NovelToon NovelToon
Azzura ( Obsesi Sang Alpha)

Azzura ( Obsesi Sang Alpha)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Vampir / Manusia Serigala / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Fantasi Wanita / Kekasih misterius
Popularitas:115.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Sekuel dari novel Cintaku Dari Zaman Kuno

Azzura hidup dalam kemewahan yang tak terhingga. Ia adalah putri dari keluarga Azlan, keluarga terkaya dan paling berpengaruh di negara Elarion. Namun, dunia tidak tahu siapa dia sebenarnya. Azzura menyamar sebagai gadis cupu dan sederhana semua demi kekasihnya, Kenzo.

Namun, tepat saat perkemahan kampus tak sengaja Azzura menemukan sang kekasih berselingkuh karena keputusasaan Azzura berlari ke hutan tak tentu arah. Hingga, mengantarkannya ke seorang pria tampan yang terluka, yang memiliki banyak misteri yaitu Xavier.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Dengan Calon Mertua

Malam mulai larut, dan jalanan yang tadi semarak kini diselimuti lampu-lampu kota yang temaram. Mobil sport Xavier melaju mulus menuju mansion megah milik keluarga Azlan. Di dalam mobil, Azzura tertidur pulas, kepalanya sedikit miring ke jendela dengan napas teratur.

Setelah apa yang terjadi sore harinya, Azzura lebih memilih untuk menghadapi rintangan yang ada di depan matanya.

Xavier meliriknya sejenak dan tersenyum kecil. “Kau benar-benar tak pernah terlihat sepolos ini,” gumamnya pelan.

Saat mereka sampai di gerbang utama mansion Azlan, Xavier menurunkan kaca jendela. Para penjaga yang bukan manusia biasa, melainkan terminator canggih yang diciptakan untuk menjaga keluarga Azlan segera memindai wajah penumpang di dalam.

Salah satu dari mereka berkata dengan suara datar namun sopan, “Selamat malam, Nona Azzura.”

Tanpa banyak kata, gerbang terbuka perlahan, memperbolehkan mobil mewah itu masuk. Tak lama, mobil Xavier berhenti tepat di depan pintu utama mansion. Bersamaan dengan itu, Azzura menggeliat pelan dan membuka matanya.

Begitu melihat posisi mereka, Azzura langsung duduk tegak. “Hah? Kita udah sampai?” serunya, lalu menoleh cepat pada Xavier. “Kau serius nganter aku sampai sini?!” tanya Azzura panik sambil menguap pelan.

Xavier hanya mengangkat bahu. “Kau tidur nyenyak. Aku nggak tega bangunin.”

Azzura mendecak kesal, merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. “Ya Tuhan ... ini bisa gawat.”

Xavier menoleh pelan. “Kenapa?”

Azzura menunduk ke jendela dan matanya langsung membelalak. “Astaga!” serunya pelan. “Itu Daddy dan Mommy. Mereka berdiri di depan pintu!”

Dua sosok berdiri tegap di depan pintu mansion. Zion Azlan dengan tatapan dingin dan kedua tangan di saku celananya, sementara Zanaya berdiri anggun di sampingnya, memeluk bahunya sendiri dengan sorot mata tajam penuh rasa ingin tahu.

Azzura mulai panik. “Aduh ... aku harus ngomong apa ke mereka? Mereka lihat kamu nganterin aku pakai mobil sport?!”

Xavier menjawab santai, “Ya tinggal bilang saja kita sepasang kekasih.”

Azzura melotot. “Apa?!”

Xavier hanya tertawa pelan, tidak merasa gentar sedikit pun.

Sementara itu, Zion mulai melangkah mendekati mobil, tak sabaran menunggu penumpang misterius itu turun. Karena menurut Zion pemilik mobil sangat lama untuk turun.

Azzura menoleh cepat. “Oke, dengar baik-baik. Begitu aku keluar, kau langsung pergi. Jangan turun. Oke? Ingat, langsung tancap gas!”

Xavier hanya mengangguk pelan, tapi senyumnya penuh misteri.

Azzura menarik napas panjang, menenangkan diri, lalu membuka pintu mobil. Begitu ia turun, senyumnya langsung berubah cerah dan manja. Ia langsung menghampiri sang ayah dan menyandarkan kepala ke bahunya.

“Malam, Daddy” ucapnya dengan suara lembut dan manja.

Zion mengernyit, pandangannya tak lepas dari mobil Xavier yang kacanya nampak hitam. “Siapa orang yang mengantar kamu pulang?”

Azzura tersenyum tenang. “Teman, kok. Gak penting, Dad.”

Namun sebelum Zion bisa berkata lebih, suara berat dan tenang memecah udara malam.

