NovelToon NovelToon
GAURI, PENGANTIN PILIHAN DEVAN

GAURI, PENGANTIN PILIHAN DEVAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter / Anak Yatim Piatu / Teen School/College / Romantis / Cintamanis / Idola sekolah
Popularitas:251.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Devan kaget saat tiba-tiba seseorang masuk seenaknya ke dalam mobilnya, bahkan dengan berani duduk di pangkuannya. Ia bertekad untuk mengusir gadis itu, tapi... gadis itu tampak tidak normal. Lebih parah lagi, ciuman pertamanya malah di ambil oleh gadis aneh itu.

"Aku akan menikahi Gauri."

~ Devan Valtor

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perahu Gajah

Devan terbangun perlahan ketika sinar matahari menembus tirai tipis kamar hotel. Ia mengerjap pelan, kemudian langsung tersentak kecil saat merasakan sesuatu yang hangat menempel di dadanya. Siapa lagi kalau bukan Gauri.

Gadis itu tertidur nyenyak dalam pelukannya, wajahnya rapat menempel di dada Devan, tangan mungilnya masih menggenggam ujung kaus pria itu seolah takut kehilangan lagi. Padahal semalam, mereka tidur dengan jarak yang tidak sedekat ini. Namun entah bagaimana, pagi ini jarak itu menghilang begitu saja.

Untuk sesaat, Devan hanya diam menatap wajah Gauri. Rasanya ada sesuatu yang lembut merayap dari dada ke tenggorokannya. Pipinya merona, rambutnya acak-acakan tapi entah kenapa malah terlihat lucu.

Perlahan, hampir tanpa sadar, Devan mengusap pipinya dengan ibu jari. Sentuhan itu membuat Gauri menggumam pelan, meringkuk lebih dalam ke pelukannya seperti anak kucing.

Devan tersenyum kecil.

"Manja sekali, kamu," bisiknya, meski ia tahu gadis itu tidak mendengar.

Ia berbaring diam beberapa menit lagi, hanya menikmati ketenangan aneh yang jarang ia rasakan. Tapi kemudian Gauri mulai bergerak pelan, mengerang halus sebelum membuka mata.

Ia tersenyum lebar saat melihat Devan berbaring di depannya. Bukannya menjauh, ia malah memeluk pria itu semakin erat.

Devan tertawa pelan, lembut.

"Jangan peluk lagi, nanti kakak gak bisa nafas. Gauri ..."

Gauri melonggarkan pelukannya dan tertawa lebar tanpa suara.

Setelah mandi dan ganti baju, sekitar jam delapan pagi, Gauri sudah duduk di tepi kasur dengan pakaian santainya, kaus putih tipis dan celana pendek denim yang membuatnya terlihat seperti gadis remaja biasa. Rambutnya diikat dua rendah, membuatnya tampak lebih muda lagi.

"Sudah siap?" tanya Devan sambil merapikan jam tangannya yang mahal.

"Siap!" Gauri mengacungkan bonekanya juga, seolah si boneka ikut siap jalan.

Devan menghela napas.

"Gauri … bonekanya mau ikut?"

"Hmm!" Gauri mengangguk mantap.

"Terserah," Devan menyerah saja. Gadis itu memang lagi suka sekali bawa boneka beruang pemberian dia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di restoran hotel, beberapa teman alumni Devan menyapa mereka. Sebagian tersenyum ramah pada Gauri, sebagian memuji boneka yang ia bawa sambil tertawa kecil. Gauri tidak menanggapi mereka, hanya sibuk bersembunyi di belakang Devan kalau ada yang tiba-tiba mendekat. Tapi ada juga di antara mereka yang tidak ia jauhi.

Di antara teman-teman alumni Devan dan Gino itu, ada dua orang yang tampak sinis, termasuk Diana. Tatapannya menilai, memicing, dan seakan merendahkan Gauri yang begitu menempel pada Devan. Ekspresinya berubah dengan cepat saat yang lain berbincang dengannya.

Devan sendiri lebih sibuk memperhatikan Gauri daripada meladeni teman-teman alumninya. Saat Gauri duduk di sebelahnya sambil mencolek roti, pria itu diam-diam memindahkan sepotong salmon ke piring gadis itu.

"Kamu harus makan yang banyak hari ini. Kita bakal banyak jalan."

Gauri mengangguk seperti anak sekolah. Gino menaruh siku di meja sambil menatap mereka penuh godaan.

