NovelToon NovelToon
Gadis Simpanan Mas Dewan

Gadis Simpanan Mas Dewan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Trauma masa lalu
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Elsheva selalu percaya keluarga adalah tempat paling aman.
Sampai malam itu, ketika ia menjadi saksi perselingkuhan terbesar ayahnya—dan tak seorang pun berdiri di pihaknya.

Pacar yang diharapkan jadi sandaran justru menusuk dari belakang.
Sahabat ikut mengkhianati.

Di tengah hidup yang runtuh, hadir seorang pria dewasa, anggota dewan berwajah karismatik, bersuara menenangkan… dan sudah beristri.
Janji perlindungan darinya berubah jadi ikatan yang tak pernah Elsheva bayangkan—nikah siri dalam bayang-bayang kekuasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luluh

.

.

.

Elsheva masih menyandarkan pungungnya ditembok laboratorium. Meremas ponselnyacukup erat.

"Mau gue bantu cari tahu dari Mas Dion, Beb?" tawar Bella, suaranya terdengar cemas dan sedikit tergesa. Sebagai mahasiswa kedokteran yang juga kekasih dari pemilik jaringan apartement tempat mereka tinggal, Bella tahu betul seluk-beluk birokrasi dan kekuasaan. Jaringan apartement mewah yang mereka tinggali adalah ladang bisnis yang juga dikuasai oleh Dion. Bella tahu, untuk pria sekelas Heksa, memindahkan seseorang bukanlah permintaan, melainkan perintah yang harus dipatuhi. Tapi mereka butuh alasan yang tepat. Tidak mungkin Heksa tiba-tiba menyuruh Els pindah kalau tidak ada masalah.

Elsheva menyeka embun keringat dingin di telapak tangannya. "Jangan dulu, Bel. Nanti gue tanya Heksa sendiri. Kalau dia belum kabari sampai tengah malam, baru gue minta tolong lo," tolak Els. Ia paling tahu cara menghadapi Heksa.

Tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi, Els menajak dua sahabatnya pulang. Kali ini tujuan mereka berbeda, Els harus pulang ke kafe.

Gadis itu, seorang calon dokter yang biasanya terlatih untuk tenang di bawah tekanan ruang gawat darurat, kini mondar-mandir gelisah di ruang pribadinya, ditemani aroma latte favoritnya. Els sudah membersihkan badannya, mengenakan pakaian kesukaan Heksa sekaligus parfumnya. Kafe miliknya sudah tutup lebih awal, sengaja. Ia menatap ponselnya, mengetuk-ngetuk layar dingin itu berulang kali, menghitung setiap detik yang berlalu tanpa notifikasi dari Heksa. Sudah hampir jam tujuh malam, dan sejak pembicaraan sore tadi yang singkat dan penuh aura dingin—Heksa menghilang.

Kenapa dia minta aku pindah? Kenapa harus buru-buru?

Pikirannya melayang pada malam kemarin, pada tarikan kasar dan aroma musk yang terlalu dekat milik Samudera Mahatma. Pria sinting yang  mendesaknya masuk ke unitnya. Els ingat dengan jelas napas Samudera yang berembus pelan, mata yang gelap karena obsesi, dan ciuman paksa yang membuatnya merinding.

Apa Heksa sudah membocorkan semuanya?

Kekhawatiran itu memelintir perut ELs, melumpuhkan seluruh akal sehatnya. Ia memejamkan mata. Jika suaminya itu murka, bukan hanya unit apartement yang akan hancur, statusnya sebagai mahasiswa kedokteran yang dibiayai Heksa, hingga seluruh masa depannya yang ia bangun diam-diam, bisa terbakar habis. Ia harus mengendalikan situasi ini sebelum Heksa mengambil keputusan drastis. Els tidak mau hidup yang sudah susah payah ia jalani ini harus hancur, gara-gara Samudera.

Ceklek.

Suara kunci yang diputar dan kenop pintu yang didorong pelan memecah keheningan. Selainbunyi derap langkah Els memang tidak ada suara lain di sana, karena karyawan juga sudah pada pulang semua.

Pintu ruangan itu terbuka. Els tersentak, tatapannya langsung bertemu dengan mata tajam Heksa yang masih menyisakan gejolak emosi tertahan. Pria itu berjalan perlahan, setiap langkahnya di atas lantai kayu terasa berat dan disengaja. Els bisa membaca setiap lekuk ketegangan di wajah Heksa, rahangnya mengeras, kerutan di dahinya dalam, seolah ia baru saja meninggalkan sesi rapat paripurna yang sangat memuakkan. Tapi Els yakin, ini bukan tentang rapat.

