Alana adalah Seorang gadis yang memiliki kelainan hormon, dia bisa mengeluarkan Asi tanpa harus melahirkan seorang bayi dan kelainan itu hanya sang Ibu yang mengetahuinya, tapi suatu hari ternyata Lana harus menerima kenyataan jika kedua Orang tuanya di kabarkan meninggal dunia dan dia terpaksa ikut kedua Om nya ke Luar Negeri karena kedua nya tinggal di sana
Lalu Apa yang akan terjadi selanjutnya jika Lana yang ternyata memiliki kelainan hormon sejak sekolah akan tinggal di Rumah Om nya yang kedua nya masih belum menikah dan naas nya kelainan itu akhirnya di ketahui oleh ke dua Om nya saat mereka baru tiba di Luar Negeri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Ana yang mulai membuka laptop tersebut langsung refleks terkejut menatap laptop yang terdapat walpapernya mereka bertiga, namun keterkejutan itu hanya sementara, wajah Ana mulai kembali dengan cepat dengan mendatarkannya kembali
Ana yang dahulu terbiasa dengan laptop kedua Om nya itu dan mengetahui setiap sandi Om nya, tanpa sadar langsung mengetik angka-angka sandi tersebut dan seketika terbuka secara langsung
Edward dan Dom pun saling melirik satu sama lain saat ini
"Terima kasih Nona Ana, atas bantuan nya" ucap Dom dan Ana hanya menganggu pelan
Beberapa saat kemudian
"Nona Ana" panggil Edward ketika baru saja selesai Ana menutup acara seminarnya
"Iya Tuan" ucap Ana sopan
"Boleh gak kami berfoto bertiga?" tanya Edward sambil menatap Ana dengan sangat lekat
"Ya, boleh Tuan" ucap Ana tersenyum dan menyembunyikan hatinya yang sedang mulai berdebar saat ini karena takut ketahuan dengan penyamarannya
Tak lama setelah mereka berfoto bertiga, Ana pun langsung memasuki ruang ganti dan dengan mengepalkan kedua tangan nya saat ini mulai merasakan sesak di dada nya yang semakin menguat
Ana pun tak kuasa untuk tak mengeluarkan air mata nya saat ini, dia mengingat kebahagiaan yang dulu mereka bertiga lakukan dan selalu mereka bertiga mengabadikan dengan berfoto bertiga seperti tadi dan ketika melihat foto tadi di laptop Dom, Ana mengingat sekali saat itu mereka berfoto saat di Mansion dengan kedua Om nya ketika dia menerima cinta kedua Om nya untuk menjadi kekasih nya
Beberapa saat kemudian, Ana pun telah membersihkan riasan nya dan kembali ke Kosnya untuk beristirahat
Berbeda dengan Dom dan Edward, mereka saat ini langsung menemui Direktur Kampus tersebut untuk meminta tolong padanya
"Silahkan masuk Tuan Dom dan Tuan Edward, sudah di tunggu Tuan Wilson di dalam" ucap Sekretaris yang berada saat ini di hadapan mereka berdua dan kedua nya hanya mengangguk pelan
"Silahkan duduk Tuan" ucap Tuan Wilson dengan wajah tegasnya
"Terima kasih" sahut Dominic
"Ada apa mencari Saya, Tuan?" tanya Tuan Wilson penasaran
"Begini Tuan, Saya mau mencari Mahasiswi bernama Anastasia Betven, apa dia memiliki keluarga di sini Tuan?" tanya Dom langsung
"Memang ada apa dengan Ana, Tuan? hingga dia di cari oleh Orang hebat seperti Anda?" tanya Tuan Wilson dengan wajah heran
"Sepengetahuan Saya, Anastasia itu sangatlah berbakat, dia hanya kuliah selama 3 tahun di sini, sedangkan Mahasiswa yang lain harus menempuh minimal 5 tahun, mana dia mengambil 2 jurusan berbeda, Anak itu sangat luar biasa" puji Tuan Wilson
"Oh begitu Tuan, apa dia memiliki keluarga di sini?" tanya Dom lagi
"Sepertinya dia tak memiliki keluarga, sepengetahuan Saya, dia di sini hanya ngekos di dekat kampus, itu juga hanya kos-kosan kecil, sebenarnya ada apa Tuan?" tanya Tuan Wilson lebih penasaran
"Oh begitu rupa nya, kata Anda tadi, dia besok akan wisuda ya?" tanya Edward memastikan
"Iya Tuan, benar sekali" ucap Tuan Wilson
"Boleh tidak Kami menghadiri acara wisudanya besok?" tanya Edward lagi
"Oh boleh banget, suatu kehormatan untuk kami semua, jika kalian menghadiri wisuda Mahasiswa dan Mahasiswi kami" ucap Tuan Wilson senang
"Dan ini Tuan Wilson, Saya ingin memberikan surat kerja untuk merekrut Anastasia untuk bekerja di Perusahaan yang saya pimpin, di Kanada" ucap Edward sambil memberikan sepucuk surat
