NovelToon NovelToon
AKU HANYA ISTRI WASIAT

AKU HANYA ISTRI WASIAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Menikah Karena Anak / Ibu Mertua Kejam / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:35k
Nilai: 5
Nama Author: Hare Ra

Aluna ditinggal mati suaminya dalam sebuah kecelakaan. Meninggalkan dia dengan bayi yang masih berada dalam kandungan. Dunianya hancur, di dunia ini dia hanya sebatang kara.
Demi menjaga warisan sang suami, ibu mertuanya memaksa adik iparnya, Adam, menikahi Aluna, padahal Adam memiliki kekasih yang bernama Laras.
Akankah Aluna dan Adam bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hare Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

“Ma, kenapa membuat semua ini menjadi rumit?” tanya Adam sambil menunduk.

Telepon dari Laras sudah dimatikan, mungkin saja saat ini wanita itu sedang bersiap-siap menuju ke desa mereka.

“Rumit apanya? Kamu sudah bercerai dengan Aluna, ya tidak masalah toh Laras kesini dan semua orang tahu juga gapapa, yang penting kamu sudah bercerai dengan Aluna. Jadi, tidak akan ada keributan apapun,” jawab Ratna.

“Tapi, tidak bisa seperti itu, Ma. Aluna masih tanggung jawabku!” jawab Adam berteriak.

Kali ini, emosinya benar-benar sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Saat ini, dia belum menemukan Aluna. Sudah dibuat masalah yang baru oleh ibunya. Kedatangan Laras disini, bukan membuat semuanya menjadi tenang, di justru akan membuat semuanya menjadi kacau.

“Jangan pikirkan wanita itu lagi. Sekarang, mana kunci rumahmu, biar Mama bawa pembantu untuk bersih-bersih semua barang Aluna disana, biar nanti Laras bisa nyaman tinggal disana,” ujar Ratna meminta kunci rumah kepada Adam.

Plak! Plak!

Bukannya kunci rumah yang didapatkan, melainkan tamparan kedua wajah milik Ratna. Bukan dari Adam, melainkan dari Dimas, suaminya.

“Papa!” bentak Ratna tidak terima sambil memegang wajahnya yang memerah, bercap lima jari.

“Kau sudah gila, Ma! Rumah itu milik Aluna! Jangan ada orang lain yang menghuninya selain Aluna dan Kiya! Jika Adam berani membawa istri mudanya, silakan cari rumah lain!” bentak Dimas.

“Tapi, Pa…”

“Atau Mama juga mau keluar dari rumah ini?” tanya Dimas.

Ratna terdiam, selama pernikahan mereka baru kali ini dia melihat suaminya yang sangat marah. Selama ini, Dimas terlihat tidak peduli dan cuek dengan apa yang Ratna lakukan. Tapi, kali ini benar-benar mengejutkan.

“Papa kok tega mengusir Mama?” tanya Ratna masih memegang wajahnya.

“Mama sendiri yang meminta! Sudah aku katakan, rumah itu milik Aluna dan Kiya. Siapa yang berani mengganggunya berhadapan denganku!”

“Rumah itu milik Arman, Pa. Arman yang membangunnya!” teriak Ratna tidak mau kalah.

“Kiya anaknya Arman! Sedangkan Laras, dia siapa? Dia tanggung jawab Adam!”

“Tapi, Aluna telah menceraikan Adam. Dia telah membuat perjanjian kalau tidak akan mengambil rumah itu dan dia sudah pergi!”

Ratna masih berusaha, dia semakin emosi mendengar suaminya begitu membela Aluna. Baginya, Aluna sudah mengambil keputusan dan kini Aluna juga bukan tanggung jawab mereka.

“Rumah dan Penambangan Pasir juga semua usaha yang dibangun Arman itu milik Kiya!” jawab Dimas akhirnya.

“Papa! Apaan sih Papa ini? Mengapa malah diberikan semua kepada Aluna? Keenakan dia! Bagaimana dengan Adam?” tanya Ratna panik.

“Papa yang memutuskan!”

“Tapi, bagaimana dengan Adam?”

“Adam lelaki, dia juga punya usaha sendiri. Mulai hari ini, Adam tinggalkan usaha milik Arman. Nanti akan Papa serahkan kepada Kiya.”

“Iya, Pa,” jawab Adam, bangkit dari duduknya menuju mobilnya.

Brruuum!

Adam pergi entah kemana, mengabaikan Ratna yang berteriak memanggilnya seperti orang gila.

Tujuan Adam hanya satu, dia harus mencari Aluna dan Kiya, sore mulai menggelap, tapi dia belum menemukan Aluna dan Kiya.

“Mungkin kah di kuburan Mas Arman?” tanya Adam.

Semua tempat menjadi mungkin saja bagi Adam, siapa tahu Aluna mengajak Kiya mengunjungi makam Arman. Tidak peduli dengan cuaca yang mulai gelap, Adam menuju ke barat desa, tempat pemakaman umum berada.

Dia segera berlari menuju ke kuburan Arman yang terletak di bawah pohon besar, sedikit agak jauh dari jalan raya. Bahkan beberapa orang yang melihat tampak heran melihat Adam sore-sore menjelang magrib datang ke kuburan.

Tapi, saat tiba di pemakaman sang kakak, tidak ada seorangpun disana. Hanya desiran angin yang terdengar lirih dari pohon diatasnya.

Disana, di atas gundukan tanah itu, hanya dipenuhi dengan taburan bunga yang sudah mulai layu. Sepertinya Aluna datang mengunjungi Arman sekitar sehari atau dua hari lalu. Itu artinya, hari ini Aluna tidak datang kesana.

