Reina, seorang gadis cantik yang sangat mencintai seorang abdi negara dari usia belia hingga sekarang usianya 22 tahun. Reina tetap setia pada cintanya, setia pada sang kekasih yang berhasil menjinakan hatinya.
Akankah kesetian serta cinta yang begitu besar Reina berikan akan terbalas, akan berakhir indah setelah perpisahan mereka selama tiga tahun itu.
Kau bagaikan Sang Elang dan Aku hanya seekor Puyuh
Kau terbang melanglang buana di atas langit sedangkan aku hanya bisa menatap mu dari bawah langit
Siap memiliki,maka harus siap kehilangan!
Kenapa begitu?
Karena begitu cara mainnya
SEBELUM MEMBACA CERITA INI YUK AKU SARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA "DUREN SAWIT" DULU YA
KLIK AJA PROFILKU OKE, INI BUKAN SEQUEL TAPI INI CERITA BARU REINA DAN ILHAM
SELAMAT MEMBACA....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cosplay Hulk
Braakk....
Pintu kamar Reina yang tebal dan berat itu terbuka seketika saat Ilham mendobrak pintunya dengan paksa. Reina yang sedari tadi tengah bermain dengan laptop dan ponselnya langsung menegakan tubuhnya dari posisi tengkurap.
Ilham menatap datar kearah gadis yang tengah berkedip penuh rasa khawatir itu. Setelah Ilham mengunci paksa pintu itu,dia melangkahkan kakinya kearah Reina yang masih terdiam diatas tempat tidurnya.
"Kita bicara ayo!"
Reina menggelengkan kepalanya, gadis itu mengalihkan wajahnya kerarah lain.Jari jari tangannya saling berkaitan karena gugup, Ilham bisa tahu kalau saat ini Reina tengah gugup, karena titik hijau di arlojinya kini menunjukan warna merah.
"Udahlah Kakak pulang aja, aku mau tidur."
Reina menutup laptopnya, lalu segera menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Gadis itu berpura pura tidur, jujur Reina saat ini sangat sangat gugup. Dia bahkan tidak pernah melihat kilat mata Ilham yang menajam padanya saat laki laki hulk itu berhasil mendobrak pintu kamarnya dengan sekali dobrak tanpa bantuan siapa pun. Mendobrak pintu yang terkunci rapat saja Ilham mampu sekali dobrak, lalu bagaimana kabarnya saat nanti Ilham mendobrak pintu surga miliknya.
Disaat seperti ini otak mesum Reina masih saja bekerja, bahkan masih memuji kekuatan Ilham nantinya bagaimana.
"Rein, ayo kita bicara!"
Dengan kasar Reina bangun dari tidurnya, hingga membuat pinggangnya sedikit terkilir karena salah mengambil posisi, namun Reina menahannya sekuat tenaga agar tidak meringis.
"Mau apa lagi, udahlah bukannya Kakak gak mau nikahin aku. Kalau gituh cerita dan akhirnya ya udah kita udahan aja. Aku gak mungkinkan ngejomblo seumur hidup hanya karena nungguin Kakak buat nikahin aku. Ya udah biar sama sama enak kita udahan aja,kakak dengan hidup bebas kakak tanpa adanya aku yang cerewet...,"
"...terus aku dengan hidup baru aku bersama laki laki yang mau nikahin Puyuh malang yang ditolak sama si Elang. Aku bakalan cari garuda aja kalau gak bangau aja yang setia. Udah Kakak pulang sana, aku mau tidur."
Reina mendorong sedikit tubuh Ilham, tepatnya perut ramping berkotak kotak milik Ilham yang berbalut kaos abu abu yang berada tepat didepan matanya.
"Kamu belum makan kan?kamu makan dulu ya?"
Reina menatap heran pada laki laki yang tengah membelai rambutnya itu, Reina yang merasa ucapannya diabaikan, segera menepis tangan yang tengah membelai lembut kepalanya itu.
"Dasar gak peka, SiKaku, kanebo kering, manusia paku,corcoran jalan,cakar ayam!"
Reina terus saja mengoceh kesal sembari menenggelamkan wajahnya dibantal yang ada didalam pangkuannya. Reina juga dengan kesal mengigit serta memukul mukul bantal itu, seolah olah bantal itu adalah seseorang yang tengah membuatnya kesal saat ini.
Ilham yang melihat kelakuan Reina, hanya mampu menghirup nafasnya dalam dalam.Dia memang masih buta soal menenangkan hati wanita.
"Rein,"
Ilham mendudukan dirinya dihadapan Reina, Ilham meraih batal tak berdosa itu, lalu melemparkannya jauh. Lalu dengan lembut Ilham menangkub wajah Rein dengan kedua tangannya.
"Sorry, kakak cuma bercanda,"
"Aku gak suka bercandaan Kak Ilham, garing tau gak! Pokoknya niat Aku udah bulet, besok aku mau nerima lamarannya pak pengacara, biar Papa sama Mas Damar yang nyampein itu sama dia. Udah sekarang Kakak pulang, aku mau istirahat karena besok ada acara penting, aku gak mau muka aku kusem dan mata aku bengkak pas lamaran besok. Udah sana Kakak pulang aja aku gak mau lih...,"
"KITA AKAN MENIKAH SECEPATNYA!!,tunggu Kakak mengurus semuanya dulu sampai selesai, menikah dengan Kakak tidak semudah itu, prosesnya lama Rein, kita harus menunggu dahulu. Kamu dan Kakak harus tes terlebih dahulu, tes kesehatan juga tes kesiapan mental. Bukan cuma sekedar kita pergi ke KUA sudah selasai, enggak! prosesnya panjang, jadi Kakak mohon kamu sabar. Buang niat kamu itu jauh jauh, mengerti!"
Reina menganggukan kepalanya cepat, seakan tengah ketakutan, padahal saat ini dalam dalam hatinya tengan bersorak,
'YES!Berhasil berhasil!'
kedua netra mereka saling menatap, tangan Ilham pun sudah mengusap lembut pipi Reina, membuat gadis itu semakin menatap penuh puja pada kekasihnya.
Saat deru nafas mereka sudah saling beradu diarea wajah masing masing. Ketika hidung mereka berdua sudah saling bergesekan, Reina dan Ilham segera memejamkan kedua mata mereka. Hingga saat kedua bibir mereka hendak bertemu, tiba tiba terdengar ketukan pintu dari arah luar, hingga membuat keduanya membuka mata masing masing.
'Astaga apa yang sudah aku lakukan!'
'Kita hampir ciuman?mau ciuman?tapi hampir doang,yaaahhhh,'
CRAZY HARI INI DAH LUNAS...
POKOKNYA AKU TUNGGU LIKE VOTE DAN KOMEN KALIAN SEMUAAAAA
SEE YOU NEXT CRAZY UP TOMORROW..
BABAYYY...MUUAACCHHH...
LOVE YOU ALL