“Halo, Tuan Zion. Kita ketemu lagi.”

Azzura menoleh cepat dan hampir tersedak napasnya sendiri saat melihat Xavier turun dari mobil dengan elegan, lalu berjalan santai ke arah ayahnya.

Xavier mengulurkan tangan, menatap Zion langsung ke mata. “Senang bisa bertemu lagi.”

Zion menerima uluran tangan itu, tapi wajahnya berubah dingin seketika. “Ada hubungan apa kau dengan putriku Tuan Valen's?”

Azzura mulai berkeringat dingin, tangannya mencengkram erat lengan kokoh sang ayah.

Sebelum Xavier menjawab, Zanaya melangkah ringan ke arah mereka. “Kok ngobrolnya di luar sih? Yuk masuk ke dalam. Malam makin dingin.”

Zion menggeleng. “Tak perlu.”

“Iya, nggak usah, Mom.” Azzura menimpali cepat.

Namun Zanaya hanya menatap mereka tajam, cukup untuk membuat Zion sang kepala keluarga dan Azzura, sang putri kesayangan, sama-sama ciut dan terdiam. Mereka tidak berani membantah sang nyonya besar.

Dengan santainya, Xavier menoleh ke arah Zanaya dan tersenyum sopan. “Kalau begitu, saya ikut masuk saja.”

“Silakan,” jawab Zanaya sambil tersenyum anggun.

Azzura hanya bisa mematung di tempat, ingin menjerit sekeras-kerasnya. "Xavier ... Kau cari mati ya?" Tapi itu hanya dalam hati.

**

Kini suasana ruang tamu malam itu sangat tenang. Lampu kristal di langit-langit memancarkan cahaya hangat, namun hawa dingin justru menyelimuti atmosfer pertemuan itu.

Terlihat pelayan-pelayan keluarga Azlan terlihat sibuk. Beberapa membawa nampan berisi minuman dan kudapan ringan, meletakkannya hati-hati di meja kaca panjang. Namun tak satu pun yang berani mengangkat kepala terlalu tinggi, menyadari bahwa malam ini bukan pertemuan biasa.

Zion Azlan duduk di kursi utama, tubuhnya bersandar namun sorot matanya tajam. Dingin. Menganalisis.

Di sisi lain, Zanaya duduk anggun dengan kaki bersilang dan senyum tipis di bibir, meski matanya meneliti Xavier seolah sedang membaca berlembar-lembar berkas latar belakang.

Xavier duduk santai di sofa seberang, bersandar tenang dengan tangan bertumpu di paha. Sementara Azzura duduk di sebelahnya, gelisah dan terlihat sangat ingin menghilang ke udara. Posisi Azzura berada di antara sang Daddy dan Xavier.

Zanaya membuka percakapan dengan suara lembut namun penuh makna.

“Jadi … kamu berteman dengan putri kami?”

Sebelum Xavier sempat bicara, Azzura langsung menyahut cepat, “Iya, Mommy. Teman biasa. Gak ada yang spesial.”

Tapi Xavier malah menoleh ke arah Zanaya dan berkata tanpa ragu, “Tidak, kami sepasang kekasih.”

Azzura membelalak. "Xavier!" bisiknya tajam di antara gigi yang terkatup, tangannya mencubit tangan Xavier tapi menurut Xavier itu hanya seperti gigitan semut.

Sementara itu, wajah Zion semakin jelek dan beku. Tatapannya kini menusuk tajam ke arah Xavier. Suasana menjadi sangat tegang, hingga suara detak jam di dinding pun terasa seperti genderang perang.

Zion menyilangkan tangan di dada. “Sepasang kekasih?” suaranya terdengar tenang, tapi intonasinya menyerupai gemuruh petir.

Xavier tidak berkedip. “Ya. Saya serius dengan Azzura.”

Zanaya menatap sang suami dan mencoba tersenyum menengahi. “Sayang, mungkin kita bisa bicara lebih tenang—”

Zion langsung memotong, suaranya keras dan dingin. “Tenang? Saat seorang pria datang ke rumah kita, mengaku pacaran dengan putri kita tanpa izin?”

Azzura menyentuh lengan ayahnya. “Daddy, please ....”

Zion mengabaikannya. Tatapannya kini penuh kecurigaan, tapi juga penuh perhitungan. Dalam pikirannya, semuanya mulai masuk akal.

"Valen’s Group tiba-tiba ingin meminta kerjasama. Nanti olSekarang tahu-tahu CEO mudanya muncul di rumahku? Bersama putriku?"

Zion mencondongkan tubuh ke depan, bersandar di lututnya. Suaranya kini rendah dan dingin.

“Apa maksudmu mendekati Azzura? Sebagai pria? Atau sebagai CEO yang punya kepentingan bisnis?”