Chill Els! Kamu paling tahu cara menghadapi singa itu.

Els menarik napas panjang, menata pikirannya secepat ia menata pikiran untuk menghadapi ujian anatomi tersulit. Cemas boleh, panik haram.

Saat Heksa berdiri tepat di hadapannya, Els makin ciut sebenarnya, tapi ia kuat-kuatkan untuk tetap memberikan senyum andalan termanisnya. ELs berjinjit sedikit, meletakkan jari telunjuknya yang ramping dan lembut tepat di bibir tipis Heksa, membungkam amarah yang siap meledak dari sana.

"Diem dulu, sayang," bisiknya lembut, mau sekencang apapun debaran jantungnya saat itu, ia tetap harus terlihat enang di depan Heksa. "Biarin aku ngelakuin sesuatu dulu buat kamu."

Heksa memandanginya, suara dan perlakuan Els menyurutkan sesuatu dalam dadanya. Sorot matanya yang tajam perlahan meredup, digantikan oleh sedikit rasa terkejut dan tak bisa dipungkiri kalau ia suka dengan penyambutan istri kecilnya. Tubuhnya yang kaku melunak perlahan. Ia hanya bisa mengangguk pelan, seolah keputusannya telah diambil alih oleh sentuhan ELs.

Perlahan, tangan Els mulai bergerak. Ia menanggalkan jas mahal custom-made yang membalut tubuh kekar Heksa—jas yang harganya sebanding dengan uang jajannya selama sebulan. Ia menaruhnya di belakang kursi. Kemudian beralih ke kemeja putih yang kini terlihat kusut dan dasi yang berantakan. Ia membuka kancing demi kancing kemeja itu, membiarkan kain katun halus itu jatuh dari bahu Heksa.Menampakan tubuh mulus dan otot kekarnya.

"Sstt... Jangan marahin aku dulu," sela ELs lagi, menyentuhkan jari telunjuknya kembali ke bibir Heksa yang sudah terbuka akan berbicara. Heksa patuh, hanya bisa bernapas melalui hidung, menatap geli pada kelakuan Elsheva. Gadis itu memang pandai menggodanya, jangan ditanya lagi, tidak melakukan apa-apa saja Heksa sudah tergila-gila apalagi ini dia sengaja bermain-main dengannya.

Tangan Els turun, mengulurkan jemarinya untuk melepaskan ikat pinggang kulit yang melilit pinggang Heksa, lalu membuka kancing celana formalnya. Ia membiarkan celana itu melorot, menyisakan Heksa hanya dalam balutan boxer dan kaus polos yang ia pakai di balik kemeja. Ia memungut semua pakaian luar itu, melipatnya rapi, dan meletakkannya dengan hati-hati di sofa sudut ruangan.

"Sayang, duduk sini," perintahnya, suaranya menuntut tapi kali ini sedkit menambah kadar manja dan centilnya. Heksa menurut, tubuh besarnya terhempas ke sofa dengan detak jantung yang mulai menggila, ada sesuatu yang tersulut dalam dirinya. Semua gara-gara perlakuan Els yang cukup mengagetkan.

Dengan gerakan penuh kelembutan yang ia tahu sangat dinikmati Heksa, Els menarik tubuh besar itu, membiarkan kepala Heksa rebah di pangkuannya. Jari-jemarinya yang lentik mulai memijat pelan pelipis Heksa, mengusap-usap helaian rambutnya. Sesekali, ia mengecup lembut ubun-ubun kepala prianya.

"Udah... sekarang kalau mau marah, aku dengerin, Yang," ucapnya, meringis kecil, lehernya mulai terasa pegal, tetapi satu yang ia tahu, Heksa sudah menurunkan tingkat kekesalannya lebih dari lima puluh persen. Els aman.

Heksa mendengus, senyum kecil akhirnya tersungging di bibir pria itu. Ia memejamkan mata. "Gimana mau marah kalau Kamu bersikap semanis ini, Sayang? Pinter banget, sih." Jari telunjuk Heksa menjawil kecil hidung Els, gemas.

"Hihi, Mas Suami yang membentuk aku jadi seperti ini," sahut Els manja, menenggelamkan rasa cemasnya. Amarah yang bergemuruh di dada pria dewasa itu sejak siang kini lenyap, digantikan kehangatan. Ciuman hangat Heksa mendarat di jemari gadis kesayangannya. Els berhasil memenangkan pertempuran pertama.

