Menyeberang ke dunia paralel yang sangat mirip Bumi tempat jiwanya berasal, Ron mendapatkan sistem yang unik.
[Sistem Pembantu Super berhasil diikat!]
Dengan keberadaan sistem yang mendukungnya, banyak sekali kekuatan super yang dia peroleh.
Dalam iming-iming sistem yang sangat manis, tidak ada jalan yang bisa Ron pilih selain memulai jalan hidup yang tak terbayangkan.
Satu per satu pertolongan dan permintaan bantuan muncul, sistem akan membawanya ke berbagai dunia, tidak terkecuali dunia film, kartun, bahkan anime untuk membantu semua karakter.
Superman membutuhkan teman curhat? Ron siap untuk membantunya!
Putri Elsa ingin hidup bersama adiknya? Pasti akan Ron kabulkan!
Naruto ingin punya teman bermain yang seru? Ron bersedia mengajaknya bermain!
Nobita mau menjadikan Shizuka sebagai istrinya? Mungkin Ron akan wujudkan keinginannya!
Krilin ingin memiliki fantasi baru? Uhuk! Ron bisa memberinya seri terpanas dari dunianya!
Tanpa sadar Ron menjadi sosok terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27: Dunia Zombie Berbeda
Ron terbiasa dengan reaksi mereka berdua. Sama seperti orang-orang yang telah melihat kemampuannya, mereka tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan secara langsung.
Tiupan angin kembali muncul dari mulut Ron, tapi tiupan kali ini terasa sangat kencang.
Fuhh!
Angin besar menghantam seluruh zombie yang membeku, sontak lapisan es di tubuh mereka hancur dengan membawa potongan-potongan bagian tubuh tanpa mengeluarkan darah.
Tubuh zombie yang menjadi patung es terbelah menjadi es dadu yang berceceran ke lantai.
Semua zombie tak ada yang selamat dari tiupan Napas Super Ron, mereka berubah menjadi bongkahan es kecil dan tak bisa hidup lagi.
"Ka–kamu?!" Saeko tercengang melihat fenomena yang baru saja terjadi di depan matanya.
Sebuah keajaiban yang mengerikan dan belum pernah Saeko lihat dalam hidupnya terjadi begitu saja, dia belum siap untuk melihat kekuatan tidak masuk akal tadi.
Shizuka juga terkejut usai melihat pemandangan yang luar biasa barusan. Mulutnya terbuka lebar, muat dimasukkan dua butir telur.
Ekspresi mereka terlihat lucu sekaligus imut. Shizuka dan Saeko memandangnya dengan tatapan penuh kebingungan.
"Apa yang terjadi barusan?" kata Shizuka dengan mata yang melebar.
Ron tersenyum melihat Shizuka. "Apa yang kamu lihat tadi adalah sebagian kecil dari kekuatanku. Aku mampu mengalahkan banyak zombie dengan mudah, tak perlu khawatir, aku akan menjaga kalian dari ancaman zombie ini."
Kata-kata Ron mengubah pandangan Saeko terhadap dirinya.
Awalnya dia ragu dengan Ron, tapi sekarang dia percaya Ron bisa melindungi mereka berdua dari zombie-zombie ini. Meskipun Saeko belum mengerti bagaimana Ron memiliki kemampuan super seperti tadi. Sangat aneh dan misterius sosok Ron baginya.
"Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa memiliki kekuatan itu, tapi aku mencoba untuk percaya padamu." Saeko berkata serius pada Ron dengan raut wajah yang sedikit dingin.
Alis kanan Ron terangkat, dia diam memandang Saeko.
Shizuka hanya melirik mereka berdua tanpa mengerti apa yang terjadi. Di dalam matanya, Ron memang orang yang paling aneh dan kuat yang pernah dia temui.
"Ayo kita pergi dan mencari orang yang selamat!" Ron berbalik sambil mengajak Saeko pergi.
"Ya, kita harus menyelamatkan orang yang masih hidup di sekitar sini." Saeko mengangguk, suaranya terdengar dingin dan datar.
Tidak peduli dengan Saeko, kaki Ron melangkah ke depan menuju ke ruangan sekolah yang lain.
"Hei turunkan aku!" Shizuka yang tersadar dirinya sedang digendong Ron langsung meminta untuk diturunkan.
Sayangnya, Ron tetap tidak melepaskan tubuh Shizuka dan terus berjalan sambil melihat ke sekitar.
Di sisi Saeko, dia mengikuti Ron di belakang tak berbicara sedikit pun, tangannya memegang pedang kayu cukup erat.
Tampaknya ada banyak pikiran di kepala Saeko hingga dia terus diam menatap Ron di depannya.
Seperti di dalam cerita, banyak sekali siswa dan siswi sekolah ini yang menjadi zombie, nasib mereka cukup buruk. Hal yang wajar bagi npc punga takdir yang jelek dibanding karakter penting.
Mereka bertiga berjalan menuju ke arah tangga sekolah, berencana untuk mencari beberapa teman yang masih selamat.
Ron memimpin mereka untuk naik ke lantai paling atas sekolah sebelum kembali ke lantai paling bawah, alasannya adalah dia ingin menyelamatkan Rei Miyamoto, salah satu karakter penting dan karakter yang dia sukai.
Gruoaahhh!!
Beberapa zombie yang berjalan di sekitar area tangga mendengar suara langkah kaki mereka bertiga, segera mereka mendekat untuk menyerang.
"Hati-hati, mereka cukup banyak!"
