NovelToon NovelToon
SELAMANYA KAMU MILIKKU 2

SELAMANYA KAMU MILIKKU 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Mempertahankan kebahagiaan pernikahan nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Terkadang apa yang telah diusahakan tidak dinikmati sepenuhnya.

“Tetaplah bersama denganku, jauh darimu rasanya setiap napas berhenti perlahan. Aku mampu kehilangan segalanya asal bukan kamu, Sonia.”

_Selamanya Kamu Milikku 2_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 : Ajakan Kembali

"Ada apa?" Naima bertanya dengan lembut sambil memegang tangan sang suami.

"Aku sangat menyayangimu dan anak kita, jangan tinggalkan aku." Naima tersenyum mendengar perkataan suaminya.

"Aku tidak akan meninggalkanmu sayang, kenapa pula aku harus meninggalkanmu? Kamu suami yang sangat sempurna bagiku."

Mata Fian terasa panas mendengar perkataan istrinya, tadi dia mengajak mantan istrinya untuk rujuk tanpa memikirkan perasaan Naima. Fian langsung memeluk Naima dengan erat dan mengusap lembut perut Naima yang terlihat buncit itu.

"Jika aku melakukan kesalahan dan membuatmu sakit hati, apa kamu akan tetap mendampingiku?" Naima mengusap lembut pipi suaminya.

"Seberapapun kesalahanmu, aku pasti akan mendampingimu Fian, aku berjanji bukan padamu, melainkan pada Rabb-ku, bahwa selama hakku sebagai istri masih kamu jaga dan kehormatanku masih kamu pelihara, maka aku akan terus mendampingi kamu. Aku mencintaimu karena Allah suamiku, jika suatu saat nanti kamu menyakitiku maka biarkan Allah saja yang akan mengobati hatiku." Air mata Fian tak mampu lagi dia bendung, perih yang dia rasakan saat ini, Fian semakin membenamkan wajahnya ke ceruk leher Naima, tubuhnya bergetar dan isakan lolos dari bibir tegasnya.

"Kamu kenapa? Apa ada masalah?" tanya Naima.

"Tidak, aku terharu mengingat masa laluku yang begitu kelam, Allah masih memberikan aku seorang istri yang luar biasa seperti kamu sayang." jawab Fian yang masih dalam pelukan Naima.

Sebelum menjalin hubungan serius, Fian sudah mengatakan pada Naima siapa dirinya dulu. Naima merasa kalau saat ini Fian tengah menangis mengingat masa lalunya padahal Fian menangis karena menyesal sudah berkhianat pada dirinya.

"Papa." Suara Rayyan terdengar, Fian menghapus air mata lalu mendekati Rayyan sedangkan Naima kembali memakan makanannya.

"Ada apa nak? Ada yang sakit?"

"No papa, aku ingin ke kamar mandi."

"Oke." Fian menggendong putranya dengan hati-hati, dia menjaga agar infus di tangan Rayyan tidak macet.

...***...

Selama dua hari Rayyan di rawat dan saat ini dia sudah diperbolehkan untuk pulang. Rayyan merasa lega bisa kembali tidur di kamarnya, karena kondisi Naima yang sedikit lemah, Fian kali ini yang memasak untuk makan malam mereka.

Dengan telaten, Fian memainkan alat-alat dapur dan bahan makanan hingga menjadi sebuah hidangan lezat yang siap disantap mereka nanti.

Fian menata makanan itu di atas meja makan, berhubung mereka baru selesai shalat maghrib, Fian menuju lantai atas untuk memanggil Rayyan dan Naima untuk turun.

"Ayo boy, kita makan dulu, biar kamu kembali kuat lagi."

"Iya pa, kita panggil ummi ya pa."

"Oke." Mereka berdua menyusul Naima ke dalam kamar, Fian melihat kalau Naima tengah tertidur di atas sajadah. Fian dan Rayyan merasa cemas lalu berlari mendekati Naima.

"Ummi, kenapa?" tanya Rayyan, dengan susah payah, Naima mendudukkan tubuhnya lalu tersenyum, Fian membantu Naima.

"Kenapa sayang? Apa kita harus ke rumah sakit?" Naima terkekeh, dia gemas dengan reaksi anak dan suaminya itu.

"Aku hanya mengantuk habis mengaji tadi, aku hanya ketiduran." Fian dan Rayyan bernafas lega, mereka sangat takut jika Naima kenapa-napa.

Fian memeluk erat Naima dan disusul oleh Rayyan, Naima tertawa bahagia mendapat perhatian dari anak dan suaminya itu.

"Sungguh cinta darimu membuatku begitu bahagia Naima, aku sangat mencintai kamu." Fian mengecup pipi Naima berkali-kali.

"Kalian sudah makan?"

"Belum sayang, kami ke sini mau mengajakmu."

"Baiklah, kalau begitu mari kita makan malam bersama." Naima melepaskan mukenanya dan melipat sajadah, lalu mereka bertiga berjalan ke ruang makan, makanan sudah terhidang dengan lengkap.

"Wah sayang, kamu memasak sangat banyak."

"Ini semua makanan kesukaan kamu, makan yang banyak, agar anakku di dalam juga kenyang." Fian mengecup pipi Naima dan mengusap perut Naima.

"Terima kasih papa." ucap Naima sambil mengusap perutnya juga.

"Papa, selama di rumah sakit aku bermain dengan Azad, dia anak yang baik pa, tapi kalau Rayyan lihat, kok wajah Azad mirip sama papa ya?" celoteh Rayyan yang membuat Fian sedikit tersedak, selama di rumah sakit memang Fian sering mengunjungi Syena dan Azad tanpa sepengetahuan Naima.

