NovelToon NovelToon
Ambil Saja Suamiku Untukmu

Ambil Saja Suamiku Untukmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor jahat
Popularitas:167.4k
Nilai: 4.5
Nama Author: Eys Resa

Bagaimana jika di hari pernikahan setelah sah menjadi suami istri, kamu ditinggal oleh suamimu ke luar negeri. Dan suamimu berjanji akan kembali hanya untukmu. Tapi ternyata, setelah pulang dari luar negeri, suamimu malah pulang membawa wanita lain.

Hancur sudah pasti, itulah yang dirasakan oleh Luna saat mendapati ternyata suaminya menikah lagi dengan wanita lain di luar negeri.

Apakah Luna akan bertahan dengan pernikahannya? Atau dia akan melepaskan pernikahan yang tidak sehat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Dimulai

Hari-hari berikutnya, Arya benar-benar tidak main-main dengan ucapannya. Dia membuktikan kesungguhan hatinya untuk mendapatkan cinta Luna melalui serangkaian perhatian kecil yang konsisten. Perubahan itu begitu terlihat, bahkan karyawan lain pun bisa merasakannya. Posisi mereka seolah terbalik. Arya kini menjadi seperti asisten Luna, dan Luna adalah bosnya.

Pemandangan di kantor menjadi sangat berbeda. Seharusnya Luna yang membuatkan kopi untuk Arya, tetapi sekarang Arya yang justru menawarkan kopi untuk Luna. Setiap pagi, seikat bunga mawar putih atau merah segar sudah tergeletak di meja Luna. Sebuah tindakan romantis yang tidak pernah dilakukan Rafi selama mereka bersama. Namun, seiring berjalannya waktu, Luna merasa risih. Dia merasa menjadi pusat perhatian dan bahan gosip.

"Luna, kopi latte untukmu," kata Arya, meletakkan cangkir kopi di meja Luna.

Luna mendongak. "Terima kasih, Pak Arya. Tapi, kamu tidak perlu repot-repot seperti ini."

Arya tersenyum. "Ini tidak merepotkan sama sekali. Aku senang melakukannya."

Tiba-tiba, Rafi muncul di pintu ruangan Luna, menatap sinis pada mereka berdua. "Wah, wah, lihat siapa ini. Bos besar jadi asisten. Dimana wibawa bapak. " ejek Rafi.

Arya menoleh ke Rafi. "Itu bukan urusanmu. Lebih baik kau urus pekerjaanmu sendiri."

"Pekerjaan saya sudah beres, pak, tapi saya ingin memastikan," kata Rafi, melirik Luna. "Apa kamu tidak risih, Luna? Dikejar-kejar seperti ini?"

"Rafi, tolong pergi," pinta Luna dengan suara lelah.

Rafi tertawa. "Kita lihat saja nanti, ,"

Setelah Rafi pergi, Luna menghela napas panjang. Ia menatap Arya. "Ini semua gara-gara kamu, Pak Arya. Mereka jadi menggosipkan kita."

"Biarkan saja," jawab Arya enteng. "Lagi pula, apa yang mereka katakan tidak salah. Jangan khawatir aku bosnya, kalau mereka Macam-macam, aku akan memecat mereka. "

"Arya..."

"Selama kamu belum menjawab pertanyaanku, aku akan tetap seperti ini," potong Arya. "Dan aku tidak akan peduli dengan apa yang orang lain katakan."

Suatu hari, Luna memutuskan untuk menemui Arya di ruangannya. Dia merasa harus menghentikan tindakan Arya yang berlebihan. Dia tahu Arya serius, tetapi dia masih belum siap untuk menjalin hubungan.

Luna mengetuk pintu ruangan Arya. "Pak Arya, bisa kita bicara?"

"Tentu," jawab Arya. "Masuklah."

Luna duduk di kursi di depan meja Arya. "Aku ingin menghentikan ini."

"Menghentikan apa?" tanya Arya, berpura-pura tidak mengerti.

"Semua ini! Perhatian berlebihan, bunga, kopi. Bapak membuatku tidak nyaman," jelas Luna. "Karyawan lain jadi salah paham."

"Aku tidak peduli," kata Arya. "Aku sudah bilang, selama kamu belum memberiku jawaban, aku akan terus seperti ini. Aku ingin menunjukkan keseriusanku."

"Tapi, aku butuh waktu. Aku tidak bisa langsung jatuh cinta padamu, Pak Arya!"

"Aku tidak memintamu langsung jatuh cinta. Aku hanya memintamu membuka hati. Aku akan menunggu, Luna. Sampai kamu siap."

Luna frustrasi. Dia tidak bisa membantah. "Baiklah. Tapi tolong, jangan berlebihan."

"Aku akan mencoba," jawab Arya, tersenyum jahil.

Setelah percakapan itu, Arya tetap melakukan hal-hal yang sama. Bunga, kopi, perhatian, semua tetap sama. Luna tidak bisa marah, karena dia tahu Arya melakukannya dengan tulus.

