Bukan untuk dipersembahkan kepada penunggu sana. Kuntilanak disana pun enggan menerima Yumi. Tapi, untuk mencari tempat teduh santai agar bisa menikmati waktu berdua dengan tenang.

"Mau ngapain disini, gue laper tau"

"Ya makanya gue ajak kesini"

"Lu nyuruh gue makan akar pohon?"

Maga tidak merespon, dia justru membuka tasnya. Mengeluarkan alas kain yang lebar dan menggelar nya dibawah. Yumi hanya terdiam menyaksikan tingkah Maga itu.

"Sini, duduk" ucap Maga setelah terduduk diatas alas kain dan menepuk tempat disamping nya.

Yumi menghela napas jengah, ia melepas sepatunya dan duduk menuruti perkataan Maga.

Lelaki itu kembali membuka tasnya, mengeluarkan satu tas kecil lagi. Berisi bento makanan. Satu set lengkap.

"Mulai sekarang, makan masakan sendiri aja. Biar gue yang siapin"

"Ke.. napa?"

"Lo mau keracunan lagi kaya kemarin?"

Yumi hanya mengedip pelan, menatap pergerakan tangan Maga yang membuka tempat bekal satu-satu. Ada nasi, sup ayam, egg roll, kroket ayam, dan buah anggur hijau.

"Ini... lo buat sendiri semua?"

Dermaga mengangguk, "Mau gue suapin juga?"

"E..enggak usah, makan sendiri aja"

Maga terkekeh pelan, ia menyodorkan sendok pada Yumi, gadis itu nampak sedikit antusias mencobanya. Seperti dia tidak berbohong soal rasa laparnya. Karena ia langsung memakan bekal yang disiapkan nya dengan lahap.

"Lo gak makan juga?"

"Gak. Gue udah makan siang duluan" jawab Maga dengan senyum tipis, "Pelan-pelan, nanti sakit perut lagi"

"Iya-iya"

"Lo... mau gue bikinin coklat juga?"

"Hah? Lo bisa?"

"Bisa aja kalo cari tau"

"Haaaah... gak usah lah, tinggal beli aja"

"Yaudah ke gue mintanya" Maga menatap Yumi yang fokus mengunyah makananya, "Jangan minta ke senior lo itu. Minta ke gue. Cuma boleh ke gue."

...• TBC •...

...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...

1
kalea rizuky
bnernyum putus aja maga nya goblokkkkk
kalea rizuky
awas aja si ulet berulah putusin aja mi klo kaga ttep goblok
kalea rizuky
putus aja g tau diri dia yg maksa pacaran dia yg sok
kalea rizuky
putus aja yuk males gue ma cwek menye Thor bkin Yumi. tegas dono
Rumachi: sabar ya^^ mungkin singa ditubuh yumi masi bobo:))
total 1 replies
kalea rizuky
dih cmburu lo aja dket2 uler kayak karin
Rumachi: cowok emg suka ga pekaaak
total 1 replies
kalea rizuky
maga maga di tinggal Yumi. tau rasa lo
kalea rizuky
maga jd g tau diri skg. putusin aja yum
kalea rizuky
ulet bulu gatel
kalea rizuky
lanjut thor
Rumachi
udah kecintaan bgt soalnya🤣
kalea rizuky
aneh tp lu suka kn bang maga/Curse//Curse/
pikacuw
Kebayang bangett lagi komuknya wkwk. Kocak Thor🤣 smngat updateny yaa/Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!