NovelToon NovelToon
Ambil Saja Suamiku Untukmu

Ambil Saja Suamiku Untukmu

Status: tamat
Genre:Pelakor jahat / Poligami / Selingkuh / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Eys Resa

Bagaimana jika di hari pernikahan setelah sah menjadi suami istri, kamu ditinggal oleh suamimu ke luar negeri. Dan suamimu berjanji akan kembali hanya untukmu. Tapi ternyata, setelah pulang dari luar negeri, suamimu malah pulang membawa wanita lain.

Hancur sudah pasti, itulah yang dirasakan oleh Luna saat mendapati ternyata suaminya menikah lagi dengan wanita lain di luar negeri.

Apakah Luna akan bertahan dengan pernikahannya? Atau dia akan melepaskan pernikahan yang tidak sehat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Dimulai

Hari-hari berikutnya, Arya benar-benar tidak main-main dengan ucapannya. Dia membuktikan kesungguhan hatinya untuk mendapatkan cinta Luna melalui serangkaian perhatian kecil yang konsisten. Perubahan itu begitu terlihat, bahkan karyawan lain pun bisa merasakannya. Posisi mereka seolah terbalik. Arya kini menjadi seperti asisten Luna, dan Luna adalah bosnya.

Pemandangan di kantor menjadi sangat berbeda. Seharusnya Luna yang membuatkan kopi untuk Arya, tetapi sekarang Arya yang justru menawarkan kopi untuk Luna. Setiap pagi, seikat bunga mawar putih atau merah segar sudah tergeletak di meja Luna. Sebuah tindakan romantis yang tidak pernah dilakukan Rafi selama mereka bersama. Namun, seiring berjalannya waktu, Luna merasa risih. Dia merasa menjadi pusat perhatian dan bahan gosip.

"Luna, kopi latte untukmu," kata Arya, meletakkan cangkir kopi di meja Luna.

Luna mendongak. "Terima kasih, Pak Arya. Tapi, kamu tidak perlu repot-repot seperti ini."

Arya tersenyum. "Ini tidak merepotkan sama sekali. Aku senang melakukannya."

Tiba-tiba, Rafi muncul di pintu ruangan Luna, menatap sinis pada mereka berdua. "Wah, wah, lihat siapa ini. Bos besar jadi asisten. Dimana wibawa bapak. " ejek Rafi.

Arya menoleh ke Rafi. "Itu bukan urusanmu. Lebih baik kau urus pekerjaanmu sendiri."

"Pekerjaan saya sudah beres, pak, tapi saya ingin memastikan," kata Rafi, melirik Luna. "Apa kamu tidak risih, Luna? Dikejar-kejar seperti ini?"

"Rafi, tolong pergi," pinta Luna dengan suara lelah.

Rafi tertawa. "Kita lihat saja nanti, ,"

Setelah Rafi pergi, Luna menghela napas panjang. Ia menatap Arya. "Ini semua gara-gara kamu, Pak Arya. Mereka jadi menggosipkan kita."

"Biarkan saja," jawab Arya enteng. "Lagi pula, apa yang mereka katakan tidak salah. Jangan khawatir aku bosnya, kalau mereka Macam-macam, aku akan memecat mereka. "

"Arya..."

"Selama kamu belum menjawab pertanyaanku, aku akan tetap seperti ini," potong Arya. "Dan aku tidak akan peduli dengan apa yang orang lain katakan."

Suatu hari, Luna memutuskan untuk menemui Arya di ruangannya. Dia merasa harus menghentikan tindakan Arya yang berlebihan. Dia tahu Arya serius, tetapi dia masih belum siap untuk menjalin hubungan.

Luna mengetuk pintu ruangan Arya. "Pak Arya, bisa kita bicara?"

"Tentu," jawab Arya. "Masuklah."

Luna duduk di kursi di depan meja Arya. "Aku ingin menghentikan ini."

"Menghentikan apa?" tanya Arya, berpura-pura tidak mengerti.

"Semua ini! Perhatian berlebihan, bunga, kopi. Bapak membuatku tidak nyaman," jelas Luna. "Karyawan lain jadi salah paham."

"Aku tidak peduli," kata Arya. "Aku sudah bilang, selama kamu belum memberiku jawaban, aku akan terus seperti ini. Aku ingin menunjukkan keseriusanku."

"Tapi, aku butuh waktu. Aku tidak bisa langsung jatuh cinta padamu, Pak Arya!"

"Aku tidak memintamu langsung jatuh cinta. Aku hanya memintamu membuka hati. Aku akan menunggu, Luna. Sampai kamu siap."