Xavier tetap tenang. “Sebagai pria. Saya menyukai Azzura. Perusahaan tidak ada hubungannya.”

“Dan kau pikir dengan datang malam-malam ke rumah ini, semua jadi terlihat tulus?” sindir Zion tajam.

“Daddy!” Azzura mulai panik. “Dia cuma nganterin aku pulang.”

“Diam, Azzura.” Kali ini suara Zion naik satu oktaf. “Daddy sedang bicara.”

Zanaya meletakkan cangkir teh dengan suara pelan namun mantap. “Zion. Ini bisa dibicarakan baik-baik.”

Zion hanya mengangguk kecil, tapi sorot matanya tidak berubah.

“Kalau kau memang menyukai putriku,” ucap Zion menatap langsung ke mata Xavier, “buktikan kau layak. Dan jangan sekali-sekali mencoba mempermainkan darah Azlan.”

Xavier mengangguk perlahan. “Saya tidak berniat main-main. Jika harus membuktikan, saya siap.”

Suara itu tenang, tidak goyah, bahkan ketika di bawah tekanan sang pemilik kekuasaan besar.

Zanaya mengangguk kecil, menatap suaminya. “Setidaknya dia tidak lari dari tanggung jawab.”

Zion berdiri, menatap Xavier dengan tajam sebelum akhirnya menoleh pada putrinya. “Azzura, masuk kamar. Kita lanjutkan lain waktu. Dan Anda, silahkan pulang! Anda tahu pintu rumah ini bukan?”

Azzura berdiri, menatap Xavier dengan penuh peringatan lewat tatapan. Tapi pria itu hanya tersenyum kecil, seolah baru saja menyelesaikan sebuah permainan catur.

Saat Azzura naik ke lantai dua, pikirannya masih kalut.

1
vj'z tri
🫣🫣🫣 siap siap badai akan datang 🫣🫣🫣
karina
up lagi
☆⃝🦉SENJA🍒⃞⃟🦅
andai bales juga belom tentu menang lawan zion kan
Dewa Ayu Citra
thorr knpa harus di gantung gantung
☆⃝🦉SENJA🍒⃞⃟🦅
waduh gimana dong jadinya 😳
☆⃝🦉SENJA🍒⃞⃟🦅
hayoloh 🤣🤣🤣 sapa mereka itu
nara 🇮🇩 🇹🇼
seorang ayah pasti tak terima bila anaknya menjadi incaran srigala siluman,,azzura juga salah karena tidak jujur dengan ortu nya dari awal ,
mama_im
zion masih sama, gampang tersulut emosi. tp yah namanya emosi siapa yg bisa nahan
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: tiap manusia kan punya kekurangan dan kelebihan kak. 😁
total 1 replies
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
dr awal cerita Zion dan Zanaya jujur sifat Zion yg gak bisa ngendalikan emosi gampang marah itu yg saya gak suka ternyata sampai punya anak jg Zion gak bisa ngendaliin emosinya gampang ke sulut pdhl kan bisa tanya baik" dulu ke Xavier kenapa Azzura yg di pilih kl dah gini nyesel kan nantinya 😤😤 saya harap Azzura gak bangun lg biar si Zion nyesel seumur hidupnya Gedeg liatnya sumpah 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: 🤣🤣🤣 maafkan author yaak. Itu udah ketentuannya. Kalau lempeng-lempeng aja entar diprotes editornya lagi 🤣
naima: tapi ini lu yang bikin thor 🤣
total 3 replies
Kusii Yaati
duh Xavier kamu dah ketahuan tuh sama Zion... pasti kedepannya hubungan mu dan azzura akan mengalami kesulitan😩
❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈🍒⃞⃟🦅
nahh ketahuan dehh
kek mana realsi slnjutnya
apakah akan ttp besitegang apa akan menerima takdir hayooo kk
gmn ini
❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈🍒⃞⃟🦅
blm tau klo ziom gmuk ya kannn
Wahyuningsih
makin sru aja ni thor d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sellu jga jeshtn n semangat thor jgn ampe kendor 😅😅😅
Nur Adam
lnjut
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
/Facepalm//Facepalm/, cieee ketahuan/Facepalm/
Dian Susantie
wadoohh....!! Xavier.. siap² kau menghadapi sang Raja..!! 🙈🙈🙈
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Xavier kamu hrs jujur tentang mu semuanya biar nanti keluarga Azzura bisa menerima mu dngn tangan terbuka
cuma baca
bengekk🤣🤣🤣
cuma baca
🤣🤣🤣
Nia Idrus
yg di takutkan Xavier akhirnya terjadi.....
mdh2an zanaya bisa meredakan amarah Zion.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!