Rosa Casario, meninggalkan semua kemewahan dari keluarganya demi menikahi pria yang sangat dia cintai, Andre. Namun Lima tahun berlalu tanpa ada masalah berarti, Rosa mendapatkan pesan dari seseorang, memintanya datang ke sebuah hotel bahkan memberikan kartu kamar hotel.
Ternyata, dia memergoki suaminya Andre sedang bercumbu dengan Sandra. Teman baiknya dan juga anak ibu asrama tempat dia tinggal saat kuliah dulu.
Bak disambar petir. Hati Rosa sungguh hancur. Namun dia berusaha memberi suaminya kesempatan, hanya saja ternyata sang suami benar-benar menyembunyikan perselingkuhan itu. Rosa pun memutuskan untuk pergi, dan merencanakan sesuatu yang akan membuat suaminya menyesal sepanjang waktu, dengan bantuan seseorang yang pernah menyatakan cinta padanya saat mereka kuliah dulu. Meski sempat menghilang beberapa tahun, pria itu kembali datang membantunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Yang Terjadi pada Andre
Andre terdiam, pandangan matanya kosong. Penyesalan yang begitu dalam kembali membuat dadanya terasa sesak dan sakit. Dia bahkan tidak mengurusi masalah pekerjaan di kantor sama sekali. Dia hanya terus berusaha mencari keberadaan Rosa. Yang benar-benar seolah ditutup oleh seseorang yang sangat berkuasa. Jika tidak, bagaimana mungkin sudah susah payah menggunakan segala sumber daya yang dia punya, bahkan dia tidak bisa memperbaiki rekaman cctv di sekolah Violet.
Andre sudah menghabiskan ratusan juta, mendatangkan ahli it terkemuka. Bahkan meminta seseorang menyamar menjadi pelayan di ruang Nesia. Dan Rosa ternyata memang tidak ada disana.
Meski selama beberapa waktu ini dia juga menempatkan seseorang untuk mengawasi Nesia. Tapi wanita itu memang hanya pergi ke perusahaannya, makan siang di restoran, lalu kembali ke rumahnya.
Andre sudah tidak bisa berpikir lagi. Dia tidak bisa berpikir lagi kemana istrinya yang hanya hidup sebatang kara itu berada saat ini.
"Tuan..."
"Kurung wanita itu, jangan beri dia makan. Biar dia mati perlahan!" kata Andre yang sepertinya bahkan sudah tidak perduli sama sekali dengan nyawa Sandra.
Sandra yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia tidak mau mati, dia tidak mau sama sekali hal itu terjadi padanya.
"Jangan, tolong jangan lakukan itu padaku. Aku... aku akan minta maaf pada Rosa. Aku akan minta maaf padanya. Dan menjelaskan kalau aku yang merayu kamu mas. Tolong jangan lakukan hal mengerikan itu padaku"
Sandra terus memohon. Dia juga mengatakan segala yang dia bisa untuk menyelamatkan nyawanya.
Sayangnya semua itu tidak lagi berguna. Tatapan mata Andre ke arahnya benar-benar tajam. Penuh kebencian dan rasa jijik.
"Bawa wanita itu Kenny!" pekiknya yang merasa begitu kesal dan marah pada Sandra.
"Mas, tolong jangan seperti ini mas. Kita sudah bersama enam bulan lebih mas. Tolong...."
Brakk
Pintu kamar apartemen Sandra itu tertutup. Kenny yang menutupnya. Dari dalam masih terus terdengar suara Sandra yang minta dilepaskan.
Sementara Andre mengusap wajahnya kasar. Dia kacau sekali. Hati dan pikirannya terasa begitu hampa saat ini. Jika dia mengingat o
Rosa. Air mata penyesalan langsung keluar begitu saja dari matanya.
"Kemana kamu sayang? maafkan aku" lirihnya yang memang terlihat begitu hancur saat ini.
Andre kembali ke rumah, dua hari telah berlalu semenjak Rosa pergi. Ibunya bahkan tidak mau menegurnya sama sekali. Aliyah yang merasa sangat kecewa pada Andre. Bahkan tidak mau bicara pada putranya itu.
Dia juga seorang wanita. Dan dia dengan jelas melihat dan membaca sendiri semua pesan yang Sandra kirimkan pada Rosa. Di ponsel Rosa itu. Hatinya saja hancur, bagaimana dengan Rosa.
Aliyah tidak pernah menyangka, anak yang dia besarkan dan dia didik dengan kasih sayang. Bisa menghancurkan hati wanita yang rela mengorbankan nyawa dan seluruh kebahagiaan hidupnya, kebebasan hidupnya demi Andre. Aliyah juga merasa tersakiti.