"Semua biaya akan kami yang tanggung, jika Anastasia menyetujuinya, dia hanya tinggal menyiapkan dirinya saja dan semua fasilitas akan kami sediakan di Kanada sana termasuk Apartemen" ucap Dom
"Wah beruntung sekali Anastasia, jika bisa bergabung di Perusahaan Tuan" ucap Tuan Wilson bahagia
"Jika dia menyetujuinya, tolong chat saya ya Tuan, jadi saya bisa menyiapkan semuanya di sana" ucap Edward
"Iya Tuan" sahut Tuan Wilson
Sesampainya Dom dan Edward di Hotel
"Wangi harum tubuhnya masih sama ya Dom" ucap Edward mengingat ketika mereka bertiga berfoto
"Iya, ketika kita berfoto bertiga tadi, aromanya sangat khas, aku sangat merindukan aroma itu selama 3 tahun ini, tapi kenapa wajah dan penampilannya sekarang berbeda ya Ed" ucap Dom bingung
"Ntah lah, mungkin dia benar-benar ingin melupakan kita, makanya dia dengan sangat baik menyembunyikan itu semua dari kita" ucap Edward sedih
Pagi Hari nya
"Untung mereka kemaren datangnya dan setidaknya saat ini mereka sudah kembali ke Kanada, jadi aku bisa wisuda dengan tenang" gumam Ana yang saat ini telah siap untuk melaksanakan wisudanya
Ana pun mulai memasuki ruangan Wisuda bersama dengan yang lainnya termasuk Vanesa yang harusnya menjadi Kakak kelas nya di Kampus, namun karena kemaren mereka ujian bareng dan saat ini wisuda bareng maka nya mereka berdua menjadi Sangat akrab saat ini
"Ana, sini duduk dekat aku" panggil Vanesa
"Ya Nes" sahut Ana
"Cantik banget, kamu Ana, berdandan model gini" sahut Vanesa
"Kamu juga Nes, cantik juga, samaan kok kita" ucap Ana
"Ana, katanya Tuan Joshua dan Tuan Jason akan hadir lho di wisuda kita saat ini" ucap Vanesa tersenyum
Deg!
"Mereka hadir di acara wisuda ku, buat apa? Apa mereka mengenali penyamaran ku, tapi respon mereka kemaren ketika berfoto denganku,tak ada perkataan apa pun gumam Ana dalam hati
"Kenapa mereka masih ada di sini? katanya mereka pembisnis terkenal, pasti banyak dong job mereka berdua, kok tumben luang banget" tanya Ana
"Ga tau, katanya aku dengar-dengar, mereka ingin aja melihat Anak-anak Oxford yang lulus saat wisuda hari ini" ucap Vanesa dan Ana hanya mengangguk
Tak lama masuklah Edward dan juga Dom bersama Direktur pimpinan Kampus mereka
Dom dan Edward yang memandang Ana saat ini, membuat Ana hanya bisa memalingkan wajahnya ke yang lain, karena Ana menyadari tatapan keduanya yang hanya menjurus padanya saja
Tak lama setelah sambutan selesai dari Direktur Pimpinan Kampus mereka, Para Dosen pun mengumumkan nilai-nilai tertinggi di Kampus mulai dari peringkat 1 hingga 10 besar
Ana pun menjadi Mahasiswi pertama yang di panggil saat ini dengan nilai sangat sempurna di kedua jurusan yang di ambilnya semasa kuliah nya sehingga membuat para Dosen dan teman-teman Ana pun menyambut nya dengan sangat meriah saat ini
"Hebat banget ya Lana kita, Ed" ucap Dom bangga
"Iya Dom, aku gak nyangka setelah dia jauh dari kita, dia bisa sehebat ini, aku kagum pada nya, apalagi dia sangat cantik sekali saat berjejer di antara para Mahasiswi yang lain, ah aku merindukannya Ed" ucap Dom pelan
"Iya, dia sangat sempurna untuk kita berdua, aku baru menyadari tentang penting nya dia di hidup ku setelah dia pergi selama ini"ucap Dom lagi sedih
"Seandainya waktu bisa di ulang, aku tak ingin dia mendengar apa yang kita ucapkan saat itu, itu pasti membuatnya sangat sakit hingga pasti tumbuh dendam di hatinya pada Kita, Dom" ucap Edward
"Coba kamu lihat itu wajahnya sekarang, jika dia tersenyum, apa senyum itu yang pernah kita lihat dulu?" tanya Edward lagi
"Bukan, itu bukan senyum dia yang dulu, sekarang dia sangat pintar berakting Ed dan kamu nanti jika berada di dekatnya maka kamu harus hati-hati dalam menghadapi segala sikap dan sifat nya" ucap Dom
"Iya Dom" ucap Edward
"Benar juga, ayo kita balik ke Kanada sekarang, kita tunggu Tuan Wilson menghubungi ku" ucap Edward yang baru selesai menghadiri acara wisuda Lananya bersama Dom
kasian lana