“Mas Arman, bantu aku mencari Aluna dan Kiya. Maafkan aku,” ucap Adam menatap pusara sang kakak.

Adam meninggalkan pemakaman itu, kini dia berkendara tidak tahu arah. Dia tidak mau pulang ke rumah orang tuanya, dia juga tidak mungkin pulang ke rumah Arman. Apalagi ayahnya dengan tegas mengatakan rumah itu milik Kiya, jadi Adam tidak berhak kembali kesana.

“Aluna, kembali lah ke rumah kalian. Biar aku yang pergi kalau memang harus seperti ini. Tapi, jangan menghilang.”

Keesokan harinya…

Sebuah mobil merah terparkir di halaman rumah orang tua Adam. Laras benar-benar datang, dia turun dari mobilnya dengan sepatu high heels dan kacamata hitam bertengger di kepalanya. Dia nekat menyetir sendiri datang ke desa ini, dengan modal google maps.

“Aku datang,” ucapnya dengan suara dibuat-buat.

Ratna menyambut kedatangannya. “Kamu Laras?”

“Iya, Bi. Mana mertuaku?” tanya Laras yang mengira kalau Ratna adalah pembantu di rumah itu, karena saat itu Ratna mengenakan daster dan sedang membuang sampah.

“Ini Mama, Sayang,” jawab Ratna tertawa.

“Mama?” tanya laras.

“Iya, ini mama mertua kamu loh.”

“Astaga, aku pikir pembantu, soalnya lusuh sekali.”

Ratna melihat penampilannya, tidak ada yang aneh. Ibu-ibu biasanya akan nyaman menggunakan daster saat di rumah. Karena lebih adem dan luwes saat berkegiatan.

Laras tidak menyalami Ratna, dia memberikan kotak oleh-oleh yang dibawa. Bahkan dia tidak mau bersentuhan dengan Ratna. Dia merasa jijik dengan orang desa, di mata nya orang desa itu sangat kotor badan penuh tanah. Ya kali guling-guling di tanah.

“Mana Adam?” tanya Laras langsung melangkah masuk ke dalam rumah, bahkan dia tidak membuka sepatunya.

“Mungkin masih di rumahnya,” jawab Ratna melirik Laras yang menginjak karpet mahalnya dengan sepatu. Emosinya mulai memuncak, membuang Aluna ternyata gantinya adalah titisan setan.

“Ponselnya gak aktif.”

“Laras, sepatu kamu dibuka,”ujar Ratna akhirnya tidak bisa lagi menahan dirinya untuk tidak menegur menantunya itu.

“Kenapa, Ma? Aku tidak biasa. Nanti aku masuk angin,” jawab Laras santai mengabaikan permintaan sang mertua.

“Disini setiap masuk ke dalam rumah, harus buka alas kaki,” ucap Ratna.

“Aku gak bisa! Aku alergi debu, takutnya debu-debu desa ini mengenai kulitku,” jawab Laras.

Laras tampak memperhatikan setiap sudut rumah di rumah mertuanya itu, baginya banyak interior yang norak dan itu tidak heran, namanya orang desa.

“Aku harus bertemu Adam. Aku tidak terima dia selalu bersama dengan wanita jalang itu. Aku juga istrinya dan anakku juga butuh ayahnya!” ujar Laras kemudian.

“Anak?” tanya Ratna tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

“Iya, aku sedang mengandung anak Adam. Sudah tiga bulan.”

“Tapi, kalian baru menikah,” jawab Ratna.

“Ih, Mama katro deh. Sesekali keluar deh Ma dari desa ini. Dibuat lebih dulu kan bisa,” ucap Laras tanpa rasa malu dengan perbuatannya.

1
Ida Sriwidodo
Waaahh.. ngga sabar nunggu kejutan Adam buat Laras dan keluarganya 😂😂😂
Eva Karmita
ditunggu kejutan nya 🔥💪😂
Eva Karmita
jangan bodoh lagi ya dam ...jgn mau dimanfaatkan nenek lampir dan keluarganya 😏
Headar Noer
bagus karyanya... segera up
Ki Ki
moga mertua mu jatoh d kamar mandi trus setruk mukanya menye"
nur adam
lnjut
Daulat Pasaribu
syukurin kau adam,kemaren aja nyi nyiakan aluna.kena karma kamu kan
Ki Ki
mertua klo d lawan ktny nglawan Bae klo d diemin trus nindes Serb salah
Ida Sriwidodo
Poor Adam!
Punya istri dan mertua cuma dijadikan mesin atm berjalan doang!
Gimanaa cobaa duluu Adam liatnya.. koq bisaa gituu milih Laras.. 🤔🤔🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😅😅
Eva Karmita
hati" Dam jgn sampai Laras tau bisa sia" penyelidikan mu
Daulat Pasaribu
jgn jadi bodoh aja si dam,klo bisa balas perbuatan si laras
nur adam
lnjut
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Cookies
lanjut
nur adam
lnjut
Cookies
lanjut thor, adam siap² duda lg donk
Eva Karmita
semoga bisa rujuk lagi kasihan Kiya yg kangen sama papanya 😭

Terimakasih Aluna kamu sudah mau membantu Adam membuka kebusukan Laras semoga Adam bisa secepatnya menyelesaikan masalahnya dengan Laras dan bisa lebih dewasa lagi kedepannya 💪
Ida Sriwidodo
Wah.. Aluna!
Klo Laras tau Aluna ngasi rekaman bukti perselingkuhan Laras.. mesti Laras akan berbuat sesuatu yang jahat sama Aluna
Bisa2 Laras nekad! 😤😤
Ani Basiati
lanjut thor
nur adam
lnju
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!