Claudia Jonson seorang detektif swasta yang cukup hebat dan juga ahli dalam melakukan apapun.
Claudia seorang wanita yang di paksa harus memiliki semua kemampuan untuk menunjang keberhasilan nya dalam bekerja.
Namun saat melakukan salah satu misi yang berbahaya Claudia yang sedang di kejar-kejar para penjaga malah tidak sengaja memasuki sebuah portal ajaib yang membawa nya ke sebuah dunia yang seluruh orang nya bergaya zaman abad pertengahan di mana era kerajaan kuno.
Lebih parah nya lagi ternyata wajah Claudia malah mirip dengan seorang putri kerajaan Weaver yang jatuh dan menjadi buronan.
"aku bahkan tidak mengenal mereka tapi entah kenapa mereka sangat ingin aku mati!!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28. PUSAT KOTA KEMISKINAN
Claudia saat ini sedang menunggangi seekor kuda keluar dari wilayah Velarian tanpa sepengetahuan siapapun. Gadis itu sudah sangat hapal jalan yang biasa dia lalui untuk keluar dari kediaman milik Aldrich.
Memanjat tembok belakang yang sudah di tumbuhi tanaman rambat yang berakar kuat. Jadi memudahkan Claudia untuk keluar dari tempat itu tanpa sepengetahuan orang lain. Seperti hal nya saat dia kembali waktu itu dari pertarungan nya dengan para prajurit milik permaisuri, Claudia juga melewati jalan itu tanpa ada orang yang tau jika dia baru saja selesai bertarung.
di atas kuda yang berlari cukup cepat penampilan Claudia kini sudah seperti seorang pria. Gadis itu sengaja menyamar sebagai pria agar memudahkan jalan nya menuju kerajaan Weaver.
Melewati beberapa desa dan juga hutan yang tidak terlalu besar, Claudia akhirnya sampai di pusat kota dari kerajaan Weaver yang saat ini sudah menjadi bagian wilayah milik kekaisaran Empyreal. Di sini terlihat cukup ramai namun pusat kota nya terlihat sangat menyedihkan. Banyak pengemis dan juga berandalan. Bahkan bangunan yang sudah tak terurus dan hampir rusak.
"wajah dari kerajaan yang jatuh. Ternyata kaisar cukup kejam membiarkan kerajaan ini di penuhi gelandangan!". Gumam Claudia yang kini sudah menuntun kuda nya untuk berjalan masuk ke pusat kota.
Saat Claudia masuk banyak mata yang menatap ke arah gadis itu. Ada yang terlihat takut karena Claudia membawa pedang ada juga yang melihat jika Claudia adalah pria yang kaya raya. Dan mudah untuk di rampok.
"tempat ini di landa kemiskinan sedangkan di ibu kota kekaisaran Empyreal sangat mewah dan megah bahkan hanya sedikit pengemis di sana".
Claudia cukup prihatin dengan keadaan kerajaan Weaver saat ini. Tapi dia juga tidak bisa berlama-lama di sini. Dia harus segera pergi ke istana kerajaan Weaver dan mencari sebuah petunjuk.
Saat langkah kaki nya terus melangkah ke arah jalan di utama menuju istana tiba-tiba diri nya di hadang seseorang.
"tuan!! Beri saya sedikit makanan". Ucap seorang anak laki-laki yang terlihat sangat kumuh dan kurus.
Claudia menghelakan nafas nya pelan. Bukan nya tidak mau memberi namun gadis itu tidak membawa makanan sedikit pun di tas nya.
"aku tidak punya makanan, tapi jika kau mau aku bisa memberikan mu uang untuk membeli makanan mu sendiri". Ujar Claudia yang kini mengeluarkan satu kantong berbahan kain yang menyimpan 2000 koin emas yang dia curi dari kamar Aldrich waktu itu.
Namun belum sempat Claudia memberikan koin emas itu, tiba-tiba anak laki-laki tersebut malah dengan cepat merampas kantong yang berisi penuh koin emas milik Claudia.
"hei!!! Sialan!!". Teriak Claudia yang berlari mengejar anak tersebut.
Walaupun terlihat sangat kurus ternyata anak laki-laki gelandangan itu cepat sekali lari nya. Claudia tidak bisa membiarkan anak itu lepas.
"brengsek!! 2000 koin bukan lah jumlah yang sedikit!!". Geram Claudia yang berlari sangat cepat hingga tak sengaja menabrak seseorang.
Brukk!!!
"maaf kan saya tuan saya tidak sengaja!!". Ucap sebuah suara yang di kenal baik oleh Claudia.
"Drew???"
Mendengar kalimat tanya dari Claudia pria yang tak sengaja menabrak nya itu kini langsung menatap ke wajah Claudia dengan tampang yang terkejut.
"tuan Claude!!". Ucap Drew lagi yang tidak menyangka bisa bertemu dengan pria itu di sini.
