NovelToon NovelToon
Perlindungan Anak Mafia

Perlindungan Anak Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Himawari Daon

Jameson, anak Mafia yang hidup di Kanada. Dia terpaksa menculik Luna, seorang barista di Indonesia demi melindunginya dari bahaya.

Ternyata, Luna adalah Istri Jameson yang hilang ingatan selama 5 tahun dan perjalanan dimulai untuk mengembalikan ingatan Luna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himawari Daon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 : Pengkhianatan

Welcome… 

...Happy Reading...

.... ...

.... ...

.... ...

“Kau ambil berapa banyak Pil Memori dari Pabrikku?” tanya Jameson yang sedang duduk bersilang, kedua sikunya dia sandarkan pada sisi sofa. 

Seorang laki-laki yang tubuhnya sudah babak belur hanya diam. Dia berlutut dan kedua tangannya di rantai hingga menggantung membuatnya kesulitan untuk bergerak. 

Jameson menyeringai dia mencoba menahan emosinya, “Jawab! Berapa banyak Pil Memori yang kau ambil untuk Tuanmu?” kali ini nadanya sedikit tinggi dengan tatapan tajam. 

Namun, lelaki itu masih tetap diam. Ternyata dia masih setia dengan Tuannya. Dia adalah anak buah Navarro yang ditugaskan untuk memata-matai Pabrik Pil Memori milik Jameson. Namun, saat menjalankan tugasnya dia mendapat informasi yang salah dari seorang pengkhianat Kubu Devil Mamba. Sehingga dia mendapat konsekuensinya. 

Kemudian Jameson mengisyaratkan kepada Ten untuk mengatasi lelaki itu. Ten yang paham akan kemauan Tuannya, dengan cepat dia menamparnya dengan keras. 

Lelaki itu terbatuk, kemudian tertawa sebentar dan langsung menatap tajam ke arah Ten. Dia menyeringai sebelum menoleh ke arah Jameson. 

“Tuan, anda yakin percaya dengan Asisten anda ini?” Alih-alih menjawab, lelaki itu malah melontarkan pertanyaan. 

Jameson mengalihkan pandangannya sekilas ke arah Ten. Lalu memandang tawanannya lagi, “Itu bukan urusanmu!” jawab Jameson penuh penekanan. 

“Tuan, apakah aku harus membunuhnya?” tanya Ten geram, kali ini tatapannya berbeda dari biasanya. 

Jameson menoleh memperhatikan Ten, namun dia mencoba mengabaikannya. Dia menghela nafas panjang lalu ia mencondongkan badannya ke depan. Dengan penuh penekanan dan matanya menyorot tajam. 

“Aku tanya sekali lagi, berapa Pil Memori yang kau ambil?” desak Jameson seakan informasi itu sangat penting baginya. 

Lelaki itu menyeringai, “Aku hanya mengambil tiga Pil dan itu semua demi kebaikan Tuan Jameson,” jawabnya penuh keyakinan. 

Jameson berusaha mencari celah kebohongan dari sorot mata lelaki itu. Akan tetapi, dia tidak menemukannya. 

Jameson menyandarkan lagi punggungnya di sofa, “Untuk apa Pria itu sampai menginginkan Pil Memori? Demi kebaikanku? Lucu sekali.” Jameson sedikit tertawa. 

“Tuan Jameson, mengapa Anda sangat membenci Tuan Navarro? Dia itu Ayah kandung Tuan! Selama ini Tuan Navarro selalu melindungi Tuan meskipun Tuan Jameson tidak pernah tahu.” Lelaki itu mulai buka suara. 

Namun, dari penjelasannya tidak membuat Jameson puas , akan tetapi emosinya mulai terpancing. Karena lelaki di depannya saat ini terus memuji orang yang sangat dia benci. 

“Omong kosong! Pria tua itu melindungiku?” Jameson masih tertawa tertahan.

 “Bodoh! Apa kau tahu? Pria tua itu membunuh istrinya sendiri!” Raut wajahnya berubah drastis. Dia terlihat sangat marah. 

Jameson bangun dari duduknya dan beranjak pergi sambil berkata, “Jebloskan dia dipenjara!” perintahnya. 

Dia keluar dari Markas Berdarah menuju mobil hitam miliknya yang terparkir di depan Villa. Jameson masuk ke dalam dengan nafas yang sudah memburu karena amarah yang tak tertahan. 

Tiba-tiba ponselnya bergetar dan dia mulai mengeceknya. Amarahnya kini mulai memudar setelah membaca pesan dari Luna. 

Luna mengirimkan sebuah foto sebuah supermarket, menunjukkan kepada Jameson  bahwa dia kini sedang berbelanja di supermarket. 

“Aku sudah sangat merindukanmu, sayang.” Gumam Jameson terdengar sedih. 

“Tunggu aku, setelah menyelesaikan ini semua aku akan segera pulang.” Jameson menatap foto yang wanita itu ambil di taman rumahnya. 

Terbukti hanya Luna yang dapat membuat amarah Jameson redam seketika. Tak heran, dia sangat mencintai Luna. Jameson sangat ingin membawa Luna pulang bersamanya. Alih-alih melindunginya dari bahaya, Jameson juga membutuhkan Luna disampingnya. 

Sudah beberapa menit Jameson menunggu di mobil, Ten baru saja datang. 

Jameson memegang pelipisnya yang tak pusing itu, “Dari mana saja kamu?” tanyanya ingin tahu. 

“Maaf, Tuan. Tadi, saat  menuju kemari aku tidak sengaja bertemu dengan teman lamaku dan bertutur sapa dulu, Tuan.” Ten menjelaskannya secara rinci. “Maaf, Tuan jika menunggu terlalu lama.”

“Sudahlah, kita kembali ke Hotel sekarang!” perintah Jameson sambil memejamkan matanya. 

Dari balik spion mobil, terlihat seringaian dari sopir yang membawa Jameson. Matanya terus tertuju kepada pria yang tengah tertidur itu. 

To be continued

1
Emmanuel
Bahasanya keren abis.
Himawari Daon: Hehe, terima kasih kakak 🥰 Ini juga baru belajar. Ditunggu bab selanjutnya ya 🤗
total 1 replies
Yoi Lindra
Author, tolong jangan biarkan saya menunggu terlalu lama, update sekarang juga!
Himawari Daon: hehe, siap ditunggu ya gaes😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!