"Jangan didengar Fian, soalnya para perawat sering bilang kalau Azad dan Rayyan itu sangat mirip, makanya dia merasa kalau Azad itu mirip sama kamu," ujar Naima.

"Oh ya, aku kok nggak tau kalau Rayyan sering main dengan Azad?"

"Soalnya dia sering main pagi-pagi, kalau udah siang dia bakalan pulang." Selama ini memang Azad sering bermain dengan pasien ibunya, dia anak yang ramah dan ceria, jadi semua pasien Syena akan tahu siapa Azad.

Mereka melanjutkan makan malam dengan tenang, Fian berusaha agar anak dan istrinya tidak lagi membahas mengenai Syena dan Azad lagi, karena hal itu semakin membuat hatinya merasa bersalah pada Syena dan Azad.

Keesokan harinya, sebelum berangkat ke kantor, Fian menyempatkan diri untuk datang ke rumah Syena, dia sangat merindukan Azad.

"Abii." Azad berlari dan memeluk Fian dengan erat, Fian menggendong Azad lalu membawanya masuk ke dalam rumah.

"Umma mana?"

"Umma sedang mandi di dalam kamar, abi ingin main sama Azad ya?"

"Iya sayang, abi kangen sama Azad, coba lihat, abi bawa mainan baru untuk Azad." Azad sangat bahagia mendapat mainan dari Fian, dia semakin memeluk leher Fian dengan erat.

"Azad, ayo siap-siap nak, umma sudah terlambat," panggil Syena sambil menuruni tangga, dia terpaku melihat Fian berada di rumahnya sambil menggendong Azad, menyadari kalau dia sedang tidak mengenakan hijab, Syena berlari ke lantai atas untuk memakai kerudungnya, Fian tersenyum menatap Syena yang semakin hari semakin cantik di matanya.

...***e...

"Ada apa Fian? Kenapa kamu datang ke rumahku?" tanya Syena karena kaget Fian datang berkunjung ke rumahnya.

"Aku merindukan Azad, makanya aku ke sini." Syena mengangguk, dia sudah siap dengan pakaian kerjanya lengkap dengan hijab.

"Mau berangkat kerja sekarang?" tanya Fian.

"Iya Fian, aku akan berangkat."

"Kita barengan saja, kebetulan kantorku searah dengan rumah sakit."

"Maaf Fian, itu tidak baik, lebih baik kita pergi sendiri-sendiri saja."

"Kamu kenapa selalu menolak ajakan ku Syena?"

"Fian, aku tidak mau orang-orang mengetahui hubungan kita, apalagi Naima, aku tidak mau, biarlah seperti ini, aku dan kamu tidak saling mengenal, itu sudah cukup."

"Baiklah kalau memang itu keinginanmu, aku ke sini juga ingin memberikan ini padamu." Fian memberikan sejumlah uang pada Syena, Syena heran dan menatap Fian.

"Untuk apa ini Fian?"

"Mulai detik ini, aku akan memberikan nafkah untuk Azad, seperti aku menafkahi Rayyan, tolong terimalah Syena."

"Baiklah, aku akan mempergunakan uang ini dengan baik untuk kebutuhan Azad, tapi bagaimana jika Naima tau?"

"Aku akan berusaha untuk mengelola dengan baik Syena, bagaimana dengan tawaranku padamu waktu itu? Maukah kau rujuk denganku?"

1
Manis
kok dobel Thor?
Vebi Gusriyeni: Pas update sinyalnya berulah kk
total 1 replies
Lira Cantika
Takut banget si vivi bakalan jadi boomerang buat Fian sama Naima nanti, apalagi sonia udah firasat aja kan
Lira Cantika
Sebaik itu sonia masih mau lindungin matteo, coba aja kalau sonia bilang yg sebenarnya, bukan cuma sean yg turun tangan, miller juga apalagi fian yg sayang banget ama sonia
Natasha
Kalau mau nikah emang kata org gak boleh kemana2 dulu, pamali
Natasha
Fian baru mau nikah udah kena ujian aja nih, takut banget kalau semisal nanti cewek itu malah jdi penghalang pernikahan Fian
Tammy
Sean, istrimu masih ada loh itu
Tammy
Untung Sonia bisa ngimbangin si Matteo ya
Kenzia Dira🦋
Segera hubungi keluargamu Son, jangan sampai terlena sama si Matteo
Kenzia Dira🦋
Sedih sih Liat Sean begini, sehancur itu loh dia
Latifa Andriani
Matteo ini jatohnya kek obses aja gak sih, dia pengen istrinya ada pada Sonia. Dasar gilak
Latifa Andriani
Ya ampun Sean, cinta dia jauh lebih besar ke Sonia ketimbang anak2nya. Mewek gue😭
Noer Hidayati
Mat, lo bener2 yeee, udah misahin anak sama ibuknya, istri sama suaminya. Gila emang mafia satu ini, dosaaa lu
Noer Hidayati
Pantesan aja si Sean selalu bilang kalau Sonia pergi, dia bakalan gila beneran
Kiaraaaa ❄❄❄
Yok bisa yok Sonia, kamu harus pulang, kasian anak sama suami kamu bener2 menderita, apalagi sean yg udah stres mikirin kamu
Kiaraaaa ❄❄❄
Sedih banget sean ditinggal sonia, beneran frustasi akut dia/Cry/
Agung Taimur
Kasian juga si Sean sama anak2 yg harus ditinggal Sonia.
Agung Taimur
Cerdik juga Sonia, dia gak langsung menunjukkan dirinya kalau dia gak hilang ingatan.
Dewi Dejiya
Mafia lagi saingan si Sean, bangkit lagi nih jiwa membunuhnya
Dewi Dejiya
Kesal banget dia klo gk dikasih jatah🤣
Emilie Sopyan
Pak Sean emang kacau kalau udah menyangkut bininya🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!