"simpan dulu rasa terkejut mu Drew. Aku harus menangkap bocah tengil yang mencuri koin emas ku!!". Potong Claudia yang kini melanjutkan lari nya dan dengan cepat menangkap anak laki-laki tersebut.
"kena kau!!". Bentak Claudia yang kini sudah menyergap tangan anak laki-laki tersebut.
"lepaskan aku!!". Teriak bocah itu yang memberontak untuk kabur.
namun dengan kejam nya Claudia malah menakut-nakuti anak tersebut dengan kata-kata nya.
"jika kau tidak diam maka jangan salahkan aku jika kepala mu akan hilang saat ini juga!!".
Seketika anak laki-laki tersebut diam dan ketakutan. Dengan tangan bergetar bocah tersebut memberikan semua koin emas milik Claudia.
"saya mohon tuan.. Jangan bunuh saya.. Saya kelaparan dan adik saya sakit.. Saya tidak punya pilihan lain selain mencuri". Ucap anak laki-laki itu dengan nada yang bergetar dan ingin menangis ketakutan.
Claudia menghelakan nafas nya pelan dan mengambil semua koin emas milik nya.
"tunggu sebentar di sini. Aku akan memberikan mu makanan dan jangan mencoba untuk lari jika tidak maka aku dan pria ini akan mengincar mu serta adik mu!!".
Mendengar ancaman yang sangat menakutkan dari Claudia membuat anak laki-laki tersebut terpaksa mengangguk kan kepala nya.
"siapa nama mu?". Tanya Claudia yang sudah melepas kan tangan anak laki-laki tersebut.
"Ren.. Panggil aku Ren.".
"baiklah Ren.. Sebenarnya aku tidak mempunyai waktu untuk membeli makanan untuk mu tapi aku berjanji setelah semua urusan ku selesai aku akan membantu mu". Ucap Claudia yang kini memberikan 5 koin emas kepada Ren.
Namun tiba-tiba dua buah roti yang cukup besar kini terulur dari tangan Drew.
"ambil lah ini". Ucap Drew dengan nada dan tatapan dingin.
"aku janji setelah aku menyelesaikan pekerjaan ku maka aku akan melihat keadaan adik mu".
Saat ini dengan lahap Ren menyantap roti pemberian dari Drew.
Claudia dan Drew sedang berdiri di bawah salah pohon yang ada di pusat kota yang terlihat menyedihkan ini.
"apa yang kau lakukan di tempat ini Drew?". Tanya Claudia tanpa basa basi yang terlihat curiga pada gelandangan bermata indah itu.
"saya sedang mencari anda tuan... Hari ini sudah dua minggu berlalu dan anda belum datang ke kota Margot. Aku sudah melaksanakan semua tugas yang anda berikan tuan. Tapi anda tak kunjung datang. Jadi saya mencari anda di setiap kota dan desa. Di karenakan anda tidak memberi tahukan kepada ku tujuan tuan sebenarnya waktu itu". Jelas Drew yang kini sudah menatap Claudia dengan perasaan rindu. Padahal dia masihlah pria yang normal.
Ingin sekali Drew memeluk pria yang sedang berdiri di depan nya ini tapi itu akan menyalahi aturan dan etika di dunia ini.
Sekali lagi Claudia menghelakan nafas nya pelan. Dia bahkan lupa untuk memberikan sebuah kabar pada pria ini. Dengan kesibukan nya menghadapi para bangsawan kelas atas dari kekaisaran Empyreal membuat Claudia melupakan janji nya pada Drew.
"maaf.. Aku belum bisa ke kota Margot karena aku sedang mengalami hal yang sulit untuk di jelaskan. Tapi setelah masalah ini selesai maka aku akan segera pergi ke sana dan melanjutkan hidup normal ku. Aku sedang mencari seseorang jadi aku tidak akan ke kota Margot setelah menemukan nya". Ucap Claudia yang terlihat lelah dan juga penuh beban di mata Drew.
Namun saat Drew terus menatap wajah Claudia pria itu teringat akan sesuatu. Sebuah alasan kenapa dia berada di pusat kota kerajaan Weaver.
"tuan.. Apa kau memiliki seorang adik perempuan yang wajahnya sangat mirip dengan mu?".
Pertanyaan dari Drew itu membuat Claudia langsung menatap pria bermata indah itu dengan tatapan serius.
"apa maksud mu?".
"dua hari lalu aku tak sengaja bertemu seorang gadis yang sangat mirip dengan mu dan dia berambut panjang. Gadis itu terlihat ketakutan dan seperti sedang berlari dari seseorang. Hingga aku berakhir di tempat ini karena mengejar nya dan kehilangan jejaknya".
Claudia kini membulatkan mata nya terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh Drew.
"kau bertemu Claura??".
recommend banget buat kalian baca 👍🏻