"Devan, aku masih nggak nyangka kita pulang dari luar negeri, kamu langsung ketempelan Gauri. Seorang Devan akhirnya ketempelan perempuan!"

Devan melemparkan sumpit ke dada Gino. Lelaki itu tertawa, sedang Gauri, terus fokus menghabiskan makanannya.

Setelah sarapan, rombongan alumni itu berjalan-jalan ke berbagai tempat wisata di Bangkok. Gauri tampak sangat bersemangat, setiap melihat sesuatu, ia menunjuk, melompat kecil, atau memanggil nama Devan dengan nada manja.

"Kak Devan, lihat gajahnya!"

"Kak Devan, itu lucu!"

"Kak Devan, ini apa? Boleh pegang?"

Devan sampai harus menahan pundaknya beberapa kali.

"Kamu sabar sedikit, jangan lari-lari."

Gauri mengangguk patuh… lalu hanya dalam lima detik kemudian ia berlari lagi. Gino menyalip Devan sambil menertawakan mereka berdua. Kesibukannya adalah merekam setiap momen manis Devan dan Gauri. Untuk seorang Devan yang dulu benci dekat-dekat perempuan, sekarang ketempelan perempuan dan dia justru menikmatinya, adalah sebuah keajaiban.

"Devan, kamu benar-benar sabar, patut di acungi jempol.

Devan sudah siap melempari Gino lagi, tapi pria itu sudah lari.

Saat mereka tiba di area pantai, angin lembut menerpa wajah Gauri. Ia langsung menyipitkan mata sambil tersenyum lebar. Di kejauhan, kapal-kapal kecil tampak bersandar dan beberapa speedboat lewat dengan suara keras.

Dan tepat saat Gauri melihat satu perahu berbentuk gajah warna cerah, matanya langsung berbinar.

Ia menarik lengan Devan dan Gino sekaligus.

"KAK DEVAN! KAK GINO! GAURI MAU NAIK ITU!!"

Suara gadis itu membelah udara, membuat beberapa wisatawan menoleh. Mungkin merasa aneh dengan tingkahnya yang sedikit berbeda dengan orang normal.

"Gauri… itu buat anak-anak usia lima sampai sepuluh tahun." ucap Devan hati-hati.

"Gauri kan masih kecil juga ..." gumamnya lirih, memonyongkan bibir.

Gino langsung tertawa terbahak.

"Van, kasihan anak kecil minta naik itu. Ayo naik! Kita sewa satu buat dia aja!"

Devan menarik nafas panjang lalu menghembuskannya, ia menatap Gauri. Gadis itu sudah menatapnya dengan tatapan memohon yang sangat berbahaya, mata besar penuh harapan, pipi menggembung sedikit, ujung pakaian Devan ditarik-tarik.

"Kak Devaaan… Gauri mauuuu…"

Devan menghela napas lagi, pasrah.

"Baik. Ayo. Satu putaran saja ya?"

"YEEEAY!"

Gauri langsung melompat kegirangan sampai bonekanya hampir jatuh, membuat Devan refleks menangkapnya.

Gino kembali memotret momen langka itu. Ia menatapi Devan yang membimbing Gauri dengan sabar. Sabar sekali.

Naik perahu kecil berbentuk gajah itu ternyata lebih lucu dari yang Devan bayangkan. Gauri duduk di depan, kakinya mengayuh-kayuh pedal imitasi meski sebenarnya perahunya bermesin. Angin meniup rambutnya, membuatnya tertawa lepas.

"Kak Devan! Lihat! Gauri kemudi sendiri!"

"Jangan berdiri, nanti jatuh!"

"Nggak berdiri! Duduk sambil berdiri!"

"Mana ada,"

Terlambat. Gauri hampir terpeleset, membuat Devan memeluk pinggangnya cepat-cepat.

"Gauri!"

Gadis itu tertawa lalu kembali duduk manis. Tatapan orang-orang di tepi pantai jelas penuh rasa terhibur. Terutama Gino. Hanya Diana dan si perempuan bernama Nini yang tidak suka melihatnya.

Di sana, Gauri menatap Devan, wajahnya penuh senyum polos yang sangat sulit ditolak.

"Kak Devan… seru ya?"

Devan memandangnya lama sebelum akhirnya tersenyum kecil.

"Mm, seru."

Beberapa menit kemudian mereka selesai, Gauri turun sambil menggandeng tangan Devan, tidak mau lepas sama sekali.

"Ih, kok tuh cewek nempel terus ke Devan sih? Bikin sakit mata aja." Nini angkat suara.