Luna frustrasi. Dia tidak bisa membantah. "Baiklah. Tapi tolong, jangan berlebihan."

"Aku akan mencoba," jawab Arya, tersenyum jahil.

Setelah percakapan itu, Arya tetap melakukan hal-hal yang sama. Bunga, kopi, perhatian, semua tetap sama. Luna tidak bisa marah, karena dia tahu Arya melakukannya dengan tulus.

Namun, suatu hari, segalanya berubah.

Pagi itu, Luna datang ke kantor seperti biasa. Tapi dia tidak menemukan mawar putih di mejanya. Dan tidak ada kopi latte hangat. Arya tidak ada di kantor. Luna merasa ada sesuatu yang kurang.

Luna mendapatkan panggilan dari Reza pagi itu dan Luna langsung mengangkat panggilan itu.

"Hallo, selamat pagi Pak Reza. "

"Pagi, Luna. Aku ingin mengatakan hari ini Arya tidak masuk kerja, dia tiba-tiba demam. Jika besok dia masih belum bisa datang, maka kamu harus mewakilinya. " kabar mengejutkan dari Reza

Luna tiba-tiba merasa cemas. "Sakit?" Lirihnya. xDi rumah sakit mana? "

"Dia tidak mau dibawa ke rumah sakit. Dia bilang biar saja di rawat di rumah dengan dokter keluarga," jawab Reza. "Papa dan mama sedang pergi kekuar kota, aku tidak ingin menganggu mereka, jadi hanya ada aku yang mengurusnya."

"Baiklah pak Reza, aku mengerti. Serahkan semuanya padaku. " ujar Luna.

Hari pertama tanpa Arya, semua berjalan lancar. Luna merasa lebih tenang karena tidak ada lagi gosip tentangnya dan Arya. Tidak ada lagi bunga atau kopi yang membuatnya menjadi pusat perhatian. Namun, hari kedua dan seterusnya, Luna merasa ada yang kurang. Ruangan Arya yang biasanya penuh dengan keceriaan dan senyumnya, kini kosong dan sepi. Luna merindukan kehadiran Arya. Dia merindukan senyumnya, leluconnya, dan bahkan sikap keras kepalanya.

Luna mencoba fokus pada pekerjaannya, tapi pikirannya terus melayang ke Arya. Dia membayangkan Arya yang sakit sendirian di rumah. Hatinya merasa tidak enak. Sore itu, Luna mengakhiri pekerjaannya lebih awal. Dia memutuskan untuk menjenguk Arya. Membeli buah-buahan dan obat-obatan, lalu melajukan mobilnya ke rumah Arya.

Sesampainya di sana, dia disambut oleh Reza yang terlihat lelah.

"Luna? ada apa?" tanya Reza terkejut.

"Saya...saya ingin menjenguk Pan Arya, "jawab Luna jujur. "Bagaimana keadaannya?"

"Aku tidak akan ada yang menjenguknya.Dia masih demam. Sejak kemarin tidak mau makan," kata Reza. "Sudah aku bujuk, tapi tetap saja. Maunya cuma minum air putih."

"Apa saya boleh masuk?" tanya Luna.

Reza mengangguk. "Tentu. Dia ada di kamar."

Luna melangkah masuk, hatinya berdebar-debar. Dia melihat Arya terbaring di tempat tidur dengan pandangan fokus di televisi, wajahnya pucat.

Luna mendekati ranjang Arya dan berdiri di sampingnya. "Pak Arya? Bagaimana perasaanmu?"

Arya membuka mata perlahan. Dia terkejut melihat Luna ada di sana. "Luna? Kamu... kenapa di sini?"

"Aku ingin menjenguk anda," jawab Luna, suaranya lembut tidak seperti biasanya.

"Aku tidak apa-apa," bisik Arya.

"Kamu tidak apa-apa bagaimana? Kamu tidak mau makan, tidak mau minum," kata Luna, memegang tangan Arya. "Itu membuatku khawatir, tau. kamu harus sembuh dan masuk kerja lagi. Jangan bebankan semuanya padaku."

Mendengar itu, Arya tersenyum kecut, dia pikir Luna mengkhawatirkan nya.

Luna duduk di samping Arya dan mengambil mangkuk bubur yang ada di nakas. "Ayo makan. Kamu harus makan agar cepat sembuh."

"Aku tidak lapar," kata Arya.

"Tidak ada penolakan. Aku akan suapi," kata Luna dengan nada tegas.

