Ranjang Panas Sang Duda Mafia

Delon menaiki tubuh Joanna kemudian mencium bibir Joanna sambil melepaskan pakaian milik Joanna. Entah bagaimana tubuh mereka kini polos tanpa sehelai benangpun.

Delon menciumi leher Joanna dan kembali memberikan tanda kepemilikan membuat Joanna mengeluarkan suara merdunya. Bukan itu saja mulut Delon menyusu seperti bayi di salah satu pucuk gunung kembar himalaya milik Joanna dan satunya lagi dimainkan membuat Joanna kembali mengeluarkan suara merdunya.

Hingga akhirnya tubuh Joanna di angkat ke atas tanda dirinya mendapatkan pelepasan untuk pertama kalinya.

"Ahhhhhhh... Sayang enak banget." Puji Joanna sambil mengeluarkan suara merdunya.

"Katakan sekali lagi." Pinta Delon.

"Enak banget." Jawab Joanna.

"Setelah itu." Pinta Delon.

"Sayang." Jawab Joanna sambil tersenyum malu.

"Mulai sekarang dan seterusnya Katakan Sayang ketika kita berdua." Pinta Delon.

Joanna hanya menganggukkan kepalanya sambil mengalungkan ke dua tangannya ke leher Delon.

"Karena kamu sudah dapat gantian Kakak, lakukan yang sama di apartemen." Pinta Delon sambil menggulingkan tubuhnya ke arah samping Joanna.

"Janji tidak dikeluarkan di mulut Joanna?" Tanya Joanna yang tahu maksud perkataan Delon.

"Janji." Jawab Delon.

Joanna duduk di samping Delon yang sedang duduk terlentang kemudian mulai memegang tombak sakti milik Delon untuk di jilat layaknya menjilat es krim membuat Delon merem melek.

Tok Tok Tok

"Daddy ..." Panggil Edward.

Di saat yang bersamaan pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang dan dia adalah Edward putra sulungnya. Joanna langsung menghentikan bersamaan dirinya melepaskan tangannya yang menggenggam tombak sakti milik Delon.

"Si*l." Umpat Delon dengan wajah kesal pada Edward karena telah mengganggu kesenangannya.

Joanna hanya tersenyum sambil berlari ke arah kamar mandi namun sebelumnya memunguti pakaiannya sedangkan Delon memunguti pakaiannya lalu memakai pakaian nya dengan cepat.

Tok Tok Tok

"Daddy." Panggil ulang Edward.

"Ya ... Sebentar." Ucap Delon.

Setelah selesai Delon berjalan ke arah pintu kamarnya kemudian membuka pintunya sambil menatap tajam ke arah Edward.

"Ada apa?" Tanya Delon dengan nada ketus sambil menghalangi Edward untuk masuk.

"Daddy, kenapa nada bicara nya ketus?" Tanya Edward dengan wajah bingung.

xxxxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxxx

Cerita tentang Edward silahkan baca di novel karangan Yayuk Triatmaja dan judul novelnya :

xxxxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxxx

"Kita bicara di bawah saja." Ucap Delon yang tidak menjawab pertanyaan putra sulungnya.

"Baik Dad." Jawab Edward patuh sambil menyingkirkan tubuhnya ke arah samping.

Tanpa sengaja Edward melirik sekilas tombak sakti milik Delon mengembung dan terasa sesak membuat Edward menaikkan salah satu alis matanya.

"Kenapa adik kecil Daddy menegang? Apa Daddy main bersama mommy atau sama wanita lain?" Tanya Edward sambil mengintip ke arah kamar Delon.

Peletak

"Aduh sakit Dad." Ucap Edward sambil mengusap kepalanya karena di jitak oleh Delon.

"Kamu bicara sembarangan, ayo kita bicara di bawah." Ucap Delon sambil menutup pintu kamar Joanna dengan rapat.

'Memang benar Daddy main bersama wanita lain yang akan menjadi Mommy barumu.' sambung Delon dalam hati.

Delon mengajak Edward bicara di bawah atau ruang keluarga agar Joanna tidak berada di kamar mandi terus menunggu Edward pergi.

Ke dua pria tampan yang sudah menikah namun yang satu istrinya pergi dari mansion siapa lagi kalau bukan Edward sedangkan Delon bercerai dengan istrinya karena sudah tidak ada kecocokan.

Mereka berjalan ke arah tangga dan menuruni satu demi satu menuju ke ruang keluarga. Tanpa sepengetahuan mereka kalau Joanna mendengarkan percakapan Delon dan Edward.

"Aduh Joanna, kenapa kamu jadi wanita mura**n? Kamu lihat sendiri Kak Delon tidak mengakui dirimu dan menyuruh anaknya untuk keluar. Lain kali kamu jangan terlena dan menyerahkan dirimu sama Kak Delon ataupun pria lain." Ucap Joanna dengan wajah sendu.