Sarah merupakan seorang gadis yang cantik, Sarah merasa kehidupannya sangatlah tidak adil, selain bibi yang sangat baik dan sangat menyayangi nya, Sarah tak memiliki siapa siapa lagi. Bahkan suami sang bibi dan keluarganya sangat membenci Sarah, dan selalu saja memperlakukan Sarah secara tidak adil. Sedari kecil dia di rawat oleh wanita yang kini menjadi bibinya, meskipun tak ada hubungan darah namun sang bibi sangat menyayangi nya. Tanpa mereka ketahui bahwa Sarah adalah anak pewaris yang telah lama di cari oleh pamannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mobil baru
Faisal segera masuk ke dalam mobilnya dan sedikit lega sebab telah mendapat sedikit info tentang wanita itu. Dia menghubungi sahabat nya yaitu roman dan meminta bantuan agar roman mencarikan rumah untuk dia tinggali di kota, sebab dia akan mencari wanita itu di kota yang sama dengan roman
" Kenapa mesti mencari rumah? Bukankah kamu bisa menggunakan salah satu kamar di hotel mbak Megan?" Ucap roman
" Bukan aku tak mau, namun aku tak bisa menggunakan semua yang di miliki oleh mbak Megan, aku malu sebab sampai saat ini belum juga menemukan anaknya"
" Lalu apa kamu yakin bisa menemukan wanita itu?" Tanya roman melalui sambungan telepon
" Iya aku harus berusaha, dengan info yang aku punya"
" Hanya dengan info sekecil itu? Mana bisa Faisal, nama wanita itu siapa?"
" Adelia "
" Kamu pikir di kota cuma dia saja yang bernama adelia?"
" Sudahlah nanti aku pikirkan caranya, yang penting sekarang kamu tolong cari rumah untukku, sebab aku tak mau menumpang di rumah mu selama aku di kota itu"
" Baiklah, kapan kamu akan datang?"
" Mungkin lusa aku akan ke sana"
" Semoga saja kali ini kamu akan bertemu dengan wanita itu"
" Semoga saja, aku sangat ingin menemui putri mbak Megan, aku ingin tau kehidupan nya seperti apa yang dia jalani selama ini "
" Aku yakin dia wanita yang baik, dan aku juga yakin anak mbak Megan pasti menjalani kehidupan yang baik"
" Semoga saja dan aku mengharapkan seperti itu" ucap Faisal kemudian mengakhiri panggilannya
*****
Sebulan ini Adam sangat jarang pulang ke rumah untuk menemani Adel, dan ternyata tanpa Adel tau kini Adam dan citra telah menikah tanpa persetujuan Adel
" Mas Adam, kemana saja kamu? Kenapa jarang sekali mas pulang?" Tanya Adel begitu bahagia menyambut sang suami
" Aku sibuk" jawabnya singkat dan menghindari sang istri
" Mobil siapa yang kamu pakai itu mas?" Tanya Adel penasaran mobil baru yang di gunakan suaminya
" Ya mobil ku dong"
" Kamu punya uang untuk beli mobil mas? Trus mobil kamu yang lama dimana?"
" Iya punya, emang kamu pikir aku terlalu miskin apa?"
" Tapi kenapa kamu gak pernah bilang sama aku kalo kamu mampu beli mobil mas?"
" Untuk apa aku memberitahukan mu, yang ada nanti kamu minta untuk kamu berikan pada anak yatim itu"
" Setakut itu kah kamu pada Sarah mas? Apa salahnya jika aku memberikan sedikit uang jajan padanya? "
" Tapi itu uang hasil kerjaku, aku gak iklhas lagi kalo kamu memberikannya "
" Astaghfirullah aladzim mas"
" Sudahlah, aku akan keluar kota jadi jangan pernah mencari atau menghubungi ku"
" Apakah kamu tak ingin mendengar kabar anak kita mas?"
" Tidak, aku tak tertarik mendengar tentang nya, meskipun aku memang dulu sangat menantikannya, namun tidak lagi sekarang "
" Apa salah anak ini mas sampai kamu tak menginginkan nya?"
" Tak ada yang salah, hanya dia salah hadir di saat aku tak lagi menginginkan mu Adel"
" Benarkah kamu tak menginginkan ku lagi mas?"
" Iya, dan aku akan mengurus perceraian kita setelah anak itu lahir"
" Mas, kamu tak boleh mengatakan hal itu mas, pernikahan kita bukan untuk main main mas"
" Aku tidak bercanda, aku sadar jika saat ini aku telah mentalakmu namun aku akan segera menceraikan mu "
" Jika itu mau mu baiklah, yang penting aku hanya ingin kamu sedikit lebih baik padaku selama anak ini masih berada di dalam kandunganku, aku tak mau anak ini bersedih terus merasakan apa yang aku rasakan mas"
" Baiklah jika hanya itu yang kamu mau" ucapnya masuk ke dalam kamar..