Heksa menarik kepalanya dari pangkuan Els, kembali menegakkan tubuhnya untuk bersandar pada sandaran sofa. Ekspresinya berubah serius lagi, meski kini lebih tenang dan terkontrol.

"Jelaskan sama aku, kamu kenal Samudera?" tanyanya, suaranya rendah dan penuh perhitungan.

Dahi Els mengernyit, tepat sekali dugaannya. Ia sudah tahu Samudera adalah inti masalahnya. "Sa-mu-de-ra? Oh, kakak tingkat aku di FK."

"Dia ngejar kamu?"

"Mm, kamu tahu, kan, banyak pria yang mengejar aku. Aku nggak ingat satu per satu. Kenapa, emangnya?" Nada suaranya dibuat ragu dan sedikit manja, Els tidak bisa berbicara normal. Dia seperti sedang ketahuan selingkuh saja, semua gara-gara Samudera!

Els sudah bersumpah dia tidakakan pernah berselingkuh dari Heksa, karena dia tau rasanya diselingkuhin seperti apa. Tapi Samudera sudah menodai sumpahnya. Tapi, ini bukan kesalahan Els, kan? Sam yang maksa!

Heksa mencubit gemas hidung Els."Samudera Mahatma, yang tinggal di samping unit istri kecilku ini. Pria yang membuatku harus meminta Narend untuk mengosongkan dua unit di lantai apartement kita."

Rubby memaksakan tawa kecil. "Ohh... aku nggak kenal dia, Yangg. Ketemu waktu seminar doang, sama kemarin waktu pulang. Dia kenal kamu, emang?" ELs sangat berharap kekasihnya tidak sampai tahu soal Samudera yang menariknya masuk dan menciumnya. Jika Heksa tahu, tamat sudah, ia tahu Heksa tidak akan segan menggunakan seluruh kuasanya, yang akan dengan sangat mudah menghancurkan Els dalam hitungan detik. Untungnya, ia ingat, CCTV di dekat unitnya memang sengaja dimatikan Heksa sejak awal—sebuah pengamanan rahasia Heksa untuk menjaga privasi Els, yang kini justru menjadi boomerang untuk Heksa sendiri.

.

.

.

1
Rahmat
Mungkin samudra bisa mundur klau tau els udah nikah dgn heksa bukan simpan
Rahmat
astaga aku yg puyeng hubungan mrk
RanumAksara: jangan puyeng2 kak, biar aku aja yang puyeng mikirin alurnya🤣
total 1 replies
Rahmat
Mending jujur klau kalian udah nikah pebinor pergi
Rahmat
Mungkin heksa tau apa yg samudra lakukan pd elsjd lebih amanklau sementara di cafe dulu tinggal biar gak ketemu dgn pebinor
Rahmat
els jujur aja tentang samudra biar heksax gak salah faham dan biar samudrax menjauh
Rahmat
ini nih aku gak suka klau ada pebinor gimana carax menghalau pebinor😠😠
Rahmat
Ada sesuatu yg di sembunyikan davina ckckck padahal menguras harta heksa dan pura"jd istri yg tak tersentuh
Rahmat
Els sllu bener jangan kasih ruang pria lain nanti dlm masalah
Rahmat
jangan"an davina dgn pria lain alias selingkuh jd gak butuh heksa tapi cuman butuh duitx sj bongkar thor
Rahmat
Apa samudera seorg mafia y dan thor jangan mpai elsv berpaling cintax ke lelaki lain maux pk dewan✌️🥰
RanumAksara: Nah, hampir bener tuh🤭
total 1 replies
Rahmat
ngebanyangi aja berdarah hadeh ngeri smangat author😁
RanumAksara: 💙 trimakasih kak🙏
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
good job els...biar oppa g salah faham yee kannn 🤗
Sri Wahyuni Abuzar
cerita nya bagus..aku suka
semangat kakak 🤗🤗
RanumAksara: 💙 trimakasih kak
total 1 replies
Rahmat
udah like dan ni komenx smangat thor👍❤️
Rahmat
Komenx sepi likex juga padahal ceritax bagus sllu smangat thor
Rahmat
sukses ritualx thor🤭
Rahmat
Berani mandi berani basah elsv
Rahmat
perkenalan ceritax bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!