Padahal, dia adalah ibu kandung Andre. Jika kebanyakan orang tua sepertinya akan membela anaknya. Namun Aliyah tidak melakukan itu. Dia memang sayang pada Andre. Tapi itu bukan sebuah alasan membuatnya membenarkan setiap apapun yang dilakukan anaknya. Yang salah, tetap salah di matanya. Meskipun itu anak kandungnya.
"Ibu" lirih Andre yang ingin mengadu pada ibunya.
Hatinya hancur, dia hilang arah. Dia sungguh ingin berkeluh kesah di pangkuan ibunya. Meletakkan kepalanya di sana, mengadu kalau hari ini dia tidak bisa menemukan Rosa. Dan dia semakin hancur karena hal itu.
Aliyah tetap tidak menatap putranya, bahkan wanita itu memalingkan pandangannya ke tempat lain.
Brukk
Aliyah sontak terkejut mendengar suara benturan yang cukup keras. Putranya tersungkur tak sadarkan diri di bawah kakinya.
"Andre, Andre"
Aliyah panik, dia berusaha membangunkan Andre. Tapi anaknya itu sama sekali tidak menunjukkan reaksi.
Wajahnya pucat, dan tubuhnya demam.
"Ayah, bi Ani" teriak Aliyah.
Dan pada akhirnya, dua jam kemudian di sebuah rumah sakit besar di kota ini. Kenny datang ke ruangan, dimana Aliyah dan Bram berada.
"Nyonya besar, tuan besar. Saya sudah mengurus administrasi dan segalanya"
"Apa kata dokter?" tanya Aliyah panik.
Dia memang marah pada putranya, tapi melihat Andre dalam keadaannya seperti saat ini. Hatinya juga sangat hancur. Matanya sudah basah sejak tadi. Dia benar-benar sedih.
"Tuan sudah dua hari ini terus mencari keberadaan nyonya Rosa. Tuan bahkan tidak minum, atau makan apapun..."
"Andre.." lirih Aliyah yang hatinya merasa sakit mendengar apa yang dikatakan oleh Kenny itu.
"Tuan sangat kacau, nyonya besar" kata Kenny.
Bram menghela nafas panjang. Sebenarnya dia sudah merasa kalau putranya itu sedang bermain api sejak beberapa waktu lalu. Tapi dia juga sudah berusaha menasehati putranya.
Kepergian Rosa, itu juga bukan salah Rosa. Dia maklum sekali, menantunya itu sakit hati. Dan hatinya akan semakin hancur kalau terus bertahan dengan pria yang mengkhianatinya. Dia memang tidak punya anak perempuan. Dan dia sudah menganggap Rosa seperti anaknya sendiri. Tentu saja, dia juga akan sangat tidak terima, jika anak perempuannya setelah menjadi seorang istri di khianati seperti itu.
Namun, dalam hatinya. Sebenarnya masih sangat mengharapkan semua bisa berlalu, rasa sakit itu berlalu seiring waktu. Dia juga yakin kalau Andre tidak akan pernah lagi mengulangi kesalahannya ini. Karena saat ini dia benar-benar hancur.
"Saya sudah berusaha, tuan juga. Kami bahkan menyewa beberapa orang yang profesional dalam hal seperti ini. Tapi kamu tidak bisa menemukan keberadaan nyonya Rosa sama sekali. Benar-benar seperti hilang" kata Kenny yang juga terlihat sedih dan lelah.
Bram menghela nafas lagi.
"Kenny, antarkan aku ke rumah Nesia" kata Bram.
"Ayah..."
Bram mengusap lembut lengan Aliyah.
"Jaga Andre, jika dia sadar. Bujuk dia untuk makan, sedikit saja tidak apa-apa. Aku akan coba bicara pada Nesia. Jika dia tidak mau menerima Andre. Mungkin dia akan melihat aku yang tua ini" kata Bram yang sebenarnya hatinya juga merasa begitu sedih karena semua yang terjadi ini.
Aliyah mengangguk setuju.
Kenny dan Bram keluar dari ruangan itu. Aliyah meraih tangan anaknya dengan air mata yang kembali mengalir.
"Ibu memang marah padamu nak, tapi ibu juga tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu. Andre, bangunlah nak" lirihnya yang merasa begitu sedih.
Menantunya pergi, cucu kesayangannya juga telah pergi. Dan anaknya dalam kondisi seperti ini. Apa yang lebih berat dari ini untuk Aliyah dan Bram di usia mereka yang sudah mendekati senja itu.
***
Bersambung...
blmagi yg godain, ngerasa g mau cape. mau enaknya aja. bege. pea
emang ga terngiang ngiang desahan dan teriak. mereka pas lagi bercinta
OMG