Namun, suatu hari, segalanya berubah.

Pagi itu, Luna datang ke kantor seperti biasa. Tapi dia tidak menemukan mawar putih di mejanya. Dan tidak ada kopi latte hangat. Arya tidak ada di kantor. Luna merasa ada sesuatu yang kurang.

Luna mendapatkan panggilan dari Reza pagi itu dan Luna langsung mengangkat panggilan itu.

"Hallo, selamat pagi Pak Reza. "

"Pagi, Luna. Aku ingin mengatakan hari ini Arya tidak masuk kerja, dia tiba-tiba demam. Jika besok dia masih belum bisa datang, maka kamu harus mewakilinya. " kabar mengejutkan dari Reza

Luna tiba-tiba merasa cemas. "Sakit?" Lirihnya. xDi rumah sakit mana? "

"Dia tidak mau dibawa ke rumah sakit. Dia bilang biar saja di rawat di rumah dengan dokter keluarga," jawab Reza. "Papa dan mama sedang pergi kekuar kota, aku tidak ingin menganggu mereka, jadi hanya ada aku yang mengurusnya."

"Baiklah pak Reza, aku mengerti. Serahkan semuanya padaku. " ujar Luna.

Hari pertama tanpa Arya, semua berjalan lancar. Luna merasa lebih tenang karena tidak ada lagi gosip tentangnya dan Arya. Tidak ada lagi bunga atau kopi yang membuatnya menjadi pusat perhatian. Namun, hari kedua dan seterusnya, Luna merasa ada yang kurang. Ruangan Arya yang biasanya penuh dengan keceriaan dan senyumnya, kini kosong dan sepi. Luna merindukan kehadiran Arya. Dia merindukan senyumnya, leluconnya, dan bahkan sikap keras kepalanya.

Luna mencoba fokus pada pekerjaannya, tapi pikirannya terus melayang ke Arya. Dia membayangkan Arya yang sakit sendirian di rumah. Hatinya merasa tidak enak. Sore itu, Luna mengakhiri pekerjaannya lebih awal. Dia memutuskan untuk menjenguk Arya. Membeli buah-buahan dan obat-obatan, lalu melajukan mobilnya ke rumah Arya.

Sesampainya di sana, dia disambut oleh Reza yang terlihat lelah.

"Luna? ada apa?" tanya Reza terkejut.

"Saya...saya ingin menjenguk Pan Arya, "jawab Luna jujur. "Bagaimana keadaannya?"

"Aku tidak akan ada yang menjenguknya.Dia masih demam. Sejak kemarin tidak mau makan," kata Reza. "Sudah aku bujuk, tapi tetap saja. Maunya cuma minum air putih."

"Apa saya boleh masuk?" tanya Luna.

Reza mengangguk. "Tentu. Dia ada di kamar."

Luna melangkah masuk, hatinya berdebar-debar. Dia melihat Arya terbaring di tempat tidur dengan pandangan fokus di televisi, wajahnya pucat.

Luna mendekati ranjang Arya dan berdiri di sampingnya. "Pak Arya? Bagaimana perasaanmu?"

Arya membuka mata perlahan. Dia terkejut melihat Luna ada di sana. "Luna? Kamu... kenapa di sini?"

"Aku ingin menjenguk anda," jawab Luna, suaranya lembut tidak seperti biasanya.

"Aku tidak apa-apa," bisik Arya.

"Kamu tidak apa-apa bagaimana? Kamu tidak mau makan, tidak mau minum," kata Luna, memegang tangan Arya. "Itu membuatku khawatir, tau. kamu harus sembuh dan masuk kerja lagi. Jangan bebankan semuanya padaku."

Mendengar itu, Arya tersenyum kecut, dia pikir Luna mengkhawatirkan nya.

Luna duduk di samping Arya dan mengambil mangkuk bubur yang ada di nakas. "Ayo makan. Kamu harus makan agar cepat sembuh."

"Aku tidak lapar," kata Arya.

"Tidak ada penolakan. Aku akan suapi," kata Luna dengan nada tegas.

Arya akhirnya menurut. Luna menyuapinya pelan-pelan. Suasana di kamar itu menjadi hangat. Luna akhirnya yang merawat Arya. Dia menyadari, selama ini dia tidak hanya sekadar terbiasa dengan perhatian Arya, tetapi dia mulai ada perasaan yang menggelitik hatinya.

Setelah Arya selesai makan, Luna memberinya obat agar Arya cepat sembuh.

"Luna..." bisik Arya.

"Ya?"

"Terima kasih sudah datang."

"Sama-sama. Cepat sembuh, ya. Kantor sepi tanpamu."

"Itu artinya kamu merindukanku, kan?" goda Arya.

Luna tersenyum. "Mungkin."

Luna menunggu sampai Arya benar-benar tertidur pulas. Dia menatap wajah Arya, merasakan kelegaan yang luar biasa. Hatinya berbisik,

"Tidurlah."