Arya akhirnya menurut. Luna menyuapinya pelan-pelan. Suasana di kamar itu menjadi hangat. Luna akhirnya yang merawat Arya. Dia menyadari, selama ini dia tidak hanya sekadar terbiasa dengan perhatian Arya, tetapi dia mulai ada perasaan yang menggelitik hatinya.

Setelah Arya selesai makan, Luna memberinya obat agar Arya cepat sembuh.

"Luna..." bisik Arya.

"Ya?"

"Terima kasih sudah datang."

"Sama-sama. Cepat sembuh, ya. Kantor sepi tanpamu."

"Itu artinya kamu merindukanku, kan?" goda Arya.

Luna tersenyum. "Mungkin."

Luna menunggu sampai Arya benar-benar tertidur pulas. Dia menatap wajah Arya, merasakan kelegaan yang luar biasa. Hatinya berbisik,

"Tidurlah."

Luna bisa merasakan dia telah menaruh hati pada pria yang keras kepala, penuh perhatian, dan tulus ini. Usaha Arya tidak sia-sia. Dan kali ini, Luna tidak akan lari dari perasaannya sendiri.

1
Helen
nama anakku Deren dirgantara Wijaya Kusuma wahap🤣🤣
Helen
kalo nama anaku Deren dirgantara
Syamsiar Samude
kira2 klau Saras btl terlibat dgn kecelakaan orgtua Luna apa alasanx ya smg cepat terungkap & hukuman yang setimpal
Derma S
Luar biasa
Syamsiar Samude
keluar semua aslix sifat si Saras sdh pelakor korupsi lg kira2 apa tanggapan si Rafi suami tercintax ya
Syamsiar Samude
mungkin si Rafi yg korup utk mbayar gugatan Luna rasakan km smg km kena mutasi at pecat sekalian
Syamsiar Samude
terimalah kekalahan mu Rafi bodoh makan sj itu si Saraswati yg tdk ada apa2x di banding Luna yg sdh kalian injak2 & mngabaiknx smg tdk tdk ada maaf bagimu
Syamsiar Samude
mudahan Luna bertemu jodoh yg terbaik sbgai balasan dr kezaliman keluarga toxic si Rafi penghianat
Syamsiar Samude
cari tahulah cepat siapa Luna sbnrnya smg km tdk jantungan bidohdasar laki2 laknat mau skli rasax lihat Rafi dimaki2 n jg sekalian di tampar bila sifatx sdh bgt menjijikan
Syamsiar Samude
siapa kira2 CEO br di kantor Rafi apa itu kakekx Luna ata Luna sndiri psti Rafi akan struk d buatx n psti mw lg kmbali smg dia bs dipecat bila berbuat yg bukan2
Syamsiar Samude
smga sj Bu Endah & keluarga toxicx tdk struk saat tahu jati diri Luna
Parianti Yundiah
rasain rafiiii....
Syamsiar Samude
beribu-ribu syukur buat Luna bisa keluar dr kluarga toxic itu hax penyesalan yg dlm akan Rafi dptkn setlh tahu jati diri keluarga Luna yg kaya raya, makan sj itu si Saras yg tdk tahu diri dasar pelakor
Syamsiar Samude
pantas kakekx Luna sperti keberatan Luna mnikah dg Rafi stdkx psti ada keburukan yg dia ketahui syukur jg Rafi dgn kluarga toxicnya tdk mengetahui semua ttg Luna yg ternyata kakekx seorang meliader
Syamsiar Samude
buat apa dpt istri baru seorang manajer tp percuma sj jauh lbh baik dr Luna smg Naura bs membantu Luna bs kelar prceraianx psti Rafi akn menyesal
Syamsiar Samude
langsung sj tinggalkan keluarga toxic itu Luna untung km blm disentuh smg bertemu laki2 yg jauh lebih baik Rafi yg kurang ajar itu
Syamsiar Samude
ternyata betul bukan alasan Rafi pergi kerja tp prgi dgn wanita lain & Luna di jadikan pembantu n di kuras jg uangx smga Luna cepat kluar dr rumah laknat itu spertix ibux kerjasama menyakiti Luna smg diberi balasan yg setimpal 😢
Syamsiar Samude
kasihan Luna sepertix hax di manfaatkan dr suami & keluargax semoga Luna bisa seceptx mengetahui semua kejanggalan & bisa lepas dr Rafi
Syamsiar Samude
apa mngkin Rafi cuma alasan mau kerja bukan modus utk istrix kek ada yg aneh trlebih istrix tdk di kasih uang sm skli😢
Bahri Ali
kesabaran juga ada batasnya 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!