Saeko yang melihat jumlah zombie di depannya terus muncul dan bertambah banyak, mengingatkan Ron untuk berhati-hati dengan keselamatannya.
Ron merasa senang dengan pengingat Saeko. "Aku tahu, tenang saja mereka bukan ancaman bagiku."
Tatapan Ron menjadi tajam menyaksikan zombie-zombie terus berjalan ke arahnya.
"Mereka benar-benar terlihat jelek, kalau begitu matilah dengan damai."
Setelah bibir Ron mengatakan kalimat itu, Chakra Kurama yang telah lama bersemayam di tubuh Ron mulai bangkit terang-terangan.
Sesuatu energi berwarna oranye terus mengembang menyelimuti tubuh Ron dan Shizuka, tak terkecuali Saeko yang berada di belakangnya.
"Apa ini?" Saeko tertegun melihat seluruh tubuhnya dibungkus oleh energi orange yang berkobar seperti api.
Tiba-tiba Saeko merasakan tubuhnya menjadi segar dan penuh stamina. Energinya yang terkuras akibat membunuh puluhan zombie kembali terisi, hanya ada perasaan nyaman dan aman saat Chakra Kurama menyelimutinya.
Sementara itu, Ron mengendalikan Chakra Kurama, membuat tangan raksasa dan meremas mereka bagai adonan tepung yang lembek.
Bum! Duarr!! Krieekk!
Empat tangan besar yang terbuat dari Chakra Kurama terus meninju dan mencengkeram kuat tubuh zombie-zombie yang ada di depan Ron, tidak ada tanda-tanda berhenti sampai semua zombie benar-benar mati.
Ekspresi wajah Ron datar, tak ada fluktuasi sama sekali di hatinya, menyaksikan zombie-zombie dihabisi olehnya dan berubah menjadi daging giling.
Raut wajah Shizuka terlihat ketakutan, tapi Ron langsung menutupi matanya selama pembantaian dilakukan.
Saeko terkesima dengan kemampuan ajaib Ron, sejak awal dia hanya diam dan terus berjalan mengekor di belakang Ron, menonton pembantaian sepihak kepada para zombie.
Di dalam hati dan pikiran Saeko, ada banyak sekali pertanyaan dan keraguan terhadap Ron yang aneh.
"Apakah dia masih manusia?"
"Bagaimana bisa dia melakukan hal ajaib seperti itu?"
"Dia sangat kuat! Apakah dia benar-benar nyata?"
"Mengapa dia datang ke sini karena permintaan bantuanku? Apakah aku spesial baginya?"
Pertanyaan-pertanyaan tersebut menggerayangi pikiran Saeko dan membuatnya bingung.
Tepat ketika Saeko memikirkan banyak pertanyaan tersebut, suara Ron membangunkannya. "Jangan lengah, kamu harus fokus pada keselamatanmu juga."
"Eh? Iy–iya ...." Saeko merasa canggung dan mengangguk pelan.
Ron menyadari Saeko telah tak berbicara begitu lama, ada sesuatu yang membuatnya menjadi gelisah seperti itu.
Salah satu tangan raksasa bergerak, membawa sosok Saeko ke sisi Ron. "Kamu tidak perlu banyak berpikir, aku datang kepadamu khusus untukmu. Keselamatanmu dan yang lain terjamin."
Pupil mata Saeko yang terlihat gelisah dan rumit perlahan sirna, digantikan oleh tatapan penuh semangat.
"Terima kasih atas bantuanmu!" Saeko menunduk memberikan hormat terima kasih.
Sudut mulut Ron terangkat. "Tak perlu berterima kasih. Ayo kita ke atas dan mencari temanmu yang lain!"
"Baik!" Saeko mengangguk dalam lalu kembali berjalan bersama Ron di sebelahnya.
Zombie-zombie di sekolah Saeko cukup banyak, mereka cukup agresif dan sensitif terhadap suara atau bunyi. Setiap mereka membuat suara, zombie-zombie yang mendengarnya akan menghampiri dan langsung menyerang.
Bagi manusia biasa, mereka benar-benar mengerikan dan sangat bahaya. Di hadapan Ron, mereka hanya seekor semut yang mencoba menggigitnya.
Setiap zombie yang datang ke arah Ron, mereka semua menjadi santapan Simbiot. Tangan chakra besar membelah mereka seperti mainan lalu melemparkan tubuh zombie itu ke arah Ron.
Dengan sendirinya pakaian Ron yang terbuat dari Simbiot berubah, membentuk kepala dan mulut raksasa untuk menelan zombie.
"Bisakah kamu memakai pakaian?" Saeko menyaksikan semua gerakan Ron, dan dia merasa gelisah dalam konteks yang berbeda.
Pipi Saeko sangat merah, hampir mengeluarkan asap, sudah dari awal kemunculan Simbiot Venom, dia bereaksi seperti itu, tapi Ron tak memperhatikan sama sekali.
Bukan tanpa alasan, ketika Simbiot Venom yang menjadi pakaian Ron berubah dan memakan tubuh zombie, bagian atas dan bawah tubuh Ron sontak terekspos, bahkan Saeko bisa melihat bagian besar di antara kedua kaki Ron.
Benar-benar besar, Saeko sempat meragukan matanya.
"Maaf, aku terlalu fokus." Ron cepat-cepat menggunakan sihir esnya untuk membuat pakaian.
Dalam sekejap, tubuh Ron ditutupi oleh pakaian yang mirip pakaian pangeran kerajaan, semuanya terbuat dari sihir es murni.
"Kemampuannya tidak masuk akal," kata Saeko dengan perasaan kagum.