Luna bisa merasakan dia telah menaruh hati pada pria yang keras kepala, penuh perhatian, dan tulus ini. Usaha Arya tidak sia-sia. Dan kali ini, Luna tidak akan lari dari perasaannya sendiri.

1
Rahma Inayah
semoga dgn ketehasan luna .arya bs mengerti krn luna pernh gagal dlm rumh tangga utk tu dia tajut terulng yg ke dua kali nya
Sumar Sutinah
bagus luna harus tegas biar g ada celah pelajor masuk, greget sm arya d peluk diam aja, pengen nakol aku sm c arya 😠😠😠
Ayudya
Arya ga tegasnya sama sekali masa di peluk tiba tiba ga ada respon Mala diam aja.buat Luna kasih pelajaran buat Arya biar tau dia
Ariany Sudjana
kalau Arya ga bisa menjaga perasaan istrinya, sudahlah Luna, tinggalkan saja Arya, masih banyak pria kaya dan mapan yang bisa jadi pasangan hidup Luna.
Rahma Inayah
arya hrs nya menghindr ..pas mau di peluk. bkn mya diam sdh tqu luna lagi hamil pasti.sensitif dan jg inget arya luna pny rasa trauma terhdp pernikahmya jgn sampai rumh tqngga mu yg br se umur jagung kandas di tengah jaln
Helen@Ellen@Len'z: siska mungkin masa lalu arya ya
total 1 replies
Ariany Sudjana
Arya gimana sih? Luna lagi hamil dan ada sana juga, kok Arya mau saja membiarkan dirinya dipeluk Siska? dasar calon pelakor datang, dan Arya juga ga bisa jaga perasaan istrinya
Ayudya
Luna jangan terlihat lemah di depan arya
Lee Mbaa Young
wah calon pelakor lagi🤣🤣🤣
Indriani Kartini
semangat thor, saya masih setia menunggu
Eys Resa: Makasih kk, 🙏🏼🙏🏼🙏🏼🌹🌹🌹🌹
total 1 replies
Rahma Inayah
sptnya dewi mmg bjr gk pny rssa sama rafi murni mwngagap spt kakak.utk tu dr pda nntnya tdk nyaman dewi memilih pergi jauh utk menghindar
Eys Resa: 👍🏼👍🏼🌹🌹👍🏼👍🏼
total 1 replies
Titin Maryati
assalamualaikum thor lanjut aja Thor aku suka jalan ceritanya bagus saya aja selalu menunggu semangat terus Thor 🙏🙏👍💪♥️♥️
Titin Maryati: sama sama
total 2 replies
Arin
Bagus Dewi, mending pulang dan menjauh dari kehidupan Budemu dan Rafi. Demi menjaga hubungan kekeluargaan tanpa ada hati yang nantinya merasa tersakiti. Jika nanti Rafi dan Dewi bersatu, ternyata tidak ada kecocokan berakhir dengan perpisahan
Azahra Rahma: karena kalau sampai menikah tapi akhirnya gagal malah jadi hubungan kekeluargaan mereka jadi renggang,,masalahnya mereka tidak saling mencintai
total 2 replies
sukensri hardiati
heran aja sama bpknya rafi..p.doni itu kepala keluarga kok nggak peduli kedzoliman...
sukensri hardiati
👍💪luna...
sukensri hardiati
mampir...
FiaNasa
asalkan Rafi emang bener² berubah menjadi lebih baik & tidak seperti sebelum²nya kenapa tidak,,Dewi gadis yg baik..aq rasa cocok
FiaNasa: iya thor,,tak mudah ingin menjadi yg lebih baik pasti banyak ujiannya,tergantung kita sanggup apa tidak,klau emang niat pasti bisa
total 2 replies
Rahma Inayah
kang singkuh hebat bs dpt ank perawan.secarq istri pertama perawan tp gk di perawani istti ke dua gk perawan klu jd ke tiga dewi bkn hanya perawan tingting di bilg matang blm tapi mengkel ( setengh matang) msh krenyes..krenyes
Eys Resa: 😂😂Harus di uji dulu. lulus apa enggak
total 1 replies
Lee Mbaa Young
yg bikin mls gini laki tukang selengki mlh dpt prawan ya iya lah siapa. yg gk mau ma prawan ting ting masih umur 20th. rafi dah 2kali duda. Trus dewi nya mau ya mau lah dpt duren walau track record nya red flag.
dah kawin cerai gk dpt karma ttp hidup enak eh mlh mau nikah ma prawan.
Lee Mbaa Young
males bnget laki model rafi tukang.selengki mlh.hidup enak.
Lee Mbaa Young
enak men rafi dpt prawan lagi. kok mujur men laki model bgitu dng modal sedikit insaf dpt prawan lagi.
keenakan gk.dpt hukuman karma mlh dpt prawan lagi. ilfil bnget gk ngerasain mnderita kawin cerai kawin cerai.
Eys Resa: weh belum tau lanjutannya main kasih rating satu aja.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!