******
Di sebuah hotel mewah yang bernama "Sarah hotel " Shella bersama seorang pria yang tidak lain adalah pak hasbi guru olahraga yang pernah memilih Shella untuk ikut kompetisi menggantikan Sarah. Ternyata selama ini pak hasbi sangat tertarik pada kecantikan Shella, dengan iming iming memberikan nilai yang sempurna maka Shella pun mau saja mengikuti kemauan pak hasbi
" Terima kasih ya Shella, kamu memang sangat cantik dan pandai sekali kamu memuaskan ku, sepertinya kamu sudah berpengalaman" ucap pak hasbi sembari memeluk tubuh Shella
" Pak hasbi bisa aja"
" Jangan panggil pak dong, umur kita gak beda jauhkan? Coba ngomong biasa aja deh biar enak"
" Emang gak apa apa?"
" Santai aja "
" Jadi benerkan kamu ngasih aku nilai yang sempurna?" Tanya Shella
" Tenang aja, di mata pelajaran aku nilai kamu paling bagus nanti, yang penting service kamu juga bagus ya aku kasi nilai bagus juga"
" Bener ya? Tadi gimana puas gak?"
" Puas banget, enak "
" Jadi besok besok nilai gua bagus dong"
" Tenang aja cantik" ucapnya sembari mengecup bibir Shella
Siang itu Erik yang duduk sendiri di bangku cafe kebetulan melihat pemandangan yang mungkin bisa membuat heboh sekolah tempatnya bersekolah saat SMA, dengan menggunakan ponselnya dia merekam video dimana pak hasbi dan Shella jalan bergandengan tangan begitu mesra dengan menggunakan pakaian yang minim keluar dari hotel dan masuk ke dalam cafe di sebrang hotel
Dengan menggunakan masker menutupi bagian mulutnya Erik segera keluar dari cafe dan kembali ke dalam mobilnya
" Apakah mereka menjalin hubungan spesial?" Tanya Erik begitu melihat hasil rekaman ponselnya
" Akan aku gunakan ini untuk membantu Sarah melawan gadis jahat itu" ucapnya kemudian lalu menekan nomor ponsel Sarah
" Kok gak pernah aktif ya nomornya Sarah? Haruskah aku ke rumahnya?"
Erik berpikir sangat lama, dia takut jika bibinya Sarah tak akan mengizinkan Sarah untuk ikut dengan nya menikmati suasana liburan sekolah setelah ujian kelulusan sekolah, namun tekadnya kuat dan yakin bahwa bibinya pasti akan memberi izin pada mereka
Tak lama Erik pun sampai di depan rumah Sarah. Adel sangat terkejut dan bertanya tanya mobil siapa yang terparkir di depan rumahnya? Bahkan dia sempat berpikir mungkinkah itu paman Sarah yang ingin menjemputnya?
Dengan jantung yang dag dig dug Adel mendekati mobil itu dan memastikan orang yang berada di dalam mobil tersebut
" Assalamualaikum bi, ini aku Erik temannya Sarah, sarahnya ada?" Tanya Erik sopan
" Wa'alaikum salam, ya Allah nak Erik tadi bibi pikir siapa yang datang, hehehe"
" Hehehe maaf ya bi"
" Gak apa apa, mau ketemu Sarah ya? Ada kok di dalam ayo masuk nak Erik" ajak Adel ramah
" Tunggu bentar ya nak Erik, bibi panggilkan Sarah" ucap Adel
Tak berapa lama Sarah pun muncul dengan penampilan yang sederhana, dengan sedikit terkejut dia pun bertanya tentang maksud kedatangan Erik
" Kak Erik mau ngajak aku jalan?"
" Iya, emang gak boleh ya? Atau ada yang marah mungkin?"
" Gak ada yang marah, tapi aku butuh izin dari bibiku dulu kak"
" Ya udah panggilin bibi kamu, biar aku yang izin"
" Mau izin apa nak Erik?" Tanya Adel begitu Sarah memintanya bertemu Erik
" Maaf Bi, saya mau mengajak Sarah jalan jalan, dan saya janji gak akan pulang malam"
" Ya sudah gak apa apa, kasihan Sarah juga gak pernah keluar sekedar jalan jalan, tapi ingat ya pulang nya jangan malam malam ya nak Erik"
" Bibi gak apa apa di rumah sendiri?" Tanya Sarah merasa tak enak
" Bibi gak apa apa, masuk lah untuk berganti pakaian nak Sarah"
" Terima kasih bi" ucapnya sembari memeluk sang bibi
Tak lama kemudian, Sarah nampak begitu cantik dengan pakaian yang sopan dan rambut yang di kuncir, dengan postur yang sedikit berisi, kulit kuning Langsat membuat Sarah begitu cantik hingga Erik pun tak berkedip..
smg Shella tdk tahu
lnjt Thor semangat 💪
thor buat yg suka membully kena karmanya kasihan tuh anak yg di bully
semangat Thor 💪 lanjut
trimakasih Thor semangat up lagi 💪👍❤️🙂🙏