"Tapi lucu tahu liat Devan sama tuh cewek, kayak sabar banget. Perlakuan Devan manis banget." Mila angkat suara.

"Tapi gue jijik. Dia udah besar, 18 tahun kan udah besar, tapi kelakuannya malah begitu. Jangan-jangan dia cuma bikin-bikin lagi biar bisa deketin Devan dan Gini.

"Udah Ni, kan dia lagi sakit. Mana ada orang sakit bikin-bikin. Maklumin aja." Sari angkat suara.

Di belakang Nini, Diana mendengus. Ia tidak bicara, tapi justru dialah yang paling tidak suka dengan kedekatan Gauri dan Devan.

1
DC
keren
sum mia
kebusukanmu pasti bakal terbongkar Diana . tunggu aja....

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
ari sachio
orng punya harta aja masih kudu nyari itupun datangya cm sebln sekali dan ngais rezekinya aja di t4nya gauri.masih sempet2nya niat d berbuat tdk baik ma gauri.bahkan ampe mo ngilangin nyawa gauri.situ duity msh berseri gitu...jd g takut kehilangn pekerjaan d mjd penghuni sel gituu? yakin masa depan km akn lbh cerah d msh bs pamerin brg bermerek d kehdpnmu yg kau paksakn wahhh di mata orang ke sana sini gituuu? ...yakin devan bakal milih loh??? HERMAN AKU ...

MENDING INSAF DAN HILANGIN AMBISIMU WAT MILIKI DEVAN.DEVANYA AJA G MAU MA ELOH...
Ita rahmawati
saatnya devan tau 😂😂
nyaks 💜
ngaku gak??
Anonim
Gauri masih ingat kalau di tinggal mama, papa, dan kakaknya. Sampai bonekanya juga dibilang hidup lagi, nggak tenggelam.
Apa mereka kecelakaannya tenggelam ya.

Sari - curiga sama Diana. Apa lagi Sari mendapat video dari ponsel Bram - Diana masuk ke area kolam - di jam yang sama ketika Gauri jatoh ke kolam. Semakin layak dan pantas dicurigai.

Bukan hanya tidak melihat Gauri jatoh, Sari... Tapi Diana yang mendorong - gitu lho Sari 😁

Devan.... kemarahanmu kek apa ini nanti ??? Bayangin dululah 🤔
Ny Rudi Harianto
si ular sebijik ini ya....😡😡😡
kudu kau rasa nya
Cristella Tella
bgus... moga segera tau diana yg dorong gauri
Herman Lim
mampossss kena kau Diana jgn harap BS ngajar lagi yg ada kamu bakalan ga di Terima dimn pun kau ingin kerj
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀J💜⃞⃟𝓛§𝆺𝅥⃝©Adinѕ⍣⃝✰
hayo bikin alasan yg masuk akal agar Devan dan sari percaya,, tpi sayang nya dg keceplosan mu mereka GK akan percaya
~HartiWyn_Dee_
hayooolooohhh mau ngelak gimana lagi km Diana sedang bukti udah di tangan Devan cepat Devan cecar terus sampai ngaku
lantol
ngopi thor
Desyi Alawiyah
Ngaku aja Diana...
Desyi Alawiyah
Nah, itu kamu ngaku sendiri.. Padahal Sari belum bilang apa-apa loh 😯😯😯
Desyi Alawiyah
Mungkin karna yang ngasih itu kamu, Van... 🤭
Arin
Devan gak mau noleh ke kamu Diana....tapi masih aja sok kenal dekat dan sok kecantikan. Profesimu gak mencerminkan tindakan mu kepada Gauri. Bukan dengan welas asih merangkul dia yang punya kekurangan. Malah dengan egoisnya ingin menyingkirkan dia si pewaris tempatmu mengajar, karena Gauri dekat dengan Devan. Jika sudah ketahuan begini... apa semakin Devan mau menoleh kepadamu??? Paling juga semakin menjauh.........
Shinta Saputri
Mampuslah kamu Diana. Tinggal sejalan lagi perbuatanmu akan ketahuan. Dan kamu akan menanggung akibatnya😂😂😂😂😂
Ilfa Yarni
mampus ketahuan kan kau tp aku penasaran Bram dapat video darimana ya ayo devan cecar trus diana emang, dia yg dorong gauri
vj'z tri
apa perlu kita lapor ke Bu Susi biar ulat 1 ini di tenggelamkan di laut 😁😁😁
faridah ida
udah ngaku aja kamu Diana ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!